Ditemukan 4724 data
71 — 10
Menetapkan agar masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ;Menetapkan barang bukti berupa :270 (dua ratus tujuh puluh) butir obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer;8 (delapan) lembar/lempeng obat-obatan diduga jenis Tramadol HCI tablet 50 mg masing-masing lembar/lempeng berisikan 10 butir obat-obatan diduga jenis Tramadol HCI tablet 50 mg;Tas pinggang warna
67 — 5
obatan tersebutbaru terakwa ambil kedalam rumah kerne terdakwa tidakmemilik toko obat;Bahwa dari hasil menjual obat obatan tersebut terdakwamendapat keuntungan sebanyak Rp. 140.000, daripenjualan perbungkus besar isi 1000 butir obat jenisdextro, dan sebanyak Rp. 60.000, dari penjualan dariperseratus butir / 10 keping obat jenis carnophen dankeuntungan sebanyak Rp. 40.000, dari penjualan obatjenis dexitab perbotol / 400 butir, dan obat obatan yangsudah dijual oleh terdakwa untuk obat jenis dextrosebanyak
Sarkani bin Syamsuri (alm) dan sdr.ricky Hukubun melakukan pemeriksaan terhadap' terdakwadimana setelah ditanyakan mengenai ijin menjual obatobatan sebagaimana yang telah disita oleh pihakkepolisian tersebut ternyata terdakwa bukan~ seorangApoteker yang memiliki keahlian dibidang obat obatan danjuga tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenanguntuk menjual obat obatan tersebut; Bahwa berdasarkan hasil Laporan Pengujian LaboratoriumBalai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di BanjarmasinNomor : PO
obatan sebanyak Rp. 278.000,(dua ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah); Bahwa terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak yangberwenang untuk menjual obat obatan tersebut danselain itu) juga terdakwa bukan seorang Apoteker yangmemiliki keahlian dibidang obat obatan, dan bahkanterdakwa tidak mempunyai toko obat; Bahwa terdakwa memperoleh obat obatan jenisDextro,Carnophen dan Dexitab dengan cara membelinya diBanjarmasin; Bahwa saksi mengenali barang bukti yang diajukan dalampersidangan;Menimbang, bahwaterhadap
Hulu Sungai Selatan saksibersama rekan polisi yang lain telah = menangkapterdakwa; Bahwa terdakwa ditangkap karena terdakwa menyimpan,memiliki, menguasai dan mengedarkan obat obatan jenisdextro, carnophen dan dexitab tanpa izin dari pihakyang berwenang dan terdakwa juga tidak ahli dalam halobat obatan; Bahwa saksi menngetahui kalau terdakwa membawa obat10obatan tersebut berawal dari informasi yang diterimasaksi dari masyarakat yang menyebutkan~ terdakwamenjual obat obatan di Desa Tambangan, Desa
obatan sebanyak Rp. 278.000,(dua ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah);11 Bahwa terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak yangberwenang untuk menjual obat obatan tersebut danselain itu) juga terdakwa bukan seorang Apoteker yangmemil ik i keahlian dibidang obat obatan dan bahkanterdakwa tidak mempunyai toko obat; Bahwa terdakwa memperoleh obat obatan jenisDextro,Carnophen dan Dexitab dengan cara membelinya diBanjarmasin; Bahwa saksi mengenali barang bukti yang diajukan dalampersidangan;Menimbang,
66 — 8
Sus. 2011 / PN.Kgnmelakukan = pengintaian ditempat tersebut dan padaakhirnya menangkap terdakwa yang waktu itu sedangberjualan obat obatan jenis dextro dan carnophenzenith;Bahwa jumlah obat obatan yang diamankan dari terdakwaadalah sekitar 50 bungkus obat jenis dextro yang tiapbungkusnya berisi 10 butir dan 100 butir obat jeniscarnophen zenith;Bahwa terdakwa mendapatkan obat obatan tersebut dariOrang yang tak dikenalnya dengan membelinya yaitu untukobat dextro seharga Rp. 200.000, (dua ratus riburupiah
Sus. 2011 / PN.Kgnterdakwa ditangkap polisi karena kedapatan memiliki,menyimpan, menguasai,mengedarkan Obat obatan jenisDextro dan Carnophen; Bahwa jumlah obat obatan~ tersebut adalah dextrosebanyak 600 (enam ratus) butir yang dikemas dalambungkus plastik kecil isi 10, obat jenis carnophensebanyak 130 (seratus tiga puluh) butir; Bahwa terdakwa mendapatkan obat obatan tersebut dariorang yang tak dikenalnya dengan membelinya yaitu untukobat dextro seharga Rp. 200.000, (dua ratus riburupiah) per boks
obat carnophen terdakwamendapatkan keuntungan Rp. 120.000, (seratus dua puluhribu) rupiah) Bahwa dampak dari obat obatan tersebut apabiladokonsumsi secara berlebihan / dosis tinggi maka akanmenyebabkan orang tersebut menjadi mabuk; Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian apapun dalamhal obat obatan / kefarmasian selain itu. juga terdakwatidak memiliki izin dalam menjual obat obatan tersebutbahkan terdakwa juga tidak memiliki toko obat ataupunApotik;Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam persidangandiajukan
Hulu Sungai Selatanterdakwa ditangkap polisi karena kedapatan memiliki,menyimpan, menguasai ,mengedarkan Obat obatan jenisDextro dan Carnophen; Bahwa jumlah obat obatan~ tersebut adalah dextrosebanyak 600 (enam ratus) butir yang dikemas dalambungkus plastik kecil isi 10, obat jenis carnophenhalaman 11 dari 20 halamanPerkara No: 232 / Pid.
Hulu Sungai Selatanterdakwa ditangkap ipolisi karena kedapatan memiliki,menyimpan, menguasai,mengedarkan obat obatan jenis Dextrodan Carnophen dan jumlah obat obatan tersebut adalah dextrosebanyak 600 (enam ratus) yang dikemas dalam bungkusplastik kecil isi 10 butir dan obat jenis carnophensebanyak 130 (seratus tiga puluh) butir;Menimbang, bahwa obat obatan tersebut dijual ditempat main bilyard karena terdakwa tidak memilik tokomaupun apotik dan keuntungan dari menjual obat obatantersebut adalah
58 — 7
pidana kepada para Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan-;Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;Menetapkan barang bukti berupa :49 (empat puluh Sembilan) obat-obatan
diduga jenis Alprazolam 1 Mg.26 (dua puluh enam) obat-obatan diduga jenis Riklona Clonazepam 2 Mg20 (dua puluh) obat-obatan diduga jenis Calmlet Alprazolam 1 Mg.1 (satu) buah tas pinggang kecil warna hitam putih merk Flava.1 (satu) unit Handphone Merk Redmi warna biru.
obatan jenis Calmlet Alprazolam 1 Mgsebanyak 20(Dua puluh) butir, Obat obatan jenis Alprazolam 1 Mgsebanyak 49 (Empat puluh Sembilan) butir, Obat obatan jenis RiklonaClonazepam sebanyak 26 (Dua puluh enam) butir didalam 1 (Satu) buah taspinggang kecil warna hitam putih merk Flava, 1 (Satu) unit Handpone merkRedmi warna biru, dan uang hasil penjualan Rp. 250.000 (Dua ratus limapuluh ribu rupiah);Bahwa benar barang bukti berupa Obat obatan jenis Calmlet Alprazolam 1Mg sebanyak 20(Dua puluh) butir,
;Bahwa benar dirinya mendapatkan Obat obatan jenis Calmlet Alprazolam 1Mg sebanyak 20(Dua puluh) butir, Obat obatan jenis Alprazolam 1 Mgsebanyak 49 (Empat puluh Sembilan) butir, Obat obatan jenis RiklonaClonazepam sebanyak 26 (Dua puluh enam) butir dari sebuah apotik didaerah cianjur;Bahwa benar dirinya membeli obat obatan ke apotik tersebutmenggunakan resep dokter karena dulu terdakwa pernah konsul ke salahsatu dokter untuk mengobati stress dan susah tidur;Terdakwa membenarkan bahwa dirinya mendapatkan
untuk melakukan transaksidengan bertemu secara langsung di rumahnya;Bahwa benar uang hasil keuntungannyanya gunakan untuk membayarhutang, membeli bensin dan roko sedangkan sisanya terdakwa gunakankembali untuk membeli obat obatan tersebut;Bahwa benar dirinya sudah berjualan obat obatan tersebut selama kuranglebih 1 (Satu) bulan;Bahwa benar dirinya menjual obat obatan tersebut kepada teman dekatnyaSdr.
obatan jenis CalmletAlprazolam 1 Mg sebanyak 20(Dua puluh) butir, Obat obatan jenisAlprazolam 1 Mg sebanyak 49 (Empat puluh Sembilan) butir, Obat obatan jenis Riklona Clonazepam sebanyak 26 (Dua puluh enam) butirdidalam 1 (Satu) buah tas pinggang kecil warna hitam putih merk Flava, 1(Satu) unit Handpone merk Redmi warna biru, dan uang hasil penjualanRp. 250.000 (Duaratus lima puluh ribu rupiah);Bahwa benar seluruh obat obatan tersebut adalah untuk tersangkakonsumsi sehari hari dan sebagian tersangka
jual kepada teman dekattersangka;Bahwa benar terdakwa mendapatkan Obat obatan jenis CalmletAlprazolam 1 Mg sebanyak 20(Dua puluh) butir, Obat obatan jenisAlprazolam 1 Mg sebanyak 49 (Empat puluh Sembilan) butir, Obat obatan jenis Riklona Clonazepam sebanyak 26 (Dua puluh enam) butirdari sebuah apotik di daerah cianjur;Bahwa benar terdakwa biasanya menjual obat obatan jenis CalmletAlprazolam 1Mg seharga Rp.15.000 (Lima belas ribu rupiah) per butir danAlprazolam 1Mg seharga Rp.15.000 (Lima belas ribu
ENDAH PUSPITORINI,SH.
Terdakwa:
1.SAHAR
2.MAHSUN
36 — 10
warnakuning dijual seharga Rp.10.000, (Sepuluh ribu rupiah) per 8 (delapan) butirnya,dimana obat obatan tersebut sebenarnya adalah milik anak terdakwa yaitusdr.
obatan keras jenis Trex (Trihexyphenidyl) berlogo Y warna putih secarabebas tanpa resep dokter kepada orang lain ; Bahwa para terdakwa mengedarkan obat obatan keras tersebut dengancara memasarkan obat obatan keras tersebut seharga Rp.2.500, (dua ribulima ratus rupiah) per butirnya untuk Obat keras jenis Trihexyphenidyl warnaputin berlogo Y sementara untuk Obat keras jenis Dextromethorphan warnakuning dijual seharga Rp.10.000, (Sepuluh ribu rupiah) per 8 (delapan)butirnya, dimana obat obatan tersebut
ERFANEFFENDI tersebut sebesar Rp.50.000, (lima puluh ribu rupiah) setiapberhasil menjual obat obatan tersebut setiap harinya ; Bahwa para terdakwa mengedarkan obat obatan keras tersebut dengantujuan untuk dijual kembali kepada konsumen secara bebas tanpamenggunakan resep dokter dan memperoleh keuntungan atau laba dengancepat ; Bahwa para terdakwa tidak memiliki ijin atau kKewenangan yang sahdalam mengedarkan obat obatan keras tersebut secara bebas kepadaorang lain.Terhadap keterangan saksi, Terdakwa
ERFAN EFFENDI tersebut sebesar Rp.50.000, (limapuluh ribu rupiah) setiap berhasil menjual obat obatan tersebut setiapharinya ; Bahwa para terdakwa mengedarkan obat obatan keras tersebut dengantujuan untuk dijual kembali kepada konsumen secara bebas tanpamenggunakan resep dokter dan memperoleh keuntungan atau laba dengancepat ; Bahwa para terdakwa tidak memiliki jin atau kewenangan yang sahdalam mengedarkan obat obatan keras tersebut secara bebas kepadaorang lain.Terhadap keterangan saksi, Terdakwa
, dimana obat obatan tersebut sebenarnya adalah milik anakHalaman 8 dari 17 Putusan Nomor 653/Pid.Sus/2020/PN Jmrterdakwa bernama sdr.
34 — 7
Saatsdr ANDRE MURDANI BIN ADENAN S dan sdr KASPUL MADI BIN HRAMLI memeriksa kamar 5 blok Narapidana dibawah tempat tidursdr MAHMUDIN BIN SALIM ditemukan obat obatan jenis dextrosebanyak 74 (tujuh puluh empat) butir dalam botol kecil bekasvitamin c di dalam saku celana sebelah kiri milik sdrMAHMUDIN BIN SALIM sebanyak 9 (Sembilan) bungkus yang dikemasdalam plastik hitam, yang di setiap bungkus plastiknyamasing masing berisi 10 butir obat obatan jenis Dextro.
Bahwa dari keterangan sdr Mahmudin dan terdakwadiketahui obat obatan dextro tersebut milikterdakwa,yang didapat dari orang yang tengah membesukterdakwa;Bahwa terdakwa membeli obat obatan tersebut seharga Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kemudian dijuallagi kepada Narapidana dengan harga Rp 1.000,00(seribu rupiah) per butirnya;Bahwa sebelumnya saksi sudah mendapat informasi bahwaada peredaran obat obatan di dalam Rutan karenasebelumnya ada gejala banyak Narapidana yangberperilaku aneh; TanggapanTerdakwa
empat) butir dalam botol kecil bekas vitamin cdi dalam saku celana sebelah kiri milik sdr MahmudinBin Salim sebanyak 9 (Sembilan) bungkus yang dikemasdalam plastik hitam, yang di setiap bungkus plastiknyamasing masing berisi 10 ~butir Obat obatan jenisDextro.Bahwa dari keterangan sdr Mahmudin dan terdakwadiketahui obat obatan dexstro tersebut milikterdakwa,yang didapat dari orang yang tengah membesukterdakwa;Bahwa terdakwa membeli obat obatan tersebut seharga Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)
Bahwa sebelumnya terdakwa ada berkomunikasi denganadik terdakwa bernama Saridah diluar Rutan melalui Hpmilik teman terdakwa, saat itu terdakwa mintadicarikan obat obatan jenis dextro ; Bahwa keesokan harinya adik terdakwa datang menjenguk12terdakwa dalam Rutan, saat itu teman adik terdakwatersebut membawa obat obatan dextro sebanyak 1000(seriou butir) yang diletakkan dikakinya dengan diikatdan kemudian tertutup oleh celana panjang' sehinggatidak ketahuan oleh petugas; Bahwa obat obatan tersebut terdakwa
obatan dextro,terdakwa ditangkap saat dilakukan razia pada hari Selasatanggal 8 Februari 2011 di kamar sel no 5 JI merah Johansyahkel Kandangan kota Kab Hulu Sungai Selatan, obat obatan yangditemukan sebanyak 74 (tujuh puluh empat) butir dalam botolkecil bekas vitamin c di dalam saku celana sebelah kiri miliksdr Mahmudin Bin Salim sebanyak 9 (Sembilan) bungkus yangdikemas dlam plastik hitam, yang di setiap bungkus plastiknyamasing masing berisi 10 butir obat obatan jenis Dextro.Menimbang, bahwa
Turut Tergugat:
1.Majelis Ulama Indonesia
2.Lembaga Pengkajian Pangan, Obat Obatan dan Komestika Majelis Ulama Indonesia
3.PT. Navigator Informasi Sibermedia
162 — 45
Sucofindo Persero
Turut Tergugat:
1.Majelis Ulama Indonesia
2.Lembaga Pengkajian Pangan, Obat Obatan dan Komestika Majelis Ulama Indonesia
3.PT. Navigator Informasi Sibermedia
102 — 18
Menetapkan barang bukti berupa : - Obat-obatan jenis Carnophen (Zenith Pharmaceutical) sebanyak 3.165 (tiga ribu seratus enam puluh lima) butir;- 1 (satu) buah dompet warna hitam merk OVIO;- 1 (satu) buah tas jinjing warna merah merk OVIO;- 1 (satu) buah tas warna hitam merk ADIDAS;Dirampas untuk dimusnahkan;- Uang tunai sejumlah Rp.3.975.000,00 (tiga juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah);- 1 (satu) buah Handphone Samsung lipat warna putih dengan nomor Sim Card 085249369861; Dirampas
obatan jenis Carnophen (Zenith), dan berdasarkaninformasi masyarakat tersebut maka Sat Reserse Narkoba PolresKatingan melakukan Penyelidikan dan menemukan seoranglakilakiyang bernama JAYA yang baru saja selesai membeli obat obatan jenisCarnophen (Zenith) dan setelah dilakukan penggeledahan ditemukan 1(satu) kKeping atau sama dengan 10 (sepuluh) butir obat obatan jenisHalaman 6 dari 25 Putusan Nomor 107/Pid.Sus/2016/PN.KsnCarnophen (Zenith) dikantong celana saudara JAYA dan setelahditanyakan kepada
) butir obat obatan jenis Carnophen (Zenith) dikantong celana saudara JAYA dansetelah ditanyakan kepada saudara JAYA darimana membeli obat obatan jenis Carnophen (Zenith) tersebut dan dijawab oleh saudaraJAYA bahwa obat obatan jenis Carnophen (Zenith) tersebut dibeli dariTerdakwa dirumahnya di Jalan Tjilik Riwut Km. 14,5 Desa Telangkah Rt.008, Kecamatan Katingan Hilir, Selanjutnya anggota Sat ResnarkobaPolres Katingan mendatangi rumah Terdakwa di Jalan Tjilik Riwut Km.14,5 Desa Telangkah Rt. 008,
Terdakwa mengambil 1 (satu) kepingatau sama dengan 10 (sepuluh) butir obat obatan jenis Carnophen(Zenith) dan menyerahkan kembalian uang sejumlah Rp. 20.000,00(dua puluh ribu rupiah) selanjutnya Saksi pergi kearah pasar;Bahwa Saksi mengkonsumsi / menggunakan obat obatan jenisCarnophen (Zenith) sudah selama + 5 (lima) bulan;Bahwa Saksi tidak tahu dari mana, dari siapa dan dengan carabagaimana Terdakwa memperoleh obat obatan jenis Carnophen(Zenith) tersebut;Bahwa dalam setiap Saksi membeli obat obatan
Sat Resnarkoba Pokes Katingandan menanyakan kepada Saksi dari mana, selanjutnya Saksi dilakukanpenggeledahan badan dan ditemukan dari kantong celana Saksi obat obatan jenis Carnophen (Zenith) sebanyak 1 (satu) keping dan uangtunai sejumlah Rp. 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) kKemudian Saksiditanya darimana membeli obat obatan jenis Carnophen (Zenith)tersebut dan Saksi memberitahukan bahwa obat obatan jenisCarnophen (Zenith) tersebut Saksi beli dari Terdakwa di Jalan TjilikHalaman 12 dari 25 Putusan
obatan jenis Carnophen (Zenith), dan berdasarkaninformasi masyarakat tersebut maka Sat Reserse Narkoba Polres Katinganmelakukan Penyelidikan dan menemukan seorang lakilaki yang bernamaJAYA yang baru saja selesai membeli obat obatan jenis Carnophen(Zenith) dan setelah dilakukan penggeledahan ditemukan 1 (satu) kepingatau sama dengan 10 (sepuluh) butir obat obatan jenis Carnophen (Zenith)dikantong celana saudara JAYA dan setelah ditanyakan kepada saudaraJAYA darimana membeli obat obatan jenis Carnophen
103 — 17
Hulu SungaiSelatan atau setidak tidaknya pada suatu tempat yang masihtermasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kandangan,dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasidan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan /atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutusebagaimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)berupa, berupa obat obatan jenis Dextro sebanyak 7.000 (tujuhribu) butir, obat obatan jenis Dexitab sebanyak 400 (empatratus) butir dan obat
Dari hasilpemeriksaan dan penggeledahan didapatkan 7000 (tujuh= ribu)butir obat obatan jenis Dextro, 400 (empat ratus) butir obatobatan jenis Dexitab dan 1000 (seribu) butir obat obatan jenisCarnophen yang disimpan di dalam kantong plastik yang dibawaoleh terdakwa untuk terdakwa jual kembali.
Bahwa terdakwamenjual obat obatan jenis Dextro seharga Rp. 1.000, (seriburupiah) setiap 10 (sepuluh) butir, obat obatan jenis DexitabRp. 2.000, (dua ribu rupiah) setiap 10 (sepuluh) butir danobat obatan jenis Carnophen seharga Rp. 3.000, (tiga riburupiah) setiap butirnya;Bahwa terdakwa dalam berjualan obat obatan tidak mempunyaisurat ijin dari pihak yang berwenang dan tidak mempunyaikeahlian di bidang obat obatan tersebut.
Daha Selatan Kab.HSS terdakwa telah diamankan petugas kepolisian karenakedapatan membawa obat obatan tanpa ijin dari pihak yangberwenang dan tanpa keahlian; Bahwa obat obatan yang terdakwa bawa pada waktu ditangkapadalah obat jenis Dextro sebanyak 7000 (tujuh ribu)butir, Carnophen sebanyak 2000 (seribu) butir dan obatjenis Dextab sebanyak 400 (empat' ratus) butir yangterdakwa simpan di dalam kantongan plastik warna hitam; Bahwa obat obatan terdakwa beli dari toko obat yangnamanya tidak ingat lagi
obatan sudah14sekitar 3 (tiga) bulan dan terdakwa tidak memiliki toko obatserta terdakwa tidak mempunyai ijin untuk menjual obat obatandan keahlian tentang obat obatan;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkapdipersidangan terdakwa membeli obat bebas terbatas jenis Dextrodan Dexitab dan obat keras jenis Carnophen di toko obat diPasar Kandangan dan rencananya obat obatan tersebut akan dijualkembali oleh terdakwa di Pasar Negara, dimana terdakwa sudahmenjual obat obatan tersebut sudah sekitar
56 — 7
Daha Selatan dimana obat obatan tersebut akandijual kembali di sekitar Pasal Senin Desa Bayanan danmenurut pengakuannya terdakwa sudah 1 (satu) bulanmenjual obat obatan;Bahwa terdakwa tidak memiliki toko obat dan caraterdakwa menjual obat langsung kepada pembelinya danterdakwa tidak mempunyai keahlian khusus dalam menjualobat obatan yang terdakwa bawa;Tanggapan Terdakwa :Terdakwa membenarkan dan tidak ada keberatan;2.
mendapat keuntungan sebesar Rp.40.000, (empat puluh ribu rupiah) per setengah box/50butir; Bahwa terdakwa tidak memiliki toko obat dan cara terdakwamenjual obat obatan biasanya pembeli langsung mendatangiterdakwa dan terdakwa tidak mempunyai keahlian khususdalam menjual obat obatan yang terdakwa bawa; Bahwa akibat orang yang meminum obat obatan yang terdakwajual orang terebut menjadi mabuk dan matanya memerah danjalannya sempoyongan;Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula dihadirkanbarang bukti
Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2011 sekitarjam 12.00 Wita terdakwa berangkat dari rumah di Desa Pihaninmenuju Pasar Senin dengan membawa obat obatan jenis Dextro13dan Carnophen yang rencananya akan dijual di Pasar;.
Bahwa benar terdakwa tidak memiliki toko obat dan caraterdakwa = menjual obat obatan biasanya pembeli langsungmendatangi terdakwa dan terdakwa tidak mempunyai keahliankhusus dalam menjual obat obatan yang terdakwa bawa;10.Bahwa benar akibat orang yang meminum obat obatan yangterdakwa jual orang terebut menjadi mabuk dan matanyamemerah dan jalannya sempoyongan;Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,maka segala sesuatu) yang berkaitan (relevant) dalam beritaacara persidangan perkara
Daha SelatanKabupaten HSS dan rencananya obat obatan tersebut akan dijualkembali oleh terdakwa di Pasar Negara, dimana terdakwa sudahmenjual obat obatan tersebut sudah sekitar 1 (satu) bulan danterdakwa memperoleh keuntungan dari hasil penjualan obat obatantersebut maka Majelis berkesimpulan bahwa perbuatan' terdakwatermasuk dalam perbuatan mengedarkan obat obatan dan obat masukdalam pengertian sediaan farmasi sebagaimana dalam Pasal 1angka 4 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;Menimbang, bahwa
79 — 26
Dan kemudianpada hari itu) juga saksi SUBAGIO TARIGAN dan saksiRICKY HUKUBUN mendapat informasi bahwa terdakwa barusaja menyimpan obat obatan keras tersebut dirumahnyayang terletak di Desa Banjarbaru Kec.
PerindustrianDesa Bayanan Kecamatan Daha Selatan Kabupaten HuluSungai Selatan, selanjutnya saksi SUBAGIO TARIGAN dansaksi RICKY HUKUBUN menanyakan kepada terdakwa darimanaterdakwa memperoleh keseluruhan' obat obatan tersebutdan kemudian terdakwa menjawab bahwa obat obatan MerekCarnophen berjumlah 20.000 (dua puluh ribu) butir,Merek Dexitab sebanyak 19.200 (sembilan belas ribu duaratus) butir, obat Dextro sebanyak 82.000 (delapanpuluh dua ribu) butir diperoleh terdakwa dengan caramembelinya di toko
HSS sehingga obat jenisDexitab dan Dextro tidak dibawa oleh petugas' karenatidak termasuk obat obatan keras sedangkan obat jenisCarnophen dibawa sebagai barang bukti;Bahwa saksi mengetahui obat jenis Dexitab dan obat jenisDextro tidak termasuk obat obatan keras karenasebelumnya saksi pernah mengamankan obat obatan sepertiitu. dan berdasarkan penjelasan saksi ahli obat obatantersebut boleh dijual secara bebas terbatas oleh tokoobat yang memiliki ijin selain dari pada itu) di dalamkemasan obat tersebut
HSS sehingga obat jenisDexitab dan Dextro tidak dibawa oleh petugas karenatidak termasuk obat obatan keras sedangkan obat jenisCarnophen dibawa sebagai barang bukti; Bahwa saksi mengetahui obat jenis Dexitab dan obat jenisDextro tidak termasuk obat obatan keras karenasebelumnya saksi pernah mengamankan obat obatan sepertiitu. dan berdasarkan penjelasan saksi ahli obat obatantersebut boleh dijual secara bebas terbatas oleh tokoobat yang memiliki ijin selain dari pada itu di dalamkemasan obat tersebut
obatan keras yangsering digunakan untuk mabukmabukan anak muda di pasar, danpada hari Kamis tanggal 31 Maret 2011 sekitar jam 20.00 Witapetugas kepolisan mendapat informasi bahwa terdakwa baru sajamembawa dan menyimpan obat obatan keras dirumahnya~ yangterletak di Desa Banjarbaru) = Kec.
Epha Lina E, SH
Terdakwa:
CANCAN SETIAWAN Bin ARISMAN.
11 — 12
empat) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 3 (tiga) buah botol/ples di dalamnya berisikan obat-obatan
arna kuning jenis hexymer masing-masing botol/ples berisikan 1000 (seribu) butir obat-obatan warna kuning jenis hexymer;
- 1.486 (seribu empat ratus delapan puluh enam) butir obat-obatan warna kuning jenis Dextromethorphan (dmp);
- 536 (lima ratus tiga puluh enam) butir obat-obatan jenis tramadol Hcl 50mg;
- 1 (satu) buah tas warna hitam merk SUPREME;
- 1 (satu) unit handphone merk OPPO wana gold; <
Seluruhnya dirampas untuk dimusnahkan;
AGUNG TRI WAHYUDIANTO, S.H.,M.H.
Terdakwa:
HARTONI, SE Alias TONI Bin TARJI
83 — 14
1 (Satu)kali membeli obat obatan keras berlogo huruf K lingkaran merah bergaristepi hitam, dan obat obatan berlogo lingkaran biru bergaris tepi hitamdengan maksud untuk dijual Kembali dengan tujuan mendapatkan untung.
Bahwa saksi menerangkan berdasarkan keterangan terdakwa sudahsempat menjual sebagian obat obatan keras berlogo K lingkaran merahnamun obat obatan yang berlogo lingkaran biru belum sempat terjual. Bahwa saksi menerangkan berdasarkan keterangan terdakwa menjual obat obatan keras tersebut kepada masyarakat sekitar pangkoh hulu.
obat obatan keras tersebut kepada masyarakat sekitar pangkoh hulu.
obatan keras berlogo huruf K lingkaranmerah serta obat obatan berlogo lingkaran biru termasuk golongan obatkeras dan dalam penggunaannya harus dengan resep dari Dokter.Bahwa Ahli menerangkan untuk penjualan obat obatan keras berlogohuruf K lingkaran merah serta obat obatan berlogo lingkaran biru yangHalaman 14 dari 27 halaman Putusan Nomor 6/Pid.sus/2018/PN.Ppsboleh menjualnya adalah Apotik dan prosedur penjualannya harusdengan resep Dokter.Bahwa Ahli menerangkan untuk penjualan obat obatan keras
Bahwa Ahli menerangkan tidak dibenarkan apabila terdakwa yang telahmenjual obat obatan berlogo huruf K lingkaran merah serta obat obatan berlogo lingkaran biru tanpa ijin.
Epha Lina E, SH
Terdakwa:
NURYADIN EKA INDA KUSUMA Als. KOBAM Bin NANANG KUSMAWAN.
7 — 4
selama 5 (lima) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) buah lipatan kertas aluminium foil warna silver di dalamnya terdapat 1 (satu) buah plastik klip bening berisikan narkotika jenis kristal putih (sabu);
- 1 (satu) buah tas warna hitam;
- 72 (tujuh puluh dua) butir obat-obatan
jenis merlopam ;
- 25 (dua puluh lima) butir obat-obatan jenis Atarax ;
- 50 (lima puluh) butir obat-obatan jenis Alprazolam ;
- 10 (sepuluh) butir obat-obatan jenis Dumolid ;
- 13 (tiga belas) butir obat-obatan jenis Riklona ;
- 46 (empat puluh enam) butir obat-obatan jenis Tramadol;
- 1 (satu) unit handphone merk XIAOMI
Dirampas untuk dimusnahkan.
1.NUR INTAN, S.H
2.MAYWAN SITUMORANG, S.H.
Terdakwa:
MOCHAMAD ANDRE RIZA DARMAWAN bin ASEP SUDRAJAT
7 — 6
(duapuluh limajuta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah diJalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan Terdakwatetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) buah tas eiger warna coklat yang terdapat :
- 230 (dua ratus tiga puluh) butir obat-obatan
jenis Tramadol;
- 50 (lima puluh) butir obat-obatan Alprazolam tablet 1 Mg;
- 44 (empat puluh empat) butir obat-obatan Camlet Alprazolam 1 Mg;
- 10 (sepuluh) butir obat-obatan jenis Atarax Alprazolam 1 Mg;
- 1 (satu) unit handphone Pocco warna hitam milik Terdakwa;
- Uang hasil penjualan Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);
Dimusnahkan;
Dirampas untuk negara;
6.
92 — 12
Menyatakan barang bukti berupa :- Obat-obatan jenis Carnophen sebanyak 14 (empat belas) butir;- Obat-obatan jenis Yurindo sebanyak 36 (tiga puluh enam) butir;- Obat-obatan jenis Dekstro sebanyak 480 butir;Dirampas untuk dimusnahkan;- Uang Rp.360.000,- (tiga ratus enam puluh ribu rupiah);- Handphone merk Nokia;- Sepeda Motor jenis Honda Cb 150 warna putih dengan No.Pol KT 6957 EV;Dirampas untuk negara;6.
Kalimantan Selatan; Bahwa saat dilakukan penggeledahan terhadap Terdakwa diketemukanobat carnophen sebanyak 14 butir, obat yurindo sebanyak 39 butirdisaku Terdakwa dan dekstro sebanyak 500 butir dan uang Rp.360.000, ( tiga ratus enam puluh ribu rupiah) hasil penjualan Obatobatan tersebut di dalam jok sepeda motor Terdakwa;11 Bahwa sepeda motor yang di dalamnya ada obat obatan adalahsepeda motor Honda Cb 150 warna putih dengan No.Pol KT 6957 EVmilik Terdakwa; Bahwa Terdakwa membeli obatobat tersebut
belas) bungkus per bungkus harga Rp. 8000, (delapan ribu rupiah)berisi 3 (tiga) butir dan dijual Kembali oleh Terdakwa dengan harga perbungkus Rp. 10.000, (sepuluh ribu rupiah), obat jenis dektro 25 (duapuluh lima) bungkus per bungkus harga Rp. 18.000, (delapan belas riburupiah) berisi 20 butir dan dijual kKembali oleh Terdakwa dengan hargaper bungkus Rp. 25.000, (dua puluh lima ribu rupiah), obat jeniscarnophen harga per keping Rp. 50.000, (lima puluh ribu rupiah); Bahwa dalam melakukan jual beli obat
obatan tersebut Terdakwa tidakada ijin dari pihak yang berwenang;Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum telah mengajukanbarangbukti berupa : Obatobatan jenis Carnophen sebanyak 14 (empat belas) butir; Obatobatan jenis Yurindo sebanyak 36 (tiga pulun enam) butir; Obatobatan jenis Dekstro sebanyak 480 butir; Uang Rp.360.000, (tiga ratus enam puluh ribu rupiah); Handphone merk Nokia; Sepeda Motor jenis Honda Cb 150 warna putih dengan No.PolKT 6957 EV;Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut
Kalimantan Selatan;Bahwa saat dilakukan penggeledahan terhadap Terdakwa diketemukanobat carnophen sebanyak 14 butir, obat yurindo sebanyak 39 butirdisaku Terdakwa dan dekstro sebanyak 500 butir dan uang Rp.360.000, ( tiga ratus enam puluh ribu rupiah) hasil penjualan Obatobatan tersebut di dalam jok sepeda motor Terdakwa;Bahwa sepeda motor yang di dalamnya ada obat obatan adalahsepeda motor Honda Cb 150 warna putin dengan No.Pol KT 6957 EVmilik Terdakwa;Bahwa Terdakwa membeli obatobat tersebut dari
(lima puluh ribu rupiah); Bahwa dalam melakukan jual beli obat obatan tersebut Terdakwa tidakada ijin dari pihak yang berwenang;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanapakah dengan adanya faktafakta hukum yang telah terungkap diatas, telahdapat menyatakan Terdakwa bersalah atau tidak bersalah melakukanperbuatan seperti yang didakwakan oleh Penuntut Umum kepadanya ;Menimbang, bahwa Terdakwa oleh penuntut umum didakwa denganbentuk dakwaaan alternatif, yaitu Kesatu melanggar
2.AGUS DARMAWIJAYA, S.H., M.H.
3.DWI SETIYAWAN NUGROHO, S.H.
4.Danny Curia Novitawan. S.H
Terdakwa:
MUHAMMAD BADRI HUSAINI
18 — 19
Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan;
- Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
- Menetapkan agar Terdakwa tetap ditahan;
- Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) buah paket warna hitam dengan Nomor resi : 001815331030 bertuliskan Sicepat dengan nama penerima Nia Safitri yang didalamnya berisikan 30 (tiga puluh) strip obat-obatan
jenis Tramadol;
- 1 (satu) buah plastik bening yang berisikan 10 (sepuluh) butir obat-obatan warna kuning jenis Hexymer;
- 1 (satu) buah plastik bening yang berisikan 5 butir obat-obatan warna kuning jenis Hexymer;
- 2 (dua) buah HP Android merk oppo A96 warna hitam dan Samsung A05 warna Silver;
- Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp2.500
Dirampas untuk dimusnahkan
Dirampas untuk negara;
17 — 6
obatan dengan cara menjualkepada masyarakat di toko milik terdakwa yang terletak di toko Desa BarengRt 08/03 Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro berupa pil KB kombinasi62 strip @ 28 butir sebanyak 1736 butir, Dumocycline 7 butir dan PenicillinV sebanyak 30 butir.Subsidair :Bahwa obat obatan sebagaimana tersebut diatas yang di miliki oleh terdakwatergolong obat keras / obat daftar G dimana tidak semua orang dapatmenjualnya, dimana peredaran serta menyimpan obat obatan melaluipabrikan, distributor
obatan dengan cara menjualkepada masyarakat di toko milik terdakwa yang terletak di toko Desa BarengRt 08/03 Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro berupa pil KB kombinasi62 strip @ 28 butir sebanyak 1736 butir, Dumocycline 7 butir dan PenicillinV sebanyak 30 butir.Bahwa obat obatan sebagaimana tersebut diatas yang di miliki oleh terdakwatergolong obat keras / obat daftar G dimana tidak semua orang dapatmenjualnya, dimana peredaran serta menyimpan obat obatan melaluipabrikan, distributor utama / PBF
obatan dari sales dan sebagian membelidi apotek di Madiun dan kemudian dijual kepada masyarakat di sekitar yangmembutuhkan.Bahwa obat obatan berupa Pil KB Komibinasi : 62 Strip @28 butir,Dumocycline sebanyak 7 butir, Penicilin V : 30 butir, terdakwa dapatkan darisales.Bahwa terdakwa tidak punya keahlian atau izin edar dalam menjual obatobatan tersebut.Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan barang bukti sebagai berikut:Pil KB Kombinasi : 62 Strip @ 28 butir, Dumocycline sebanyak 7 butir,
obatan tersebut harusmemiliki keahlian dan ijin dari pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas Kesehatan,sehingga apabila terdakwa benar telah menjual obat obatan tersebut adalah salah karena telahmelanggar aturan undang undang kesehatan serta prosedur dan tata cara yang dibenarkanmelakukan pengangkutan dan penjualan obat obatan tersebut melalui pabrikan atau distributor9utama / PBF atau apotek atau rumah sakit atau gudang farmasi pemerintah atau puskesmasdan jaringannya atau toko obat berijin yang
obatan tersebut harusmemiliki keahlian dan ijin dari pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas Kesehatan,sehingga apabila terdakwa benar telah menjual obat obatan tersebut adalah salah karena telahmelanggar aturan undang undang kesehatan serta prosedur dan tata cara yang dibenarkanmelakukan pengangkutan dan penjualan obat obatan tersebut melalui pabrikan atau distributorutama / PBF atau apotek atau rumah sakit atau gudang farmasi pemerintah atau puskesmasdan jaringannya atau toko obat berijin yang
29 — 5
obatan tersebut dari pihak yangberwenang dan dijawab oleh terdakwa bahwa terdakwa bukanmerupakan ahli farmasi dan tidak memiliki izin untukmenjual atau mengedarkan obat obatan tersebut dari pihakyang berwenang sehingga terdakwa beserta barang buktidiamankan ke Mapolsek Daha Utara;Bahwa obat jenis carnophen sebanyak 100 (seratus) butirtelah disisihkan dan sihabis digunakan untuk ujilaboratorium Balai Obat dan Makanan Banjarmasin sebanyak10 (sepuluh) butir sehingga tersisa 90 (sembilan puluh)butir
Sus/ 2012 / PN.Kgnmendapatkan terdakwa sedang menunggu pelanggan dansaat itu) juga terdakwa langsung digeledah dan darihasil penggeledahan di kantong celana belakang sebelahkiri dari terdakwa ditemukan obat obatan jenis dextro,carnophen, dexitab dan somadril;Bahwa jumlah obat obatan yang dibawa terdakwa padasaat digeledah adalah obat jenis dexitab sebanyak 120butir dalam kemasan 12 bungkus isi 10 perbungkus, obatjenis dextro warna kuning 100 butir dalam kemasan 10bungkus isi 10 butir perbungkus dan
kalau masih ada obat obatan yang disimpanhalaman 9 dari 25 halamanPerkara No: 26 / Pid.
Untukobat carnophen dan somadril maksimal 3 (tiga) kalisehari 1 tablet sekali minum atau = menurut petunjukdokter;Bahwa yang diperbolehkan untuk menjual obat obatan jenisdextro dan dexitab adalah toko obat dan apotik yanghalaman 11 dari 25 halamanPerkara No: 26 / Pid.
;Bahwa yang diperbolehkan untuk menjual obat obatanjenis dextro dan dexitab adalah toko obat dan apotikyang mempunyai izin dari pihak yang berwenang,Sedangkan untuk obat jenis carnophen dan somadril yangdiperbolehkan untuk menjual adalah apotik;Bahwa terdakwa tidak mempunyai keahlian apapun dalamhal obat obatan / kefarmasian selain itu juga terdakwatidak memiliki izin ataupun toko obat / apotek dalammenjual obat obatan tersebut;Bahwa toko obat dan apotek dalam menjual jenis obattersebut kepada 1
ABRAM NAMI PUTRA, SH.
Terdakwa:
1.ARMAN HERMAWAN als MICOT bin JEJEN Z ABIDIN
2.IMAN NURJAMAN als EMNYE bin UWOH ABDULOH
17 — 18
di duga jenis Tramadol HCI 50 Mg;
- 1 (satu) botol ples warna putih didalamnya berisikan 1.040 (seribu empat puluh) butir Obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer.
- 1 (satu) bungkus plastic krip bening didalamnya berisikan 522 (lima ratus dua puluh dua) butir Obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer.
- 1 (satu) bungkus plastic krip bening didalamnya berisikan 394 (tiga ratus Sembilan puluh empat) butir Obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer.
- 1 (satu) bungkus plastic krip bening.
- 1 (satu) buah Hendphone merk Oppo warna hitam.
- 4 (empat) botol ples warna putih didalamnya berisikan 4000 (empat ribu) butir Obat-obatan warna kuning diduga jenis Hexymer.
- 1 (satu) Ikat jenis Tramadol HCI 50 Mg, masing masing ikat berisikan 25 (dua puluh lima) lembar Tramadol HCI 50 Mg, yang berjumlah sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) butir Obat-obatan di duga jenis Tramadol HCI 50 Mg
- 1 (satu) buah Tas Gendong warna hitam merk Adidas di dalam Tas yang berisikan berupa : 50 (lima puluh) ikat Tramadol HCI 50 Mg, yang di ikat dengan karet sebanyak 25 (dua puluh lima) lembar Tramadol HCI 50 Mg, yang berjumlah 2.500 (dua ribu lima ratus) butir
Obat-obatan di duga jenis Tramadol HCI 50 Mg.