Ditemukan 6514 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 29-09-2021 — Putus : 20-12-2021 — Upload : 20-12-2021
Putusan PA TUBAN Nomor 2074/Pdt.G/2021/PA.Tbn
Tanggal 20 Desember 2021 — Penggugat melawan Tergugat
5228
  • Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah matri monial guilt* tetapi broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkandan mengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkantimbulnyaperselisinan dan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Majelis Hakimadalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
Register : 25-09-2020 — Putus : 15-12-2020 — Upload : 15-12-2020
Putusan PA BANGIL Nomor 1864/Pdt.G/2020/PA.Bgl
Tanggal 15 Desember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
368
  • Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah "matri monial guilt tetapi "broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkandan mengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnyaperselisihan dan pertengkaran, akan tetapi yang terpenting bagi majelis hakimadalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
Register : 22-12-2016 — Putus : 20-06-2017 — Upload : 06-07-2017
Putusan PA PALEMBANG Nomor 2427/Pdt.G/2016/PA.Plg
Tanggal 20 Juni 2017 — Perdata
143
  • setia serta memberi bantuan lahirbatin antara satu dengan yang lain adalah merupakan sendi dasar danmenjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga ( vide : pasalPutusan Nomor XXXX/Pat.G/2016/PA.Plg, Halaman 38 dari 49 Halaman33 Undangundang No.1 Tahun 1974 jo.pasal 77 ayat ( 2 ) KompilasiHukum Islam );Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamh AgungRl Nomor 28 PK/AG/1995, tanggal 16 Oktober 1996, dinyatakan,Diantara doktrin yang harus diterapkan dalam perkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt , tetapi broken marriage ( pecahnya rumah tangga ),oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan dan mengetahui siapayang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihan danpertengkaran, akan tetapi terpenting bagi Majelis Hakim adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tanggaPemohon Konpensi dan Termohon Konpensi.
Register : 03-07-2012 — Putus : 03-12-2012 — Upload : 28-12-2012
Putusan PA PAMEKASAN Nomor 636/Pdt.G/2012/PA Pmk.
Tanggal 3 Desember 2012 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
411
  • merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteridalam hidup berumah tangga (vide : Pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo.Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam); Menimbang bahwa dalam syariat Islam pernikahan merupakan akad yang sangatkuat ( Mitsaqon ghalidzan) untuk mentaati perintah Allah atas dasar saling mencintai dankerelaan dengan pergaulan yang maruf guna menegakkan HukumHukum Allah ;Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapi broken marriage (pecahnya rumahtangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan dan mengetahui siapa yangbersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihan dan pertengkaran akan tetapi yangterpenting bagi Majelis adalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumahtangga Penggugat dan Tergugat, pertimbangan yang demikian didasarkan padaYurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 28 PK/AG/1995, tanggal 16OktoberMenimbang, bahwa berdasarkan keadaan senyatanya
Register : 26-09-2019 — Putus : 11-12-2019 — Upload : 11-12-2019
Putusan PA GRESIK Nomor 1810/Pdt.G/2019/PA.Gs
Tanggal 11 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
398
  • Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah "matri monial guilt tetapi "broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklan penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihandan pertengkaran, akan tetapi yang terpenting bagi majelis hakim adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Pemohondan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
Register : 11-08-2015 — Putus : 15-12-2015 — Upload : 28-01-2016
Putusan PA GRESIK Nomor 1272/Pdt.G/2015/PA.Gs.
Tanggal 15 Desember 2015 — Pemohon vs Termohon
370
  • Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah matri monial guilt* tetapi broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisinandan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Majelis Hakim adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Pemohondan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
Register : 29-05-2019 — Putus : 25-09-2019 — Upload : 25-09-2019
Putusan PA SAMPANG Nomor 0560/Pdt.G/2019/PA.Spg
Tanggal 25 September 2019 — Penggugat melawan Tergugat
254
  • adalahmerupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidupberumah tangga (vide : Pasal 33 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo.Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam);Menimbang bahwa dalam syariat Islam pernikahan merupakan akadyang sangat kuat ( Mitsaqon ghalidzan) untuk mentaati perintah Allah atasdasar saling mencintai dan kerelaan. dengan pergaulan yang maruf gunamenegakkan HukumHukum Allah ;Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapi broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkandan mengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnyaperselisihan dan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Majelis adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Penggugatdan Tergugat, pertimbangan yang demikian didasarkan pada YurisprudensiMahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 28 PK/AG/1995, tanggal 16Oktober 1996 ;Menimbang, bahwa berdasarkan keadaan
Register : 18-08-2016 — Putus : 01-11-2017 — Upload : 18-03-2020
Putusan PA KAB MALANG Nomor 4428/Pdt.G/2016/PA.KAB.MLG
Tanggal 1 Nopember 2017 — Penggugat melawan Tergugat
2841
  • dalamrumah tangga apalagi mengetahui tentang penyebabnya;Menimbang, bahwa pertimbangan yang demikian itu, Sesuai denganYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991, dan Majelis Hakim mengambil alih sebagai bagian pertimbangan perkaraini, yang melahirkan kaidah bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapi broken marriage atauazzawwaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga), sehingga Pengadilan tidakmenitik beratkan pada kesalahan siapa yang menjadi pemicu adanyaperselisinan, tetapi haruslah menekankan pada kondisi rumah tangga itusendiri;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat disharmoni sebuahperkawinan dalam permasalahan keluarga landasannya bukan sematamataadanya pertengkaran fisik (phsysical cruelty), akan tetapi termasuk juga kekejamanmental (mental cruelty) yang menyebabkan
Register : 04-02-2016 — Putus : 10-03-2016 — Upload : 24-09-2016
Putusan PA KAB MALANG Nomor 0766/Pdt.G/2016/PA.Kab.Mlg
Tanggal 10 Maret 2016 — PEMOHON LAWAN TERMOHON
157
  • tanggaPemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa meskipun yang terbukti penyebab adanyaperselisihan dan pertengkaran adalah dari pihak Pemohon sendiri, namunMajelis Hakim berpendapat bahwa sesuai dengan Yurisprudensi MahkamahAgung Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991, yang melahirkan kaidahbahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi HukumIslam, dimana doktrin yang harus diterapbkan dalam perkara perceraianbukanlah matri
    monial guilt tetapi broken marnage atau azzawwaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga), sehingga Pengadilan tidak menitikberatkan pada kesalahan siapa yang menjadi pemicu adanya perselisihan,tetapi haruslah menekankan pada kondisi rumah tangga itu sendin;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat ad/sharmoni sebuahperkawinan dalam permasalahan keluarga landasannya bukan sematamataadanya pertengkaran fisik (phsysical cruelty), akan tetapi termasuk jugahalaman 17 dari 32 halaman, Putusan Nomor 0766/Pdt.G
Register : 24-01-2018 — Putus : 24-04-2018 — Upload : 24-09-2019
Putusan PA SAMARINDA Nomor 165/Pdt.G/2018/PA.Smd
Tanggal 24 April 2018 — Penggugat melawan Tergugat
1714
  • tinggal Penggugat dan Tergugat, baik pada peristiwaperistiwa sebelumnya maupun pada peristiwa terakhir yang menjadi klimaks hingga diajukannya gugatan ini;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan kaidah dalamYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi HukumIslam, dimana doktrin yang harus diterapbkan dalam perkara perceraianbukanlah matri
    monial guilt* tetapi broken marriage atau azzawway almaksuroh (pecahnya rumah tangga), sehingga Pengadilan tidak mencarikesalahan siapa yang menjadi pemicu adanya perselisihnan, akan tetapiharuslah menekankan pada kondisi rumah tangga itu Sendiri; Menimbang, bahwa setelah mengkonstatir, dan mengkualifisir faktafaktasebagaimana diuraikan diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa sehubungandengan peristiwa perselisinan Penggugat dan Tergugat telah sesuai dengansifat, kualitas, dan karaktersitik keadaan
Register : 07-03-2018 — Putus : 15-08-2018 — Upload : 12-12-2018
Putusan PA GRESIK Nomor 0472/Pdt.G/2018/PA.Gs
Tanggal 15 Agustus 2018 — Penggugat melawan Tergugat
192
  • Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah "matri monial guilt tetapi "broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihandan pertengkaran, akan tetapi yang terpenting bagi majelis hakim adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Pemohondan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
Register : 13-07-2018 — Putus : 11-03-2019 — Upload : 13-03-2019
Putusan PA PINRANG Nomor 481/Pdt.G/2018/PA.Prg
Tanggal 11 Maret 2019 — Pemohon:
Basri Bandu bin Bandu
Termohon:
Resmita binti P.Cama
1411
  • Namun perselisinan danpertengkaran tersebut akan menjadi tidak wajar, jika menyebabkan keretakandan ketidakharmonisan rumah tangga yang berakhir pada hidup terpisah sertapengabaian kewajiban masingmasing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34ayat (3) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, tidak mencari siapayang salah dan siapa yang benar (matri monial guilt) atau siapa yang menjadipenyebab perselisinan, karena meskipun ditemukan penyebab perselisinan
Register : 20-09-2016 — Putus : 01-02-2017 — Upload : 21-03-2020
Putusan PA KAB MALANG Nomor 5145/Pdt.G/2016/PA.KAB.MLG
Tanggal 1 Februari 2017 — Penggugat melawan Tergugat
93
  • bahwa pertimbangan yang demikian itu, Sesuai denganYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991, dan Majelis Hakim mengambil alih sebagai bagian pertimbangan perkaraini, yang melahirkan kaidah bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasalhalaman 21 dari 30 halaman, Putusan Nomor 5145/Pdt.G/2016/PA.Kab.Mlg116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapi broken marriage atauazzawwaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga), sehingga Pengadilan tidakmenitik beratkan pada kesalahan siapa yang menjadi pemicu adanyaperselisihnan, tetapi haruslah menekankan pada kondisi rumah tangga itusendiri;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat disharmoni sebuahperkawinan dalam permasalahan keluarga landasannya bukan sematamataadanya pertengkaran fisik (ohsysical cruelty), akan tetapi termasuk jugakekejaman mental (mental cruelty) yang menyebabkan
Register : 19-08-2020 — Putus : 24-11-2020 — Upload : 26-11-2020
Putusan PA SEMARANG Nomor 2040/Pdt.G/2020/PA.Smg
Tanggal 24 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
226
  • yang tidakberdiam serumah lagi, dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembalidalam rumah tangga, maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak danpecah, serta telah memenuhi alasan perceraian sebagaimana yangtercantum dalam pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun1975;Menimbang, bahwa dalam perkara a quo doktrin hukum yang harusditerapkan bukanlah matri monial guilt akan tetapi broken marriage, olehkarenanya tidaklan penting menitik beratkan dan menggali siapa yangbersalah yang menyebabkan
Register : 22-11-2018 — Putus : 14-05-2019 — Upload : 15-05-2019
Putusan PA JOMBANG Nomor 2780/Pdt.G/2018/PA.Jbg
Tanggal 14 Mei 2019 — Penggugat melawan Tergugat
92
  • Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah "matri monial guilt tetapi "broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklan penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihandan pertengkaran, akan tetapi yang terpenting bagi majelis hakim adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Pemohondan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
Register : 09-08-2017 — Putus : 07-12-2017 — Upload : 08-05-2019
Putusan PA SAMARINDA Nomor 1186/Pdt.G/2017/PA.Smd
Tanggal 7 Desember 2017 — Penggugat melawan Tergugat
155
  • terus menerus (Pasal 19 huruf fPeraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975), untuk itu Majelis Hakim memberipertimbangan sebagai berikut :Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai denganYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991, yang melahirkan kaidah bahwa dalam pemeriksaan perceraian denganalasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapi broken marriage atauazzawwaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga), sehingga Pengadilan tidakmenitik beratkan pada kesalahan siapa yang menjadi pemicu adanyaperselisihan, akan tetapi haruslah menekankan pada kondisi rumah tangga itusendiri;Menimbang, bahwa setelah mengkonstatir dan mengkualifisir faktafaktasebagaimana diuraikan diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa sehubungandengan peristiwa perselisihan Pemohon dan Termohon telah sesuai dengansifat, kualitas, dan karaktersitik
Register : 19-09-2018 — Putus : 24-10-2018 — Upload : 24-10-2018
Putusan PA MADIUN Nomor 0335/Pdt.G/2018/PA.Mn
Tanggal 24 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
355
  • yang justeru menjadi sendi utama keharmonisan dan keutuhanrumah tangga, tidak dapat terwujud;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, PengadilanAgama berkesimpulan bahwa terlepas dari penyebabnya, ternyata rumahtangga Penggugat dan Tergugat benarbenar sudah tidak harmonis, karenaseringnya terjadi pertengakaran dan perselisinan yang sudah tidak mungkindapat dirukunkan lagi dalam suatu rumah tangga;Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt akan tetapi broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkandan mengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnyaperselisinan dan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Pengadilanhalaman 20 dari 32 halaman, Putusan Nomor 0335/Pdt.G/2018/PA.Mn.adalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi MahkamahAgung Republik Indonesia Nomor : 28 PK/AG/1995 , tanggal
Register : 26-10-2015 — Putus : 24-05-2016 — Upload : 14-02-2020
Putusan PA SAMARINDA Nomor 1700/Pdt.G/2015/PA.Smd
Tanggal 24 Mei 2016 — Penggugat melawan Tergugat
912
  • cseseeeeeeeeeeeeeeeeeenes 2Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telahkehilangan makna sebuah perkawinan sebagai sebuah ikatan lahir bathin;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan kaidah dalamYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi HukumIslam, dimana doktrin yang harus diterapkan dalam perkara perceraianbukanlah matri
    monial guilt* tetapi broken marriage atau azzawwaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga), sehingga Pengadilan tidak mencarikesalahan siapa yang menjadi pemicu adanya perselisihan, akan tetapiharuslah menekankan pada kondisi rumah tangga itu sendiri;Menimbang, bahwa tanpa mempersoalkan siapa yang menjadipenyebab perselisinan dan pertengkaran tersebut serta terlepas dari apapunyang melatar belakanginya, yang tampak adalah antara Penggugat denganTergugat telah terjadi pertengkaran dan perselisinan serta
Register : 05-07-2019 — Putus : 03-12-2019 — Upload : 03-12-2019
Putusan PA SIDOARJO Nomor 2526/Pdt.G/2019/PA.Sda
Tanggal 3 Desember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
326
  • Putusan No.2526/Pdt.G/2019/PA.Sda.Kompilasi Hukum Islam, namun dengan keadaan rumah tangga Penggugat danTergugat tersebut, maka tujuan pernikahan tersebut menjadi sulit untuk bisadicapai;Menimbang, bahwa diantara yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah matri monial guilt tetapi broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkandan mengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnyaperselisihan dan pertengkaran akan tetapi yang terpenting
Register : 06-10-2014 — Putus : 24-08-2015 — Upload : 06-10-2015
Putusan PA SIDOARJO Nomor 2914/Pdt.G/2014/PA.Sda
Tanggal 24 Agustus 2015 — PENGGUGAT & TERGUGAT
423
  • cerai, maka haltersebut merupakan indikasi bahwa ikatan lahir batin antara keduanya sebagai suamiisteri telah pecah / retak, dan perkawinan seperti ini tidak mungkin lagi dapatdipertahankan meskipun salah satu pihak menginginkan perkawinannya tetap utuh.Apabila perkawinan seperti ini tetap dipertahankan, maka pihak yang menginginkanperkawinannya pecah tetap akan selalu berbuat yang tidak baik agar perkawinannyapecah;Menimbang, bahwa diantara yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapi broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan dan mengetahuisiapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihan dan pertengkaranakan tetapi yang terpenting bagi Pengadilan Agama adalah mengetahui keadaansenyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat,Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, maka PengadilanAgama menilai telah cukup bukti, bahwa antara Penggugat dan Tergugat telahterjadi perselisihan