Ditemukan 6199 data
18 — 19
Selain itu Penggugat Rekonpensi tidak layak dan tidakpantas mendapatkan nafkah tersebut dari Tergugat Rekonpensi karenaPenggugat Rekonpensi adalah istri yang nusyuz (durhaka);Berdasarkan Replik Konpensi dan Jawaban Rekonpensi tersebut di atas,dengan ini Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi memohon kepada MajelisHakim yang memeriksa perkara ini menjatuhkan putusan dengan amar sebagaiberikut :A. DALAM KONPENSIMengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnyaB.
Bahwa tudingan Tergugat Rekonvensi dalam poin 7 jawabannya yangmenyatakan bahwa "selain itu Penggugat Rekonpensi tidak layak dan tidakpantas mendapatkan nafkah tersebut dari Tergugat Rekonpensi karenaPenggugat Rekonpensi adalah istri yang nusyuz (durhaka)".
Tudingansebagai istri durhaka adalah tudingan yang sangat keji, karena TergugatRekonvensi tidak menjelaskan dosa apa sebenarnya yang telah dilakukanHalaman 11 dari 19 Putusan Nomor 124/Pdt.G/2020/PA Dol.sehingga Tergugat Rekonvensi berani menuding Penggugat rekonvensisebagai istri durhaka ?
28 — 0
pergi berturutturut meninggalkan rumah bersama sehingga antara Pemohon denganTermohon pisah rumah dan tidak ada hubungan lagi hingga sekarangselama 4 tahun;Bahwa selama kepergian Termohon tersebut, Pemohon telah berusahamencari keberadaan Termohon antara lain ke rumah orang tua dansanak famili Termohon, akan tetapi Pemohon tidak menemukanTermohon;Bahwa atas sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon merasasangat menderita lahir batin dan Pemohon berkesimpulan bahwaTermohon adalah isteri yang durhaka
berturutturut meninggalkan rumah bersama sehingga antara Pemohon denganTermohon pisah rumah dan tidak ada hubungan lagi hingga sekarangselama 4 tahun;Bahwa selama kepergian Termohon tersebut, Pemohon telah berusahamencari keberadaan Termohon antara lain ke rumah orang tua dansanak famili Termohon, akan tetapi Pemohon tidak menemukanTermohon;Bahwa atas sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon merasasangat menderita lahir batin dan oleh karenanya Pemohonberkesimpulan bahwa Termohon adalah isteri yang durhaka
perselisihan yang mendalam akan tetapiPemohon yang mempunyai etikat kurang baik sehingga Termohonmengikutinya dan Termohon masih mempunyai hak yaitu rumah besertatanah yang di Dukuh Ngawen RT. 07 RW. 01 Desa NgawensariKecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal, harap diberikan kepada anakPemohon dan Termohon; Bahwa Pemohon tidak pernah mencari Termohon, akan tetapi Termohonlah yang mencarinya sehingga ketika didamaikan di kelurahan tidakterjadi kesepakatan perdamaian; Bahwa Termohon bukanlah istri yang durhaka
29 — 8
hubungan suami istri selama (satu) tahun 7 (tujuh) bulanbersama dengan terdakwa terdakwa kus, menyatakan kepada terdakwa perihal uang gajidan uang THR yang akan digunakan untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga seharihari, tetapi terdakwa tidak menghiraukan permintaan saksi yandan hanya berdiam dirisaja, kemudian terdakwa mandi dan membereskan pakaian kotornya yang akan dibawakerumah orang tuanya untuk dicuci, lalu tidak beberapa lama kemudian terdakwamegirimkan SMS kepada saksi yang isinya Jstri durhaka
22 — 16
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwaPenggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagaisuami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidangan Majelis Hakim secara ex officio berdasarakan petitum subsidair di dalam gugatanPenggugat mengenai asas Ex Aeguo et Bono, Majelis Hakim menghukumTergugat untuk
terdapat dalam yurisprudensi a quodikorelasikan dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraPenggugat dan Tergugat yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga tidak harmonis, halini dikarenakan Majelis Hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapatmenentukan apakah Penggugat sebagai isteri yang melakukan nusyuz(durhaka
dengan baik dan benar, atau apakah Tergugat sebagai suami yangmelakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteri dengan tidak melaksanakankewajibankewajibannya sebagai suami, dan hal ini sangat diperlukan dalammenentukan hak dan kewajiban terhadap nafkah iddah dan mutah dalamHal. 9 dari 22 Hal.
61 — 23
hati semua anakanak Penggugat danTergugat sudah tidak open lagi/menutup hati kepada Penggugatsebagai ayah kandung mereka;Majelis Yang Mulia,Penggugat sangatsangat berharap kepada Majelis Hakim, kiranyaberkenan memahami perasaan seorang ayah yang telahmemperjuangkan 4 ( empat) orang anak selama ini, ternyata setelahPenggugat dan Tergugat bercerai tak seorangpun diantarakeempat anak Penggugat dan =Tergugat yang maungomong/beramah tamah dengan Penggugat, terlalu extrim apabiladikatakan anakanak telan durhaka
Kalau benardemikian pertanda sang ayah tidak dapat mendengar suara hatianakanaknya dikarenakan hati jauh dari anakanaknya, takpantaslah seorang ayah yang baik merebut kembali apa yangsudah diberikan kepada anakanaknya, apalagi anakanaktersebut selama ini tidak dinafkahi.Bagaimana pula anak dikatakan Durhaka?!...
Anak diberi Gelar durhaka untuk maksud tertentu.Sungguh sangat menyakitkan pendengaran dan sangat melukaiperasaan anak, juga dapat merusak mental anakanak,Hal 8 dari 27 Putusan Reg. 132/Pdt.G/2016/PA.Pspkseharusnya ayah memberi semangat dan kekuatan kepada anakanaknya agar mereka siap menghadapi tantangan hidup yangsemakin keras dimasa yang akan datang, merekalah tunastunasbangsa yang seharusnya dibekali dengan semangat, ilmupengetahuan serta iman dan taqwa.Betapa kejamnya seorang ayah sanggup menuduh
anakanaknyadurhaka demik harta dunia sementara anakanaknya yang dituduhkenyataannya adalah anakanak yang baik budi, menjalankanperintah Allah ( Sholat 5 waktu), hidup teratur, akrab bersaudara,tidak durhaka, tidak sombong, tidak merokok dan tidakbergaulbebas ( dapat dibuktikan).
Dan saya sebagai ibu merasabahagia dan bersyukur atas nikmat Allah SWT.Beruntung sekali Penggugat bahwa didunia ini tidak ada istilahayah durhaka, sekalipun pada kenyataannya seorang ayah telahmenelantarkan anakanaknya, hidup bersenangsenang, setiapsaat merental mobil kemanamana tanpa pernah memikirkankeadaan hidup dan perasaan anakanaknya, teganya seorangayah bersenangsenag diatas penderitaan bathin anakanaknyatanopa merasa berdosa dan tanpa merasa bersalah sedikitpun,malah Penggugatmengatakan merasa
133 — 113
karena gugatan yang diajukan sangatprematur dan tidak ada dasar hukumnya, dimana perlu ParaTergugat sampaikan kehadapan Bapak Ketua/Majelis HakimPengadilan Negeri Denpasar yang memeriksa dan mengadiliperkara ini, bahwa sengketa yang digugat oleh Penggugatdalam gugatannya adalah tidak bisa diperkarakan atau terlaludini untuk diperkarakan serta sangat bertentangan dengannorma kesopanan dan kepatutan yang dianut dalam masyarakatAdat Hindu Bali, oleh karena sangat tidak patut atau tergolongperbuatan durhaka
2015 sehingga proses balik namamaupun pemecahan Sertifikat tanah obyek sengketa tidak bisadilakukan, oleh karenanya gugatan yang diajukan olehPenggugat selain sangat mengadaada juga sangat prematur;Hal 11 dari 53 halaman Putusan Perdata Nomor 834/Pat.G/2016/PN Dps2.3.Bahwa adapun terkait Jual Beli tanah yang disampaikanPenggugat dalam gugatannya adalah sangat mengadaada danmerupakan fitnah yang dituduhnkan kepada Tergugat selakuayah kandung Penggugat sendiri serta nyatanyata menunjukansikap yang durhaka
Bahwa dalildalil Penggugat pada point 3 dalam gugatannya terkaitadanya jual beli diantara Penggugat dan Tergugat adalah tidak benardan sangat mengadaada dan menjurus ke arah fitnah yang dituduhkankepada Tergugat selaku ayah kandung Penggugat sendiri serta nyatanyata menunjukan sikap yang durhaka kepada Tergugat selaku orangtua, karena faktanya Jual beli tanah yang dilakukan dibawah tangantersebut telah dibatalkan berdasarkan kesepakatan diantara Penggugatdan Tergugat secara lisan bertempat di Warung
Bahwa dalam perjalanan waktu tidak ada perubahan sikap dan prilaku dariTergugat dalam Rekonpensi/Penggugat dalam Konpensi malah semakinmenunjukan itikad tidak baik dan sikap tidak sopan serta durhaka kepadaPara Penggugat dalam Rekonpensi/Para Tergugat khususnya kepadaTergugat dalam Konpensi selaku ayah kandung sekaligus pewaris hal inidiwujudkan dengan akal liciknya secara diamdiam membuat SuratWasiat No. 12 tanggal 25 April 2006 oleh Anneka Wibowo,SH.
Bahwa perbuatan Tergugat dalam Rekonpensi/Penggugat dalam Kopensiyang sangat durhaka dan tidak hormat kepada Para Penggugat dalamRekonpensi/Para Tergugat dalam Konpensi khususnya kepada Tergugat dalam Konpensi selaku ayah kandung sekaligus pewaris yang hanyaberambisi untuk memperoleh harta warisan tanoa menjaga keutuhan dankerukunan keluarga sangat membuat sakit hati yang mendalam bagi ParaPenggugat dalam Rekonpensi/Para Tergugat dalam Konpensi khususnyakepada Tergugat dalam konpensi selaku ayah
10 — 2
bentuk perceraian dalam perkara aquo adalah cerai talak,dimana permohonan cerai yang diajukan oleh pihak suami sebagai Pemohon kepadaistri sebagai Termohon untuk menjatuhkan talaknya di depan persidangan PengadilanAgama, sehingga sebagai akibat dari adanya cerai talak tersebut mantan istri harusmenjalani masa tunggu (iddah) dan berhak mendapatkan jaminan selama masa iddahtersebut serta berhak pula untuk mendapatkan mutah dari mantan suami sebagai suatukewajiban, sepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka
);Menimbang, bahwa hakhak istri yang diceraikan oleh suaminya adalahmendapatkan jaminan selama masa tunggu (iddah) berupa nafkah, maskan dan kiswahsepanjang istri tidak berbuat nusyuz (durhaka) serta mendapatkan mutah dari mantansuami sebagai suatu kewajiban seorang suami bertujuan untuk menghibur hati sangistri yang sedang dalam kesedihan, kegelisahan akibat terjadinya perceraian suami;Menimbang, bahwa selama dalam pemeriksaan persidangan telah ditemukanfakta bahwa Termohon tidak terbukti berbuat
nusyuz (durhaka) terhadap Pemohonserta Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagai suami istri selama kuranglebin 11 tahun dan telah dikaruniai satu orang anak, yang berarti Termohon telahmengabdikan dirinya sebagai istri pendamping Pemohon dan telah menyerahkan danmengorbankan segala sesuatunya untuk kebahagiaan rumah tangganya, sehinggaTermohon berhak untuk mendapat nafkah iddah yang pantas dari Pemohon, sertajaminan nafkah pasca perceraian terhadap satu orang anak Pemohon dan Termohonbernama
79 — 7
Pasal 152 Kompilasi HukumIslam menegaskan, bahwa bekas istri berhak mendapatkan nafkah iddahdari bekas suaminya, kecuali bila ia (bekas istri) nusyuz (durhaka);Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu = akanmempertimbangkan apakah Penggugat Rekonvensi dapat dikategorikanseorang istri yang durhaka (nusyuz) atau tidak, meskipun di persidanganTergugat Rekonvensi tidak secara tegas atau eksplisit menyatakan PenggugatRekonvensi sebagai seorang istri yang durhaka (nusyuz);Hal. 21 dari 31 halaman
Hukum Islam, Seorang suami danistri mMempunyai hakhak dan kewajibankewajiban yang sama secaraprofesional dan proporsional yang harus dijalankan dengan cara dan iktikadyang baik;Menimbang, bahwa rumah tangga Penggugat Rekonvensi dan TergugatRekonvensi telah dilanda perselisihan dan pertengkaran sebagaimana jugatelah diuraikan pada pertimbangan dalam konvensi di atas, hal tersebut tidakdapat dijadikan petunjuk kedurhakaan (nusyuz) seorang istri Sebagaimana telahdiuraikan di atas tentang definisi durhaka
(nusyuz) sebab di dalam suatu rumahtangga atau suatu hubungan perselisinan dan pertengkaran memang lazim dansangat wajar terjadi, apalagi perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadidikarenakan masalah ekonomi, tidak adanya sikap saling pengertian dan sikapsaling memahami tentang tugas dan fungsi masingmasing sebagai Suami istri;Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim memandangPenggugat Rekonvensi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telahmelakukan tindakan durhaka (nusyuz) terhadap
bagI istrinya;Menimbang, bahwa nafkah terhadap Penggugat Rekonvensi (istri)merupakan hak /itamlik (untuk dimiliki) oleh karenanya menjadi hutang bagiTergugat Rekonvensi (Suami) yang harus dibayarkannya mana kala haktersebut tidak ditunaikan oleh Tergugat Rekonvensi tanpa adanya alasanyang dibenarkan hukum;Menimbang, bahwa nafkah merupakan kewajiban bagi bekas suamidan hak bekas istri yang diceraikan Ssuaminya, Majelis Hakim memandangoleh karena Penggugat Rekonvensi tidak melakukan tindakan nusyuz(durhaka
103 — 41
MutahBahwa Pemohon menolak permintaan dari Termohon karena Termohonsendiri sudah layak dikatakan durhaka (Nusyuz) kepada Pemohonsehingga seorang istri yang durhaka kepada suaminya tidak mendapatkanhakhak sebagaimana disebutkannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal149 Kompilasi Hukum IslamHim. 8 dari 65 hlm. Putusan Nomor 69/Pdt.G/2019/PA.PspkBAB XVIIAKIBAT PUTUSNYA PERKAWINANBagian KesatuAkibat TalakPasal 149Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:a.
Termohon menolak Pemohon dikatakan durhaka (Nuzyuz) karenakategori istri durhaka itu mengada ada dan dibuat buat karena PadadasarnyaTermohon Keluar dari Rumah disebabkan karena Termohonmerasa Trauma karena Pemohon beberapa Kali menodongkan SenjataHim. 14 dari 65 him.
selaku istri yang taat bukandurhaka yang seperti disampaikan Pemohon, untuk Pemohon Ketahuibahwa Termohon tidak pernah durhaka dan nanti Termohon akanmengajukan keberatan sampai ketingkat banding dan tingkatkasasi.Termohon akan membela dirinya sesuai kebenaran bukan sepertimaksud Pemohon mengisap dan menelan darah istrinya yang taat danapabila tuntutan Termohon tidak di kabulkan Termohon akan banding danKasasi nanti..
Kiswahd Maskane MutahBahwa Pemohon menolak permintaan dari Termohon karena Termohonsendiri sudah layak dikatakan durhaka (Nusyuz) kepada Pemohonsehingga seorang istri yang durhaka kepada suaminya tidak mendapatkanhakhak sebagaimana disebutkannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149Kompilasi Hukum IslamHim. 37 dari 65 him. Putusan Nomor 69/Pdt.G/2019/PA.PspkBAB XVII AKIBAT PUTUSNYA PERKAWINANBagian KesatuAkibat TalakPasal 149Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:a.
Mutah (Tanda Mata/ Kenang kenangan ) sebesar Rp. 25.000.000,Menimbang, bahwa atas berbagai tuntutan Penggugat Rekonvensitersebut, Tergugat Rekonvensi menyatakan menolak semuanya dengan alasanPenggugat Rekonvensi adalah isteri yang durhaka/nusyuz. Sehingga antaraPenggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi tidak ada kesepakatan,oleh karenanya majelis mempertimbangkannya sebagai berikut;Him. 58 dari 65 him.
101 — 19
Disisi lain Pemohon juga tidak berkeinginan dianggap sebagaianak durhaka.4. Bahwa benar selama ini Ibu Pemohon selalu memaksakan Pemohon untukmenikah dengan Termohon, dan hal ini sudah di tawarkan kepada Pemohonsejak Termohon beberapa kali mendatangi kediaman Pemohon secaraintensif pada sekitar Bulan Agustus s/d Bulan Desember Tahun 2016.
Bahwa Ibu Pemohon dan kakak angkat Pemohon mengultimatum /mengancam bahwa jika memang Pemohon tidak mau kawin denganTermohon maka Pemohon dianggap anak yang durhaka dan tidak berbudikepada orangtua yang telah membesarkan Pemohon, selain itu Pemohondipersilahkan untuk hidup sendiri dan keluar dari rumah keluarga, karenaIbu Pemohon menganggap sudah cukup tanggung jawab Ibu Pemohonuntuk membesarkan Pemohon hingga dewasa saat ini..
tetangga mantan Pembantu di rumah Pemohon;> Bahwa, saksi menjadi pembantu di rumah keluarga Pemohon selama 1tahun;9> Bahwa benar Pemohon telah menikah dengan Termohon pada bulanJanuari 2017;> Bahwa saksi tahu pernikahan Pemohon dan Termohon dalam keadaanterpaksa;> Bahwa sebelum terjadi pernikahan saksi pernah mendengar sendiriPemohon ketika didalam kamar dipaksa oleh ibu kandung dan kakakangkatnya, waktu itu terdengar suara ibu Pemohon yang berkatakamuharus menikah dengan Arif, kalau tidak kamu anak durhaka
48 — 2
tidak9.10.11.melakukan kewajibannya sebagai istri yang taat, patuh, hormat dan tidakmelayani suaminya hal tersebut dapat dipandang sebagai istri yang nusyuzsebagaimana Pasal 84 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam yaitu istri dianggapNusyuz apabila jika dia tidak melaksanakan kewajibankewajibannya dankemudian sikap Termohon yang mendesak Pemohon agar menceraikanTermohon' adalah sikap/perbuatan yang tidak pantas dilakukan Termohonsebagai istri Pemohon dan sikap/perbuatan tersebut masuk dalam kategoriNusyuz (durhaka
Bahwa sebagai seorang isteri Penggugat selama ini telah menunaikan kewajibansebagaimana mestinya dan tidak pernah beniat berobuat nusyuz (durhaka) kepadaTergugat sebagai suami.. Bahwa Tergugat sejak tanggal 05 April 2012 telah begitu saja meninggalkanPenggugat dan tidak pernah kembali lagi dan tidak pernah mengirimkan nafkahkepada Penggugat;.
Bahwa Pemohon tetap pada dalil permohonan Pemohon poin 8, 9,10, Il,12, bahwaperbuatan Termohon yang telah menampar Pemohon, mengancam Pemohon,dan juga sering rneminta kepada Pemohon untuk menceraikan Termohondengan cara Termohon menyuruh dan mendesak Pemohon untuk menulis surattalaq kepada Termohon diatas kertas bermeterai yang sudah dipersiapkanTermohon sebelumnya merupakan = sikap nusyuz (durhaka) kepada suami,sehingga apabila istri nusyuz, maka hakhaknya selayaknya istri yang taat(tamkin) akan
Psp.Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi adatah istri yang Nusyuz(durhaka) sehingga tuntutan Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensidalam gugatannya tidak perlu urtuk dipertimbangkan dan harus ditolak;3.
Anwar penerbit Diponegoro Bandung, tahun 1991 halaman 71,yaitu Nusuz menurut bahasa adalah timbul ke atas, sedangkan menurut Istilah ilmufigin ialah isteri yang durhaka (membandel) kepada suaminya, dan selanjutnyaseorang isteri dapat dikatakan nusuz adalah sebagaimana yang dikutip dari KitabMughnil Muhtaj juz, IV, halaman 295 berbunyi sebagai berikut;J o 30 2es RAAjLO Oo preys davl9 Oe CA Rik whi jo aid aid!
14 — 12
Bahwa istri tidak durhaka (nusyuz) kepada suami;4.3.6 Analisis pembuktianMenimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, PenggugatRekonpensi telah mengajukan dua orang saksi, sebagaimana akandipertimbangkan berikut ini;1. Bahwa Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi sudah berpisah,meskipun hanya satu orang saksi yang mengetahui persis sejak kapanperpisahan tersebut terjadi; Him 25 dari 35 hlm.Putusan No. 0076/Padt.G/2016/PA.MbI2.
Cpe cle 4tisaidArtinya: Allah mewajibkan nafkah istri kepada suami, karena berdasarkan akadnikah yang sah, istri menjadi terbatas kebebasannya, karena harusmelayani suami, istri wajib untuk mentaati suami, tinggal danmengurus tempat tinggal yang disediakan oleh suami, memeliharaanakanak, sehingga dengan alasan demikian suami wajib untukmenafkahi istri, selama istri tidak durhaka (nusyuz), sesuai dengankaedah setiap orang yang dibatasi haknya karena hak orang lain,maka orang yang membatasi hak seseorang
kebutuhan dasar secara individu untuk mengembangkan diri (selftactualization), namun juga mengemban kewajiban luhur untuk menegakkanrumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, sebagai sendi dasar darisusunan masyarakat;4.3.10 Penetapan pembebanan nafkah lampauMenimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum poin 1 yang telahdibuktikan oleh Tergugat Rekonpensi dihubungkan dengan pertimbanganhukum secara syar'i, yuridis, dan sosiologis di atas, Majelis Hakim berpendapatbahwa Penggugat Rekonpensi telah durhaka
Penggugat Rekonpensi,seharusnya pasangan suami istri dapat menyelesaikan persoalan rumahtangga berdua, untuk menghindari masuknya pihak ketiga yang dapatmemperkeruh persoalan rumah tangga diantara keduanya, sehingga menurutMajelis Hakim bukanlah alasan yang sah secara hukum, apalagi kondisi rumahtangga Tergugat Rekonpensi dengan Penggugat Rekonpensi sedang tidakstabil, karena secara usia perkawinan masih muda, sehingga masih labil;Menimbang, bahwa dasar Majelis Hakim menentukan TergugatRekonpensi telah durhaka
2014Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Him 29 dari 35 hlm.Putusan No. 0076/Padt.G/2016/PA.MbIPerlindungan Anak, orang tua berkewajiban untuk mengasuh, memelihara,mendidik dan melindungi anak, sehingga setiap anak dapat hidup, tumbuh,berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat martabatkemanusiaan;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (2) Kompilasi HukumIslam, gugurnya kewajiban suami menanggung nafkah, kiswah dan tempattinggal bagi istri yang durhaka
12 — 0
Menolak secara tegas pada point 2 dan 3 untuk tidak membayardikarenakan istrinya sudah durhaka terhadap suaminya;Bahwa atas replik Pemohon tersebut Termohon di muka sidang telahmenyampaikan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya mengemukantetap sebagaimana dalam jawaban dan gugatan rekonvensi semula, namunsetentang nafkah iddah, Termohon menurunkan tuntutannya menjadisejumlah Rp. 3.000.000, (tiga juta rupiah) selama masa iddah;Bahwa tentang jawaban, replik dan duplik selengkapnya termuatdalam
jutarupiah) dan biaya maskan (tempat tinggal) sejumlah Rp. 3.000.000,(tiga jutarupiah), Tergugat Rekonvensi dalam replik tulisannya di muka sidangmenyatakan kemampuan membayar nafkah iddah untuk tiga bulan sejumlahRp. 1.500.000, (satu juta lima ratus ribu rupiah), sementara menyangkutbiaya maskan (tempat tinggal), Tergugat Rekonvensi dalam replik tulisannyaHalaman 19 dari 24 hlmPutusan Nomor 139/Pdt.G/2019/PA.Mdndi muka sidang dengan tegas menyatakan tidak mau membayar dikarenakanistrinya Sudah durhaka
maskan dan kiswah kepada bekas istriselama menjalani masa iddah, selanjutnya Pasal 152 Kompilasi Hukum IslamTahun 1991, menyatakan bahwa istri berhak mendapat mutah, nafkah iddah,maskan dan kiswah dari bekas suaminya kecuali bila ia nusyuz;Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan dalamproses jawab menjawab di muka sidang yang kesemuanya telahdipertimbangkan antara satu) dengan lainnya, maka Majelis Hakimmemandang bahwa alasan Tergugat Rekonvensi yang menyatakanPenggugat Rekonvensi sudah durhaka
) dan biaya maskansejumlah Rp. 1.000.000, (Satu juta rupiah) dari Tergugat Rekonvensi sertadihukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar sejumlah nafkah iddah danbiaya maskan tersebut kepada Penggugat Rekonvensi;Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi menyangkutnafkah lampau (madhiayah) selama lebih kurang 100 hari sejumlah Rp.200.000, (dua ratus ribu rupiah) perhari, Tergugat Rekonvensi dalam repliktulisanya di muka sidang dengan tegas menyatakan tidak mau membayardikarenakan istrinya sudah durhaka
terhadap suaminya;Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan dalamproses jawab menjawab di muka sidang yang kesemuanya telahdipertimbangkan antara satu) dengan lainnya, maka Majelis Hakimmemandang bahwa alasan Tergugat Rekonvensi yang menyatakanPenggugat Rekonvensi sudah durhaka terhadap Tergugat Rekonvensi,ternyata tidak dapat dibuktikan di muka sidang sehingga tidak dapatmenggugurkan kewajibannya untuk memberikan nafkah lampau dimaksud.Oleh karenanya tuntutan nafkah lampau tersebut
65 — 19
sembilan bulan lamanya, kedua belah pihak tidak pernah lagi hidupbersama layaknya suami isteri, berarti hak dan kewajiban suami isteri sudah tidakterlaksanakan sebagaimana mestinya;Menimbang, bahwa sikap termohon meninggalkan pemohon tanpa izin dansepengetahuan pemohon dan tanpa alasan yang jelas dan masuk akal adalah perbuatan yangmelanggar norma kehidupan dalam rumah tangga, disamping itu sikap termohon yangmenolak ajakan pemohon untuk kembali membina rumah tangganya, juga masuk dalamkategori durhaka
kepada suami, sebab jangankan meninggalkan rumah menolak saja untuktidur bersama tanpa alasan syari sudah termasuk durhaka kepada suami;Menimbang, bahwa dengan sikap dan perbuatan termohon tersebut sudahbarangtentu rumah tangga pemohon dan termohon sudah sulit untuk ditegakkan kembalikarena sudah menimbulkan kebencian salah satu pihak terhadap pihak yang lain dan rasakasih sayang dan saling cinta mencintai sudah tidak ada lagi, untuk itu majelis hakimberpendapat bahwa perkawinan pemohon dan termohon
13 — 6
Bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas mengenai apa yang telahdilakukan oleh Termohon yakni berselingkuh dan melakukan hubunganbadan dengan lakilaki lain merupakan perbuatan yang mengingkari prinsipperkawinan dan perbuatan durhaka dari seorang isteri kepada Suaminya.Dengan demikian Termohon dapat dikategorikan Nusyus (durhaka)terhadap Pemohon;8.
24 — 13 — Berkekuatan Hukum Tetap
Internasional Jakarta Termohon Kasasi/Termohon tidakberkenan mendampingi suaminya yang sakit malahan pergimeninggalkan Pemohon Kasasi/Pemohon sendirian di rumah sakit danjuga prilaku Termohon Kasasi/Termohon yang sangat menyakitkanprasaan/hati Pemohon Kasasi/Pemohon saat Termohon Kasasi/Termohon melempar/menyebar uang gaji Pemohon Kasasi/Pemohonyang sengaja diarahkan di muka suami pada saat marah adalahmerupakan perbuatan yang tidak menghormati suami dan dapatdikwalifikasikan sebagai perbuatan durhaka
Bahwa perbuatan Termohon Kasasi/Termohon dengan prilaku yang tidakmencerminkan seorang isteri yang baik sebagaimana terurai di atas yangmana semestinya suami isteri saling mencintai, hormat dan menghormatisetia dan memberikan bantuan lahir batin yang satu kepada yang lainsebagaimana Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, akan tetapi justruyang terjadi adalah bahwa Termohon Kasasi/Termohon berprilaku yangsangat tidak baik dan durhaka sehingga dikatagorikan nusyuz makakewajiban suami untuk memberikan
sakit Mitra Internasional JakartaTermohon Kasasi tidak berkenan mendampingi suaminya yang sakitmalahan pergi meninggalkan Pemohon Kasasi/Pemohon sendirian dirumah sakit dan juga prilaku Termohon Kasasi/Termohon yang sangatmenyakitkan prasaan/hati Pemohon Kasasi/Pemohon saat TermohonKasasi/Termohon melempar/menyebar uang gaji Pemohon Kasasi/Pemohon yang sengaja diarahkan di muka suami pada saat marahadalah merupakan perbuatan yang tidak menghormati suami dan dapatdikwalifikasikan sebagai perbuatan durhaka
14 — 1
dengan Pasal 149 huruf (a) dan (b) dan Pasal 152 KompilasiHukum Islam akan menjadi berbeda faedah hukumnya dan hal tersebutmenjadi sangat penting dalam menentukan subyek hukum mana antaraHalaman 8 dari 19 Putusan Nomor 623/Pdt.G/2018/PA MtpPemohon atau Termohon yang menjadi penyebab terjadinya permasalahandalam rumah tangga Pemohon dan Termohon sehingga tidak harmonis, hal inidikarenakan hakim dalam menyelesaikan perkara a quo dapat menentukanapakah Pemohon sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka
) dengantidak melaksanakan kewajibankewajiban sebagai Suami dengan baik danbenar, atau apakah Termohon sebagai isteri yang melakukan nusyuz (durhaka)terhadap suami dengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagaiisteri, dan hal ini sangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajibanterhadap nafkah iddah dan mutah dalam perkara perceraian dan dalamperkara a quo diperoleh faktafakta yang tetap dalam persidangan bahwaTermohon bersifat keras kepala dan sulit dinasehati, Termohon terlalu beranidan
sering membantah nasehat Pemohon dalam rangka membina rumahtangga yang baik, dan kemudian setelah Pemohon menjatuhkan talak terhadapTermohon, Termohon menjalin hubungan asmara dengan lakilaki lain ,sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa Termohon memenuhi unsurunsurmelakukan perbuatan nusyuz (durhaka) kepada suami dalam perkara a quoadalah Pemohon, sehingga hal ini sesuai dengan maksud di dalam Pasal 80ayat 7 Kompilasi Hukum Islam;Menimbang, bahwa alasan permohonan ikrar talak yang diajukan olehPemohon
ex Officio;Menimbang, bahwa terbukti pernikahan Pemohon dan Termohon adalahbada dukhul (telah terjadi hubungan seksual) dan telah dikaruniai 1 oranganak, dan Termohon dalam persidangan mengakui semua dalildalilpermohonan Pemohon, hal ini sesuai kaidah hukum yang dimaksud dalamPasal 1925 dan Pasal 1926 KUH Perdata, sehingga Majelis Hakim berpendapatbahwa tindakan Termohon dalam hal perkara ini merupakan suatu bukti bahwaperbuatan Termohon tersebut adalah termasuk ke dalam unsur terjadinyanusyuz (durhaka
38 — 25
Sehingga Majelis Hakim berpendapat sesuai amanat yang terkandung di dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2017 dan SEMA Nomor 2 Tahun 2019, bahwa Penggugat tidak terbukti melakukan nusyuz (durhaka) kepada Tergugat sebagai suami, namun sebaliknya Tergugat yang melakukan perbuatan nusyuz (durhaka) sebagai suami, sehingga berdasarkan faktafakta dipersidanganMajelis Hakim secara ex officio menghukum Tergugat untuk membayar nafkah iddah kepada Penggugat sebesar Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah), dan Mutahdalam bentuk
yang melakukan nusyuz (durhaka) dengan tidak melaksanakankewajibankewajiban sebagai isteri dengan baik dan benar, atau apakahTergugat sebagai suami yang melakukan nusyuz (durhaka) terhadap isteridengan tidak melaksanakan kewajibankewajibannya sebagai Suami, dan hal inisangat diperlukan dalam menentukan hak dan kewajiban terhadap nafkahiddah dan mutah dalam perkara perceraian, pendapat Majelis Hakim ini didukung kuat oleh kaidah hukum yang dimaksud dalam Yurisprudensi MARINomor 184 K/AG/1995 tanggal
14 — 2
Dan Termohon sebagai istri Nusyuz(durhaka) kepada suami dengan meninggalkan tempat tinggaltanpa seijin dan sepengetahuan Pemohon;b. Pada 29 Desember 2014 Termohon beritikad buruk pergidengan seorang lakilaki yakni mantan atasannya yang bernamaANAK KANDUNG. Tanpa seijin dan sepengetahuan Pemohon,hingga perkara a qou diajukan Termohon tidak pernah pulangdan memberikan kabar keadaaannya kepada Pemohon;c.
Termohonlebin percaya dan mengutamakan orang lain dari pada Pemohon danTermohon sebagai istri nusyuz (durhaka) kepada suami denganmeninggalkan tempat tinggal tanpa seijin dan sepengetahuan Pemohon;b. Pada 29 Desember 2014 Termohon beritikad buruk pergi dengan seoranglakilaki yakni mantan atasannya yang bernama Anak kandung. Tanpa seijindan sepengetahuan Pemohon, hingga perkara a quo diajukan Termohontidak pernah pulang dan memberikan kabar keadaannya kepada Pemohon;c.
50 — 18
Sedangkan Penggugat tetap pada gugatannya tersebut;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan telah nyataterbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi pisah tempattinggal selama 8 (delapan) tahun dan selama itu juga Tergugat tidak pernahmemberi nafkah kepada Penggugat;Menimbang, bahwa pada prinsipnya suami berkewajiban memberinafkah kepada istri jika istri tidak nusyuz (tidak durhaka) kepada suami, olehKarena itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebin dahulu apakahselama
ditinggal olen Tergugat, Penggugat nusyuz (durhaka kepada Tergugat)atau tidak;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan telah nyataterbukti bahwa Tergugat tidak dapat membuktikan kenusyuzan (kedurhakaan)Penggugat terhadap Tergugat, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwaPenggugat tidak nusyuz (tidak durhaka) kepada Tergugat;Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat tidak nusyuz (tidak durhakakepada Tergugat), maka selama 8 (delapan) tahun Tergugat meninggalkanHalaman 12 dari 16 hlm., Putusan