secara alternatif yaitu cukup terpenuhinyasalah satu unsur katakata tersebut ;Menimbang, bahwa dalam doktrin hukum pidana dalampengertian turut serta dikenal beberapa pendapat, antara lain :e Prof.Mr.W.H.A.Jonkers, dalam bukunya Inleiding tot deStrafrecht Dogmatiek, 1984, hal.104 menyatakan : ada 2(dua) syarat dari mede pleger yaitu :e adanya rencana bersama (gemeenschappelijkplan), ini berarti harus ada suatu opzet bersamauntuk bertindak.e adanya pelaksanaan bersama (gemeenschapperlijkuitvoering).e Roeslan

Wiyono, SH Pembahasan UndangUndangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi , Sinar Grafika hal 28) ;Menurut Roeslan Saleh ajaran melawan hukum yang disebut melawanhukum materiil tidaklah hanya sekedar bertentangan dengan hukum tertulistetapi juga bertentangan dengan hukum tidak tertulis, sebaliknya ajaranmelawan hukum formil adalah bahwa melawan hukum bertentangan denganhukum tertulis saja (Roeslan Saleh, Sifat Melawan Hukum dari PerbuatanHukum Pidana, Aksara Baru hal 7) ;Bahwa dari dua ajaran sifat melawan

Roeslan Saleh,op.cit. hlm. 8283).Menimbang, bahwa dari faktafakta hukum sebagaimana telah diuraikansebelumnya diatas, terlinat bahwa Terdakwa memberi uanguang kepada saksi RudiRubiandini melalui saksi Deviardi tersebut, adalah memang diniatkan olehTerdakwa, karena sebelumnya sudah dibicarakan Terdakwa dengan WidodoRatanachaitong mengenaiakan ada pemberian uang USD 300,000.00 (tiga ratusribu Dolar Amerika Serikat) dan USD 400,000.00 (empat ratus ribu Dolar AmerikaSerikat) tersebut.

Roeslan Saleh, Perbuatan Pidana dan Pertanggungan JawabPidana, Penerbit Aksara Baru, Jakarta, Cet. ke2, Februari 1981, hlm. 8182).Hal.383 Putusan No.65/Pid.Sus/TPK/2014/PN.Jkt.Pst.Menimbang, bahwa dalam uraian pertimbangan hukum mengenai unsurdengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasidi atas disebutkan bahwa unsur subyektif yang melekat pada batin si pembuatmenurut Pasal 3 ini merupakan tujuan si pembuat dalam melakukan perbuatanmenyalahgunakan kewenangan dan lainlain

Roeslan Saleh dalam bukunya Kitab Undang Undang Hukum Pidanadengan penjelasan, penerbit Gajan Mada Yogyakarta,hal.11ttmenyatakan sebagai berikut tetapi janganlan hendaknyamengartikan bahwa dalam hal turut serta melakukan ini tiaptiappeserta harus melakukan perbuatan pelaksanaan , yang utamaadalah bahwa dalam melakukan perbuatan itu ada kerja sama yangerat antara mereka itu. Hal ini kiranya dapat ditentukan sebagaihakekat dari turut serta melakukan.

Jonkers, dalam bukunya Inleiding tot de StrafrechtsDogmatiek, 1984, halaman : 104, menyatakan : "Ada dua syarat darimedeplegen yaitu : adanya rencana bersama (gemeenschappelijk plan), ini berarti harus adasuatu opzet bersama untuk bertindak ; adanya pelaksanaan bersama (gemeenschappelijk uitvoering) ;Roeslan Saleh, SH. dalam bukunya Kitab Undangundang Hukum Pidanadengan penjelasan, penerbit Gajah Mada Yogyakarta, halaman : 11,menyatakan sebagai berikut :"Tetapi janganiah hendaknya mengartikan bahwa

pelaku peserta menyadari tindakan dari para pelaku pesertalainnya dan tidak disyaratkan apakah sudah ada kesepakatan jauh sebelumnya,tidak perlu adanya suatu perundingan untuk merencanakan tindak pidanasebelumnya;Menimbang, bahwa menurut Yurirprodensi Mahkamah Agung RepublikIndonesia tanggal 26 Juni 1971 Nomor 15/K/Kr/1970, menganut bahwa;Tidak perlu semua peserta dalam penyertaan yang berbentuk ikut sertaharus memenuhi semua unsur tindak pidana yang dilakukan;Menimbang, bahwa mengutif pendapat Roeslan

Roeslan Saleh, SH dalam bukunya Kitab UndangUndang Hukum Pidana dengan penjelasan,penerbit Gajah Mada Yogyakarta, halaman 11, menyatakan sebagai berikut: Tetapi janganiah hendaknya mengartikan bahwa dalam hal turut serta melakukan ini tiaptiappeserta harus melakukan perbuatan pelaksanaan, yang utama adalah bahwa dalam melakukanperbuatan itu ada kerjasama yang erat antara mereka itu. Hal ini kiranya dapat ditentukan sebagaihakekat dari turut serta melakukan.

SOESILO, Kitab Undangundang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentarkomentarnya Lengkap Pasal demi Pasal, PenerbitPolitea Bogor, halaman 13 ) Menimbang, bahwa lebih lanjut mengenai pengertian khususnya turut serta sebagaimanadisebutkan dalam Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP oleh Roeslan Saleh, SH didalam bukunya KitabUndangUndang Hukum Pidana dan penjelasannya terbitan Yayasan Badan Penerbit Gajah MadaYogyakarta halaman 11 menjelaskan antara lain : e Tetapi janganiah hendaknya mengatakan bahwa dalam hal turut

Roeslan Saleh, op.cit.

Roeslan Saleh dalam bukunya Kitab Undang Undang Hukum Pidanadengan penjelasan, penerbit Gajah Mada Yogyakarta,hal.11menyatakan sebagai berikut : tetapi janganlah hendaknyamengartikan bahwa dalam hal turut serta melakukan ini tiaptiappeserta harus melakukan perbuatan pelaksanaan , yang utamaadalah bahwa dalam melakukan perbuatan itu ada kerja sama yangerat antara mereka itu. Hal ini kiranya dapat ditentukan sebagaihakekat dari turut serta melakukan.

Roeslan Saleh, SH, dalam bukunya Kitab Undangundang HukumPidana dengan penjelasan, penerbit Gajah Mada Yogyakarta, halaman11, menyatakan sebagai berikut:"Tetapi janganiah hendaknya mengartikan bahwa dalam hal turut sertamelakukan ini tiaptiap peserta harus melakukan perbuatan pelaksanaan,yang utama adalah bahwa dalam melakukan perbuatan itu ada kerjasamayang erat antara mereka itu.

bahwa yang dimaksud dengan secara melawanhukum mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun dalam artimateriil, yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturanperundangundangan, namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela, karenatidak sesuai dengan rasa keadilan atau normanorma kehidupan sosial dalammasyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana ;Menimbang, bahwa dalam kepustakaan hukum pidana, terdapat 2 (dua)fungsi dari ajaran sifat melawan hukum materiil (Roeslan

Pbrperbuatanperbuatan pelaksanaan (Roeslan Saleh, Kitab UndangUndang HukumPidana Dengan Penjelasan, hlm. 98.) ;Menimbang, bahwa kerja sama secara sadar dalam turut serta melakukanitu harus berkaitan dengan dipenuhinya bagian tindak pidana, jika kerja sama itutidak ada maka tidak dapat dikatakan turut serta melakukan, sehingga logis jikadikatakan bahwa turut serta melakukan hanya mungkin terjadi kalau adakesengajaan. (Roeslan Saleh, Tentang Delik Penyertaan, him. 32.)

semua unsur dalam rumusan delik.Salah seorang memenuhi semua unsur delik, sedang yang lain tidak.Tidak seorangopun memenuhi unsurunsur delik seluruhnya, tetapi merekabersama sama mewujudkan delik.e W.H.A Jonkers, dalam bukunya Inleiding tot de StrafrechtsDogmatiek, 1984, halaman 104, menyatakan:Ada quasyarat dari medeplegen yaitu :adanya rencana bersama (gemeenschappelijk plan), ini berarti harus adasuatu opzet bersama untuk bertindak.adanya pelaksanaan bersama (gemeenschappelijk uitvoering).e Roeslan

Dalam kaitan ini Roeslan Saleh dalambukunya *Pidana dan Pertanggungan Jawab Pidana halaman 81,mengemukakan "seseorang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan dijatuhipidana apabila tidak melakukan suatu tindak pidana, akan tetapi meskipun iamelakukan suatu tindak pidana tidaklah selalu ia dapat dipidana.

Orang yangmelakukan perbuatan pidana akan dipidana apabila ia mempunyai kesalahan.Selanjutnya Roeslan Saleh mengambil pendapat Simons bahwakesalahan adalah keadaan psykis orang yang melakukan perbuatan danhubungannya dengan perbuatan yang dilakukan, yang sedemikian rupa,sehingga orang itu dapat dicela karena perbuatan tadi.

Roeslan Saleh, PerbuatanPidana dan Pertanggungan Jawab Pidana, Penerbit Aksara baru,Jakarta, Cet. Ke2, Februari 1981, hal. 8182);Menimbang, bahwa kesalahan adalah kesalahan psychis orangyang melakukan perbuatan dan hubungannya dengan perbuatan yangdilakukannya, yang sedemikian rupa, sehingga orang itu dapat dicelakarena perbuatan tadi.

bahwa yang dimaksud dengan secara melawanhukum mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun dalam artimateriil, yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturanperundangundangan, namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela, karenatidak sesuai dengan rasa keadilan atau normanorma kehidupan sosial dalammasyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana ;Menimbang, bahwa dalam kepustakaan hukum pidana, terdapat 2 (dua)fungsi dari ajaran sifat melawan hukum materiil (Roeslan

Dalampelaksanaan tindak pidana itu yang paling utama adalah adanya kerja sama yangerat di antara mereka itu, sehingga tiaptiap peserta tidak harus melakukanperbuatanperbuatan pelaksanaan (Roeslan Saleh, Kitab UndangUndang HukumPidana Dengan Penjelasan, hlm. 98.)

(Roeslan Saleh, Tentang Delik Penyertaan, him. 32.) ;Menimbang, bahwa tiap orang yang dikualifikasikan sebagai turut sertamelakukan tidak niscaya harus memenuhi seluruh unsur rumusan tindak pidana(pokok). Ada semacam pembagian kerja dengan tanggung jawab yang dibebankankepada kelompok secara bersamasama. Seorang medepleger tidak diisyaratkanuntuk secara tuntas memenuhi semua unsur rumusan tindak pidana.

Tujuan menakuti (detterence) untuk menimbulkan rasatakut melakukan kejahatan, baik bagi individual pelaku agar tidakmengulangi perbuatanya, maupun bagi publik sebagai langkah panjang;Teori tentang Penegakan hukum menurut Roeslan Saleh (1968:78)mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada dua poros yangmenentukan garisgaris hukum pidana yaitu :a.

Jadi,inti dari dee/lneming adalah adanya meeting of mind dari para pelaku ataukesamaan antara motivasi dan perwujudan nyata perbuatan para pelakukejahatan dengan pelaku penyertaan;Menurut Roeslan Saleh, hal yang sangat panting adalah adanya"Kerjasama yang erat" diantara mereka yang ditandai oleh adanya"kesengajaan ganda (double opzet), yaitu "sengaja bekerjasama" atausebagaimana penjelasan di atas yaitu "bersekutu" yang berarti adanyaniat yang sama dari para pelaku untuk melakukan kerjasama sebagaisuatu

alternatif yaitu cukup terpenuhinya salah satu unsur katakata tersebut ;Menimbang, bahwa dalam doktrin hukum pidana dalam pengertian turut sertadikenal beberapa pendapat, antara lain :e =Prof.Mr.W.H.A.Jonkers, dalam bukunya Inleiding tot de Strafrecht Dogmatiek,1984, hal.104 menyatakan : ada 2 (dua) syarat dari mede pleger yaitu :e adanya rencana bersama (gemeenschappelijk plan), ini berarti harus adasuatu opzet bersama untuk bertindak.e adanya pelaksanaan bersama (gemeenschapperlijk uitvoering).e Roeslan

secara alternatif yaitu cukup terpenuhinya salah satu unsur katakata tersebut ;Menimbang, bahwa dalam doktrin hukum pidana dalam pengertian turut sertadikenal beberapa pendapat, antara lain :Prof.Mr.W.H.A.Jonkers, dalam bukunya Inleiding tot de Strafrecht Dogmatiek,1984, hal.104 menyatakan : ada 2 (dua) syarat dari mede pleger yaitu :e adanya rencana bersama (gemeenschappelijk plan), ini berarti harus adasuatu opzet bersama untuk bertindak.e adanya pelaksanaan bersama (gemeenschapperlijk uitvoering).Roeslan

Menurut Roeslan Saleh, dalam menghadapiperbuatan pidana pokok pikiran diletakkan sematamata padasifatnya perbuatan.

Roeslan Saleh dalam bukunya Kitab Undang Undang Hukum Pidana denganpenjelasan, penerbit Gajah Mada Yogyakarta,hal.11 menyatakan sebagaiberikut : tetapi janganlah hendaknya mengartikan bahwa dalam hal turutserta melakukan ini tiaptiap peserta harus melakukan perbuatanpelaksanaan , yang utama adalah bahwa dalam melakukan perbuatan itu adakerja sama yang erat antara mereka itu. Hal ini kiranya dapat ditentukansebagai hakekat dari turut serta melakukan.