Ditemukan 3037 data
19 — 8
Roeslan Saleh, diartikanbertentangan dengan hukum ;Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memang menunjukke jurusan bertentangan dengan hukum ;Kedua, Sifat melawan hukum adalah unsur mutlak daripada perbuatan pidanayang berarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripada sesuatuperbuatan, maka tidak pula ada perbuatan pidana. Jadi dihubungkannyapengertian ini dengan perbuatan pidana dalam mana ia malah menjadiessentialianya.
Roeslan Saleh, penerbit Aksara Baru, Jakarta, Cetakan ke3,Tahun 1983, halaman 66). ;Sedangkan pengertian melawan Hukum menurut pendapat Prof. Dr. AndiHamzah, SH., adalah ;1 Bertentangan dengan ketelitian yang pantas dalam pergaulan masyarakatmengenai orang lain atau barangBertentang dengan kewajiban yang ditetapkan oleh UndangundangTanpa Hak atau wewenang sendiri :Bertentangan dengan Hak orang lain;aA FF WO NBertentangan dengan hukum obyektif ( Vide :Kamus Hukum Prof, Dr.
SUSILOWATI IDANINGSIH, SH
Terdakwa:
JULI SANTOSO Als.YULI Bin TUGIYO
22 — 6
ROESLAN SALEH adalah sebagai berikut : Sayalebih condong pada pendapat bahwa bersifat melawan hukum harusdiartikan betentangan dengan hukum:Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memangmenujuk ke jurusan bertentagan dengan hukum ;7 Sifat melawan hukum ini adalah unsur mutlak dari pada perbuatanpidana yang berarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripadaSuatu. perbuatan, maka tidak pula ada pebuatan pidana.
ROESLAN SALEH, SH, PenerbitAksara Baru Jakarta, Cetakan ke 3, Tahun 1983, Halaman 66 ).'
35 — 21
Teori Absolut ( Vergeldingstheorie)Menurut teori ini, tujuan pemidanaan sebagai pembalasanterhadap para pelaku karena telah melakukan kejahatan yangmengakibatkan kesengsaraan terhadap orang lain atauanggota masyarakat, sedangkan Roeslan Saleh mengatakansebagai reaksireaksi atas delik, yang berwujud suatu nestapayang sengaja ditimpakan Negara kepada pembuat delik.2. Teori Relatif (Doeltheorie).Menurut teori ini, tujuan pemidanaan adalah :a.
24 — 2
MINERZA ROESLAN, 3. NOVIZA BAHRI, 4.SUTRISNI, 5. YOSRIZAL BAHRI, 6. ERLINDA BAHRI, 7. DEDIWARNIBAHRI, 8. ROSSI MAGFIRANI, 9. YUDHA RAMADHAN, 10. SUCI YUNISA,11. DITA RUSANTI, DAN 12.
30 — 13
undangundang, sedangkan menurut teori pengetahuankesengajaan adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahui unsurunsur yangdiperlukan menurut rumusan undangundang;Menimbang, bahwa dari kedua teori tersebut di atas jelaslah bahwa unsur kesengajaanitu dititikberatkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuat dan apa yangdiketahui pada waktu akan berbuat;Menimbang, bahwa hukum pidana mengenal 2 (dua) macam corak kesengajaan, yaitukesengajaan sebagai keharusan, dan kesengajaan sebagai kemungkinan (Roeslan
Dua hal yang harus diperhatikan itulah terjalin erat satu denganlainnya, merupakan hal yang dinamakan kesalahan (vide: Roeslan Saleh, 1981.
49 — 35
undangundang, sedangkan menurut teori pengetahuankesengajaan adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahui unsurunsur yangdiperlukan menurut rumusan undangundang;1314Menimbang, bahwa dari kedua teori tersebut di atas jelaslah bahwa unsurkesengajaan itu dititikberatkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuat dan apayang diketahui pada waktu akan berbuat;Menimbang, bahwa hukum pidana mengenal 2 (dua) macam corak kesengajaan, yaitukesengajaan sebagai keharusan, dan kesengajaan sebagai kemungkinan (Roeslan
Dua hal yang harus diperhatikan itulah terjalin erat satu denganlainnya, merupakan hal yang dinamakan kesalahan (vide: Roeslan Saleh, 1981.
I Kadek Wahyudi Ardika, SH
Terdakwa:
Sariasih
22 — 12
Roeslan Saleh, diartikanbertentangan dengan hukum ; Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memangmenunjuk ke jurusan bertentangan dengan hukum ; Kedua, Sifat melawan hukum adalah unsur mutlak daripada perbuatan pidanayang berarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripada sesuatuperbuatan, maka tidak pula ada perbuatan pidana. Jadi dihubungkannyapengertian ini dengan perbuatan pidana dalam mana ia malah menjadiessentialianya.
Roeslan Saleh, penerbit Aksara Baru,Jakarta, Cetakan ke3, Tahun 1983, halaman 66).
21 — 7
Roeslan Saleh, diartikanbertentangan dengan hukum ; Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memangmenunjuk ke jurusan bertentangan dengan hukum ; Kedua, Sifat melawan hukum adalah unsur mutlak daripada perbuatanpidana yang berarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripadasesuatu. perbuatan, maka tidak pula ada perbuatan pidana. VJadidihubungkannya pengertian ini dengan perbuatan pidana dalam mana iamalah menjadi essentialianya.
Roeslan Saleh, penerbit Aksara Baru,Jakarta, Cetakan ke3, Tahun 1983, halaman 66). ;Bahwa definisi mengenai perbuatan melawan hukum sebagaimana teruraidi atas, maka perbuatan melawan hukum dimaksudkan baik perbuatan melawanhukum materiil maupun perbuatan melawan hukum formil ;Menimbang, bahwa selain diatur di dalam undangUndang R.
13 — 6
Roeslan Saleh, diartikanbertentangan dengan hukum ; Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memang menunjukke jurusan bertentangan dengan hukum ; Kedua, Sifat melawan hukum adalah unsur mutlak daripada perbuatan pidanayang berarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripada sesuatuperbuatan, maka tidak pula ada perbuatan pidana. Jadi dihubungkannyapengertian ini dengan perbuatan pidana dalam mana ia malah menjadiessentialianya.
Roeslan Saleh, penerbit Aksara Baru, Jakarta, Cetakan ke3,Tahun 1983, halaman 66). ;Sedangkan pengertian melawan Hukum menurut pendapat Prof. Dr. AndiHamzah, SH., adalah ;1 Bertentangan dengan ketelitian yang pantas dalam pergaulan masyarakatmengenai orang lain atau barangBertentang dengan kewajiban yang ditetapkan oleh UndangundangTanpa Hak atau wewenang sendiri :Bertentangan dengan Hak orang lain;nan FF W WNBertentangan dengan hukum obyektif ( Vide :Kamus Hukum Prof, Dr.
70 — 28
undangundang, sedangkan menurut teori pengetahuankesengajaan adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahui unsurunsur yangdiperlukan menurut rumusan undangundang;Menimbang, bahwa dari kedua teori tersebut di atas jelaslah bahwa unsur kesengajaanitu dititikberatkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuat dan apa yangdiketahui pada waktu akan berbuat;Menimbang, bahwa hukum pidana mengenal 2 (dua) macam corak kesengajaan, yaitukesengajaan sebagai keharusan, dan kesengajaan sebagai kemungkinan (Roeslan
Dua hal yang harus diperhatikan itulah terjalin erat satu denganlainnya, merupakan hal yang dinamakan kesalahan (vide: Roeslan Saleh, 1981.
33 — 8
Roeslan Saleh, diartikanbertentangan dengan hukum ;Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memangmenunjuk ke jurusan bertentangan dengan hukum ;Kedua, Sifat melawan hukum adalah unsur mutlak daripada perbuatanpidana yang berarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripadasesuatu perbuatan, maka tidak pula ada perbuatan pidana. Jadidihubungkannya pengertian ini dengan perbuatan pidana dalam mana iamalah menjadi essentialianya.
Roeslan Saleh, penerbitAksara Baru, Jakarta, Cetakan ke3, Tahun 1983, halaman 66). ;Sedangkan pengertian melawan Hukum menurut pendapat Prof. Dr. AndiHamzah, SH., adalah ;1.
26 — 14
Roeslan Saleh, diartikanbertentangan dengan hukum :Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memangmenunjuk ke jurusan bertentangan dengan hukum;Kedua, Sifat melawan adalah unsur mutlak daripada perbuatan pidana yangberarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripada sesuatuperbuatan, maka tidak pula ada perbuatan pidana.
Roeslan Saleh, penerbit Aksara Baru, Jakarta, Cetakan3, Tahun1983, halaman 66);Sedangkan kamus umum Bahasa Indonesia yang di susun WJSPoerwadarminta, Balai Pustaka 1986 halaman 340 dan 363 dikatakanbahwa :Hak diartikan sebagai kekuasaan yang benar atas sesuatu, kekuasaanuntuk berbuat sesuatu (karena sudah ditentukan oleh suatu aturan,undangundang, dsb.), kewenangan. Sedangkan Hukum diartikan sebagaisegala Undangundang, peraturan, kaidah.
Ni Luh Putu Ari Suparmi, SH.
Terdakwa:
Soimun
20 — 12
Roeslan Saleh, diartikanbertentangan dengan hukum ; Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memangmenunjuk ke jurusan bertentangan dengan hukum ; Kedua, Sifat melawan hukum adalah unsur mutlak daripada perbuatanpidana yang berarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripadasesuatu perbuatan, maka tidak pula ada perbuatan pidana. Jadidihubungkannya pengertian ini dengan perbuatan pidana dalam mana iamalah menjadi essentialianya.
Roeslan Saleh, penerbit AksaraBaru, Jakarta, Cetakan ke3, Tahun 1983, halaman 66) ;Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang di susun WJSPoerwadarminta, Balai Pustaka 1986 halaman 340 dan 363 dikatakanbahwa :Hak diartikan sebagai Kekuasaan yang benar atas sesuatu, kekuasaanuntuk berbuat sesuatu (karena sudah di tentukan oleh suatu aturan,undangundang, dsb.), kewenangan. Sedangkan Hukum diartikansebagai segala Undangundang, peraturan, kaidah.
Putu Agus Adnyana Putra, SH
Terdakwa:
Aperendus Cong
18 — 12
Roeslan Saleh, diartikanbertentangan dengan hukum ; Pertama, karena secara etimologis bersifat melawan hukum memangmenunjuk ke jurusan bertentangan dengan hukum ; Kedua, Sifat melawan hukum adalah unsur mutlak daripada perbuatanpidana yang berarti bahwa tanpa adanya sifat melawan hukum daripadasesuatu. perbuatan, maka tidak pula ada perbuatan pidana. Jadidihubungkannya pengertian ini dengan perbuatan pidana dalam mana iamalah menjadi essentialianya.
Roeslan Saleh, penerbit Aksara Baru,Jakarta, Cetakan ke3, Tahun 1983, halaman 66).
323 — 24
undangundang, sedangkan menurut teori pengetahuankesengajaan adalah kehendak untuk berbuat dengan mengetahui unsurunsur yang diperlukanmenurut rumusan undangundang;Menimbang, bahwa dari kedua teori tersebut di atas jelaslah bahwa unsur kesengajaanitu dititikberatkan kepada apa yang dikehendaki pada waktu berbuat dan apa yang diketahuipada waktu akan berbuat;Menimbang, bahwa hukum pidana mengenal 2 (dua) macam corak kesengajaan, yaitukesengajaan sebagai keharusan, dan kesengajaan sebagai kemungkinan (Roeslan
Dua hal yang harus diperhatikan itulah terjalin erat satu denganlainnya, merupakan hal yang dinamakan kesalahan (vide: Roeslan Saleh, 1981.
292 — 131
Dago Bandung Raya (Tergugat IV); Sebiang tanah Sertifikat Hak Milik Nomor 5753/Kelurahan Dago, seluas 30 M2, tercatat atas nama Pemegang hak Nona Raisya Saraswati Roeslan (Tergugat V);Sebagaimana disebutkan dalam Berita Acara Sita Jaminan Nomor 24/PDT.G/2014/PN.BDG., tanggal 17 Oktober 2014, dinyatakan tidak sah dan tidak berharga karena itu memerintahkan kepada Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung untuk mengangkat Penyitaan tersebut.- Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar
Nona Raisya Saraswati Roeslan, beralamat di Jalan Bukit DagoSelatan I, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung,Halaman I dari 66 halaman, Pts.No.25/Pdt/2015/PT.BDG.1.. Kantor Pertanahan Kota Bandung, beralamat didalam perkara ini diwakili oleh 1). Taufik Arizar, SH., 2). CH.Agusliana, SH., 3). Arif Permono, SH., 4). Alfryan Yunantiko, SH., 5).,dan 6).
Nomor wy) ., dibuatoleh Boy lvan Anjaya Jurusita Pengganti pada P A Khusus Bandung, yang isinya menerang or pada hari Rabu,tanggal 19 Nopember 2014 telah xcSaraswati Roeslan (Tergugat V)ian Negeri Klaskepada Nona RaisyaTergugat IV menyatakanBanding;Relaas Pemberitahua Y.,, Pernyataan Banding, Nomor<24/PDT/G/2014/PN.
Nomor 123/Pdt.B/2014/PN.BDG., dibuatoleh Boy lvan Anjaya Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Klas A Khusus Bandung, yang isinya menerangkan bahwa pada hari Rabu,tanggal 31 Desember 2014 telah diberitahukan dan diserahkan KontraHalaman 28 dari 66 halaman, Pts.No.25/Pdt/2015/PT.BDG.Memori Banding dari Terbanding semula Penggugat kepada NonaRaisya Saraswati Roeslan (Pembanding II semula Tergugat V);81) Relaas Pemberitahuan Permohonan Pernyataan Banding, Nomor24/PDT/G/2014/PN.BDG. Jo.
ADI TRIADI, SH
Terdakwa:
TOIP bin DARUS
62 — 9
Kesengajaan (Opzet) ini haruslahditunjukkan untuk menimbulkan luka pada tubuh atau untuk merugikankesehatan orang lain (HR. 10 Juni 1934);Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT), yangdimaksud dengan kesengajaan (opzet) adalah jurusan yang didasari daripadakehendak terhadap suatu kejahatan tertentu, (Roeslan Saleh PerbuatanPidana dan Pertanggung Jawaban Pidana Aksara Baru, Jakarta, 1988, hal 48)yang mana sesungguhnya unsur dengan sengaja ini adalah merupakan sikapbathin yang letaknya
17 — 2
berpendapat bahwaperbuatan materiel para/terdakwa tersebut ternyata terbukti secara sah dan meyakinkan melakukantindak pidana Pencurian dengan kekerasan;Menimbang, bahwa walaupun terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana sebagaimanadidakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum namun sebelum menjatuhkan pidana kepadanya makaMajelis Hakim merasa perlu untuk mempertimbangkan apakah para/terdakwadapatmempertanggung jawabkanperbuatannya secara hukum atau tidak ;Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat Prof Mr Roeslan
33 — 3
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan sebagaimanayang didakwakan yang disusun secara Tunggal yakni melanggar Pasal 363 ayat (1) ke4KUHPidana.Menimbang, bahwa walaupun terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidanasebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum namun sebelum menjatuhkan pidanakepadanya maka Majelis Hakim merasa perlu untuk mempertimbangkan apakah terdakwa dapatmempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum atau tidak ;Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat Prof Mr Roeslan
6 — 0
Bahwa atas dasar alasan alasan tersebut Penggugatmohon kepada ketua pengadilan agama Surabaya untuk berkenanmemanggil dan memeriksa Penggugat dan Tergugat selanjutnyamenjatuhkan putusan sebagai berikut:HIm. 2 dari 11 Putusan Nomor 1292/Pdt.G/2019/PA.Sby.1) Mengabulkan gugatan Penggugat2) Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat(TERGUGAT) terhadap Penggugat (Verahendra Santi binti Roeslan );3) Membebaskan Penggugat dari biaya perkara karenatidak mampu;Atau apabila Pengadilan berpendapat lain mohon