Ditemukan 1569 data
21 — 4
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dandiskriminasi ;Menimbang bahwa untuk menjamin terlaksananya hak tersebut di atas,dan agar terdapat kepastian jaminan hokum terhadap anak tersebut, makaperlu ditetapkan hak pengasuhannya;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 105 Kompilasi Hukum Islam,anak yang belum mumayiz berada dalam asuhan pihak ibunya;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 huruf a PERMA Nomor 3Tahun 2017, Hakim dalam mengadili perempuan berhadapan dengan hukummempertimbangkan Kesetaraan Gender
dan Stereotif Gender dalam peraturanperundangundangan dan hukum tidak tertulis;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 ayat 7 PERMA Nomor 3 Tahun2017 yang dinamakan Stereotif Gender adalah pandangan umum atau kesantentang atribut atau karakteristik yang seharusnya dimiliki atau diperankanperempuan;Menimbang, bahwa diantara peran pokok perempuan adalah mengasuh,mendidik dan merawat anak anaknya yang masih belum mumayyiz;Hal. 14 dari 17 Hal.
- Tentang : Partai Politik
Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsaIndonesia untuk kesejahteraan masyarakat;6c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalammerumuskan dan menetapkan kebijakan negara;d. partisipasi politik warga negara Indonesia; danrekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanismedemokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender
ayat (2)dilakukan dengan keputusan pengurus Partai Politik sesuai dengan AD dan ART.BAB XIIPERATURAN DAN KEPUTUSAN PARTAI POLITIKPasal 30Partai Politik berwenang membentuk dan menetapkan peraturan dan/atau keputusanPartai Politik berdasarkan AD dan ART serta tidak bertentangan dengan peraturanperundangundangan.BAB XIIIPENDIDIKAN POLITIK11Pasal 31(1) Partai Politik melakukan pendidikan politik bagi masyarakat sesuai denganruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan keadilan dankesetaraan gender
Politik sebagai organisasi yangbersifat nasional dan modern sehingga UndangUndang Nomor 31 Tahun 2002 tentang PartaiPolitik perlu diperbarui.UndangUndang ini mengakomodasi beberapa paradigma baru seiring dengan menguatnyakonsolidasi demokrasi di Indonesia, melalui sejumlah pembaruan yang mengarah padapenguatan sistem dan kelembagaan Partai Politik, yang menyangkut demokratisasi internalPartai Politik, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan Partai Politik,peningkatan kesetaraan gender
dan kepemimpinan Partai Politik dalam sistem nasionalberbangsa dan bernegara.Dalam UndangUndang ini diamanatkan perlunya pendidikan politik dengan memperhatikankeadilan dan kesetaraan gender yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan hak dankewajiban, meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif warga negara, serta meningkatkankemandirian dan kedewasaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
24 — 16
kewajiban suami terhadap pembayaran akibattalak.Menimbang, bahwa secara normatif ketentuan Pasal 70 ayat (3) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama hanya mengaturmengenai teknis pelaksanaan sidang ikrar talak bagi putusan permohonan izincerai talak yang telah berkekuatan hukum tetap, namun sebaliknya ketentuantersebut tidak mengatur bagaimana pelaksanaan putusan akibat cerai talaknya.Ketentuan ini jika dipahami dan dilaksanakan secara tekstual, maka akanmenyiratkan makna adanya bias gender
Bias gender ini maksudnya, Pemohonmerupakan lakilaki yang selalu dipersepsikan sebagai makhluk yang kuat, namunmendapatkan kemudahan dalam pemenuhan haknya untuk melaksanakan sidangikrar talak.
Oleh karena itu, ketentuan eksekusi dalamperkara akibat talak yang telah berkekuatan hukum tetap harus ditafsirkan secarakontekstual agar tidak terjadi bias gender dengan memberikan kemudahan bagiTermohon tentunya tetap dalam bingkai keadilan, kepastian hukum dankemanfaatan.Menimbang, bahwa Mahkamah Agung melalui Peraturan MahkamahAgung Nomor 3 tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili Perkara PerempuanPutusan Nomor 11/Pdt.G/2022/MS.Skm.Halaman 12 dari 15 halamanBerhadapan Dengan Hukum memiliki kehendak
11 — 4
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dandiskriminasi ;Menimbang bahwa untuk menjamin terlaksananya hak tersebut di atas,dan agar terdapat kepastian jaminan hokum terhadap anak tersebut, makaperlu ditetapkan hak pengasuhannya;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 105 Kompilasi Hukum Islam,anak yang belum mumayiz berada dalam asuhan pihak ibunya;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 huruf a PERMA Nomor 3Tahun 2017, Hakim dalam mengadili perempuan berhadapan dengan hukummempertimbangkan Kesetaraan Gender
dan Stereotif Gender dalam peraturanperundangundangan dan hukum tidak tertulis;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 ayat 7 PERMA Nomor 3 Tahun2017 yang dinamakan Stereotif Gender adalah pandangan umum atau kesantentang atribut atau karakteristik yang seharusnya dimiliki atau diperankanperempuan;Hal. 16 dari 19 Hal.
16 — 2
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dandiskriminasi ;Menimbang bahwa untuk menjamin terlaksananya hak tersebut di atas,dan agar terdapat kepastian jaminan hokum terhadap anak tersebut, makaperlu ditetapkan hak pengasuhannya;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 105 Kompilasi Hukum Islam,anak yang belum mumayiz berada dalam asuhan pihak ibunya;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 huruf a PERMA Nomor 3Tahun 2017, Hakim dalam mengadili perempuan berhadapan dengan hukummempertimbangkan Kesetaraan Gender
dan Stereotif Gender dalam peraturanperundangundangan dan hukum tidak tertulis;Hal. 11 dari 13 Hal.
No. 0484/Pdt.G/2019/PA.BiMenimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 ayat 7 PERMA Nomor 3 Tahun2017 yang dinamakan Stereotif Gender adalah pandangan umum atau kesantentang atribut atau karakteristik yang seharusnya dimiliki atau diperankanperempuan;Menimbang, bahwa diantara peran pokok perempuan adalah mengasuh,mendidik dan merawat anak anaknya yang masih belum mumayyiz;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut diatas, maka secara ex officio anak Penggugat dan Tergugat yang bernamaWildan
15 — 5
No. 1450/Pdt.G/2020/PA.BiMenimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 huruf a PERMA Nomor 3Tahun 2017, Hakim dalam mengadili perempuan berhadapan dengan hukummempertimbangkan Kesetaraan Gender dan Stereotif Gender dalam peraturanperundangundangan dan hukum tidak tertulis;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 ayat 7 PERMA Nomor 3 Tahun2017 yang dinamakan Stereotif Gender adalah pandangan umum atau kesantentang atribut atau karakteristik yang seharusnya dimiliki atau diperankanperempuan;Menimbang, bahwa pada
Wishnu Hayu K
Terdakwa:
Jumadi alias Ambon bin Warnoto
55 — 8
PUTUSANNomor: 118/Pid.B/2018/PN.TMGDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Negeri Temanggung yang mengadili perkara pidana denganacara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagaiberikut dalam perkara Terdakwa :Nama lengkap : JUMADI alias AMBON bin WARNOTO ;Tempat lahir : Temanggung ;Umur/tanggal lahir : 39 tahun / 18 Juli 1979 ;Jenis kelamin : lakilaki ;Kebangsaan : Indonesia ;Tempat tinggal : Lingkungan Gender, Rt. 02, Rw. 02, KelurahanWalitelon Utara,
tanggapanPenuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada permohonannya.Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh PenuntutUmum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:PertamaBahwa terdakwa JUMADI alias AMBON bin WARNOTO pada hari dantanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi pada bulan Januari 2017 danSeptember tahun 2017 atau setidak tidaknya pada waktu waktu lain dalamtahun 2017, bertempat di Dusun Pencar RT. 04 RW. 07 Desa TempuranKecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung dan Lingkungan Gender
untuk kepentingan pribadi.Bahwa akibat perbuatan terdakwa JUMADI alias AMBON binWARNOTO, saksi ISTIYANI binti SARIYONO menderita kerugian sebesar Rp.10.000.000, (Sepuluh juta rupiah).Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidanadalam Pasal 378 KUHP.AtauKeduaBahwa terdakwa JUMADI alias AMBON bin WARNOTO pada hari dantanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi pada bulan Januari 2017 danSeptember tahun 2017 atau setidak tidaknya pada waktu waktu lain dalamtahun 2017, bertempat Lingkungan Gender
angsuran Bahwa kemudian saksi menceritakan kondisi saksi tersebut padatetangga saksi, dan tetangga saksi menyarankan supaya saksi mintatolong kepada Terdakwa JUMADI, orang dalam yang bekerja di FIF,kemudian saksi menghubungi Terdakwa melalui telefon namun saat ituTerdakwa meminta bertemu langsung di rumah saksi saja, lalu Terdakwadatang ke rumah saksi dan mengatakan sanggup menolong saksi;Bahwa pada bulan Januari 2017 saksi ditemani Suami saksi yangbernama Dama datang ke rumah Terdakwa, di Lingkungan Gender
dirumah.Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa datang ke rumah saksi Istiyani,dan membenarkan dirinya sebagai pegawai FIF dan mengatakan kalauTerdakwa sanggup membantu saksi Istiyani mendapatkan BPKB Honda beat;padahal yang sebenarnya Terdakwa bukan pegawai FIF, hanya seorangmakelar yang sering membantu orang mengajukan kredit sepeda motor melaluileasing ke FIF.Menimbang, bahwa selanjutnya pada bulan Januari 2017 saksi istiyaniditemani Suaminya yaitu saksi Dama Listiyono datang ke rumah Terdakwa, diLingkungan Gender
8 — 1
serta mendapatperlindungan dari kekerasan dan diskriminasi ;Menimbang bahwa untuk menjamin terlaksananya hak tersebut diatas, dan agar terdapat kepastian jaminan hukum terhadap anak tersebut,maka perlu ditetapkan hak pengasuhannya;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 105 Kompilasi Hukum Islam,anak yang belum mumayiz berada dalam asuhan pihak ibunya;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 huruf a PERMA Nomor 3Tahun 2017, Hakim dalam mengadili perempuan berhadapan dengan hukummempertimbangkan Kesetaraan Gender
dan Stereotif Gender dalamperaturan perundangundanagan dan hukum tidak tertulis;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 ayat 7 PERMA Nomor 3Tahun 2017 yang dinamakan Stereotif Gender adalah pandangan umumPerkara No. : 0912/Pdt.G/2018/PA.Bihalaman 14 dari 17 halamanatau kesan tentang atribut atau karakteristik yang seharusnya dimiliki ataudiperankan perempuanMenimbang, bahwa berdasarkan' pertimbangan pertimbangantersebut di atas, maka secara ex officio anak Penggugat dan Tergugat yangbernama ANAK, lakilaki
1.SIMON GINTING,SH
2.ERIK ADIARTO S.H
Terdakwa:
SEPTALINA Als URAY Als BOY Binti MUHAMMAD HARIS
66 — 16
pertanggungjawaban pidana,baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harusmempertanggungjawabkan perbuatannya;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 Peraturan Mahkamah AgungRepublik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili PerkaraPerempuan Berhadapan dengan Hukum, Hakim dalam mengadili perkaraPerempuan Berhadapan dengan Hukum:a. mempertimbangkan Kesetaraan Gender
dan Stereotip Gender dalamperaturan perundangundangan dan hukum tidak tertulis;b. melakukan penafsiran peraturan perundangundangan dan/atau hukumtidak tertulis yang dapat menjamin Kesetaraan Gender;Halaman 17 dari 20 Putusan Nomor 74/Pid.B/2020/PN Ptsc. menggali nilainilai hukum, kearifan lokal dan rasa keadilan yang hidupdalam masyarakat guna menjamin Kesetaraan Gender, perlindungan yangsetara dan non diskriminasi; dand. mempertimbangkan penerapan konvensi dan perjanjianperjanjianinternasional
terkait Kesetaraan Gender yang telah diratifikasi.Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mengindahkanhukum acara yang terdapat di dalam peraturan Mahkamah Agung RepublikIndonesia tersebut di atas selama melaksanakan persidangan Terdakwa atasnama SEPTALINA alias URAY alias BOY binti MUHAMMAD HARIS sebagaiperempuan berhadapan dengan hukum, khususnya perempuan yang berkonflikdengan hukum;Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telahdikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka
18 — 3
No. 0332/Pdt.G/2019/PA.BiMenimbang, bahwa berdasarkan pasal 105 Kompilasi Hukum Islam,anak yang belum mumayiz berada dalam asuhan pihak ibunya;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 6 huruf a PERMA Nomor 3Tahun 2017, Hakim dalam mengadili perempuan berhadapan dengan hukummempertimbangkan Kesetaraan Gender dan Stereotif Gender dalam peraturanperundangundangan dan hukum tidak tertulis;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 ayat 7 PERMA Nomor 3 Tahun2017 yang dinamakan Stereotif Gender adalah pandangan umum
244 — 199
SapiPotong dan Kambing/Domba, dengan Industri Pemotongan Hewan, Pengawetan Daging danPakan ternak;e Surat Perintah Masuk Karantina Hewan dan Persetujuan Bongkar Karantina menyatakan bahwaJenis Barang yang diimpor adalah Sapi Brahman Cross.bahwa sebagai informasi tambahan tentang Lembu (Ox) sebagaimana dikutip dari website http://www.differencebetween.net/science/nature/differencebetweenbullandox/ menyatakan sebagai berikut:"The bull is how we refer to cattle (or cows) when we speak of the male gender
Colloquially, theterm "cow" is also in reference to the Bos primigenius species of domestic cattle, regardless ofage, gender, breed or type.
In the Biblical times, an ox was a general term used, just like with the term "cows," to adomesticated bovine regardless of age, gender, breed, type, or draft purposes.Calf (plural: Calves): an immature bovine (male and female) that is reliant on milk from its damor from a bottle in order to survive and grow.
As a result, these type of freemartins tend to develop secondary male sexualcharacteristics (muscular crest over neck, wide forehead, etc.) upon reaching puberty.Cattle: general plural term for more than one bovineCattlebeast/bovine/animal: a singular term for a bovine whose gender cannot be determined,particularly when viewed at a distance.
So gender can be said as the primary difference between an ox and a cow.A cow is raised as a livestock for its meat. It is also a dairy animal which is a source of milk andother dairy products like butter and cheese. Meanwhile, the ox is a draft animal. It is used to pullcarts, plows, and sleds. It can also be used as a beast of burden for powering traditionalagricultural machines like grain grinders or irrigation pumps.Most often than not, an ox is more intelligent than a cow.
39 — 30 — Berkekuatan Hukum Tetap
menilai surat mutasi tersebut bersifat diskriminatif terhadap genderdan bertentangan dengan ketentuan UU Nomor 13 Tahun 2003, sehinggaharus dibatalkan.Akan tetapi Pengadilan tersebut di atas mengabaikan atau tidakmempertimbangkan penugasan dari Ketua STIE Oemathonis kepadaPenggugat/Termohon Kasasi untuk bertugas di Ruteng sesuai Surat Tugas dariKetua STIE Oemathonis Nomor 14/E/KET.STIE/II/2006 Tanggal 11 Februari2006 (surat bukti P.2 yang sama dengan surat bukti T.l), yang tidakdiskriminatif terhadap gender
sebesar 2 (dual kaliketentuan Pasal 156 ayat (2), Uang Penghargaan Masa Kerja sebesar 1 (satu)kali Ketentuan Pasal 156 ayat (8) dan Uang Penggantian Hak sesuaiketentuan Pasal 156 ayat (4) UU Nomor 13 Tahun 2008, akan tetapiPengadilan tersebut salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlakuyaitu melanggar Pasal 153 ayat (2) UU Nomor 13 Tahun 2003 sebabPemutusan Hubungan Kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud dalamayat (1) Pasal 153 UU Ketenagakerjaan tsb, termasuk alasan diskriminatifterhadap gender
No.731 K/Pdt.Sus/2010(satu) kali Ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian hak sesuaiPasal 156 ayat (4) UU Nomor 13 Tahun 2003, tidak diatur atau tidakberdasarkan hukum karena tidak satupun Pasal atau Ketentuan yang terdapatpada Bab XII UU Nomor 13 Tahun 2003 yang mengatur Pemutusan HubunganKerja (PHK) atas dasar diskriminatif terhadap gender dan olehnya mohon agarPutusan Pengadilan Hubungan Industrial tersebut supaya dibatalkan.Menimbang, bahwa terhadap dari alasan alasan kasasi tersebut
ASRINI AS'AD, S.H.
Terdakwa:
1.NURSANTI DG. TAUGI Binti BORRA DG. SANRANG
2.Hasanuddin Dg. Nompo Bin Doloking Dg. Tawang
3.Imran Dg. Sikki Bin Pajongan Dg. Ngasa
4.Jamaluddin Dg. Ngago Bin Hanafi Dg. Ngawing
75 — 10
TAUGI Binti BORRA DG.SANRANG Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut :Bahwa berdasarkan Pasal 6 PERMA Nomor 3 Tahun 2017, yang menyatakanbahwa hakim dalam mengadili perkara perempuan berhadapan dengan hukum:a. mempertimbangkan kesetaraan gender dan stereotip gender dalam peraturanperundangundangan dan hukum tidak tertulis;b. melakukan penafsiran peraturan perundangundangan dan/atau hukum tidaktertulis yang dapat menjamin kesetaraan gender;c. menggali nilainilai hukum, kearifan lokal dan rasa keadilan
yang hidup dalammasyarakat guna menjamin kesetaraan gender, perlindungan yang setara dannon diskriminasi;d. mempertimbangkan penerapan konvensi dan perjanjianperjanjianinternasional terkait kesetaraan gender yang telah diratifikasi;Bahwa disamping itu salah satu tujuan pemidanaan adalah Preventif Khusus(speciale preventie) yang bertujuan untuk membina dan memberikan pelajarankepada Terpidana tidak melakukan lagi/ mengulangi perbuatannya dan jugauntuk memberikan kesempatan kepada Terpidana untuk
oleh Terdakwa dan berat ringannya ancaman hukuman yangdidakwakan kepada Terdakwa, maka harus pula dipertimbangkan tentangkemungkinan memberikan kesempatan kepadanya untuk memperbaiki diri tanpamemisahkan/ mengasingkannya dari kehidupan sosial masyarakat, lingkunganpekerjaannya dan dari keluarganya;bahwa oleh karena menurut Majelis hakim perbuatan terdakwa telah terbukti danTerdakwa secara sadar dan secara nyata mengakui terus terang perbuatannya,maka dengan mempertimbangkan berdasarkan kesetaraan gender
YULIANA YACOMINA NUMBERI, S.S, M.Si.
Tergugat:
BUPATI MANOKWARI
Turut Tergugat:
PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI
90 — 41
ManokwariNomor : SK.821.205, tanggal 25 Oktober 2016 Tentang PemberhentianPenggugat dari Jabatan Struktural, yaitu dari Jabatan lama Penggugatsebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KeluargaBerencana Kabupaten Manokwari ke jabatan baru sebagai Staf padaSekretariat Daerah Kabupaten Manokwari (Bukti P.4);Bahwa selanjutnya Tergugat telah memberikan Surat RekomendasiNomor : 890/06/Kepeg, tanggal 13 November 2016 kepada Penggugatuntuk mengikuti Program Pendidikan Pascasarjana (S2) Program StudiKajian Gender
Turut Program Pendidikan Pasca Sarjana (S2) ProgramStudi Kajian Gender pada Universitas Indonesia di Jakarta TahunAkademik 2016/2017 (Bukti P.6);=Bahwa Penggugat kemudian' telah menamatkan PendidikanPascasarjana (S2) Program Studi Kajian GenderUniversitas Indonesiadi Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2018 dengan ijazah Magister Sains(M.Si) Program Studi Kajian GenderSekolah Kajian Stratejik danPutusan Sela Nomor : 32/Pdt.G/2020/PN.Mnk halaman 3 dari 19 hal.10.11.12.13.Ghlobal Universitas Indonesia
Turut Program Pendidikan Pasca Sarjana (S2) ProgramStudi Kajian Gender pada Universitas Indonesia di Jakarta TahunAkademik 2016/2017 (BUKti P6)jses ec ner emmaBahwa Penggugat kemudian' telah menamatkan PendidikanPascasarjana (S2) Program Studi Kajian GenderUniversitas Indonesiadi Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2018 dengan ijazah Magister Sains(M.Si) Program Studi Kajian GenderSekolah Kajian Stratejik danGhlobal Universitas Indonesia (BuktiBahwa pada selanjutnya, Direktur Sekolah Kajian Stratejik
71 — 10
- Mengabulkan gugatan Penggugat;
- Menetapkan sebidang tanah seluas kurang lebih 72 m2, Serifikat Hak Milik Nomor 5562, atas nama Penggugat dan bangunan rumah di atasnya, terletak di Perum Pondok Benda, Jalan Gender Raya No. 216, Blok A13, RT. 005, RW. 007, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan rumah Muhsin/Richard Agus Pratama (nomor 217);
- Sebelah
Timur berbatasan dengan rumah Sunoto (nomor 231);
- Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah Junaedi
(nomor 215); - Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Gender Raya;
- Menetapkan (seperdua) dari harta bersama tersebut pada diktum angka 2 (dua) menjadi hak Penggugat dan (seperdua) lagi menjadi hak Tergugat dengan kewajiban bagi Penggugat dan Tergugat untuk:
adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat;
28 — 12
Dengan demikian, untuk membebaskan anak lakilaki dananak perempuan dari situasi tidak bisa menghargai ataupun menjadi tidak dihargaiini, ia menyatakan bahwa strategi untuk perubahan yang tujuannya mencakuppembebasan dari batasan organisasi sosial yang tidak setara gender harusmemperhitungkan kebutuhan untuk reorganisasi mendasar tentang hak asuh anak,sehingga pada dasarnya hak asuh anak itu tetap berada pada pria dan wanita. (...any strategy for change whose goal includes liberation from the constraints
of anunequal social organization of gender must take account of the need for afundamental reorganization of parenting, so that primary parenting is sharedbetween men and women.)
192 — 57
Mempertimbangkan Kesetaraan Genclerdan Stereotip Gender dalam peraturan perundangundangan danhukum tidak tertulis; Lembar 12 dari 18 halaman b. Melakukanpenafsiran peraturan perundangundangan dan/atau hukum tidaktertulis yang dapat menjamin Kesetaraan Gender; c. Menggali nilainilaihukum, kearifan lokal dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakatguna menjamin Kesetaraan Gender, perlindungan yang setara dan nondiskriminasi; dan d.
Mempertimbangkan penerapan konvensi danperjanjianperjanjian intemasional terkait Kesetaraan Gender yang telahdiratifikasr..
32 — 28
Sembilan Mathbaah Utama CV, Mei 2021, halaman 210211 yangselanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis, yang pada pokoknyamengatakan bahwa jika dicermati tidak semua ketentuanketentuan yang adadalam peraturan perundangundangan yang menjadi sumber hukum keluarga,termasuk Kompilasi Hukum Islam, yang masih relevan dengan isu Hak AsasiManusia, kesetaraan gender dan perlindungan anak.
Hukum Keluarga yang ideal adalah hukum keluargayang memperhatikan aspekaspek penegakan HAM, kesetaraan gender danperlindungan anak;Menimbang, bahwa oleh karena itu, menurut ketentuan Pasal 6 PeraturanMahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Mengadili PerkaraPerempuan Berhadapan Dengan Hukum, Majelis Hakim dalam mengadili perkaraperempuan berhadapan dengan hukum harus mempertimbangkan kesetaraangender dalam peraturan perundangundangan, melakukan penafsiran peraturanperundangundangan yang
dapat menjamin kesetaraan gender dan menggallinilainilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat guna menjaminkesetaraan gender, perlindungan yang setara dan nondiskriminasi;Menimbang, bahwa dalam cerai talak atau perceraian yang diajukan suami,Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam menegaskan bahwa bilamana perkawinanputus karena talak, maka bekas suami wajidb memberikan mutah dan nafkahiddah.
Oleh karena itu, terhadap Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam harusditafsirkan juga berlaku bagi cerai gugat guna menjamin kesetaraan gender,perlindungan yang setara dan nondiskriminasi;Menimbang, bahwa demikian juga ketentuan Pasal 41 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang NomorHal. 21 dari 28 Hal.
121 — 27
But this would be astrange choice in most general contexts.e) http://www.wikihow.com/TelltheDifferenceBetweenBulls,Cows,SteersandHeifers Cow : a mature female bovine that has given birth to at least one or two calves.Colloquially, the term "cow" is also in reference to the Bos primigenius species ofdomestic cattle, regardless of age, gender, breed or type.
In the Biblical times, an ox was a general termused, just like with the term "cows," to a domesticated bovine regardless of age, gender,breed, type, or draft purposes.Calf (plural: Calves): an immature bovine (male and female) that is reliant on milk fromits dam or from a bottle in order to survive and grow.
Cattle: general plural term for more than one bovine Cattlebeast/bovine/animal: a singular term for a bovine whose gender cannot bedetermined, particularly when viewed at a distance. Most people like to call a bovine ofunknown (or "unknown") gender as a "cow," simply because it is a much more wellknown and popular term to use than "bovine" or "cattlebeast."
So gender can be said as the primary difference between an ox and acow.A cow is raised as a livestock for its meat. It is also a dairy animal which is a source of milkand other dairy products like butter and cheese. Meanwhile, the ox is a draft animal. It is usedto pull carts, plows, and sleds. It can also be used as a beast of burden for poweringtraditional agricultural machines like grain grinders or irrigation pumps.Most often than not, an ox is more intelligent than a cow.
117 — 26
HeifersCow : a mature female bovine that has given birth to at least one or two calves.Colloquially, the term "cow" is also in reference to the Bos primigenius species ofdomestic cattle, regardless of age, gender, breed or type.
In the Biblical times, anox was a general term used, just like with the term "cows," to a domesticated bovineregardless of age, gender, breed, type, or draft purposes.Calf (plural: Calves): an immature bovine (male and female) that is reliant on milkfrom its dam or from a bottle in order to survive and grow.
As a result, these type of freemartins tend to develop secondarymale sexual characteristics (muscular crest over neck, wide forehead, etc.) uponreaching puberty.Cattle: general plural term for more than one bovineCattlebeast/bovine/animal: a singular term for a bovine whose gender cannot bedetermined, particularly when viewed at a distance.
Most people like to call abovine of unknown (or "unknown") gender as a "cow," simply because it is a muchmore wellknown and popular term to use than "bovine" or "cattlebeast." This,however, is often not the case around experienced cattlemen and cattlewomen or"ranchers" (as some like to call them) who never use the term "cow" when referringto a bovine that is anything but a cow. "Animal," "critter," "creature," or any otherterm, coarse or not, are most often used over the colloquial word "cow."
So gender can be said as the primarydifference between an ox and a cow.A cow is raised as a livestock for its meat. It is also a dairy animal which is a sourceof milk and other dairy products like butter and cheese. Meanwhile, the ox is a draftanimal. It is used to pull carts, plows, and sleds. It can also be used as a beast ofburden for powering traditional agricultural machines like grain grinders orirrigation pumps.Most often than not, an ox is more intelligent than a cow.