M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Tergugat tidak hadir walaupun sudah dipanggil secara sah dan patut;
2. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya secara verstek;
3. Menyatakan perkawinan antara Penggugat NI KADEK DIAH PUSPITA DEWI dengan Tergugat I KADEK EGA SUASTAWA yang dilangsungkan di Gianyar, pada tanggal 4 Desember 2020 secara Agama Hindu, di hadapan Pemuka Agama Hindu yang bernama Dewa Aji Mangku Taram, dan telah pula dicatatkan pada Kantor Catatan Sipil Kabupaten

PUTU GEDE SUASTAWA, SH., pada tanggal 10 September 2019,menyimpulkan : Terdakwa terindikasi sebagai penyalahguna narkotikajenis shabu kategori kecanduan terhadap narkotika jenis shabu denganriwayat pakai dengan frekuensi pakai 4 s.d. 5 kali dalam seminggu danada rasa sakit tulang dan sakit kepala yang dirasakan Terdakwa jika tidakmengkonsumsi shabu;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta hukum tersebut, terbuktiTerdakwa adalah seorang yang telah menggunakan Narkotika bagi diri sendiri,dimana perbuatan

Putu Gede Suastawa, SH denganhasil asesmen Terdakwa Wayan Ari lrawan Alias Yan Kambingterindikasi sebagai penyalahguna narkotika berupa metamfetamina(shabushabu) bagi diri sendiri secara rekreasional, tidak mengalamiketergantungan serta tidak merangkap sebagai pengedar, sehinggaTim Asesmen Terpadu (TAT) Provinsi Bali merekomendasikanterhadap Terdakwa tetap menjalani proses sebagaimana ketentuanyang berlaku terkait penyalahguna narkotika bagi diri sendiri.Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan

Putu Gede Suastawa, SHdengan hasil asesmen Terdakwa terindikasi sebagai penyalah gunanarkotika berupa metamfetamina (shabu) bagi diri sendiri secararekreasional, tidak mengalami ketergantungan serta tidak merangkapsebagai pengedar, sehingga Tim Asesmen Terpadu (TAT) ProvinsiBali merekomendasikan terhadap tersangka tetap menjalani prosessebagaimana ketentuan yang berlaku terkait penyalah guna narkotikabagi diri sendiri;Hal 30 dari 56 halaman, No. 32/Pid.Sus/2018/PN.Bli.Menimbang, bahwa berdasarkan

PutuGede Suastawa.

Putu Gede Suastawa selaku Kepala Badan Narkotika Povinsi Bali dimana hasilasesmen tersebut menyatakan bahwa terdakwa 1 FIRDAUS BOLANG dantedakwa 2 RIKI FEBRIANTO DEDY MAX SIMANJORANG merupakanpenyalahguna narkotika jenis Tetrahydrocannabinol (Ganja) dan belum terindikasimengalami ketergantungan telah melakukan Asesmen berupa Asesmen Medispada hari/tanggal : Rabu 18 Nopember 2015 terhadap terdakwa 1 FIRDAUSBOLANG dan tedakwa 2 RIKI FEBRIANTO DEDY MAX SIMANJORANG dimanapara terdakwa merupakan penyalahguna

Putu Suastawa;Menimbang, bahwa Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan (selanjutnya disebut dengan UndangUndang Perkawinan) disebutkan,Perkawinan talah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanitasebagai suami ister) dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yangbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

PUTU GEDE SUASTAWA, SH dengan hasil asesmenbahwa KETUT SUDIARTA alias KETUT PANCOR terindikasi sebagai penyalahguna nerkotika berupa Metamfetamina (shabu).

Putu Gede Suastawa, SH dengan hasilasesmen Terdakwa Dewa Gede Agus Darmayudha terindikasi sebagaipenyalahguna narkotika berupa metamfetamina (Shabushabu bagi dirisendiri), tidak mengalami ketergantungan serta belum ada indikasimerangkap sebagai pengedar ataupun terlibat jaringan penyalahgunaandan/atau peredaran gelap narkotika, sehingga Tim Asesmen Terpadu (TAT)Provinsi Bali merekomendasikan terhadap terdakwa tetap meenjalaniproses sebagaimana ketentuan yang berlaku terkait penyalanguna narkotikabagi

PUTU GEDE SUASTAWA, SH., denganhasil Asesmen yaitu terdakwa RICKY ASHARI KOMALA terindikasi sebagaipenyalahguna multiple zat Narkotika dan pecandu Narkotika berupa ganja sertatidak merangkap sebagai pengedar Narkotika sehingga Tim Asesmen TerpaduPropinsi Bali merekomendasikan terhadap terdakwa dilakukan Rehabilitasi Medisrawat Inap selama 6 bulan dan Rehabilitasi Sosial Rawat Inap selama 3 bulan diRumah Sakit Jiwa Propinsi Bali dilanjutkan dengan pendampingan pascarehabilitasi, sehingga dengan demikian

Putu Gede Suastawa. SH, yang diajukan di persidangan yangdihubungkan satu dengan yang lainnya, yang karena persesuaiannya dapatdiperoleh fakta hukum yaitu sebagai berikut :oOBahwa pada hari Kamis tanggal 27 Juli 2017, sekira pukul 19.45 Witabertempat di jalan Banjar Dinas Belong, Desa Patemon, Kec.

PUTUGEDE SUASTAWA, SH., tanggal 30 Nopember 2015 terdakwa JAMANAWAD AL ASDAQ merupakan penyalah guna narkotika jenisMethamphetamine (shabu) Tim Asesmen Rehabilitasi Klinik PratamaBNN Provinsi Bali merekomendasikan terhadap dan terindikasimengalami ketergantungan diberikan Rehabilitasi rawat inap medis danSosial selama 3 (tiga) bulan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dan tidakditemukan indikasi terlibat jaringan peredaran gelap Narkotika;Halaman 11 dari 21 Putusan Nomor 178/Pid.Sus/2016/PN DpsMenimbang

Putu Gede Suastawa, SH denganhasil asesmen terdakwa terindikasi sebagai penyalah guna narkotika berupametamfetamina (shabushabu) secara rekreasional,tidak mengalamiketergantungan serta tidak terindikasi terlibat dalam jaringan peredarangelap narkotika, sehingga Tim Asesmen Terpadu (TAT) Provinsi Balimerekomendasikan terhadap terdakwa dilakukan rehabilitasi sosial rawatinap selama 6 bulan di Lembaga Rehabilitasi Sosial yang dikelola olehPemerintah (Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali), dilanjutkan denganpendampingan

Putu Gede Suastawa, SH denganhasil asesmen Terdakwa Dewa Gede Eka Sasmara als. Dewa Garengterindikasi sebagai penyalahguna narkotika berupa ganja bagi diri sendiridengan pola penggunaan rekreasional, tidak mengalami ketergantungan,serta tidak/.

Putu Gede Suastawa, SH selaku KetuaTim Asesmen Terpadu Propinsi Bali, yang menyatakan bahwa Tim AsesmenTerpadu Propinsi Bali telah melakukan Asesmen berupa Asesmen Medis danAsesmen Hukum pada hari/tanggal : Selasa/12 September 2017 terhadap PutuAnanta Wijaya Alias Topan dimana terdakwa terindikasi sebagai penyalahgunanarkotika berupa Methamphetamine (shabu) bagi diri sendiri, tidak mengalamiketergantungan serta tidak merangkap sebagai pengedar sehingga Tim AsesmenHalaman 25 dari 32 Putusan Nomor

PUTU GEDE SUASTAWA, SHselaku Ketua Tim Asesmen Terpadu Provinsi Bali telah dilakukan pemeriksaanAssesmen medis pada tanggal 26 Maret 2021 terhadap terdakwa GEDEWIJAYA alias GEDE JAYA dengan hasil kesimpulan sebagai berikut;Berdasarkan hasil asesmen, terdakwa GEDE WIJAYA alias GEDE JAYAterindikasi sebagai penyalah guna narkotika berupa metafetamine (shabu) bagidiri sendiri tipe situasional, tidak mengalami ketergantungan serta belum adaindikasi merangkap sebagai pengedar ataupun terlibat dalam jaringanpenyalahgunaan

Putu Gede Suastawa, SHdengan hasil asesmen Terdakwa adalah seorang penyalah gunanarkotika berupa metamfetamina (Shabu) tidak terindikasi sebagaipengedar ataupun terlibat dalam jaringan penyalahgunaan dan/atauperedaran gelap narkotika, type pemakaian situasional tanpa adanyatandatanda ketergantungan terhadap zat methamphetamine (Sabu).sehingga Tim Asesmen Terpadu (TAT) Provinsi Balimerekomendasikan terhadap terdakwa tetap melanjutkan proseshukum;Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti

Putu Gede Suastawa. SH, terhadapterdakwa Rizki Virgianto dan Surat Rekomendasi Team Asesmen TerpaduProvinsi Bali, nomor: R/Rekoml//2017/TAT, tanggal 18 Januari 2017, yangditandatangani oleh Ketua Tim Asesmen Terpadu Provinsi Bali, Drs. Putu GedeSuastawa.

PUTU GEDE SUASTAWA, SH, Ketua Tim AsesmenTerpadu Provinsi Bali yang menyatakan bahwa berdasarkan hasilasesmen, tersangka an.

Putu Gede Suastawa, SH yang pada pokoknya menyatakan berdasarkan hasilassesmen terdahap diri Terdakwa Made Tirtayasa alias Udin terindikasisebagai pecandu Narkotika berupa Metamfetamina (shabu) dan alcohol sertatidak merangkap sebagai pengedat Narkotika;Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan di atas maka setelahdihubungkan alat alat bukti sah ke muka persidangan dapat diketahui bahwabenar Terdakwa Made Tirtayasa alias Udin telah menyalahgunakan NarkotikaGolongan yang dilakukan hari Minggu tanggal

PUTU GEDE SUASTAWA,SH dengan kesimpulan "Bahwa berdasarkan hasilesesmen, tersangka A.n.