Ditemukan 204 data
Terbanding/Terdakwa : Marledi Bin Alm Sulaiman
161 — 91
Selain dari pada itu setelah selesaimenjalani uqubat cambuk Terdakwa dapat berperan sebagai orang tua yangharus memenuhi keperluan hidup dua orang anaknya, sehingga anak tidakmenjadi telantar hidupnya;Menimbang, bahwa tentang jumlah uqubat tazir cambuk bagi Terdakwayang dengan sengaja melakukan pelecehan seksual teradap anak diatur dalamPasal 47 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat yakni diancamdengan uqubat paling banyak 90 (Sembilan puluh) kali cambuk.
120 — 45
Selain dari pada itu setelah selesaimenjalani uqubat cambuk Terdakwa dapat berperan sebagai orang tua yangharus memenuhi keperluan hidup dua orang anaknya, sehingga anak tidakmenjadi telantar hidupnya;Menimbang, bahwa tentang jumlah uqubat tazir cambuk bagi Terdakwayang dengan sengaja melakukan pelecehan seksual teradap anak diatur dalamPasal 47 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat yakni diancamdengan uqubat paling banyak 90 (Sembilan puluh) kali cambuk.
8 — 3
Bahwa sejak Mei 2007 Tergugat sering meninggalkkan rumah kediamanbersama teman teman, bermabukmabukan, berjudi pergi sore pulangpagi hingga keluarga telantar. b. Bahwa Tergugat tidak pernah memberikan nafkah lahr maupunbatinkepada penggugat; c. Bahwa Penggugat pernah mengalami KDRT yang dilakukan oleh Tergugat,yakni Penggugat dipukul oleh Tergugat; d.
22 — 16
Di samping itu, harus mempunyaikemampuan dan kemauan untuk memelihara dan mendidik anak dan tidakterikat dengan suatu pekerjaan yang bisa mengakibatkan tugas pemeliharaananak menjadi telantar. Syarat lain yang tidak kalah pentingnya ialah bahwaseseorang yang melakukan pemeliharaan anak hendaklah dapat dipercayamemegang amanah. Orang yang rusak akhlaknya atau agamanya tidak dapatmemberikan contoh yang baik kepada anak.
Oleh karena itu, tidak layakdiberikan tugas pemeliharaan anak.Menimbang bahwa dari saksisaksi Penggugat Rekonvensi (HatijahMahmud binti Mahmud dan SAKSI II) diperoleh keterangan bahwa PenggugatRekonvensi sehat jasamani dan rohaninya, jujur (amanah), taat menjalankanajaran agamanya, tidak terikat dengan suatu pekerjaan yang bisamengakibatkan tugas pemeliharaan anak menjadi telantar, dan yang palingpenting dari semua itu bahwa selama ini Penggugat Rekonvensi telah merawatdan memelihara anakanaknya
9 — 3
Di karenakan ada pemilu dan di minta mempunyai alamat tersebut, hidup penggugatdi telantar kan oleh tergugat. Tergugat tidak kunjung pulang. Dan sebenarnya penggugat sudah merasakan tidak ada yang patut di pertahan kan.Maka penggugat beranjak pergi dari rumah kontrakan. Dan pindah daerahlain demi mencari nafkah. Karena dalam agama pun sudah sah bercerailebih dari 3 bulan tidak di nafkahi lahir batin.Sampai saat ini 28 november 2016 tergugat tidak ada kabar dan tidakmenafkahi.
11 — 2
rumah tangga antaraPENGGUGAT dan TERGUGAT iterjadi pada 15 juni 2020, ketika ituPENGGUGAT di usir dari rumah tempat tinggal oleh TERGUGAT melaluipesan singkat WA(whatsapp) di karenakan anak anak pamit untuk bermainkerumah sepupu nya yang tidak jauh dari tempat tinggalBahwa akibat Perbuatan Tergugat yang semakin menjadijadi dan tidakbertanggung jawab terhadap kebutuhan nafkah lahir batin terhadapPenggugat beserta anakanak Penggugat dan ditakutkan kehidupan anakanak Penggugat dan Tergugat menjadi telantar
Nelson Aprianus Tahik, S.H.
Terdakwa:
KORNELIS KOBIS
109 — 53
Unsur Yang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumahtangganya;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penelantaran tidakdijelaskan dalam undangundang namun menurut kamus bahasa Indonesia kataPenelantaran berasal dari kata telantar yang artiya tidak tergeletak, tidakterpelinara, tidak terawat, tidak terurus;halaman 9 dari 13Putusan Pidana Nomor : 55/Pid.Sus/2021/PN OlmMenimbang, bahwa yang dimaksud dalam lingkup rumah tanggamenurut ketentuan Pasal 2 Ayat (1) huruf a, b dan c Undangundang RepublikIndonesia
22 — 14
Menelantarkan Orang ; Menimbang, bahwa dalam Kamus Bahasa Indonesia,menelantarkan yang asal katanya dari kata telantar berartimembiarkan, tidak merawat, atau tidak mengurus ;Bahwa berdasarkan keterangan saksisaksi, keteranganterdakwa serta bukti surat diperoleh fakta sebagai berikutbahwa pada hari Selasa, tanggal 30 Agustus 2011 sekitarpukul 19.00 wita, bertempat di Dusun Ladore, Desa Ranggo,Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu terdakwa telahmenelantarkan istrinya yang bernama Mini Suharni AlsRukmini
6 — 1
perceraianhuruf a baik ibu atau bapak berkewajiban memelihara dan mendidik anakanaknya, sematamata berdasarkan kepentingan anak, bila adaperselisihanmengenai penguasaan anakanak pengadilan memberi keputusan;Menimbang, bahwa keberatan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensiatas gugatan Penggugat Rekonvensi agar hak asuh anak Pemohon denganTermohon berada dalam pemeliharaan Penggugat Rekonvensi, karena PemohonKonvensi/Tergugat Rekonvensi khawatir jika anak tersebut ikut TermohonKonvensi/Penggugat Rekonvensi akan telantar
57 — 6
Nomor 4 Tahun1979 Tentang Kesejahteraan Anak);Menimbang, bahwa dalam Pasal 9 ayat (1) UndangUndang Nomor 23Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tanggadisebutkan bahwa setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkuprumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya,atau karenapersetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan ataupemeliharaan kepada orang tersebut;Menimbang, bahwa kata menelantarkan menurut Kamus BahasaIndonesia berasal dari kata telantar
21 — 4
orang dalam lingkup rumah tangganya.Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (1) UndangUndang RINomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga(PKDRT), setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumahtangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karenapersetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, ataupemeliharaan bagi orang tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), menelantarkan artinya :membuat telantar
174 — 50
/PN.Grtpersetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut;Menimbang, bahwa yang dimaksud dilarang adalah suatu perbuatanyang oleh ketentuan UU tidak diporbolehkan untuk dilakukan, artinya apabiladilakukan akan mendapat sanksi atau hukuman;Menimbang, bahwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yangdimaksud dengan menelantarkan adalah membuat telantar atau membiarkantelantar tidak terpelihara atau tidak terawat;Menimbang, bahwa yang dimaksud orang
25 — 12
Kepentingan yang terbaik bagi anak, (3). hakuntuk hidup, (4). kelangsungan hidup dan perkembangan, dan (5).penghargaan terhadap pendapat anak ;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu memberikan penjelasantentang prinsipprinsip hukum Islam yang berkenaan dengan masalahpengangkatan anak sebagai berikut : Bahwa hukum Islam membolehkan pengangkatan anakdengan mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan anak,terutama terhadap anak yang telantar dengan dasar saling tolongmenolong, hal ini sejalan dengan firman
58 — 22
setelah Suami/ Terdakwa/ Pembanding ditahan ( masuk kurungan )akhirnya isterinya tidak bisa mendapatkan nafkah karena tidak punyaketerampilan apaapa, lebihlebih lagi anaknya yang masih berumur 3 tahunsetiap malam menangis mencari Bapaknya/ Terdakwa yang sekarangditahan, Terdakwa memang menjadi tulang punggung keluarga yangsebelumnya mereka merantau dari Bandung ke Yogyakarta denganmengharapkan pekerjaan untuk bisa hidup, namun sebaliknya musibah yangdialaminya, Apakah Isteri dan anakanak itu akan telantar
89 — 14
Kekerasandalam Rumah Tangga terkait erat dengan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undangundang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam RumahTangga yang menentukan bahwa Setiap orang dilarang menelantarkan orangdalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginyaatau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan,perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebutMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan menelantarkan dalamKamus Besar Bahasa Indonesia adalah membuat telantar
Sedangkan yang dimaksud dengan telantar adalah serba tidakkecukupan, tidak terawat, tidak terpelihara, terbengkelai;Menimbang, bahwa Pasal 45 ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan: Kedua orang tua wajibmemelihara dan mendidik anakanak mereka sebaikbaiknya.
51 — 8
pun juga dapat terpancing emosinya dan menjaditidak terkendali hingga dapat melakukan perbuatan karena keadaan tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakimmenilai bahwa apabila Terdakwa dijatuhi pidana perampasan kemerdekaan,Halaman 12 dari 14 Putusan Nomor 321/Pid.B/2016/PN Sadrdikawatirkan tidak akan berdampak secara signifikan terhadap perbaikanperilaku Terdakwa, dan dikawatirkan keluarga Terdakwa, khusunya anakTerdakwa yang masih harus disusui oleh Terdakwa dapat telantar
29 — 19
angsuran tiap bulannya Rp 2.500.000,00 (dua jutalima ratus ribu rupiah) sebelumnya pada tahun 2007 Terdakwajuga telah mengambil mobil dengan DP Rp 40.000.000,00 (empatpuluh juta rupiah) angsuran per bulan sebesar Rp 2.800.000,00(dua juta delapan ratus ribu rupiah) semua angsuran hutangtersebut dipotong dengan gaji Terdakwa, sedangkan untuk biayakeluarga telah disepakati dipergunakan uang gaji isteri yang jugabekerja;Bahwa menurut penafsiran Terdakwa selaku orang awam, katapenelantaran (kata dasar telantar
122 — 56
MHum. menerangkanpada pokoknya sebagai berikut : Bahwa perbuatan kekerasan psikis tidak didefinisikan secara jelas; Bahwa Ahli memaknai kekerasan psikis merupakan tindakan pemaksaansecara lisan/percakapan, contoh : dengan caci maki, penghinaan, katakata kotor;Bahwa akibat pemaksaan psikis yaitu penurunan mental, ketakutan adanya daya tekanan yang tidak mampu;Bahwa definisi menelantarkan dalam undangundang tidak ada/tidak diatur;Bahwa menelantarkan terdapat katakata telantar, menelantarkan suatu perobuatan
yang menimbulkan telantar;Bahwa kalau orangnya tidak terlantar maka tidak termasuk menelantarkan;Bahwa makna menelantarkan adalah menjadikan terlantar yang ditelantarkandalam ikatan rumah tangga adalah istri; Bahwa orang yang menelantarkan adalah wajib untuk memberi kehidupan terhadap orang yang ditelantarkan;Bahwa memberi kehidupan yaitu secara nafkah dan biologjis; Hal 17 Putusan No.607/Pid.Sus/2018/PN.Sby..
16 — 11
menyayangserta membesarkan anak tersebut seperti anak kandungnya sendiri;Menimbang, bahwa sejak anak angkat tersebut telah berada di rumahPemohon dan Pemohon II ia telah tumbuh sehat, normal layaknya anak yangdiasuh oleh orang tuanya sendiri;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengah prinsipprinsiphukum Islam yang berkenaan dengan masalah pengangkatan anak sebagaiberikut: Bahwa hukum Islam membolehkan pengangkatan anak denganmengutamakan kepentingan dan kesejahteraan anak, terutama terhadapanak yang telantar
11 — 0
Buktinya keluarga tidak telantar, bisa hidup layak, bisa sekolah, danmempunyai tempat tinggal. Justru sebenarnya Penggugatlah yang mempunyai sifat /perangai emosional suka marahmarah, karena Penggugat mengidap suudhon (prasangkaburuk).