Ditemukan 13099 data
106 — 59
tentang tindakpidana korupsi tidak memberikan pengertian yang jelas tentang arti katamemperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi ; Menimbang, bahwa menurut putusan Mahkamah Agung RepublikIndonesia Nomor : 951/Pid/1982 tanggal 10 Agustus 1982 dan Nomor :275/K/Pid/1983 tanggal 15 Desember 1983 memperkaya artinya memperolehhasil korupsi walaupun hanya sebagian ;n 22 n neon22Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memperkaya adalahmenjadikan sesorang atau orang lain atau korporasi yang belum kaya
menjadikaya atau apabila sudah kaya bertambah kaya.
42 — 7
Unsur Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau oranglain, atau suatu korporasi;Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif dalam arti apabila salahsatu terpenuhi maka unsur ini dianggap terbukti;Menimbang, bahwa Undang Undang tidak memberikan definisi yang jelasmengenai unsur ini, namun R.WIYONO dalam bukunya Pembahasan UndangUndang Tindak Pidana Korupsi memberikan penjelasan bahwa yang dimaksuddengan memperkaya disini adalah perbuatan yang dilakukan untuk membuatmenjadi lebih kaya (lagi
), yang mana perbuatan tersebut bisa dilakukan denganberbagai cara, antara lain dengan menjual/membeli, menandatangani kontrak,memindahbukukan dalam Bank yang semuanya dilakukan secara melawanhukum atau dengan kata lain memperkaya dapat juga diartikan sebagaimenjadikan orang yang belum kaya menjadi kaya atau orang yang sudah kayabertambah kekayaannya secara signifikan, yang mana bertambahnya kekayaantersebut adalah dari hasil tindak pidana yang dilakukannya;Menimbang, bahwa memperkaya din sendin
54 — 20
Nomor 31 Tahun 1999 tentangTindak Pidana Korupsi tidak memberikan pengertian yang jelas tentang arti katamemperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi;Menimbang, bahwa menurut Putusan Mahkamah Agung RepublikIndonesia Nomo 951/Pid/1982 tanggal 10 Agustus 1982 dan Nomor275/K/Pid/1983 tanggal 15 Desember 1983 memperkaya artinya memperolehhasil korupsi walaupun hanya sebagian;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memperkaya adalahmenjadikan seseorang atau orang lain atau korporasi yang belum kaya
menjadikaya atau apabila sudah kaya bertambah kaya, dengan demikian dalam perkaraini apabila ada cukup bukti bahwa Terdakwa atau orang lain atau suatukorporasi telah memperoleh harta baik berupa uang atau barang dari hasilHalaman 95 dari 123 Putusan Nomor 58/Pid.SusTPK/2015.
166 — 85
VariaPeradilan, Tahun IX No 102, Maret 1994 halaman 131 yang dimaksuddengan Memperkaya adalah menjadikan orang yang belum kaya menjadikaya atau orang yang sudah kaya bertambah kaya:;Menimbang, bahwa dengan demikian penafsiran istilahmemperkaya antara yang harfiah dan yang dari pembuat undangundang hampir sama. Yang terang, keduanya menunjukkan perubahankekayaan seseorang atau pertambahan kekayaannya, diukur daripenghasilan yang telah diperolehnya (vide : Prof. Dr. jur.
86 — 35 — Berkekuatan Hukum Tetap
berpendapat lain dengan alasan sebagai berikut :Bahwa terlepas dari alasanalasan keberatan kasasi Jaksa/PenuntutUmum, Judex Facti telah salah menerapkan hukum atau menerapkan peraturanhukum tidak sebagaimana mestinya yaitu membebaskan para Terdakwa dariunsur ketiga Dakwaan Alternatif Pertama Primair dengan menyatakan bahwaunsur "memperkaya diri atau orang lain atau korporasi" tidak terpenuhi olehperbuatan Terdakwa karena dari faktafakta di persidangan tidak terbukti paraTerdakwa menjadi bertambah kaya
Bahwa perbuatan para Terdakwa tersebut bertentangan dengan peraturanhukum yaitu Pasal 13 ayat (3) huruf c dan d jis ayat (4) Keppres Nomor 42 Tahun2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraJo Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 975 K/47/MPE/1999tanggal 11 Mei 1999 tentang Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET);Bahwa perbuatan Terdakwa yang melawan hukum tersebut telahmemperkaya diri para Terdakwa sendiri yaitu bertambanhnya kekayaan atautelah menjadi kaya
Umar Assegaf, SH
Terdakwa:
Ridwan, BBA Bin Abdullah Ibrahim
102 — 20
tercantum dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas menurut MajelisHakim, unsur ini telah terpenuhi akan tetapi apakah Terdakwa sebagai orang yangmelakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Penuntut Umum, maka MajelisHakim akan mempertimbangkan dalam pertimbangan unsurunsur berikutnya;Ad.2.Memperkaya diri Sendiri atau orang lain atau suatu korporasi;Menimbang, bahwa kata memperkaya merupakan suatu kata kerja yangmenunjukan perbuatan setiap orang untuk bertambah kaya
atau adanyapertambahan kekayaan yang berarti, kata "memperkaya dapat juga dipahamisebagai perbuatan yang menjadikan setiap orang yang belum kaya menjadi kayaatau orang yang sudah kaya menjadi lebih kaya.
84 — 65
Senada dangan hal itu, yang dimaksud denganmemperkaya adalah menjadikan orang yang belum kaya menjadi kaya atau orang yangsudah kaya bertambah kaya.
84 — 61
Unsur Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Korporasi Menimbang, bahwa unsur memperkaya diri sendiri atau orang lainatau suatu korporasi tersebut bersifat alternatif, artinya cukup dibuktikan salahsatunya saja, apakah yang menjadi kaya dari hasil tindak pidana korupsitersebut diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan orang lain yangdimaksud oleh pasal 2 dakwaan primair ini tidak mengharuskan teridentifikasisiapa orangnya, yang penting bisa dibuktikan bahwa Terdakwa telah benarbenar
memberikan / mengalinkan dana keuangan negara itu secara melawanhukum kepada orang lain yang nilainya dianggap cukup signifikanmenghantarkan Terdakwa atau orang lain atau suatu korporasi menjadi kayadari sebelumnya;Menimbang, bahwa UndangUndang tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi tidak merumuskan tentang apa yang dimaksud denganperbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu korporasi;Menimbang bahwa memperkaya berarti menjadikan orang yangbelum kaya menjadi kaya, atau orang
yang sudah kaya menjadi bertambahkaya.
Terbanding/Terdakwa : DEDE HUTMAN DJUNAEDI
97 — 47
Undangundang Nomor 20 Tahun 2001 tentangPerubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah dengan adanya faktapertambahan kekayaan dari pelaku atau orang lain atau korporasi yangdibuat kaya tersebut , dan mengenai hal ini dapat dipastikan denganmembandingkan harta kekayaan yang ada sebelum dan sesudah perbuatankorupsi itu dilakukan oleh pelaku .Menimbang, bahwa selanjutnya disebutkan pada halaman 284 aleniaterakhir menyatakan : ...
wayar baik milik terdakwa atau orang lain atau korporasi pasca kegiatantersebut .Menimbang, bahwa selanjutnya lagi dalam pertimbangan hukumputusan judex factie pengadilan tingkat pertama tersebut halaman 285 aleniake1 disebutkan : unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atausuatu korporasi tidak terpenuhi dalam perbuatan terdakwa .Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Bandingberpendapat adalah memang sulit untuk menemukan kesamaan pemahamantentang batasan seseorang itu dikatakan kaya
Oleh karenanya menjadi kaya atau bertambah kayanyaTerdakwa tidak tepat digantungkan pada penilaian subjektif saksisaksiyang kadar penilaiannya terhadap pengertian kaya berbedabeda.Namunpun demikian demi kepastian hukum, keadilan dan kemanfaatanhukum, maka perumusan unsur memperkaya harus dibuat sedemikianrupa sehingga paling mendekati pengertiannya yang sah dan berkeadilan.Dalam hal ini hakim harus mengambil alih pengertian memperkaya berdasarkan pertimbangan teori, jurisprudensi dan keyakinannyadihubungkan
49 — 9
sendiri, orang lain atau suatu korporasiMenimbang, bahwa UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah denganUndangundang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsisama sekali tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian/batasan memperkaya;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memperkaya adalahperbuatan yang dilakukan untuk menjadikan orang yang belum kaya
menjadikaya atau orang yang sudah kaya menjadi lebih kaya lagi;Menimbang, bahwa dari faktafakta hukum yang terungkap dipersidangan tidak ada seorang saksipun yang menerangkan akibat perobuatanTerdakwa telah menjadikan Terdakwa, orang lain atau suatu korporasi menjadikaya atau menjadi bertambah kaya;Menimbang, bahwa dengan demikian maka Terdakwa tidak melakukanperbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,sehingga unsur ke 2 tidak terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena salah
48 — 36
MELAKUKAN PERBUATAN MEMPERKAYA DIRISENDIRI ATAU ORANGLAIN ATAU SUATU KORPORASIMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan memperkaya adalahmenjadikan seseorang /orang lain / korporasi yang belum kaya menjadi kaya atauapabila sudah kaya bertambah kaya;Menimbang, bahwa dengan memperhatikan perumusan ketentuan tentangtindak pidana korupsi seperti yang terdapat dalam pasal 2 ayat (1), dapat diketahuibahwa unsur melawan hukum dari ketentuan tentang tindak pidana korupsitersebut merupakan sarana untuk melakukan
59 — 19
jutarupiah ) saja kepada saksi lkbal dihadapan terdakwa saat saksi Ikbal membantuterdakwa menagih kepada saksi Hamdani, maka Majelis Hakim berkesimpulanbahwa perbuatan terdakwa mengakibatkan pihak lain mendapat aliran danatersebut ;Menimbang bahwa meskipun fakta membuktikan telah mengalirnya danatersebut kepada pihak lain ataupun kepada terdakwa sendiri ,namunMajelisHakim tidak melihat adanya fakta bahwa Hamdani maupun terdakwa denganmengalirnya dana tersebut lalu terdakwa ataupun pihak lain menjadi kaya
ataumembuat pihak lain atau terdakwa menjadi kaya sebagaimana yangdikehendaki oleh unsur dakwaan primair Jaksa Penuntutr Umum ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan diatasmaka Majelis Hakim berkeyakinan unsur melawan hukum memperkaya dirisendiri atau orang lain atau korporasi didalamdakwaan primer JPU Pasal 2ayat (1) Undang Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi jo.
61 — 13
Hal. ke 84 dari 100.memberikan pengertian yang jelas arti. kata memperkaya dirisendiri atau orang lain atau korporasi ;Menimbang bahwa menurut kamus Umum Bahasa Indonesia buah tanganPoerwadarminta menyebutkan bahwa memperkaya artinya menjadikanbertambah kaya, sedangkan kaya artinya mempunyai banyakharta ;Menimbang bahwa menurut Prof.
148 — 64
Bahwa saksi mengenal Penggugat saksi mengenal Penggugatbernama PENGGUGAT yakni sodagar kaya sedangkan para Tergugatbernama TERGUGAT dan TERGUGAT II. Bahwa saksi mengenal Penggugat sudah sejak lama. Bahwa saksi tahu sejak lama Penggugat adalah sodagar kaya yangmemiliki banyak harta, namun saat ini saksi tidak tau lagi apakahPenggugat masih memiliki banyak harta atau tidak.; Bahwa Penggugat telah menikah dengan hj.
90 — 74 — Berkekuatan Hukum Tetap
Unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi ;Bahwa yang dimaksud dengan *memperkaya adalah perbuatan yangdilakukan untuk menjadi lebih kaya, yang dapat dilakukan denganbermacammacam cara, yang tentunya dilakukan dengan cara melawanhukum, dapat dikualifikasi sebagai memperkaya diri sendiri atauorang lain atau korporasi adalah pada saat setelah Terdakwa selesaimelakukan perbuatannya Terdakwa atau orang lain atau korporasibertambah kaya, yaitu bertambah harta kekayaannya dari
99 — 58 — Berkekuatan Hukum Tetap
Baedawy kaya berkat sampah plastik sejumlah 6lembar ;Kertas foto copy elektronik tiket sejumlah 3 lembar ;Kertas bertuliskan Dry Charged Automotive Battery Fob WorlExportation Prince sejumlah 1 lembar ;Kertas berisi laporan keuangan dari Sahrudin sejumlah 1 lembar ;Kertas berisi laporan kKeuangan dari Hendri sejumlah 1 lembar ;Kartu nama PT. Chefindo an. Chika Agbasi sejumlah 1 buah ;Kertas bertuliskan nomor rekening an.
Baedawy kaya berkat sampah plastik 6 lembar163 Kertas foto copy elektronik tiket 3 lembar164 Kertas bertuliskan Dry Charged Automotive Battery Fob Worl Exportation Prince 1 lembar165 Kertas berisi laporan keuangan dari Sahrudin 1 lembar166 Kertas berisi laporan keuangan dari Hendri 1 lembar167 Kartu nama PT. Chefindo an. Chika Agbasi 1 buah168 Kertas bertuliskan nomor rekening an.
HERU KAMARULLAH, SH.,MH
Terdakwa:
LUKMAN JAFAR bin JAFAR THALIB
147 — 35
Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, atau orang lain atausuatu korporasi ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan memperkaya adalahperbuatan yang dilakukan untuk menjadi lebih kaya (lagi) dan perbuatan itu sudahtentu dapat dilakukan dengan bermacammacam cara, misalnya menjual/membeli,menandatangani kontrak, memindahbukukan dalam bank, dengan syarat tertentudilakukan secara melawan hukum, jika akan dikualifikasikan sebagai tindak pidanakorupsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1);Menimbang
, bahwa senada dengan maksud unsur memperkayaseperti di atas adalah pertimbangan hukum dari Putusan Pengadilan NegeriTangerang tanggal 13 Mei 1992 Nomor 18/Pid/B/1992/PN/TNG yang menyebutkanbahwa yang dimaksud dengan memperkaya adalah menjadikan orang yangbelum kaya menjadi kaya atau orang yang sudah kaya bertambah kaya ;Menimbang, bahwa atas keterangan saksisaksi, keteranganTerdakwa serta alat bukti yang lainnya maka diperoleh faktafakta hukum sebagaiHalaman 207Put.
Melawan MARKINI, SUKAMDI, BUDI SANTOSO, PRAMUJI RIJANTO alias TOTOK, MUJIATI, H. MOCHAMAD SYUKUR ALAMIN, ABDUL ROCHMAN, AGUNG, JITO, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Camat Kepala Wilayah Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Kepala Kantor Pertanahan Kota Kediri
30 — 11
SUKAMDI (Tergugat IT) dan MARKINI(Tergugat I), kehidupan suami isteri tersebut cukup terpandang karena tergolong sebagaikeluarga berada (kaya) ;Bahwa didalam kesehariannya, kehidupan sepasang suami isteri SOLIRAHMARDJANtersebut dibantu oleh beberapa orang pembantu guna mengurus peternakannya (sapi),yang diantaranya adalah orang yang bernama KABIT; sehingga dapat dikatakan, bahwakabit odalah pembantu/pekerja dari keluarga tersebut yang kehidupan sehariharinya"ngenger" ditempat keluarga majikannnya
SUKAMDI (TergugatIl) dan MARKINI (Tergugat I), kehidupan suami isteri tersebut cukup terpandangkarena tergolong sebagai keluarga berada (kaya) ;Bahwa didalam kesehariannya, kehidupan sepasang suami isteri SOLIRAHMARDJANtersebut dibantu oleh beberapa orang pembantu guna mengurus peternakannya (sapi),yang diantaranya adalah orang yang bernama KABIT; sehingga dapat dikatakan, bahwakabit odalah pembantu/pekerja dari keluarga tersebut yang kehidupan sehariharinya"ngenger" ditempat keluarga majikannnya
89 — 21
Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi;Menimbang, bahwa UndangUndang Nomor: 31 tahun 1999 tidakmemberikan pengertian yang jelas tentang pengertian memperkaya diri atauorang lain atau korporasi;Menimbang, bahwa secara harpiah menurut Kamus Besar BahasaIndonesia yang dimaksud memperkaya adalah membuat orang lebih kaya,sedangkan kaya artinya mempunyai banyak harta (Kamus Besar BahasaIndonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2001, Cetakan Pertama Edisi Ketiga,Hal.519);Menimbang, bahwa
212 — 59
Poerwadarminta, Penerbit Balai Pustaka tahun 1983 halaman 453, pengertian*memperkaya adalah menjadikan bertambah kaya. Sedangkan kaya artinya mempunyaibanyak harta (uang dan sebagainya). Dari pengertian tersebut maka disimpulkan bahwamemperkaya berarti menjadikan orang belum kaya menjadi kaya atau orang yang sudahkaya bertambah kaya;Menimbang, bahwa menurut Martiman Prodjohamidjojo, SH.