Ditemukan 3 data

Urut Berdasarkan
 
Fatwa DSN
Fatwa DSN Nomor 93/DSN-MUI/IV/2014 Tahun 2014
2458965
  • Tentang : Keperantaraan (Wasathah) dalam Bisnis Properti
  • Pendapat Ulama lainnya:1) Ibrahim, Ibn Sirin, dan Atha membolehkan samsarah/wasathah secara multlak;2) Ulama Hanafiah membolehkan samsarah/wasathahdengan syarat ditentukan dengan jelas jangka waktunya;3) Ulama Malikiah membolehkan samsarah/wasathahdengan syarat ditentukan dengan jelas jangka waktunya,jenis/bentuk perbuataannya, dan jumlah wah yangberhak diterima perantara (silah malumah wa ajalma lum bi ajr malum);4) Ulama Syafiiah membolehkan samsarah/wasathahdengan syarat perantara (wasith) melakukan
    & Ho88l ud aaAkad ju alah (boleh) diterapkan dalam samsarah svat imbalansamsarah hanya boleh diterima oleh Perantara (Simsar) ketikaSimsar berhasil melakukan tugasnya.Fatwafatwa DSNMUI:a. Fatwa DSNMUI Nomor: 10/DSNMUI/IV/2000 tentangWakalah;b. Fatwa DSNMUI Nomor: 52/DSNMUI/III/2006 tentangWakalah bil Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi Syariah;c. Fatwa DSNMUI Nomor: 08/DSNMUI/IV/2000 tentangPembiayaan Musyarakah;d. Fatwa DSNMUI Nomor: 09/DSNMUI/IV/2000 tentangPembiayaan Ijarah;e.
    Akad wasathah harus jelas jangka waktu berlaku atau efektifnya,kecuali akad yang digunakan akad jualah atau samsarah (bai alsamsarah);4. Perantara (wasith) harus melakukan pekerjaan tertentu yangmenjadi dasar diterimanya uapah (ujrah); Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia ~ asKeperantaraan (Wasathah) dalam Bisnis Properti 6 KeempatKelimaKeenam5.
    Pemilik barang dan perantara memiliki pengetahuan yang cukup(memadai) tentang harga barang yang akan dijual (bai alhadhir lihadhir, bukan bai alhadhir li bad).Ketentuan terkait Akad Wasathah tanpa Melibatkan LKSWasathah tanpa melibatkan LKS boleh menggunakan akad wakalahbil ujrah, akad jualah, atau akad samsarah (bai alsamsarah) denganketentuan sebagai berikut:1.Dalam hal wasathah dijalankan dengan akad wakalah bil ujrahberlaku ketentuan akad ijarah; di antaranya harus jelas jangkawaktu pelaksanaanya
    Dalam hal tujuan tidak tercapai, A/jir(perantara) berhak mendapat ujrah yang telah disepakati atau ujrahmitsli (wajar yang sepadan dengan kualitas/kuantitas usaha yangtelah dilakukannya);Dalam hal wasathah (samsarah) dilaksanakan dengan akad ju alah,berlaku ketentuan fatwa DSNMUI No. 62/DSNMUI/XII/2007tentang Akad Jualah;Dalam hal wasathah dijalankan dengan akad samsarah (bai alsamsarah), maka jangka waktu pelaksanaan wasathah tidak harusjelas, dan pendapatan yang diterima Wasith sesuai dengan hasilpenjualan
Fatwa DSN
Fatwa DSN Nomor 54/DSN-MUI/X/2006 Tahun 2006
401219
  • Tentang : Syariah Card
  • Merchant Fee adalah fee yang diberikan oleh merchantkepada penerbit kartu sehubungan dengan transaksi yangmenggunakan kartu sebagai upah/imbalan (ujrah) atas jasaperantara (samsarah), pemasaran (faswig) dan penagihan(tahsil aldayn);e. Fee Penarikan Uang Tunai adalah fee atas penggunaanfasilitas untuk penarikan uang tunai (rusum sahb alnuqud).f.
    Nasional Majelis Ulama Indonesia54 Syariah Card 11 e.Tidak memberikan fasilitas yang bertentangan dengan syariahKelima : Ketentuan Feea.Turan keanggotaan (membership fee)Penerbit Kartu berhak menerima iuran keanggotaan (rusumaludhwiyah) termasuk perpanjangan masa keanggotaan daripemegang Kartu sebagai imbalan (ujrah) atas izinpenggunaan fasilitas kartu.Merchant feePenerbit Kartu boleh menerima fee yang diambil dari hargaobjek transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah)atas perantara (samsarah
Fatwa DSN
Fatwa DSN Nomor 42/DSN-MUI/V/2004 Tahun 2004
975269
  • Tentang : Syari'ah Charge Card
  • Merchant Fee (ujrah)Penerbit kartu boleh menerima fee yang diambil dariharga objek transaksi atau pelayanan sebagaiupah/imbalan (ujrah samsarah), pemasaran (taswiqg) danpenagihan (tahsil aldayn).c. Fee Penarikan Uang TunaiPenerbit kartu boleh menerima fee penarikan uang tunai(rusum sahb alnuqud) sebagai fee atas pelayanan danpenggunaan fasilitas yang besarnya tidak dikaitkandengan jumlah penarikan.Kelima Dendadendaa.