Jaksa pada Kejari; Wulyo als Wulijo

Slompretan No. 74 Surabaya kepada Wulijo sebesarRp 750.000,00, Februari 1975 ;1 (satu) lembar fotocopy legalisir kuitansi persekot kedua atas pembeliantanahtanah hak milik bekas yasan petok D Nomor 1119 dan Nomor 1186terletak di Desa Lontar, Kec. Karangpilang Surabaya dari Soegiantoalamat JI.

Slompretan No. 74 Surabaya kepada Wulijo sebesarRp 1.400.000,00, 10 Maret 1975 ;1 (satu) lembar fotocopy legalisir kuitansi persekot ketiga atas pembeliantanahtanah hak milik bekas yasan petok D Nomor 1119 dan Nomor 1186terletak di Desa Lontar, Kec. Karangpilang Surabaya dari Soegiantoalamat JI.

Slompretan No. 74 Surabaya kepada Wulijo sebesarRp 1.400.000,00, 10 Maret 1975 ;1 (satu) lembar fotocopy legalisir kuitansi persekot ketiga atas pembeliantanahtanah hak milik bekas yasan petok D Nomor 1119 dan Nomor 1186terletak di Desa Lontar, Kec. Karangpilang Surabaya dari Soegiantoalamat JI. Slompretan No. 74 Surabaya kepada Wulijo sebesarRp 517.000,00, 15 Mei 1975 ;Hal. 18 dari 30 hal. Put.

Gadel Tengah 11/14Surabaya, demikian pula surat pernyataan dari Supardi kakak Wulijo aliasWulyo yang menyatakan bahwa pemilik tanah sebenarnya adalah Mulyahdialias Wulyo sedangkan Akta Perjanjian No. 47 dan Akta Kuasa No. 48 tanggal10 Maret 1975 yang dihadapan Notaris Soetjipto, SH bukan pemilik yangsebenarnya tetapi seseorang yang dipalsukan seolaholah sebagai pemiliktanah, dalam hal ini adalah Wulyo alias Wulijo karena Wulyo alias Wulijo bukanberasal dari Desa melainkan asal Ngesong Dukuh Kupang

SUGIHARTO dan TerdakwaSOEGIANTO telah membeli tanah petok D Nomor 1186 Persil 65/II/6/8/Darat atasnama Wulyo yang terletak di Desa Lontar Kecamatan Karangpilang Kodya Surabayaseluas 9050 m2 dari saksi WULYO Alias WULIJO asal Desa Ngesong Dukuh KupangSurabaya dimana sebelumnya saksi WULYO Alias WULIJO mengaku membeli tanahdari Matali P.Jamaiah seharga Rp. 300.000, secara dibawah tangan ;Bahwa untuk persyaratan jual beli di Notaris Terdakwa SOEGIANTO bersamadengan Terdakwa SUGIHARTO meminta kepada

saksi WULYO Alias WULIJOuntuk membuat surat pernyataan tanggal 01 Maret 1975 yang isinya seolaholah benarTerdakwa sebagai pemilik tanah tegal seluas 9050 M2, Petok D Nomor 1186 persil 65/II/6/Darat yang terletak di Desa Lontar Kecamatan Karangpilang Kodya Surabaya, surattersebut telah dibubuhi cap jempol saksi WULYO Alias WULIJO dan diketahui olehsaksi ASRIP SOESANTO, BA Carik Desa Lontar kemudian berdasarkan suratpemyataan yang dibuat oleh saksi WULYO Alias WULIJO, saksi ASRIP SOESANTO,BA.

Pembuatan surat pernyataan dan surat keterangansebagaimana tersebut diatas telah diatur oleh saksi ASRIP SOESANTO,BA dan dibiayaioleh Terdakwa SUGIHARTO dan Terdakwa SOEGIANTO, sedangkan saksi WULYOAlias WULIJO yang membubuhkan cap jempol selaku pemilik tanah dimana merekatelah mengadakan pertemuanpertemuan untuk proses pembuatan surat tersebut di tokomilik saksi SSCOEGIANTO Jalan Slompretan No.74 Surabaya ;Bahwa setelah saksi WULYO Alias WULIJO membuat surat pernyataantanggal 1 Maret 1975 dan surat

asal Desa Ngesong DukuhKupang Surabaya dimana sebelumnya saksi WULYO Alias WULIJO mengaku membelitanah dari Matali PJamaiah seharga Rp. 300.000, secara dibawah tangan ;Bahwa untuk persyaratan jual beli di Notaris Terdakwa SUGIHARTO bersamadengan Terdakwa SOEGIANTO meminta kepada saksi WULYO Alias WULIJO untukmembuat surat pernyataan tanggal 1 Maret 1975 yang isinya seolaholah benarTerdakwa sebagai pemilik tanah tegal seluas 9.050 M2, Petok D Nomor 1186 persil 65/II/6/Darat yang terletak di Desa

Di samping itu sesuai dengan buktibukti berupa KTP dan KK yang telah diajukandalam persidangan bahwa saksi WULYO alias WULIJO memiliki pula KTP Desa Gadeldengan nana MOKHAMAT WULYO dan KK Desa Gadel dengan nama MUHAMADWULYO padahal saksi WULYO alias WULIJO tidak pernah bertempat tinggal di DesaGadel melainkan di Desa Ngesong, saksi WULYO alias WULIJO dalam pembuatansuratsurat tidak hanya menggunakan cap jempol tetapi juga menggunakan tanda tangansedangkan saksi pelapor MULYAHADI alias WULYO selaku

Lontar yang dimiliki saksiSugiharto dan saksi Soegianto diduga palsu, namun Terdakwa tetapmembelinya dan sebelum membeli tanah tersebut, Terdakwa tidak pernahmelakukan pengecekan tentang kebenaran letak tanah ke KantorKelurahan Lontar yang mana ternyata tanah tersebut adalah milik saksiMulyahadi alias Wulyo yang telah dipalsukan datadata kepemilikantanahnya oleh saksi Wulyo alias Wulijo bekerjasama dengan saksi AsripSoesanto, BA. yang saat itu menjabat sebagai Carik Desa Lontar danHal. 2 dari 20

Wulyo letaknya di Pedukuhan Sambisari, Persil yangberbeda menunjukkan letak tanah yang berbeda pula, selanjutnya saksimenerangkan seorang carik tidak dibenarkan menandatangani suratsuratyang menjadi kKewenangan Kepala Desa/Lurah dan tidak dibenarkanmenggunakan stempel dinas;Saksi Wulyo alias Wulijo menerangkan:Bahwa saksi mengaku membeli sebidang tanah dari Pak Matali Djamaiyahtahun 1957 seluas 9050 m?

ditandatangani pula oleh saksi AsripSoesanto, BA.Saksi Asrip Soesanto, BA. menerangkan:Bahwa saksi mengakui telah membuat dan menandatangani suratketerangan No. 046/T7/12III/75 tanggal 1 Maret 1975 atas perintah PakRidwan, Kepala Desa Lontar karena buta huruf dan dalam keadaan sakit,Terdakwa juga mengakui dalam membuat surat keterangan kepemilikantanah tidak berpedoman pada buku C yang ada di kantor Desa LontarKlasiran tahun 1973 melainkan dari buku yang diberi oleh Kepala Desa,saksi atas kuasa Wulyo alias Wulijo

menunjukkan batasbatas tanah saatpengukuran, ternyata saksi Wulyo alias Wulijo menunjuk tanah yang diakuimilik Mulyahadi alias Wulyo dimana berdasarkan buku C Desa Lontartercatat Petok No. 1393 Persil 40 d Il;Saksi Notaris Djirim Abdullah, SH menerangkan:Benar saksi didatangi oleh terdakwa Njoo Nyoto Utomo, Sugiharto, SherlySugiharto, Soegianto dan istri ke kantor saksi di JI.