Apabila lokasi perubahanlingkungan tersebut merupakan lingkungan yang terdapat biota didalamnya, maka biota tersebut juga terpengaruh. Hal ini juga harus dikajidi dalam AMDAL.Bahwa, jika di dasar terdapat tumpukan dari zatzat pencemaran, sebagaicontoh teluk Jakarta dialiri oleh 13 sungai yang memiliki tingkatpencemaran tinggi, maka terdapat barangbarang tercemar yangtertimbun di dasar.

Nomor 15/G/LH/2016/PTUNJKT.Bahwa, berdasarkan kajian akademis di dalam penilaian suatu perubahantentang alam, katakanlah yang dulunya tidak ada pulau dan sekarang adapulau, kita memerlukan kajian parsial hanya 1 (satu) pulau makatidak akan kelihatan dampaknya, tetapi kalau kita adakan penilian pulaupulau secara lengkap baru kelihatan dampaknya, jadi kajian tersebutmempertimbangkan satukesatuan.Bahwa, menurut keretangan Ahli, dirinya pernah melakukan penelitiansekitar tahun 2003 mengenai pola arus biota

Putusan Nomor 15/G/LH/2016/PTUNJKT.Bahwa dampak reklamasi sangat mempengaruhi perkembanganorganisme yang ada di laut mulai dari organisme terkecil sampai yangpaling besar, bahwa laut itu sangat unik karena terkait dengan pola arus,pola arus ini diilustrasikan oleh Ahli seperti makcomblang karena akanmengkawinkan antara biota laut yang lain dengan biota yang lainnyakarena saling terbawa arus, dan itulah yang disebut dengan bio geografilaut, jadi terkait dengan koneksifitas keterhubungan antara biotabiotalaut

Putusan Nomor 15/G/LH/2016/PTUNJKT.Bahwa, menurut Saksi, sebelum menyusun AMDAL terlebih dahuludilakukan survei ke lokasi, dan pertama kali datang kesana tidak adaterumbu karang maupun biota laut.Bahwa, menurut Saksi setelah survei barulah dilanjutkan denganpengolahan datadata guna menghitung besaran dampak yangkemungkinan dapat terjadi apabila telah dibangun pulau serta mencarisolusi serta langkahlangkah yang akan diambil jika timbul dampak.Bahwa, menurut Saksi, penyusunan andal sekitar + 3 bulan

penahanan yang telah dijalani terdakwadikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan dan beralasan pula untukmemerintahkan terdakwa tetap ditahan dan membebankan pula terdakwa untuk membayar biayaperkara;Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan hukuman, maka terlebih dahulu akandipertimbangkan halhal yang memberatkan dan meringankan hukuman atas terdakwa;Halhal yang memberatkan :e Perbuatan Para terdakwa menghambat program pemerintah dalam rangkamelestarikan lingkungan khususnya kelestarian biota

ALWI kemudian membakar sumbubom tersebut selanjutnya melemparkan bom tersebut masuk ke dalam airlaut tempat berkumpulnya ikan sebanyak 2 (dua) kali sehingga akibatlemparan bom ikan tersebut, air laut di sekitar wilayah yang terkenalemparan menyembur keatas dan menyebakan ledakan yang keras sertamengakibatkan ikan dan biota laut yang terdapat di sekitar tempat tersebutmenjadi matt;e Bahwa setelah melemparkan bom ikan tersebut, saksi IRFAN BIN NANNOdan saksi MASRIADI kemudian menyelam masuk kedalam

kemacetan lalu lintas namun dalam RonaLingkungan Hidup Awal tidak ada data apapun terkait lalu lintas di sekitar lokasitambang atau jalan akses menuju lokasi tambang;12) Halaman I54: ada komponen peningkatan air larian serta penurunan kualitasbadan air, namun tidak ada data hidrologi memadai dalam Rona Lingkungan HidupAwal;13) Halaman I59: Dalam pelingkupan ada komponen lingkungan airtanah serta biotaair, namun dalam Rona Lingkungan Hidup Awal tidak ada data apapun terkaitkomponen airtanah dan biota

data keadaankeekonomian masyarakat tidak dibahas dalam Rona Lingkungan Hidup Awal;Halaman II53: ada komponen kemacetan lalu lintas namun dalam Rona LingkunganHidup Awal tidak ada data apapun terkait lalu lintas di sekitar lokasi tambang ataujalan akses menuju lokasi tambang;Halaman I54: ada komponen peningkatan air larian serta penurunan kualitas badanair, namun tidak ada data hidrologi memadai dalam Rona Lingkungan Hidup Awal;Halaman II59: Dalam pelingkupan ada komponen lingkungan airtanah serta biota

air,namun dalam Rona Lingkungan Hidup Awal tidak ada data apapun terkait komponenairtanah dan biota air;Halaman 51 dari 120 halaman, Putusan Nomor 44/PID.SUSTPK/2017/PT SBY14.15.16.17.18.19.Halaman II48 s.d I80: Dalam pelingkupan, pembahasan antara identifikasi dampakdan evaluasi dampak tidak urut dan materinya tidak konsisten sehingga sulit mengikutikajian ini;Halaman II48 s.d II80: Dalam pelingkupan, evaluasi dampak hanya dinyatakandalam narasi, tidak disajikan Tabel Dampak Hipotetik;Halaman II83

(Seine Nets) di WPPRI ;Menimbang, bahwa pukat harimau (traw) yang dibawa dan digunakanTerdakwa dioperasikan dengan menarik jaring (pukat) di dasar perairan lautdengan ditarik oleh kapal, dapat merusak sumber daya ikan dan lingkungansumber daya ikan ;Menimbang, bahwa sesuai Pasal 1 ke3 UndangUndang Nomor 45Tahun 2009 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 2004tentang Perikanan, yang dimaksud dengan Lingkungan Sumber Daya Ikanadalah perairan tempat kehidupan sumber daya ikan, termasuk biota

Tarik (Seine Nets)di WPPRI ;Menimbang, bahwa pukat harimau (trawl) yang dibawa dan digunakanTerdakwa dioperasikan dengan menarik jaring (pukat) di dasar perairan laut denganditarik oleh kapal, dapat merusak sumber daya ikan dan lingkungan sumber daya ikanMenimbang, bahwa sesuai Pasal ke3 UndangUndang Nomor 45 Tahun2009 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 2004 tentangPerikanan, yang dimaksud dengan Lingkungan Sumber Daya Ikan adalah perairantempat kehidupan sumber daya ikan, termasuk biota

Terdakwa mengakui bahwa perbuatannya adalah salahkarena dapat mengancam jiwa, merugikan nelayan lain dan merusaklingkungan ekosistem laut, biota dan sumber daya laut;2. Terdakwa menyesali perbuatannya dan tidak akan lagimengulangi perbuatan yang sama; dan3.

Barang bukti Q6 adalah ikan hasil tangkapan dengan menggunakan bomikan, dimana terdeteksi residu Nitrat (NO3) dari hasil ledakan bom ikan;Bahwa penggunaan bom ikan yang digunakan untuk melakukanpenangkapan ikan akan berdampak pada ekosistem laut yang dapatmenimbulkan kerusakan terhadap ekosistem perairan dimana ikan, terumbukarang sebagai tempat berkembang biaknya ikan dan biota lainya akanmati;Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 84 ayat (1)jo Pasal 8 ayat (1) Undangundang RI

Bahwa penggunaan bom ikan yang digunakan untuk melakukanpenangkapan ikan akan berdampak pada ekosistem laut yang dapatmenimbulkan kerusakan terhadap ekosistem perairan dimana ikan, terumbukarang sebagai tempat berkembang biaknya ikan dan biota lainnya akanmati;Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 86 ayat (1) joPasal 12 ayat (1) Undangundang RI nomor 31 tahun 2004 sebagaimana yangtelah diubah dengan Undangundang RI nomor 45 tahun 2009 tentangPerubahan Atas Undangundang RI nomor

menggangu dan merusakkeberlanjutan sumber daya ikan dilaut berdasarkan barangbukti yang ditemukan pada Kapal KM.Andi Jaya terdapatpada alat penangkap ikan seperti halnya jaring yangmemiliki ukuran mata jaring kantong yang berukuran kecil(0,5 inchi) begitu juga halnya dengan pembertan,katung,tiang besi atau gawang dan bobin juga alat penangkap ikanyang dapat merusak kelestarian Sumber daya ikan karenaalatalat tersebut berbenturan fisik dengan dasar perairanyang bisa merusak pertumbuhan karang muda dan biota

merusakkeberlanjutan sumber daya ikan dilaut berdasarkan barangbukti yang ditemukan pada Kapal KM.Sumber RezekiBersama terdapat pada alat penangkap ikan seperti halnyajaring yang memiliki ukuran mata jaring kantong yangberukuran kecil (0,5 inchi) begitu juga halnya denganpembertan,katung, tiang besi atau gawang dan bobin jugaalat penangkap ikan yang dapat merusak kelestarian Sumberdaya ikan karena alatalat tersebut berbenturan fisik dengandasar perairan yang bisa merusak pertumbuhan karang mudadan biota

kemacetan lalu Iintas namun dalam RonaLingkungan Hidup Awal tidak ada data apapun terkait lalu lintas di sekitar lokasitambang atau jalan akses menuju lokasi tambang;12) Halaman II54: ada komponen peningkatan air larian serta penurunan kualitasbadan air, namun tidak ada data hidrologi memadai dalam Rona Lingkungan HidupAwal;13) Halaman II59: Dalam pelingkupan ada komponen Iingkungan airtanah serta biotaair, namun dalam Rona Lingkungan Hidup Awal tidak ada data apapun terkaitkomponen airtanah dan biota

data keadaankeekonomian masyarakat tidak dibahas dalam Rona Lingkungan Hidup Awal;Halaman I53: ada komponen kemacetan lalu lintas namun dalam Rona LingkunganHidup Awal tidak ada data apapun terkait lalu Iintas di sekitar lokasi tambang ataujalan akses menuju lokasi tambang;Halaman II54: ada komponen peningkatan air larian serta penurunan kualitas badanair, namun tidak ada data hidrologi memadai dalam Rona Lingkungan Hidup Awal;Halaman II59: Dalam pelngkupan ada komponen lingkungan airtanah serta biota

air,namun dalam Rona Lingkungan Hidup Awal tidak ada data apapun terkait komponenairtanah dan biota air;Halaman II48 s.d I80: Dalam pelingkupan, pembahasan antara identifikasi dampakdan evaluasi dampak tidak urut dan materinya tidak konsisten sehingga sulit mengikutikajian ini;Halaman I48 s.d II80: Dalam pelingkupan, evaluasi dampak hanya dinyatakandalam narasi, tidak disajikan Tabel Dampak Hipotetik;Halaman II83: Gambar Batas Proyek tampak saksi lokasi permukiman berada didalam wilayah penambangan

Perbuatan terdakwa merusak ekosistem biota ikan dilaut.Halhal yang meringankan :a. Terdakwa terdakwa mengaku dan berterus terang..b. Terdakwa terdakwa tidak mempersulit jalannya persidangan.c. Terdakwa adalah tulang punggung keluarga.Mengingat Pasal 85 UURI No.45 tahun 2009 jo UURI no 31 tahun 2004tentang perikanan jo pasal 55 ayat 1 ke1 KUHP Jo UU No. 8 tahun 1981 danpasalpasal lain yang bersangkutan dengan perkara ini;MENGADILII.

analisa tanah menunjukan bahwa tanah telahterbakar danterjadikerusakan lingkungan sifatbiologi tanah karena telah masuk kriteria bakukerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk totalmikroorganisme, total fungsi dan respirasie Hasil analisa tanah menunjukan bahwa memangtanah telah terbakar dan telah terjadi kerusakanlingkungan sifat fisik tanah, karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001)untuk porositas dan bobot isie Hasil pengamatan lapangan dan analisa vegetasidan fauna (biota

kapal penangkap ikan di wilayah pengelolaan perikananNegara Republik Indonesia; Bahwa berdasarkan Pasal 36 Ayat (2) huruf b Peraturan MenteriKelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 59/PERMENKP/2020tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Alat Penangkapan Ikan di WilayahPengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dan Laut Lepas, AlatPenangkap ikan jenis lampara dasar masuk dalam Alat Penangkap Ikan(API) yang mengganggu dan merusak keberlanjutan Sumber daya ikan yangdapat mengancam kepunahan biota

jawabkan perbuatannya dan patut dihukum ;Menimbang, bahwa karena selama pemeriksaan di persidangantidak terdapat adanya alasan pemaaf maupun pembenar yang dapatmenghapus pidana, baik pada diri maupun perbuatannya, maka Para Terdakwaharus tetap mempertanggung jawabkan perbuatannya dan patut dihukum ;Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhnkan putusan dalamperkara ini terlebih dahulu akan dipertimbangkan halhal sebagai berikut :Halhal yang memberatkan : Sifat perobuatan Para Terdakwa yang merusak biota

Trawl ) berserta pelengkapan lain pendukung/bantu penangkapan ikan , yang telah digunakan terdakwa EDI SYAHPUTRA aliasPUTRA untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan.Menimbang bahwa penggunaan Pukat Hela Dasar Berpapan ( Otter Trawl )cara kerjanya adalah pukat di hela dengan menggunakan kapal ,dan beroperasi didasar dan pertengahan laut, berdasarkan keterangan Ahli ikan tangkapan akantersapu semua termasuk anak anak ikan yang masih kecilkecil sehingga dapatmerusak keberlanjutan Sumberdaya ikan ,biota

WilayahPengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dan Laut Lepas danPasal 7 Ayat (2) dan (3) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 18tahun 2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan Dan Alat BantuPenangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RepublikIndonesia Dan Laut Lepas Serta Penataan Andon Penangkapan Ikan, AlatPenangkap ikan jenis pukat hela (trawl) masuk dalam Alat Penangkap Ikan(API) yang mengganggu dan merusak keberlanjutan Sumber daya ikan yangdapat mengancam kepunahan biota

Bangunan Cagar Budaya, atauStruktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria:a. berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih;b. mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh)tahun;c. memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan,pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan;d. memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa;Menimbang bahwa dalam Pasal 6 dipertegas bahwa Benda CagarBudaya dapat:a. berupa benda alam dan/atau benda buatan manusia yangdimanfaatkan oleh manusia, serta siSasisa biota

saatdioperasikan ditarik oleh kapal dengan waktu kurang lebih 4 5 jam, setelahitu jaring diangkat ke atas Kapal dan ikannya dikeluarkan melalui kantungjaring;Hal 11 dari 29 Perkara No.25/Pid.SusPRK/2016/PN.Ptke Bahwa jenis ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat penangkapanikanTrawl adalah jenis ikan demersal dan ikanikan pertengahan denganberbagai ukuran (campur), yaitu salah satu contoh : ikan semerah padi,cumi, tenggiri, kKakap merah, kurisi, mata besar, sotong, udang dan ikanikankecil bahkan biota

Bahwa Lobster dapat dikategorikan jenis ikan berdasarkan Depperik (2003),Sumber daya ikan adalah semua Jenis ikan termasuk biota perairan lain (piscHalaman3dari29Putusan Nomor : 109/Pid.Sus/2020/PNBgles, crustae, mollusca, colenterata, amphibila, reptilian, mamalia) berdasarkanpasal 1 angka 4 UU RI Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas UU RINomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikananan.

Kemudian saksi bekerja pada Direktorat Perijinandan Kenelayanan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI sejak tahun2000 dan Jabatan saksi selaku Kepala Seksi Evaluasi; Bahwa berdasarkan pasal 5 (1) UU RI Nomor 45 Tahun 2009 tentangPerubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, yangdimaksud dengan :1) Ikan adalah; semua biota perairan yang sebagian atau seluruh daurhidupnya berada di air dalam keadaan hidup atau mati termasukbagianbagiannya;2) Pembudidayaan ikan adalah; kegiatan untuk memelihara

,membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnyadalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yangmenggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya;3) Sumber daya ikan adalah; potensi semua jenis ikan;4) Lingkungan sumber daya ikan adalah; perairan tempat kehidupansumber daya ikan, termasuk biota dan faktor alamiah sekitarnya;5) Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia adalah :a) Perairan Indonesia;b) ZEEI;