Ditemukan 9694 data
59 — 29
Berdasarkan kedua dokrin diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sengajaadalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan didahului olehadanya niat terlebih dahulu dan bukan karena faktor kelalaianatau ketidaksengajaan dan yang jelas perbuatan tersebutmelanggar undangundang.
SARWAN EFENDI, SH.
Tergugat:
BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR
188 — 238
UndangUndang Nomor 51 Tahun2009 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 5 Tahun 1986 tentangPeradilan Tata Usaha Negara serta Dokrin/ pendapat Indroharto, SH, makakepentingan Penggugat dalam hal ini dikategorikan sebagai kepentingan yangharus dilindungi oleh hukum serta Penggugat secara langsung dirugikan kepentingannya, dengan demikian Penggugat memiliki Kedudukan Hukum (/ega/ standing) untuk mempertahankan haknya dan berproses di Pengadilan Tata UsahaNegara untuk mengajukan gugatan terhadap objek
363 — 186
diambil oleh pejabatuntuk mengabil keputusan ada faktafakta yang bisa dinilai untukkemanfaatan dan kegunaan;Bahwa yang berhak untuk menilai keabsahan suatu diskresi adalahPengadilan Tata Usaha Negara;Bahwa pejabat TUN mempunyai kewenangan legalitas dan diskresi, dandalam keadaan darurat dan berdasarkan fakta yang terjadi sehinggadilakukan diskresi yang dipergunakan untuk kentingan umum, justru jikatidak dilakukan akan terjadi permasalahan karena tujuan negara hukumuntuk kesejahteraan rakyat;Bahwa dokrin
tentang kepentingan umum bermula dari Pasal 1 ayat (1)UUD 1945 bentuk pemerintahan Republik maka kepentingan umum yangdiutamakan dan dokrin tersebut masuk dalam hukum agraria, dankonteks kepentingan umum inilah maka ketika dilakukan pencabutanbisa dilihat berdasarkan legalitas dan juga diskresi;Halaman 76 dari 109 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/ Pdt.G/ 2017/ PN.
Boyke Meba, S.H.
Terdakwa:
Yanti Pgl Yanti Binti Sainun Alm
101 — 16
asasasas hukum umum dari hukum yang tidaktertulis;Menimbang, bahwa selain itu. melawan hukum juga dapat diartikanbertentangan dengan hak subjektif atau pribadi dari orang lain;Menimbang, bahwa selain itu, undangundang juga tidak memberikanpengertian mengenai apa yang dimaksud dengan membunuh, merusakkan, membikinhingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan;Menimbang, bahwa menurut kamus Besar Bahasa Indonesia membunuhberarti menghilangkan nyawa;Menimbang, bahwa kemudian merusakan menurut dokrin
1.BAIATUS SHOLIHAH, S.H.
2.IDA AYU MADE YUNI ROSTIAWATY,SH.
3.YULIA OKTAVIA ADING,SH.
Terdakwa:
AGUS RIADI
75 — 27
perbuatannyadapat memenuhi unsurunsur delik lainnya dalam pertimbangan hukum dibawah inikepadanya akan dipandang sebagai Subyek Hukum dan dimintakanpertanggungjawaban pidana;Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan hukum di atas, unsur ke1telah terpenuhi menurut hukum;Ad. 2: Unsur Tanpa Hak Atau Melawan Hukum Menawarkan Untuk Dijual, Menjual,Membeli, Menerima, Menjadi Perantara Dalam Jual Beli, Menukar AtauMenyerahkan Narkotika Golongan ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsure melawan hukummenurut dokrin
31 — 17 — Berkekuatan Hukum Tetap
Bahwa merupakan pendapat yang baku dalam, disiplin hukum pidana bahwapada dasarnya, suatu UndangUndang itu haruslah ditafsirkan menurutUndangUndang itu sendiri (net hoofdbeginsel moet zijn, dat de wet uit zichzeif moet warden verklaard) tetapi oleh karena UU No. 3 Tahun 1971Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (demikian pula UU 31Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001) tidak memberikan penjelasantentang pengertian "dengan tujuan" tersebut, maka perlu dicari penjelasandalam dokrin dan padanan
49 — 30
provisi yang materi memuatannya agar menunda PAW adalahtuntutan provisi yang telah memasuki pokok perkara;Bahwa Tuntutan provisionil yang diatur dalam HIR dan/atau RBg hanyalah untukmemperoleh tindakantindakan sementara selama proses berjalan, tuntutanprovisi yang diajukan oleh penggugat telah berkenaan dengan pokok perkara, makadengan demikian tuntutan provisionil penggugat tidak dapat diterima (VidePutusan MA RI No. 1070 K/Sip/1973, tgl. 7 Mei 1975);Bahwa dalam perkara ini ijinkan menggunakan dokrin
283 — 202
diambil oleh pejabat untukmengabil keputusan ada faktafakta yang bisa dinilai untuk kKemanfaatan dankegunaan;Bahwa yang berhak untuk menilai keabsahan suatu diskresi adalahPengadilan Tata Usaha Negara;Bahwa pejabat TUN mempunyai kKewenangan legalitas dan diskresi, dandalam keadaan darurat dan berdasarkan fakta yang terjadi sehinggadilakukan diskresi yang dipergunakan untuk kentingan umum, justru jika tidakdilakukan akan terjadi permasalahan karena tujuan negara hukum untukkesejahteraan rakyat;Bahwa dokrin
tentang kepentingan umum bermula dari Pasal 1 ayat (1) UUD1945 bentuk pemerintahan Republik maka kepentingan umum yangdiutamakan dan dokrin tersebut masuk dalam hukum agraria, dan kontekskepentingan umum inilan maka ketika dilakukan pencabutan bisa dilihatberdasarkan legalitas dan juga diskresi;Bahwaizin adalah kewenangan untuk mengelola suatu tindakan hukum;Bahwa adanyaizin bukan berarti memiliki hak keperdataan ;Bahwa ketika izin dikeluarkan oleh pejabat TUN dan objek hukum yangmelaksanakan izin
NURKHOLIS, S.IP
Termohon:
Kejaksaan Agung RI, Cq. Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi Cq. Kejaksaan Negeri Tanjung Jabung Timur
162 — 82
Pada tahap pendahuluan/penyelidikan tersebut, tata caranyajauh lebih rumit bila dibandingkan dengan hukum acara lainnya.Dari kedua ketentuan dan dokrin tersebut diatas dapat disimpulkan bahwapenyelidikan dilakukan untuk menentukan apakah ada tindak pidananya danbaru dapat ditingkatkan penyidikan sudah dapat ditentukan (diduga)pelakunya.
54 — 14
R.I, Dokrin IlmuHukum (Pasal 23 ayat 1 UU No. 14 tahun 1970). 5. Keadaan perilaku dan perikehidupan terdakwa (pasal 27 ayat 2 undangundang No. 14 tahun 1970). 6. Keyakinan Hakim (Pasal 6 ayat 2 Undangundang No. 14 tahun 1970 jo.Pasal 191 ayat 1 KUHAP). Menimbang, bahwa keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksinyatakan dipersidangan pengadilan (Vide : Pasal 185 ayat (1) jo.
Sarjan Husen
Tergugat:
1.Junaidin Haji Husen
2.Nirbaya H A Rasyid
3.Fredy Hartono Christian
Turut Tergugat:
3.Kementrian Agraria dan Tataruang / Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ende
4.Clemens Ngotu, SH
120 — 72
keteranganwaris tersebut adalah CACAT HUKUM, karena tidak melalui suatupenetapan Pengadilan Agama, sehingga sangat bertolak belakang,kabur, dan tidak jelas dalildalil gugatan penggugat melalui kuasahukumnya tersebut;Menimbang, bahwa apa yang dipahami sebagai exeptio obscuur libeladalah surat gugatan yang tidak terang atau dalam keadaan yang disebutsebagai onduidelijkk yang mana bertitik tolak pada apa yang diatur dalam Pasal118 ayat (1), Pasal 120 dan Pasal 121 HIR;Menimbang, bahwa sebagaimana dokrin
96 — 13
terdakwa telah terbuktisecara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yangdidakwakan dalam dakwaan alternatif kedua tersebut ;Menimbang, bahwa dengan terbuktinya dakwaan Alternatif keduaatas diri terdakwa sebagaimana telah diuraikan diatas, maka terhadapkeberatankeberatan yang telah disampaikan oleh Terdakwa ataupun melaluiPenasihat Hukum Terdakwa sebagaimana dalam Nota Pembelaannya,Majelis berpendapat adalah tidak beralasan dan haruslah dinyatakan untukditolak;Menimbang, bahwa didalam dokrin
103 — 253
ditunjukan dengan niat, maksud dankesengajaan untuk menghina dan mencemarkan nama baik PenggugatHal 26 dari Halaman 143 Put.No.270.Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel68.Go.70.71.72.dimuka umum, maka secara Yuridis para Tergugat telah terbukti secara sahdan meyakinkan serta tidak terbantahkan lagi telah melakukan tindakanmelawan hukum secara khusus yaitu tindakan melawan hukum Penghinaandan Pencemaran nama baik kepada Pengugat sebagaimana ketentuan Pasal1372 KUH Perdata ;Bahwa hal itu juga sejalan dan sesuai dengan Dokrin
hal yang dituduhkan itu, maka pemidanaankarena Fitnah tidak boleh dijatuhkan :(2) Jika dia dengan putusan Hakim yang menjadi tetap dibebaskan darihal yang dituduhkan maka putusan itu dipandang sebagai buktisempurna bahwa tuduhan itu tidak benar ;(3) Jika penuntutan orang yang dihina telah dimulai karena hal yangdituduhkan kepadanya, maka penuntutan karena fitnah dihentikan dulusampai mendapat putusan yang menjadi tetap tentang hal yangdituduhkan :Bahwa hal itu juga telah sesuai dan sejalan dengan Dokrin
Pembanding/Penggugat II : MICHAEL WONG Diwakili Oleh : MERWIN SILALAHI,SH,ST,MH
Pembanding/Penggugat III : MICHELLE WONG Diwakili Oleh : MERWIN SILALAHI,SH,ST,MH
Pembanding/Penggugat IV : STEPANIE WONG Diwakili Oleh : MERWIN SILALAHI,SH,ST,MH
Pembanding/Penggugat V : FELICIA WONG Diwakili Oleh : MERWIN SILALAHI,SH,ST,MH
Pembanding/Penggugat VI : JESSY WONG Diwakili Oleh : MERWIN SILALAHI,SH,ST,MH
Terbanding/Tergugat I : PT Pertamina EP Asset V Tarakan Field
Terbanding/Tergugat II : Menteri Keuangan Republik Indonesia
Terbanding/Turut Tergugat I : Kantor Pertanahan Kota Tarakan
Terbanding/Turut Tergugat II : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tarakan
78 — 45
Dalil Tergugat sejalan dengan dokrin hukum M. Yahya Harahap dalambuku Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, terbitan PT.Gramedia Pustaka Utama cetakan ke sepuluh, 1995 halaman 245246memberikan dokrin hukum sebagai berikut:"Dan apabila alat bukti akta otentik tidak dibantah Tergugat dengan buktilawan, dengan sendirinya melekat sekaligus pada dirinya nilai kKekuatanpembuktiaan yang menentukan.
Masripin
Terdakwa:
Seperyanus Edwar Rumandes
62 — 24
Dokrin hukum pidana menafsirkan adalahsetiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkanrasa sakit atau luka pada orang lain.Hal 40 dari hal 48 Putusan Nomor: 167K/PM IO08/AD/IX/2020Menimbang Bahwa yang dimaksud Dengan sengaja menurut MVT (MemoriPenjelasan) adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatutindak pidana/perbuatan beserta akibatnya, dengan kata lainTerdakwa menyadari atau mengetahui atas segala perbuatannyabeserta akibat yang timbul atau mungkin timbul dari perbuatantersebut
98 — 58 — Berkekuatan Hukum Tetap
Nomor 556 K/Pdt/2016VI.dalam arti tidak memerlukan persetujuan Penggugat, denganmenggunakan acara pencabutan hak yang diatur dalamUndangUndang Nomor 20 Tahun 1961;Permohonan Provisi;36.37.38.Mengingat bahwa pada saat gugatan ini didaftarkan, Tergugat Iltelah memaksakan kehendaknya untuk melakukan eksekusipengosongan lahan tanpa dasar adanya suatu putusan pengadilan;Bahwa permohonan provisionil didasarkan pada ketentuan Pasal 180ayat (1) HIR dan dalam dokrin maupun SEMA serta YurisprudensiMahkamah
159 — 81
16ttJuni 1971 mengemukakan bahwa adalah hak dari Penggugat untukmenentukan siapasiapa yang dijadikan atau ditarik menjadi pihak dalamperkara; bahkan lebih lanjut Majelis Hakim Mahkamah Agung RI tersebutttmemberikan pertimbangan bahwa apabila ternyata terdapat orang ataubadan yang tidak masuk dalam perkara ini, nantinya akan menjadipenghambat eksekusi atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap,maka terhadap orang atau badan itu dapat diajukan gugatan baru / gugatantersendiri olen Penggugat; Dokrin
45 — 45 — Berkekuatan Hukum Tetap
, Dokrin apa yang diikuti .... ???, dan jurisprudensi apayang dipakai ???;Bahwa Majelis Hakim Tinggi Agama Medan dengan mudahdan gamblangnya memperbandingkan cara kerja dari 3 (tiga)institusi yang berbeda, baik dari segi usia maupun dari segiundangundang yang mengaturnya maupun kewenanganyang dimilikinya, yaitu memperbandingkan sebagai berikut:a. Cara kerja institusi yang mengeluarkan Surat Grand SultanNo. 47, yang kini sudah tidak;b.
88 — 43
Terakhir juga dalam dokrin yangsama ditemukan dalam karangan M. Yahya Harahap, SH., dalambukunya berjudul "Hukum Acara Perdata, Tentang Gugatan,Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan,pada halaman 98 dan 100.
47 — 21
Setidaktidaknya kesengajaan itu ada76dua yakni kesengajaan berupa kehendak dan kesengajaan berupa pengetahuan(yangdiketahui); Menimbang, bahwa dari dua istilah inilah dokrin mengenai kesengajaan ini berasal.Ada 2(dua) paham kesengajaan yaitu :1 Teori kehendak ( Wilstheorie); Menurut teori kehendak, kesengajaan adalah kehendak yang ditujukan untukmelakukan perbuatan, artinya untuk mewujudkan perbuatan itu memang telahdikehendaki sebelum seseorang itu sungguhsungguh berbuat.