Ditemukan 523 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 24-01-2012 — Putus : 25-02-2013 — Upload : 14-07-2013
Putusan PENGADILAN PAJAK Nomor PUT.43456/PP/M.XI/16/2013
Tanggal 25 Februari 2013 — Pemohon Banding dan Terbanding
10431
  • ditenggarai hubungan istimewadalam hal kepemilikan usaha dari pengolahan waste product tersebut;bahwa alasan Terbanding mengenakan koreksi PPN, karena Terbanding tidakmemperoleh keyakinan bahwa waste product barang yang dijual adalah wasteproduct jenis kapas yang dikategorikan oleh Pemohon Banding sebagai barangstrategis yang dibebaskan dari pengenaan PPN, sehingga pemeriksa menggunakankewenangan untuk menghitung secara jabatan bahwa yang dijual olen PemohonBanding bukan waste product (kapas) melainkan
    main product (benang) yangmerupakan Barang Kena Pajak;: bahwa transaksi penyerahan waste product atas sisa olahan kapas, dimana penelitikeberatan masih melakukan koreksi atas penjualan waste product kapas tersebutdan terutang PPN.
    Berdasarkan Pasal 2 ayat 2 huruf d Peraturan Pemerintah Nomor:31 tahun 2007, maka penyerahan kapas waste product yang masih berbentuk kapasmenjadi tidak terutang PPN;bahwa waste product yang dijual oleh Pemohon Banding sesuai penelitian lapanganyang telah dilakukan oleh Terbanding masih dalam bentuk kapas.
    PPN, sedangkan penjualan waste product yang berasal daripabrik di Bandung hanya di kenakan PPN untuk waste product yang dihasilkan dariproses drawaing s.d Proses winding.
    untuk menghasilkan suatu bentuk atau barang tertentu, bukan sebagaimanaproses dan hasil dari proses seperti dimaksud dalam Lampiran PeraturanPemerintah Nomor 7 Tahun 2007 a quo;bahwa waste product yang berupa kapas serat pendek adalah waste dari hasilpengolahan kapas.
Putus : 19-07-2017 — Upload : 02-11-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1316 B/PK/PJK/2017
Tanggal 19 Juli 2017 — DIREKTUR JENDERAL PAJAK VS PT. SULINDAFIN PERMAI SPINNING MILLS
18850 Berkekuatan Hukum Tetap
  • : Waste Proses Kapas (ms.
    Carding) 6,03%Halaman 4 dari 28 halaman Putusan Nomor 1316/B/PK/PJK/2017 Waste Proses Kapas (ms. Combing) 16,96% Waste Proses CVC (ms.
    untuk masingmasingbahan baku pada saat produksi dengan rincian: Polyester danRayon (1,5%) dan Raw Cotton (waste 25%) Atas keterangan mengenai waste produksi mengakui adanyasebagian waste raw cotton sehingga terdapat perbedaandalam perhitungan pemakaian bahan baku untuk produksi Berdasarkan komposisi bahan baku yang diperoleh dari WajibPajak, Pemohon Peninjauan Kembali / Pemeriksa menghitungjumlah bahan baku yang digunakan untuk memproduksibarang jadi.
    Membuat gulungan lapBahwa pada proses ini, waste yang dihasilkan sebanyak 45%dari total bahan baku yang dimasukkan. Waste ini berupa seratkapas yang tercampur kotoran sehingga menggumpal. WasteHalaman 13 dari 28 halaman Putusan Nomor 1316/B/PK/PJK/2017ini tidak bisa dipakai dalam proses lebih laniut.
    Melakukan kunjungan ke lokasi usaha TermohonPeninjauan Kembali dan mendapat penjelasan dariTermohon Peninjauan Kembali mengenai prosesHalaman 20 dari 28 halaman Putusan Nomor 1316/B/PK/PJK/2017>,~~produksinya dan dimana munculnya waste tersebut,yaitu dari proses blowing, carding,sampai combing saatproses pengolahan kapas alam. Untuk prosesberikutnya waste ini bisa diolah lagi sehingga bisadibilang waste dari kapas ini sudah tidak ada lagi, hanyadari 3 proses tadi.2.
Putus : 14-07-2015 — Upload : 31-08-2015
Putusan PN PUWAKARTA Nomor 150/Pid.B/2015/PN.Pwk
Tanggal 14 Juli 2015 — SUMARNO Bin AMAD
286
  • Menetapkan barang bukti berupa :- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Timbangan,- Barang berupa Waste Poy seberat 7,6 Ton,- 1 (satu) unit kendaraan Truck Engkel Merk Mitsubishi warna Biru tahun 1982, Nopol Z-9544 HA, Noka FM215H-56713, Nosin 6D14-255088, An Heryanto,Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan sebagai barang bukti dalam perkara atas nama terdakwa MOCHAMAD GUNTUR RONALD SAPUTRA Alias RONALD,6.
    AGUS MULYANA (Satpam)soalnya kuncinya ada di dia.Kemudian sekira pukul 18.00 Wib saksi MOCH GUNTUR RONALDSAPUTRA Als RONALD Bin GUNAWAN bersama saksi WARDI masing masingmengendarai sepeda motor menuju ke rumah saksi AGUS MULYANAsesampainya dirumah saksi Agus kemudian saksi Ronald, saksi Wardi dansaksi Agus menyepakati untuk mengeluarkan barang waste poy malan ini,setelah itu pukul 20.30 Wib saksi WARDI menghubungi saksi DODI denganmemerintahkan saksi DODI untuk memindahkan Barang waste poy darigudang
    IPCI CP 4 sebagaipimpinan shift untuk mengelola waste poly, waste poy, waste PSF danwaste DTY yang dibantu oleh Koperasi Hasan Jaya ;Bahwa pengiriman barang tidak dilakukan pada malam hari tapi padajam kerja yakni siang hari ;Bahwa saksi yang bertugas untuk membuat surat pengiriman barang ;Bahwa saksi tidak pernah memerintahkan dan tidak pernah membuatsurat jalan untuk pengiriman barang ;14Bahwa pengiriman barang yang terjadi pada hari Rabu tanggal 15 April2015 sekira pukul 23.30 wib dari PT.
    RCL di CP 4 yaitu Jumanum BinTalip ;18Bahwa saksi tidak memiliki kKewenangan untuk mengeluarkan barangberupa waste dari PT.
    Indorama dengan dijanjikan upah bilapekerjaannya mengangkut barang waste poy tersebut berhasil danterdakwa menerima tawaran Ronald tersebut meskipun terdakwa tahujika pengangkutannya tersebut tidak sah oleh karena tidak memiliki suratijin jalan dan pada akhirnya terdakwa tetap mengangkut barang wastepoy tersebut dengan datang ke areal PT. Indorama lalu membawa trukyang telah bermuatan waste poy tersebut keluar area PT.
    Indorama dengan dijanjikan upahbila pekerjaannya mengangkut barang waste poy tersebut berhasil danterdakwa menerima tawaran Ronald tersebut meskipun terdakwa tahu jikapengangkutannya tersebut tidak sah oleh karena tidak memiliki surat ijinjalan dan pada akhirnya terdakwa tetap mengangkut barang waste poytersebut dengan datang ke areal PT. Indorama lalu membawa truk yangtelah bermuatan waste poy tersebut keluar area PT.
Putus : 19-07-2017 — Upload : 02-11-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1315/B/PK/PJK/2017
Tanggal 19 Juli 2017 — DIREKTUR JENDERAL PAJAK VS PT. SULINDAFIN PERMAI SPINNING MILLS
3214 Berkekuatan Hukum Tetap
  • : Waste Proses Kapas (ms.
    Carding) 6,03% Waste Proses Kapas (ms. Combing) 16,96% Waste Proses CVC (ms.
    Membuat gulungan lapBahwa pada proses ini, waste yang dihasilkan sebanyak 45%dari total bahan baku yang dimasukkan. Waste ini berupa seratkapas yang tercampur kotoran sehingga menggumpal. Wasteini tidak bisa dipakai dalam proses lebih laniut. Waste yangterjadi akan dikumpulkan karena memiliki nilai jual;Bahwa dalam proses CARDING, dilakukan denganmelewatkan lapisan atau gumpalan serat diantara duapermukaan yang menyerupai parut kawat yang bergerakdengan kecepatan yang berbeda.
    Membentuk seratserat tersebut menjadi sliver, denganarah serat ke sumbu dari sliver;Bahwa pada proses ini, waste yang dihasilkan sebanyak 45%dari total bahan baku yang dimasukkan. Waste ini berupa seratkapas yang tercampur kotoran sehingga menggumpal. Wasteini tidak bisa dipakai dalam proses lebih lanjut.
    Melakukan kunjungan ke lokasi usaha TermohonPeninjauan Kembali dan mendapat penjelasan dariTermohon Peninjauan Kembali mengenai prosesproduksinya dan dimana munculnya waste tersebut,yaitu dari proses blowing, carding, sampai combing saatproses pengolahan kapas alam. Untuk prosesberikutnya waste ini bisa diolah lagi sehingga bisadibilang waste dari kapas ini sudah tidak ada lagi, hanyadari 3 proses tadi.2.
Putus : 31-07-2017 — Upload : 01-11-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1417/B/PK/PJK/2017
Tanggal 31 Juli 2017 — DIREKTUR JENDERAL PAJAK vs PT SULINDAFIN PERMAI SPINNING MILLS
8737 Berkekuatan Hukum Tetap
  • sebagai berikut: Waste Proses Kapas (ms.
    Carding) 6,03 % Waste Proses Kapas (ms. Combing) 16,96 % Waste Proses CVC (ms.
    pada saat produksi;e Wajib Pajak mengakui adanya waste untuk masingmasingbahan baku pada saat produksi dengan rincian: Polyesterdan Rayon (1,5%) dan Raw Cotton (waste 25%);Halaman 10 dari 27 halaman Putusan Nomor 1417/B/PK/PJK/2017Atas keterangan mengenai waste produksi mengakui adanyasebagian waste raw cotton sehingga terdapat perbedaandalam perhitungan pemakaian bahan baku untuk produksi;Berdasarkan komposisi bahan baku yang diperoleh dariWajib Pajak, pemeriksa menghitung jumlah bahan baku yangdigunakan
    Waste yang terjadi adalah serat kapas denganpanjang 10% 15%Pada tahap Combing tingkat waste tidak mungkin di bawah 10%Halaman 15 dari 27 halaman Putusan Nomor 1417/B/PK/PJK/2017tetapi paling banyak hanya 15%;Waste pada tahap Combing dapat diolah kembali menjadibenang dengan nomor lebih rendah;Bahwa dari hasil kunjungan tersebut, Pemohon PeninjauanKembali (semula Terbanding) menghitung kembali waste yangterjadi dengan perhitungan sebagai berikut:1.
    Proses blowing1,00 bahan baku / 4% waste = 0,96 =>bahan baku setelahblowing;2. Proses cardingbahan baku setelah blowing / 3% waste;0,96 / (0,96 x 4%);0,96 / 0,0288 = 0,9312 => bahan baku setelah carding;3.
Register : 24-01-2012 — Putus : 25-02-2013 — Upload : 14-07-2013
Putusan PENGADILAN PAJAK Nomor PUT.43454/PP/M.XI/16/2013
Tanggal 25 Februari 2013 — Pemohon Banding dan Terbanding
10380
  • ditenggarai hubungan istimewadalam hal kepemilikan usaha dari pengolahan waste product tersebut;bahwa alasan Terbanding mengenakan koreksi PPN, karena fungsional pemeriksatidak memperoleh keyakinan bahwa waste product barang yang dijual adalah wasteproduct jenis kapas yang dikategorikan oleh Pemohon Banding sebagai barangstrategis yang dibebaskan dari pengenaan PPN, sehingga pemeriksa menggunakankewenangan untuk menghitung secara jabatan bahwa yang dijual olen PemohonBanding bukan waste product
    (kapas) melainkan main product (benang) yangmerupakan Barang Kena Pajak;: bahwa transaksi penyerahan waste product kapas atau sisa olahan kapas, dimanaTerbanding masih melakukan koreksi atas penjualan waste product kapas tersebutdan terutang PPN.
    telah di kenai PPN, sedangkan penjualan waste product yang berasal daripabrik di Bandung hanya di kenakan PPN untuk waste product yang dihasilkan dariproses drawaing s.d Proses winding.
    Dengan demikian waste product yangdihasilkan sampai dengan proses combing tidak di kenakan PPN saat di jual kepembeli perorangan.Menurut Pendapat Tim Peneliti D.3.3 (Halaman 7 dari 9)Angka 2.Alinea terakhir, Dengan demikian, menurut tim peneliti harga jual waste product tidakdapat dipersamakan dengan harga jual main product dan DPP PPN harus dihitungulang sesuai dengan DPP PPN yang tertera di faktur pajak sederhana.Angka 3. (Halaman 8 dari 9)Waste product yang dijual oleh PT.
    untuk menghasilkan suatu bentuk atau barang tertentu, bukan sebagaimanaproses dan hasil dari proses seperti dimaksud dalam Lampiran PeraturanPemerintah Nomor 7 Tahun 2007 a quo;bahwa waste product yang berupa kapas serat pendek adalah waste dari hasilpengolahan kapas.
Putus : 14-07-2015 — Upload : 31-08-2015
Putusan PN PUWAKARTA Nomor 152/Pid.B/2015/PN.Pwk
Tanggal 14 Juli 2015 — DEDE SUHENDI Alias DEBO Bin SURYANA
385
  • Menetapkan barang bukti berupa :- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Timbangan,- Barang berupa Waste Poy seberat 7,6 Ton,- 1 (satu) unit kendaraan Truck Engkel Merk Mitsubishi warna Biru tahun 1982, Nopol Z-9544 HA, Noka FM215H-56713, Nosin 6D14-255088, An Heryanto,Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan sebagai barang bukti dalam perkara atas nama terdakwa AGUS MULYANA Bin M. TOYIB,6. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
    Ronald, saksi Wardi dansaksi Agus menyepakati untuk mengeluarkan barang waste poy malan ini,setelah itu pada Pada hari rabu tanggal 15 April 2015 pukul 20.30 Wib saksiWARDI menghubungi saksi DODI dengan memerintahkan saksi DODI untukmemindahkan Barang waste poy dari gudang Boiler ke Dalam Truck yang dikemudikan oleh saksi Sumarno, kemudian setelah selesai melakukanpengangkutan barang waste poy ke dalam truck saksi DODI bersama saksiSumarno menggunakan mobil truck menuju pintu keluar IPCI PT.Indoramasetelah
    Purwakarta dan setelah itu terdakwa DEDE SUHENDI AlsDEBO mengawal kendaraan tersebut menuju daerah Kab Karawang untukmenyimpan barang waste di gudang yang yang beralamat di KabupatenKarawang.
    Ronald, saksi Wardi dansaksi Agus menyepakati untuk mengeluarkan barang waste poy malan ini,setelah itu pukul 20.30 Wib saksi WARDI menghubungi saksi DODI denganmemerintahkan saksi DODI untuk memindahkan Barang waste poy darigudang Boiler ke Dalam Truck yang di kemudikan oleh saksi Sumarno,kemudian setelah selesai melakukan pengangkutan barang waste poy kedalam truck saksi DODI bersama saksi Sumarno menggunakan mobil truckmenuju pintu keluar IPCI PT.Indorama setelah itu saksi Dodi dan saksi Sumarnokeluar
    RCL di CP 4 yaitu Jumanum BinTalip ;Bahwa saksi tidak memiliki kKewenangan untuk mengeluarkan barangberupa waste dari PT.
    Indorama ;Bahwa pada hari Rabu 15 April 2015 waktunya terdakwa lupa, terdakwamenghubungi Ronald dengan cara menelpon meminta untuk membelibarang berupa waste poy di PT.
Putus : 19-07-2017 — Upload : 02-11-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1317 B/PK/PJK/2017
Tanggal 19 Juli 2017 — DIREKTUR JENDERAL PAJAK VS PT. SULINDAFIN PERMAI SPINNING MILLS
17765 Berkekuatan Hukum Tetap
  • : Waste Proses Kapas (ms.
    Carding) 6,03% Waste Proses Kapas (ms. Combing) 16,96% Waste Proses CVC (ms.
    oleh Balai Besar Tekstil Bandung tersebut;bahwa penghitungan waste yang dilakukan olehPemohon Peninjauan Kembali adalah sebagai berikut:a.
    pada saatproduksi;3) Wajib Pajak mengakui adanya waste untukmasingmasing bahan baku pada saat produksiHalaman 10 dari 32 halaman Putusan Nomor 1317/B/PK/PJK/2017dengan rincian: Polyester dan Rayon (1,5%)dan Raw Cotton (waste 25%);Atas keterangan mengenai waste produksimengakui adanya sebagian waste raw cottonsehingga terdapat perbedaan dalamperhitungan pemakaian bahan baku untukproduksi;Berdasarkan komposisi bahan baku yangdiperoleh dari Wajid Pajak, PemohonPeninjauan Kembali / Pemeriksa menghitungjumlah
    Waste yang terjadi adalah seratkapas dengan panjang
Register : 16-02-2021 — Putus : 29-07-2021 — Upload : 09-08-2021
Putusan PN TANJUNG BALAI KARIMUN Nomor 11/Pdt.G/2021/PN Tbk
Tanggal 29 Juli 2021 — Penggugat:
PATONI
Tergugat:
YOSEFA
Turut Tergugat:
1.ABDUL LATIF
2.GUBERNUR RIAU cq KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PENATAAN RUANG (PUPR) RIAU
13994
  • Bahwa kemudian untuk memastikan kualitas material quarry waste milikPenggugat tersebut diatas maka disepakati bersama oleh Penggugat,Tergugat dan Turut Tergugat II (Pak Sutrisno dari PPTK Provinsi Riau, PakBambang Projek Officer PUPR Provinsi Riau) telan melakukan survey diLokasi Produksi quarry waste PT. Pasifik Granitama di Karimun.6.
    Bahwa setelah kegiatan survey quarry waste tersebut diatas selesaiuntuk keperluan tersebut diatas maka bertempat di Kantor Penggugat diKarimun pada tanggsal 25 September 2019 dibuadah Surat PerjanjianKerjasama Nomor : 090/PBU/BI/IX/2019, tentang pembelian material tanahurug dan quarry waste/batu granit ukuran 3/15 11/2 antara Penggugatdengan Tergugat.8.
    /batu granit di Lokasi Produksi quarry waste PT.
    /batu granit ukuran3/15 11/2 berada di wilayah Tanjung Balai Karimun dan disepakati bersamaoleh Penggugat, Tergugat dan Turut Tergugat II (Pak Sutrisno dari PPTKProvinsi Riau, Pak Bambang Projek Officer PUPR Provinsi Riau) telah datangmelakukan survey material tanah urug dan quarry waste/batu granit di LokasiProduksi quarry waste PT.
    /batu granit di LokasiProduksi quarry waste PT.
Putus : 19-07-2017 — Upload : 28-12-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1321/B/PK/PJK/2017
Tanggal 19 Juli 2017 — DIREKTUR JENDERAL PAJAK VS PT. SULINDAFIN PERMAI SPINNING MILLS
6124 Berkekuatan Hukum Tetap
  • informasi tersebut di atas Terbanding menentukanprosentase waste cotton sebesar 16,19%, sedangkan prosentase wastepolyester 1,5% dan prosentase waste rayon 1,5%;Menurut Pemohon BandingBahwa koreksi atas Penyerahan Barang dan Jasa yang PPNnyadipungut sendiri sebesar Rp10.678.312.369,00 tersebut adalah disebabkan olehmasalah teknis proses produksi yang menghasilkan benang dan waste yangseharusnya perlu diuji oleh tenaga ahli tekstil independen dibidang produksibenang spinning.
    Jumlah pemakaian bahan baku tahun 2009adalah 16.829.267,98 kg (Polyester 10.787.291,10 kg, Cotton 5.145.192,58 kg,dan Rayon 896.784,30 kg) dan menghasilkan waste sebesar 1.470.093,60 kgatau 8,74% dari total pemakaian bahan baku, waste sebanyak 1.380.349,05 kgtelah Pemohon Banding jual dengan harga lebih rendah daripada harga benang.Jadi koreksi waste yang dikonversi menjadi benang oleh Terbanding dandianggap sebagai penjualan benang adalah perhitungan ganda (doublecounted);Bahwa untuk memberikan
    Carding) 6,03% Waste Proses Kapas (ms. Combing) 16,96% Waste Proses CVC (ms.
    Selain itujuga membersihkan kotoran yang masihmelekat seperti sisa butiran tanah dandaun kapas;c) Bahwa tujuan proses blowing adalah : Mencampur serat Membuka gumpalangumpalan serat Membersihkan kotorankotoran Membuat gulungan lapd) Bahwa pada proses ini, waste yangdihasilkan sebanyak 45% dari total bahanbaku yang dimasukkan. Waste ini berupaserat kapas yang tercampur kotoransehingga menggumpal. Waste ini tidak bisadipakai dalam proses lebih laniut.
    masing proses, dengan hasilakhir waste pada proses combing adalahsebesar 16,19%b) Bahwa dengan waste sebesar 16,19%,maka serat kapas yang pendek tidak lagidiproses dalam proses produksi, namundijual sebagai waste comber noilc) Bahwa dalam data Asosiasi PertekstilanIndonesia (API), dinyatakan bahwa jumlahwaste atas Cotton berkisar pada angka25%30%, akan tetapi sisa produksiHalaman 26 dari 33 halaman Putusan Nomor 1321/B/PK/PJK/2017tersebut masih dapat dimanfaatkan sesuaitingkatannya.Bahwa data API
Register : 09-07-2013 — Putus : 31-10-2013 — Upload : 23-10-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 498 B/PK/PJK/2013
Tanggal 31 Oktober 2013 — PT. SEN LU INDONESI VS DIREKTUR JENDERAL PAJAK;
2816 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Waste (Cotton) 1.505.171,97 Kg =51,14%4.
    namun buktipemusnahan barang sisa (waste) berupa Berita Acaratersebut tidak pernah disampaikan Pemohon Bandingpada saat pemeriksaan dan keberatan dengan alasandokumen tersebut tidak pernah diminta oleh Terbanding,namun baru ditunjukkan pada saat persidangan;Bahwa Pemohon Banding mengakui atas barang sisa(waste) tersebut tidak dicatat dalam pembukuanPemohon Banding dengan alasan tidak ada saldo awalHalaman 14 dari 20 halaman.
    Putusan Nomor 498/B/PK/PJK/20133.2dan saldo akhir barang dalam proses, dan sisaproduksinya yang berupa waste dari waste tersebut;Halaman 36 alinea ke1 dan ke2Bahwa berdasarkan bukti dan keterangan tersebut di atasMajelis berpendapat sebagai berikut:Bahwa Majelis tidak dapat menerima dalil yangdikemukakan Pemohon Banding karena bukti danalasan yang dikemukakan tidak konsisten dimanaPemohon Banding pada pemeriksaan mengemukakanbarang sisa (waste) tersebut ditumpuk/disimpan, namunpada saat pengajuan
    keberatan dan bandingmenyatakan barang sisa (waste) tersebutdimusnahkan/dibakar, dan apabila memang barang sisa(waste) tersebut sejak semula dimaksudkan untukdimusnahkan dan Pemohon Banding mempunyai buktiBerita Acara pemusnahannya, maka sudah seharusnyabukti tersebut ditunjukkan kepada Terbanding baik padasaat pemeriksaan maupun keberatan baik dimintamaupun tidak diminta oleh Terbanding;Bahwa Pemohon Banding tidak mencatat barang sisa(waste) tersebut dalam pembukuannya dengan alasantidak ada saldo
    awal dan saldo akhir barang dalamproses, berarti semua barang menjadi barang jadi dankarenanya tidak ada barang sisa (waste);Bahwa karena tidak ada barang sisa (waste), makaMajelis berkesimpulan tidak ada barang barang sisayang ditumpuk maupun dimusnahkan, dengan demikianbukti foto barang yang ditumpuk maupun 6 (enam)Berita Acara Pemusnahan Barang yang disampaikanPemohon Banding, Majelis tidak meyakini bukti tersebutterkait dengan sengketa dalam banding ini;Bahwa berdasarkan bukti dan keterangan
Register : 24-01-2012 — Putus : 25-02-2013 — Upload : 14-07-2013
Putusan PENGADILAN PAJAK Nomor PUT.43451/PP/M.XI/16/2013
Tanggal 25 Februari 2013 — Pemohon Banding dan Terbanding
10927
  • ditenggarai hubungan istimewadalam hal kepemilikan usaha dari pengolahan waste product tersebut;bahwa alasan Pemeriksa KPP Madya Bandung mengenakan koreksi PPN, karenafungsional pemeriksa tidak memperoleh keyakinan bahwa waste product barangyang dijual adalah waste product jenis kapas yang dikategorikan oleh PemohonBanding sebagai barang strategis yang dibebaskan dari pengenaan PPN, sehinggapemeriksa menggunakan kewenangan untuk menghitung secara jabatan bahwayang dijual oleh Pemohon Banding bukan
    waste product (kapas) melainkan mainproduct (benang) yang merupakan Barang Kena Pajak;: bahwa transaksi penyerahan waste product atas sisa olahan kapas, dimana penelitikeberatan masih melakukan koreksi atas penjualan waste product kapas tersebutdan terutang PPN.
    telah di kenai PPN, sedangkan penjualan waste product yang berasal daripabrik di Bandung hanya di kenakan PPN untuk waste product yang dihasilkan dariproses drawaing s.d Proses winding.
    Dengan demikian waste product yangdihasilkan sampai dengan proses combing tidak di kenakan PPN saat di jual kepembeli perorangan.Menurut Pendapat Tim Peneliti D.3.3 (Halaman 7 dari 9)Angka 2.Alinea terakhir, Dengan demikian, menurut tim peneliti harga jual waste product tidakdapat dipersamakan dengan harga jual main product dan DPP PPN harus dihitungulang sesuai dengan DPP PPN yang tertera di faktur pajak sederhana.Angka 3. (Halaman 8 dari 9)Waste product yang dijual oleh PT.
    untuk menghasilkan suatu bentuk atau barang tertentu, bukan sebagaimanaproses dan hasil dari proses seperti dimaksud dalam Lampiran Peraturan PemerintahNomor 7 Tahun 2007 a quo;bahwa waste product yang berupa kapas serat pendek adalah waste dari hasilpengolahan kapas.
Putus : 31-10-2013 — Upload : 17-06-2015
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 499 /B/PK/PJK/2013
Tanggal 31 Oktober 2013 — PT. SEN LU INDONESIA vs DIREKTUR JENDERAL PAJAK
16840 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Waste (Cotton) 1.505.171,97 Kg =51,14%4.
    Banding mengingat tahun pajak yang diperiksa adalahtahun pajak 2004 sedangkan gambar tersebut baru diserahkantahun 2009 dan tidak ada data pendukung lainnya yangmenguatkan jumlah yang ditumpuk atau disimpan;Bahwa dalam surat keberatan dan bandingnya PemohonBandingmenyatakan barang sisa (waste) tersebut dimusnahkan(dibakar), namun bukti pemusnahan barang sisa (waste) berupaBerita Acara tersebut tidak pernah disampaikan Pemohon Bandingpada saat pemeriksaan dan keberatan dengan alasan dokumentersebut
    tidak pernah diminta oleh Terbanding, namun baruditunjukkan pada saat persidangan;Bahwa Pemohon Banding mengakui atas barang sisa (waste)tersebut tidak dicatat dalam pembukuan Pemohon Bandingdengan alasan tidak ada saldo awal dan saldo akhir barang dalamproses, dan sisa produksinya yang berupa waste dari wastetersebut;3.2 Halaman 36 alinea ke1 dan ke2Bahwa berdasarkan bukti dan keterangan tersebut di atas Majelisberpendapat sebagai berikut:Bahwa Majelis tidak dapat menerima dalil yang dikemukanPemohon
    Banding karena bukti dan alasan yang dikemukakantidak konsisten dimana Pemohon Banding pada pemeriksaanmengemukakan barang sisa (waste) tersebut ditumpuk/disimpan,namun pada saat pengajuan keberatan dan banding menyatakanbarang sisa (waste) tersebut dimusnahkan/dibakar, dan apabilamemang barang sisa (waste) tersebut sejak semula dimaksudkanuntuk dimusnahkan dan Pemohon Banding mempunyai buktiHalaman 13dari 18 halaman.
    Putusan Nomor 499/B/PK/PJK/2013Berita Acara pemusnahannya, maka sudah seharusnyabuktitersebut ditunjukkan kepada Terbanding baik pada saatpemeriksaan maupun keberatan baik diminta maupun tidakdiminta oleh Terbanding; Bahwa Pemohon Banding tidak mencatat barang sisa (waste)tersebut dalam pembukuannya dengan alasan tidak ada saldoawal dan saldo akhir barang dalam proses, berarti semua barangmenjadi barang jadi dan karenanya tidak ada barang sisa (waste); Bahwa karena tidak ada barang sisa (waste),
Register : 26-11-2015 — Putus : 12-04-2016 — Upload : 13-06-2016
Putusan PN BALE BANDUNG Nomor 978/PID.B/2015/PN.Blb
Tanggal 12 April 2016 — - ANDI SUPRIADI alias KUWU bin IKA (Alm)
8415
  • Padawaktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas berawal Terdakwa datang ke PT.Vonekuntuk mengawasi keluar masuknya majun/waste, tidak lama kemudian datang saksiDIDIN dengan maksud untuk menarik majun/waste selanjutnya terdakwa melaranguntuk manarik majun/waste karena sudah sore dan pegawai sudah pulang lalu beberapamenit kemudian datang 1 (satu) truck untuk mengangkut majun/waste lalu saat itu jugaterdakwa melarang kembali karena sudah sore, tetapi truk tersebut masih menunggusaksi DEDI Als JILEUNK
    datang 1 (satu) truck untuk mengangkut majun/waste lalu saat itu jugaTerdakwa melarang kembali karena sudah sore, tetapi truk tersebut masih menunggusaksi DEDI Als JILEUNK yang berniat membeli majun/waste, kemudian datangsaksi DEDI Als JILEUNK sambil menunggu Terdakwa meminta supaya berbicaradulu dengan saksi ERMAN;.
    adanya rencana pengeluaran majun/waste dari Perusahaan(PT.Vonex) dan atas berita tersebut, selanjutnya Terdakwa datang ke PT.
Putus : 14-07-2015 — Upload : 31-08-2015
Putusan PN PUWAKARTA Nomor 151/Pid.B/2015/PN.Pwk
Tanggal 14 Juli 2015 — MOCHAMAD GUNTUR RONALD SAPUTRA Alias RONALD
267
  • Menetapkan barang bukti berupa :- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Timbangan,- Barang berupa Waste Poy seberat 7,6 Ton,- 1 (satu) unit kendaraan Truck Engkel Merk Mitsubishi warna Biru tahun 1982, Nopol Z-9544 HA, Noka FM215H-56713, Nosin 6D14-255088, An Heryanto,Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan sebagai barang bukti dalam perkara atas nama terdakwa DEDE SUHENDI Alias DEBO Bin SURYANA,6. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
    , dansetelah itu saksi DEDE SUHENDI Als DEBO mengawal kendaraan tersebutmenuju daerah Kabupaten Karawang untuk menyimpan barang waste poy digudang yang yang beralamat dikKabupaten Karawang setelah itu saksiSUMARNO bersama dengan saksi DOD!
    IPCI ;1010Bahwa truk itu diperuntukkan untuk angkutan barang internal pabrik dantidak diperuntukkan untuk mengangkut barang keluar dari areal pabrik ;Bahwa barang yang diangkut jenis waste poy yang bisa didaur ulangmenjadi pop corn untuk eksport ;Bahwa setiap pengangkutan barang kendaraan truk dilengkapi denganSurat ijin ;Bahwa truk yang diluar area tersebut tidak ada surat ijin jalan hanyamenggunakan surat timbangan ;Bahwa berat waste poy tersebut 8.220 Kilogram ;Atas keterangan saksi tersebut,
    Indorama dengan membawa muatantertutup terpal dan diketahui membawa barang jenis waste poy, setelahAsep Saepuloh mendapat informasi tersebut kemudian melaporkannyakepada Prakoso sebagai manager security PT.
    waste poy tersebut beratnya 8.220 (delapan ribu duaratus dua puluh) kilogram ;Bahwa Ronald, Wardi, Dodi dan saksi belum terima uang hasil penjualanwaste poy dari Dede alias Debo ;Atas keterangan saksi, terdakwa tidak keberatan ;7.
    RCL di CP 4 yaitu Jumanum BinTalip ;Bahwa terdakwa tidak memiliki kKewenangan untuk mengeluarkan barangberupa waste dari PT.
Putus : 14-07-2015 — Upload : 31-08-2015
Putusan PN PUWAKARTA Nomor 153/Pid.B/2015/PN.Pwk
Tanggal 14 Juli 2015 — AGUS MULYANA Bin M. TOYIB
3110
  • Menetapkan barang bukti berupa :- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Timbangan,- Barang berupa Waste Poy seberat 7,6 Ton,- 1 (satu) unit kendaraan Truck Engkel Merk Mitsubishi warna Biru tahun 1982, Nopol Z-9544 HA, Noka FM215H-56713, Nosin 6D14-255088, An Heryanto,Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan sebagai barang bukti dalam perkara atas nama terdakwa DODI CAHYADI Alias JABRIK Bin MASTURI,6. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
    IPCI ;Bahwa truk itu diperuntukkan untuk angkutan barang internal pabrik dantidak diperuntukkan untuk mengangkut barang keluar dari areal pabrik ;Bahwa barang yang diangkut jenis waste poy yang bisa didaur ulangmenjadi pop corn untuk eksport ;Bahwa setiap pengangkutan barang kendaraan truk dilengkapi denganSurat ijin ;Bahwa truk yang diluar area tersebut tidak ada surat ijin jalan hanyamenggunakan surat timbangan ;Bahwa berat waste poy tersebut 8.220 (delapan ribu dua ratus duapuluh) Kilogram;Bahwa
    IPCI CP 4 sebagaipimpinan shift untuk mengelola waste poly, waste poy, waste PSF danwaste DTY yang dibantu oleh Koperasi Hasan Jaya ;Bahwa pengiriman barang tidak dilakukan pada malam hari tapi padajam kerja yakni siang hari ;Bahwa saksi yang bertugas untuk membuat surat pengiriman barang ;Bahwa saksi tidak pernah memerintahkan dan tidak pernah membuatsurat jalan untuk pengiriman barang ;Bahwa pengiriman barang yang terjadi pada hari Rabu tanggal 15 April2015 sekira pukul 23.30 wib dari PT.
    RCL di CP 4 yaitu Jumanum BinTalip ;Bahwa saksi tidak memiliki kKewenangan untuk mengeluarkan barangberupa waste dari PT.
    waste poy tersebut beratnya 8.220 (delapan ribu duaratus dua puluh) kilogram ;Bahwa Ronald, Wardi, Dodi dan saksi belum terima uang ahsil penjualanwaste poy dari Dede alias Debo ;Atas keterangan saksi, terdakwa tidak keberatan ;9.
    Menetapkan barang bukti berupa :e 1 (satu) lembar Surat Keterangan Timbangan,e Barang berupa Waste Poy seberat 7,6 Ton,Dikembalikan kepada PT.
Putus : 18-08-2011 — Upload : 11-12-2011
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 969 K/Pid.Sus/2011
Tanggal 18 Agustus 2011 — ANTONIUS RONI SETYAWAN
436112 Berkekuatan Hukum Tetap
  • DD 9737 L.d. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 0123067 tanggal O09 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. KGSU 2331740.. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 0123068 tanggal 11 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. TRLU 2448305.f. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 01201337 tanggal 09 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. ISLU 2024949.Yang merupakan izin untuk PT.
    No. 969 K /Pid.Sus/201 1d. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 0123067 tanggal O09 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. KGSU 2331740.e. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 0123068 tanggal 11 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. TRLU 2448305.f. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 01201337 tanggal 09 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. ISLU 2024949.Yang merupakan izin untuk PT.
    DD 9737 L. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 0123067 tanggal 09 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. KGSU 2331740. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 0123068 tanggal 11 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. TRLU 2448305. 1 (satu) lembar Dokumen Limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 01201337 tanggal 09 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. ILSU 2024949. 2 (dua) lembar Surat Perintah Pengangkutan pihak ke3 No.
    DD 9737 L.1 (satu) lembar Dokumen limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 0123067 tanggal 09 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. KGSU 2331740.1 (satu) lembar Dokumen limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 0123068 tanggal 11 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. TRLU 2448305.1 (satu) lembar Dokumen limbah B3 (Hazardous Waste Manifest)No. AA 01201337 tanggal 09 Pebruari 2008 kemasan KontainerNo. ILSU 2024949.2 (dua) lembar Surat Perintah Pengangkutan Pihak ke3 No.
Putus : 12-10-2017 — Upload : 28-12-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1640/B/PK/PJK/2017
Tanggal 12 Oktober 2017 — DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI VS PT. POLIPLAS INDAH SEJAHTERA
2910 Berkekuatan Hukum Tetap
  • 2002tentang Pengadilan Pajak, dengan ini Pemohon Banding mengajukan bandingterhadap Surat Keputusan Terbanding Nomor: KEP50/BC.08/2011 tanggal 24Agustus 2011 tentang Penetapan atas Keberatan Pemohon Banding terhadappenetapan yang dilakukan oleh Terbanding dalam SPP Nomor: SPP30/BC.6/2011 tanggal 13 Juni 2011;Latar Belakang Masalah;Bahwa SPP Nomor: SPP30/BC.6/2011 tanggal 13 Juni 2011 diterbitkanberdasarkan hasil audit oleh Terbanding terhadap Penghitungan PajakPertambahan Nilai (PPN) atas penjualan waste
    dari hasil produksi yang menggunakanbahan baku impor Fasilitas KITE sebesar Rp467.214.000,00 yang ditetapkanTerbanding, sedangkan menurut Pemohon Banding tidak terdapat kekuranganpembayaran PPN, karena pejualan waste tersebut sudah sesuai denganperaturan yang telah ditetapkan oleh Terbanding sesuai dengan KMK Nomor:111/PMK.010/2006 Pasal 13 ayat (1);Tanggapan Pemohon Banding terhadap Pokok Sengketa;Bahwa pokok sengketa diawali dari hasil audit secara rutin oleh Terbandingterhadap perusahaan yang
    menggunakan Fasilitas KITE, yang mencakupsemua hal yang berhubungan dengan Ekspor dan Impor;Bahwa menurut Terbanding dari hasil audit tersebut terdapat kekuranganpembayaran PPN atas penjualan waste sebesar Rp467.214.000,00;Bahwa menurut Pemohon Banding, tidak terdapat kekurangan pembayaranPPN atas penjualan waste tersebut;Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan hasil audit Terbanding yangmenyatakan bahwa terdapat kekurangan pembayaran PPN atas penjualanwaste sebesar Rp467.214.000,00;Bahwa kenyataan
    PPNnya adalah (( Harga Jual x 5%) + HargaJual) x 10%);Bahwa apabila kita tidak menggunakan aplikasi tersebut, maka kita tidak dapatmelakukan penyelesaian BC.24 atas penjualan waste, hal ini dapatdikonfirmasikan ke bagian KITE KPBC Tanjung Emas Semarang;Bahwa dalam KMK Nomor: 111/PMK.010/2006 Pasal 13 ayat (1) Nilai Pabean(Nilai Transaksi Barang) adalah sama dengan Harga Jual, nilai transaksi barangyang kita lakukan adalah barang waste sehingga untuk penetapanpenghitungan Bea Masuk adalah Harga Jual
    Kembali tidak dapat menggugurkan faktafaktadan melemahkan buktibukti yang terungkap dalam persidangan sertapertimbangan hukum Majelis Pengadilan Pajak, karena dalam perkaraa quo perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Waste dari hasilproduksi yang menggunakan bahan baku impor Fasilitas KITE ditetapkansebesar 5% (lima persen) dari Harga Jual/Harga Penyerahan yang telahdiperiksa, diputus dan diadili olen Majelis Pengadilan Pajak sudah benar,Halaman 16 dari 18 halaman.
Putus : 31-10-2013 — Upload : 23-10-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 487/B/PK/PJK/2013
Tanggal 31 Oktober 2013 — PT. SEN LU INDONESIA vs. DIREKTUR JENDERAL PAJAK
13429 Berkekuatan Hukum Tetap
  • pada pokoknya menyatakan sebagaiberikut:Bahua sesuai dengan bagan proses produksi, pra produksi PemohonBanding dimulai dengan mengadakan sortir atas bahan baku, utamanyakapas (Raw Cotton), hanya yang terpilih dilanjutkan ke proses produksidan selebihnya dikembalikan ke gudangsebagai Bahan Baku Waste, halint sangatlah diutamakan karena berdasarkan komposisi bahan baku dibavah ini;Komposisi Bahan Baku untuk produksi tahun 2004 1.
    Waste (Cotton) 1.505.171,97 Kg = 51,14%4. Rayon 1.98988 Kg = 0,07%Total 2.943.523,95 Kg = 100%Bahve vaste cotton menduduki porsi teratas konsumsi pemakaian bahanbaku Pemohon Banding pada tahun 2004, oleh karenanya selain gagalpada tingkat praproduksi, pada proses produksipun menyebabkan banyakterdapat loss di tiaptiap tahapannya, sehingga perhitungan konsumsibahan baku produksi menjadi sebagai berikut:Halaman 8 dari 17 halaman.
    keberatan dan bandingnya Pemohon Bandingmenyatakan barang sisa (vaste) tersebut dimusnahkan (dibakar),namun bukti pemusnahan barang sisa (waste) berupa BeritaAcara tersebut tidak pernah disampaikan Pemohon Banding padasaat pemeriksaan dan keberatan dengan alasan dokumentersebut tidak pernah diminta oleh Terbanding, namun baruditunjukkan pada saat persidangan; Bahwa Pemohon Banding mengakui atas barang sisa (waste)tersebut tidak dicatat dalam pembukuan Pemohon Bandingdengan alasan tidak ada saldo
    Putusan Nomor 487/B/PK/PJK/2013 Bahwa Majelis tidak dapat menerima dalil yang dikemukanPemohon Banding karena bukti dan alasan yang dikemukakantidak konsisten dimana Pemohon Banding pada pemeriksaanmengemukakan barang sisa (waste) tersebut ditumpuk/disimpan,namun pada saat pengajuan keberatan dan banding menyatakanbarang sisa (waste) tersebut dimusnahkan/dibakar, dan apabilamemang barang sisa (waste) tersebut sejak semula dimaksudkanuntuk dimusnahkan dan Pemohon Banding mempunyai buktiBerita Acara
    pemusnahannya, maka sudah seharusnya buktitersebut ditunjukkan kepada Terbanding baik pada saatpemeriksaan maupun keberatan baik diminta maupun tidakdiminta oleh Terbanding; Bahwa Pemohon Banding tidak mencatat barang sisa (waste)tersebut dalam pembukuannya dengan alasan tidak ada saldoaval dan saldo akhir barang dalam proses, berarti semua barangmenjadi barang jadi dan karenanya tidak ada barang sisa (waste); Bahwna karena tidak ada barang sisa (waste), maka Majelisberkesimpulan tidak ada barang
Register : 09-04-2013 — Putus : 16-04-2014 — Upload : 07-04-2015
Putusan PENGADILAN PAJAK Nomor Put-51918/PP/M.XVB/16/2014
Tanggal 16 April 2014 — Pemohon Banding dan Terbanding
11320
  • dijual lokal, dimana jumlah sisa bahan baku yang dijual lokal jumlahnya juga tidakkonsisten/berbeda dengan surat keberatan;Mbahwa RangabtmabenHajak Pertambahan Nilai dalam rangka impor sejumlah Rp14.072.180,00 karenaobyek pajak yang dipersengketakan merupakan limbah/scrap sisa proses produksi dari bahan baku yangmendapat fasilitas KITE;bahwa Pemohon Banding berpendapat nilai pabean (Nilai Transaksi Baran) adalah sama dengan HargaJual, nilai transaksi barang yang Pemohon Banding lakukan adalah barang waste
    sehingga untukpenetapan penghitungan Bea Masuk adalah Harga Jual Waste dikalikan Tarif Waste (Harga Jual x 5%)sehingga untuk penghitungan PPNnya adalah (Harga Jual + (Harga Jual x 5%)) x 10%);bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam perkara banding ini adalah kekurangan pembayaran PPNImpor atas limbah/scrap sisa proses produksi dari bahan baku yang mendapat fasilitas KITE yangmenurut Pemohon Banding pembayaran PPN Impor didasarkan dari Harga Jual;Mbahyet Menelist pendapat Majelis, yang menjadi sengketa
    26 November 2006;bahwa dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 111/PMK.010/2006 tanggal 26 November 2006Pasal 13 ayat (1) huruf a dan c, dan Pasal 1 angka 20 Undangundang Nomor 18 Tahun 2000 tentangPajak Pertambahan Nilai, mengatur atas perhitungan PPN mengacu pada nilai impor dari dasarperhitungan bea masuk yang berupa harga jual;bahwa Pemohon Banding berpendapat nilai pabean (Nilai Transaksi Barang) adalah sama dengan HargaJual, nilai transaksi barang yang Pemohon Banding lakukan adalah barang waste
    sehingga untukpenetapan penghitungan Bea Masuk adalah Harga Jual Waste dikalikan Tarif Waste (Harga Jual x 5%)sehingga untuk penghitungan PPNnya adalah (Harga Jual + (Harga Jual x 5%)) x 10%);bahwa menurut Pemohon Banding perhitungan Masa PPN September 2009 yang harus dipungutkembali menjadi sebagai berikut:Harga Jual = Kuantum x Harga Jual ratarata= 35.184 kg x Rp3.866,86= Rp136.051.602,00Nilai Impor = Harga Jual + Bea Masuk= Harga Jual + (Harga Jual x 5% )= Rp136.051.602,00 + (Rp136.051.602,00
    sehinggauntuk penetapan Bea Masuk adalah Harga Jual Waste dikalikan tarif waste (Harga Jual x 5%) sehinggauntuk penghitungan PPNnya adalah (Harga Jual + (Harga Jual x 5%)) x 10%), sehingga diperolehperbandingan perhitungan antara Surat Keberatan dan Surat Banding sebagai berikut: 5%)Dasar Pengenaan Pajak (Impor BKP)213.961.562,00Uraian Cfm Surat Keberatan (Rp) Cfm Surat Banding (Rp)Sisa Bahan Baku Impor yang dijual 32.505 35.184Harga ratarata per kg bahan baku 6.582,42 3.866,86Harga jual 213.961.562,00