NIP. 196907131319902002 SelakuKonselor Adiksi Madya mengatasnamakan Kepala BNNP SulawesiTengah, menerangkan bahwa pada hari Selasa tanggal 16 Februari2021 telah dilakukan pemeriksaan tes urin menggunakan Rapid Testerhadap SUPARDI Alias PARDI dengan hasil Amphetamine (+) Positifdan Methampetamin (+) Positif. Dapat disimpulkan yang terperiksatersebut diatas TERINDIKASI mengkonsumsi Narkotika.

Bahwa, yang dimaksud dengan Narkotika tersebut yaitu zat atau obatyang berasal dari tanaman atau tumbuhan baik yang sintetik maupunyang semi sintetik yang dapat merubah kesadaran, perasaan, pikiran dandapat menimbulkan adiksi atau ketergantungan ; Bahwa, yang berhak mengadakan, menyimpan serta menggunakanNarkotika adalah dokter atau tenaga medis dengan ketentuan tertentu ; Bahwa, penggolongan Narkotika tersebut dibagi menjadi 3 (tiga)golongan yaitu dari alam, semi sintetik dan sintetik dan Narkotika

Terdakwa penuh dengankeluhan ketergantungan dan saat ini setelah mengikuti kegiatankegiatanyang positif antara lain berupa ceramah agama maka perkembanganpsikis Terdakwa menjadi cukup baik dan stabil;e Bahwa, tujuanrehabilitasi untuk merobah pola pikir Terdakwa kearah yanglebih baik;e Bahwa, rehabilitasi bisa juga dijalankan untuk selamanya karena suatusugesti akan ada seumur hidup seseorang;e Bahwa, sesuai tujuan awal Terdakwa mengalami perubahan kearah yanglebih baik;e Bahwa, dari hasil Konsul Adiksi

Zubaidi; Bahwa terhadap Terdakwa telah dilakukan Asesmen sebagaimana bukti suratberupa Rekomendasi Hasil Asesmen Terpadu Nomor:R/26/V1/Ka/TAT/2019/BNNP atas nama Syahrir Huwolo, tertanggal 17 Juni2019 dengan hasil asesmen yakni, Tim Medis berpendapat bahwa terperiksaSyahrir Huwolo dikategorikan pengguna Narkotika tipe B yakni penggunaNarkotika dengan tingkat adiksi Ringansedang. Ditemukan adanya suatupola penggunaan zat psikoaktif jenis stimulansi (Sabu).

secara fisik maupunpsikis (Pasal 1 butir 13)" dane Korban Penyalahguna Narkotika adalah "seseorang yangtidak sengaja menggunakan narkotika karena dibujuk,diperdaya, ditipu, dipaksa dan/atau diancam untukmenggunakan Narkotika (Penjelasan pasal 54 UUNarkotika);Bahwa berdasarkan = faktafakta yang diperoleh dalampersidangan Terdakwa tidak termasuk dalam dua kategoritersebut, terdakwa bukan sebagai pecandu dikuatkan denganhasil Asessment BNNP Gorontalo yang menyatakan paraTerdakwa sebagai TIPE B ke C (adiksi

keterangan sebagai ahli berdasarkanpermintaan dari pihak Kepolisian yang meminta ahli kepada DinasKesehatan tentang penyalahgunaan narkotika jenis sabusabu;Bahwa Ahli memiliki keahlian dalam bidang pelayanan kesehatanmasyarakat khususnya mencakup dampak dari penyalahgunaannarkotika;Bahwa Yang dimaksud dengan Narkotika yaitu zat, atau obat yangberasal dari tanaman atau tumbuhtumbuhan baik yang sintetik maupunyang semi sintetik yang dapat merubah kesadaran, perasaan, pikiran,dan dapat menimbulkan adiksi

delapan) plastik klip kecilberisi Narkotika jenis shabu milik Terdakwa yang dibeli Terdakwa dariseorang yang bernama FREDO SIREGAR di daerah Perdagangan;Bahwa Narkotika jenis shabu tersebut dibeli oleh Terdakwa untukdipergunakansendiri oleh Terdakwa, dan biasanya Terdakwamenggunakannya di dalam kamar tidur Terdakwa tanpa diketahui olehorang tua terdakwa;Bahwa sebelum tertangkap, Terdakwa sudah pernah menjalani rehabilitasidi Yayasan Rehabilitasi Client Addiction Center (Pusat Perawatan danPemulihan Adiksi

Dalam kondisi yang cukup wajar/Sesuai dosis yang dianjurkandalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terusmenerus akanmengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Narkotika Golongan adalah zatatau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupunsemisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,hilangnya rasa, mMengurangi sampai menghilangkan nyeri, dan dapat menyebabkanHalaman 19

keringdengan berat netto 206,81 gram (sisa hasil lab 205,79 gram).Barang bukti tersebut adalah benar narkotika jenis Ganja dan terdaftardalam Golongan I nomor urut 8 Lampiran UndangUndang RI Nomor 35tahun 2009 tentang Narkotika;Menimbang, bahwa Narkotika jenis ganja tidak digunakan dalam pelayanan kesehatan atau dalam penanganan medis karena efek samping dan dampak negatifnya jauh lebih berbahaya dari dampak positifnya bagi tubuh manusia, selain itu. juga karena dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi

aktifyang bekerja pada sistem saraf pusat (otak), yang dapat menyebabkanpenurunan sampai hilangnya kesadaran dari rasa sakit (nyeri) serta dapatmenimbulkan ketergantungan atau ketagihan (Edy Karsono, 2004:11);Menimbang, bahwa menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obatyang dapat menghilangkan terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal daridaerah viresal atau alatalat rongga dada dan rongga perut, juga dapatmenimbulkan efek stupor atau bengong yang lama dalam keadaan masih sadarserta menimbulkan adiksi

Menetapkan tempat rehabilitasi sebagaimana diatur dalam Pasal 103 UUNo 35 Tahun 2009 tentang Narkotika pada Klinik Pemulihan Adiksi NarkobaMedan Plus yang beralamat di JI. Jamin Ginting No. 45 Pasar VII PadangBulan Medan Sumatera Utara;5.

MUHAMAD DODI ARISMA BINSOBRI nomor : B/410/VIV/Ka/RH.00.00/2018/BNNP Banten tanggal 19 Juli 2018yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi BantenMuhamad Nurochman SIK dengan hasil :mendapatkan konseling adiksi diRutan/Lapas.Bahwa perbuatan terdakwa menyalahgunakan narkotika goiongan untukdirinya sendiri tanpa ijin dari pejabat yang berwenang;Perbuatan Terdakwa Sebagaimana Diatur Dan Diancam Pidana DalamPasal 127 Ayat (1) Huruf A UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.Menimbang

Denny Mustafa, dibawah sumpah didepan persidangan padapokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa Ahli dihadirkan di muka persidangan sehubungan telah terjadiPenyalahgunaan Narkotika jenis sabusabu; Bahwa Narkotika yaitu zat atau obat yang bisa berasal daritanaman/tumbuhan, semi sintetik atau sintetik yang dapat merubahkesadaran, perasaan, pikiran dan dapat menimbulkan adiksi atauketergantungan); ~ nn nnn nnn nnn nnn nn nnn nen nnnHalaman 14 dari 27 Putusan Nomor 8/Pid.Sus/2019/PN Kng.Bahwa pihak

baiksecara fisik maupun psikis (Pasal 1 butir 13)" dane Korban Penyalahguna Narkotika adalah "seseorang yang tidaksengaja menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu,dipaksa dan/atau. diancam untuk menggunakan Narkotika(Penjelasan pasal 54 UU Narkotika);Bahwa berdasarkan faktafakta yang diperoleh dalam persidanganTerdakwa tidak termasuk dalam dua kategori tersebut, terdakwa bukansebagai pecandu dikuatkan dengan hasil Asessment BNNP Gorontaloyang menyatakan para Terdakwa sebagai TIPE B ke C (adiksi

adiktif;Bahwa karena menurut saksi tingkat ketergantungannya ringan maka tidakperlu perawatan yang bersifat mondok, sebab obat sendiri bisa sebagairehabilitasi rawat jalan;Bahwa saksi lupa terakhir kapan tetapi dalam tahun 2016 ada kalau 5sampai 6 kali hamper setiap bulan control;Bahwa kalau sudah kembali lagi saksi tidak dapat mengontrol apakahpasien sudah sembuh atau kumat lagi; selama pasien control bisa sksivaluasi;Bahwa saksi tidak merujuk kepada dokter lain karena saksi sendiri sebagaipsikiatri adiksi

di rumah sakit Sarjito;Bahwa karena saksi adalah psikiatrer di seksi adiksi, dan terdakwa Ilsudah datang sendiri kalu di rujuk ke RS Sarjito juga nanti yang menaganisaksi sendiri tidak ada bedanya di RS Sarjito atau tempat praktik saksi;Bahwa kalau di RS Sarjito dokter psikiatri yang ahli adiksi hanya saksi;Bahwa sejak bulan apa saksi lupa tetapi seingat saksi pada tahun 2015sudah jadi pasien saksi;Bahwa terakhir jadi pasien itu pada bulan desember tahun 2016;Bahwa karena saksi adalah ahli psikiatri

maupunpsikis, sedangkan berdasarkan penjelasan Pasal 54 UndangUndang Nomor35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang dimaksud dengan korbanpenyalahgunaan Narkotika adalah seseorang yang tidak sengaja menggunakannarkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa dan atau diancam untukmenggunakan narkotika;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan, TerdakwaZabarjad Al Arsy Alias Barjad Bin Bakri Saleh dalam penggunaan narkotika jenissabu tergolong penggunaan situasional dan tidak ditemukan unsur adiksi

ALDI Bin H.SOFYAN merupakan pengguna narkotika jenis sabu dan tidak terindikasijaringan peredaran narkotika, proses hukum tetap berjalan dandirekomendasikan dilakukan asessmen lanjutan/mendalam, Konseling Adiksi,psioterapi, dan rehabilitasi rawat inap, maka terhadap sisa pidana yangdijatunkan terhadap Terdakwa diperintahkan diperintahkan pidana tersebutdiganti dengan perawatan dan pengobatan melalui rehabilitasi medis dan sosial;(vide Pasal 54, 55, 103 dan 127 Undangundang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika

sebagai pasien/mengikuti program Rehabilitasi Sosial pecanduNarkotika di Rehabilitasi Kunci Yogjakarta dan pada saat akan mengikutirehabilitasi sosial dipanti diantar oleh orang tuanya yang bernama Sugiyanto danistrinya ;e Bahwa dalam melakukan rehabilitasi sosial di Rehabilitasi Kunci Yogjakartaapabila diperlukan untuk melakukan rehabilitasi medis, direkomendasikan keRS Panti Rapih Yogjakarta ;e Bahwa program rehabilitasi yang diterapkan adalah Peutik Comuniti yaitumemberi pemahaman narkoba mengenai adiksi

dasar saksi dalam memberikan keterangan sebagai saksi ahlitersebut yaitu karena pihak Kepolisian meminta keterangan saksi ahikepada Kepala Dinas Kesehatan Kuningan dan Kepala Dinas KesehatanKuningan tersebut selanjutnya menunjuk Ahli untuk menjadi ahli di bidangPelayanan Kesehatan.Bahwa yang dimaksud dengan Narkotika tersebut yaitu zat atau obat yangberasal dari tanaman atau tumbuhan baik yang sintetik maupun yang semisintetik yang dapat merubah kesadaran, perasaan, pikiran dan dapatmenimbulkan adiksi

Saksi dr, NYOMAN HANATI SPKJ (K) :Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat Jasmani dan Rohani serta bersediamemberi keterangan yang benar ; Bahwa saksi kenal dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan denganTerdakwa ; Bahwa saksi merupakan dokter Ketua Tim Adiksi SMF Psikiatri FK Unud/RSUPyang bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dibagianketergantungan Narkoba ; Bahwa saksi tidak pernah melakukan perawatan terhadap terdakwa ini tetapi pernahmelakukan pemeriksaan di LP Kerobokan