Ditemukan 76221 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 25-08-2020 — Putus : 14-09-2020 — Upload : 14-09-2020
Putusan PA MARABAHAN Nomor 342/Pdt.G/2020/PA.Mrb
Tanggal 14 September 2020 — Penggugat melawan Tergugat
175
  • Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam.Dengan kondisi yang demikian, maka mempertahankan rumah tanggaPenggugat dan Tergugat akan cenderung lebih mendatangkan bahaya(mudharat) dari pada kebaikan (mashlahat) bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukanoleh Penggugat telah cukup beralasan dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
    Barangsiapa berbuat demikian, makasungguh ia telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri*; Hadis dari Abu Said al Khudriy RA., yang diriwayatkan oleh lbnu Majah,Daraquthni dan Imam Malik bin Anas:jlo V 9 bo VArtinya : Tidak boleh ada (bahaya) kemudharatan dan tidak boleh (pula)saling menimbulkan kemudharatan (dalam Islam); Kaidah Fighiyyah yang berbunyi:WlasoJl ub whe erio wlaoll soArtinya : Menolak kerusakan lebih didahulukan/diutamakan daripadamengambil kemashlahatan; Pendapat seorang Pakar Hukum
Register : 13-01-2015 — Putus : 16-02-2015 — Upload : 09-07-2019
Putusan PA KISARAN Nomor 0045/Pdt.G/2015/PA.Kis
Tanggal 16 Februari 2015 — Penggugat melawan Tergugat
96
  • padamaslahatnya juga bertentangan kaidahkaidah hukum Islam (maqgAashidalsyariah), sebab perkawinan semacam itu. akan menyebabkan timbulnyapenderitaan batin yang berkepanjangan yang tentu memudharatkan kepada salahsatu pihak atau kKedua belah pihak suami maupun istri;Menimbang, bahwa dengan keadaan rumah tangga Pemohon danTermohon seperti terungkap di atas tetap dipertahankan, maka tentu akanberpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang lebih besar dari padamanfaat yang didapat, padahal menghindarkan bahaya
    lebih diutamakan darimengambil manfaat, hal mana sesuai dengan qaidah fiqhiyyah yang berbunyi:dlasIl ls le 2583 awlaall 235Artinya :Menghindarkan kerusakan/ bahaya harus lebih diutamakan daripadamendambakan manfaat.Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran dalam suatu rumahtangga tidak selalu hadir dalam bentuk pertengkaran fisik dan verbal, tapi lebihdari itu, yang mana rusaknya hubungan antara suami dan istri yang berindikasidari perpisahan tempat tinggal dalam jangka waktu yang cukup lama
Register : 10-05-2019 — Putus : 23-07-2019 — Upload : 25-07-2019
Putusan PA Soreang Nomor 3059/Pdt.G/2019/PA.Sor
Tanggal 23 Juli 2019 — Penggugat melawan Tergugat
64
  • SorMenimbang, bahwa selama proses persidangan, Majelis Hakim selalumenasehati Penggugat untuk mengurungkan niatnya, namun Penggugat telahber'tizam untuk bercerai dan sikap Penggugat tersebut mengindikasikanperasaan tidak senang yang memuncak kepada Tergugat dan Majelis Hakimjuga sependapat dengan dalil yang tercantum dalam Kitab Iqna tersebut, jikaikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tetap dipertahankan patutdiduga akan menimbulkan bahaya bagi salah satu pihak Penggugat atauTergugat bahkan
    le le prio xwlaollArtinya : menolak bahaya lebih diutamakan daripada meraih manfaat dengan demikian perceraian adalah lebin maslahat daripada mempertahankanperkawinan yang sudah pecah;Menimbang, berdasarkan dalildalil dan pertimbanganpertimbangan diatas, dan dihubungkan dengan kenyataan bahwa benar Penggugat danTergugat telah berselisin dan bertengkar hingga keduanya tidak lagi tinggalbersama sejak bulan November 2018, maka patut disimpulkan bahwa telahterdapat alasan menurut hukum bagi Penggugat
Register : 21-03-2018 — Putus : 26-07-2018 — Upload : 18-03-2019
Putusan PA SAMBAS Nomor 271/Pdt.G/2018/PA.Sbs
Tanggal 26 Juli 2018 — Penggugat melawan Tergugat
141
  • Dengan kondisi yang demikian,maka mempertahankan rumah tangga Penggugat dan Tergugat akancenderung lebih mendatangkan bahaya (mudharat) dari pada kebaikan(mashlahat) bagi kKedua belah pihak;Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukanoleh Penggugat telah cukup beralasan dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) PeraturanPemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.
    Barangsiapa berbuat demikian, makasungguh ia telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri*; Hadis dari Abu Said al Khudriy RA., yang diriwayatkan oleh lbnu Majah,Daraquthni dan Imam Malik bin Anas :Artinya : Tidak boleh ada (bahaya) kemudharatan dan tidak boleh (pula)saling menimbulkan kemudharatan (dalam Islam); Kaidah Fiqhtyyah yang berbunyi :dlaodlulb ole erao w lao! syArtinya : Menolak kerusakan lebih didahulukan/diutamakan daripadamengambil kemashlahatan;Hal 13 dari 16 Put.
Register : 13-07-2021 — Putus : 03-08-2021 — Upload : 03-08-2021
Putusan PA Sei Rampah Nomor 703/Pdt.G/2021/PA.Srh
Tanggal 3 Agustus 2021 — Penggugat melawan Tergugat
96
  • Putusan Nomor 703/Pdt.G/2021/PA.Srhdan Majelis Hakim juga sependapat dengan dalil yang tercantum dalamKitab Iqna tersebut, jika ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugattetap dipertahankan patut diduga akan menimbulkan bahaya bagi salah satupihak Penggugat atau Tergugat bahkan bagi keduanya, padahal menurutkaidah figh:Ly> Wlasd!
    le ls prio rwlesllArtinya: menolak bahaya lebih diuttamakan daripada meraih mantaat Dengan demikian perceraian adalah lebih masilahat daripadamempertahankan perkawinan yang sudah pecah;Menimbang, berdasarkan dalildalil dan pertimbangan pertimbangan diatas, dan dihubungkan dengan kenyataan bahwa benar Penggugat danTergugat telah berselisin dan bertengkar hingga keduanya tidak lagi tinggalbersama hingga saat ini, maka patut disimpulkan bahwa telah terdapatalasan menurut hukum bagi Penggugat untuk bercerai
Register : 01-08-2017 — Putus : 05-09-2017 — Upload : 15-03-2019
Putusan PA SAMBAS Nomor 618/Pdt.G/2017/PA.Sbs
Tanggal 5 September 2017 — Penggugat melawan Tergugat
131
  • Dengan kondisi yangdemikian, maka mempertahankan rumah tangga Penggugat dan Tergugat akancenderung lebih mendatangkan bahaya (mudharat) dari pada kebaikan (mashlahat)bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukan olehPenggugat telah cukup beralasan dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun 1975 jo.
    Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuatzhalim terhadap dirinya sendiri; Hadis dari Abu Said al Khudriy RA., yang diriwayatkan oleh lbnu Majah,Daraquthni dan Imam Malik bin Anas :jl pe V 9 bo VArtinya : Tidak boleh ada (bahaya) kemudharatan dan tidak boleh (pula) salingmenimbulkan kemudharatan (dalam Islam); Kaidah Fighiyyah yang berbuny!
Register : 16-03-2015 — Putus : 20-04-2015 — Upload : 11-09-2015
Putusan MS KUALA SIMPANG Nomor 96/Pdt.G/2015/MS.KSG
Tanggal 20 April 2015 — PEMOHON VS TERMOHON
155
  • Termohona quo, dan bahkan akibat pertengkaran tersebut Pemohon dan Termohon tidak tinggalserumah lagi, maka patut diduga bahwa perselisihan tersebut telah sedemikian besar,setidaktidaknya bagi salah satu pihak, dan merupakan indikasi yang kuat pula bahwatidak ada lagi rasa kasih sayang sebagaimana layaknya suami isteri dalam sebuahrumah tangga, sehingga apabila perkawinan itu tetap dipertahankan tidak akan adaharapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga, bahkan justru akan dapatmenimbulkan bahaya
    (mafsadat) bagi Pemohon atau Termohon;Menimbang, bahwa meskipun perkawinan adalah sunnah Rasulullah SAW yangharus diikuti, akan tetapi apabila kemudian ternyata dalam rumah tangga tersebuttimbul pertengkaran yang membahayakan dan tidak dapat dihilangkan kecuali denganperceraian, maka perceraian sebagai upaya menghilangkan bahaya tersebut harusdidahulukan daripada mengambil manfaat sesuai dengan kaidah fikih yang berbunyi:Putusan Mahkamah Syar'iyah KualasimpangNomor 96/Pdt.G/2015/MS.
Register : 22-01-2015 — Putus : 24-02-2015 — Upload : 07-09-2015
Putusan PA SAMBAS Nomor 0082/Pdt.G/2015/PA.Sbs
Tanggal 24 Februari 2015 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
4111
  • Dengan kondisi yang demikian, maka mempertahankanrumah tangga Penggugat dan Tergugat akan cenderung lebih mendatangkan bahaya(mudharat) dari pada kebaikan (mashlahat) bagi kedua belah pihak;Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukan olehPenggugat telah cukup beralasan dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun 1975 jo.
    bahwa pertimbanganpertimbangan Majelis Hakim tersebut relevandengan dalildalil Syari sebagai berikut : AlQuran surah alBaqarah ayat 231 :Artinya : Janganlah kamu mempertahankan mereka (isteriisterimu) untuk memberikemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka.Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zhalimterhadap dirinya sendiri; Hadis dari Abu Said al Khudriy RA., yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah,Daraquthni dan Imam Malik bin Anas :Artinya : Tidak boleh ada (bahaya
Register : 23-03-2021 — Putus : 30-03-2021 — Upload : 30-03-2021
Putusan PA Sei Rampah Nomor 356/Pdt.G/2021/PA.Srh
Tanggal 30 Maret 2021 — Penggugat melawan Tergugat
187
  • Putusan Nomor 356/Pdt.G/2021/PA.Srhtelah beri'tizam untuk bercerai dan sikap Penggugat tersebutmengindikasikan perasaan tidak senang yang memuncak kepada Tergugatdan Majelis Hakim juga sependapat dengan dalil yang tercantum dalamKitab Iqna tersebut, jika ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugattetap dipertahankan patut diduga akan menimbulkan bahaya bagi salah satupihak Penggugat atau Tergugat bahkan bagi keduanya, padahal menurutkaidah figh:b> WlacJ ule Gle prio rwlaolArtinya: menolak bahaya
Register : 04-02-2019 — Putus : 24-04-2019 — Upload : 26-04-2019
Putusan MS CALANG Nomor 14/Pdt.G/2019/MS.Cag
Tanggal 24 April 2019 — Penggugat melawan Tergugat
2510
  • permasalahan diantara Penggugat dan Tergugattelah sedemikian rupa sifatnya dan sudah tidak ada harapan lagi akan hiduprukun dalam rumah tangga, disebabkan pertengkaran yang terjadi antaraPenggugat dan Tergugat menyebabkan Penggugat dan Tergugat tidak lagitinggal bersama, menurut penilaian dan keyakinan majelis hakim perkawinanPenggugat dan Tergugat telah pecah (broken marriage);Menimbang, bahwa dengan kondisi seperti tersebut di atas jikaperkawinan itu tetap dipertahankan, diyakini akan menimbulkan bahaya
    Oleh karena itu Majelis Hakimberpendapat bahwa meskipun perkawinan adalah Sunnah Rasulullah SAWyang harus diikuti, namun apabila kemudian dalam rumah tangga tersebuttimbul pertengkaran yang membahayakan dan tidak dapat dihilangkan kecualidengan perceraian, maka upaya menghilangkan bahaya tersebut (perceraian)harus didahulukan daripada mengambil manfaat;Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P1., P2.
Register : 04-05-2016 — Putus : 18-07-2016 — Upload : 09-04-2019
Putusan PA KISARAN Nomor 0395/Pdt.G/2016/PA.Kis
Tanggal 18 Juli 2016 — Penggugat melawan Tergugat
63
  • maslahatnya juga bertentangankaidahkaidah hukum Islam (maqgashid alsyariah), sebab perkawinansemacam itu. akan menyebabkan timbulnya penderitaan batin yangberkepanjangan yang tentu memudharatkan kepada salah satu pihak ataukedua belah pihak Suami maupun istri;Menimbang, bahwa dengan keadaan rumah tangga Penggugat danTergugat seperti terungkap di atas tetap dipertahankan, maka tentu akanberpotensi menimbulkan kemudharatan dan mafsadah yang lebih besar daripada manfaat yang didapat, padahal menghindarkan bahaya
    ls le 588 rwliall 35Artinya :Menghindarkan kerusakan / bahaya harus lebih diutamakandaripada mendambakan manfaat.Menimbang, bahwa kondisi dalam rumah tangga Penggugat danTergugat sudah sampai pada tahap hilangnya rasa saling percaya dan salingHalaman 10 dari 13 halaman Putusan Nomor: 395/Pdt.G/2016/PA.Kismelindungi antara suami istri, hal ini ditunjukkan dengan fakta bahwaPenggugat dan Tergugat telah berpisah rumah sejak lebih dari 4 tahunlamanya, dengan demikian hal tersebut menunjukkan bahwaantaraPenggugat
Register : 13-08-2015 — Putus : 19-10-2015 — Upload : 28-10-2015
Putusan PA MEDAN Nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.MDN
Tanggal 19 Oktober 2015 — 1.Penggugat 2.Tergugat
70
  • tujuanperkawinan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmahtidak mungkin lagi dapat diharapkan, oleh karena itu perceraian merupakansolusi yang maslahah bagi keduanya dari pada tetap mempertahankanperkawinannya;Menimbang, bahwa meskipun perkawinan adalah sunnah NabiMuhammad SAW yang harus diikuti dan dipertahankan, namun jika dalammenjalaninya terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidak dapatdiselesaikan, dapat diduga bahwa perselisihan dan pertengkaran itu akan dapatmenimbulkan bahaya
    bagi salah satu pihak, Penggugat atau Tergugat ataubahkan keduanya, padahal menurut Kaedah figh :Wlooll > WS e250 sw Lsolls yaPutusan Nomor 1429/Pdt.G/2015/PA.MdnHal 11 dari 14menolak bahaya didahulukan dari pada mengambil manfaat,Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah cukupalasan untuk melakukan perceraian sebagaimana dimaksud pasal 39 ayat (2)UndangUndang Nomor Tahun 1974 Jo. pasal 19 Huruf (f) PeraturanPemerintah
Register : 12-10-2018 — Putus : 28-11-2018 — Upload : 28-09-2019
Putusan PA CILEGON Nomor 672/Pdt.G/2018/PA.Clg
Tanggal 28 Nopember 2018 — Penggugat Tergugat
1113
  • diperkenankan menjatuhkan talaknya lakilaki dengantalak satu.Menimbang, bahwa selama proses persidangan, Majelis Hakim selalumenasehati Penggugat untuk mengurungkan niatnya, namun Penggugat telahberitizam untuk bercerai dan sikap Penggugat tersebut mengindikasikanperasaan tidak senang yang memuncak kepada Tergugat dan Majelis Hakimjuga sependapat dengan dalil yang tercantum dalam Kitab Iqna tersebut, jikaikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tetap dipertahankan patutdiduga akan menimbulkan bahaya
    bagi salah satu pihak Penggugat atauTergugat bahkan bagi keduanya, padahal menurut kaidah figh:Celleeall Gils cle pais uutiall (aArtinya : menolak bahaya lebih diutamakan daripada meraih manfaat dengan demikian perceraian adalah lebih maslahat daripada mempertahankanperkawinan yang sudah pecah;Menimbang, bahwa berdasarkan dalildalil dan pertimbanganpertimbangan di atas, dan dihubungkan dengan kenyataan bahwa benarPenggugat dan Tergugat telah berselisin dan bertengkar hingga keduanyaberpisah tempat
Register : 06-04-2017 — Putus : 04-05-2017 — Upload : 02-01-2020
Putusan PA TULANG BAWANG Nomor 0201/Pdt.G/2017/PA.Tlb
Tanggal 4 Mei 2017 — Penggugat melawan Tergugat
115
  • Hal tersebut sekaligus menunjukkan pula bahwa rumah tanggaPenggugat dan Tergugat telah pecah (broken marriage) dan tidak ada harapan akanhidup rukun lagi dalam rumah tangga;Menimbang, bahwa dengan kondisi seperti tersebut di atas, jika perkawinan itutetap dipertahankan akan dapat menimbulkan bahaya (mafsadat) bagi Penggugat ataubagi keduanya, maka Majelis berpendapat bahwa meskipun perkawinan adalah sunnahRasulullah SAW yang harus diikuti (mash/ahat), akan tetapi apabila kKemudian ternyatadalam rumah
    tangga tersebut timbul pertengkaran yang membahayakan dan tidakdapat dihilangkan kecuali dengan perceraian, maka perceraian sebagai upayamenghilangkan bahaya tersebut harus didahulukan daripada mengambil manfaat,sesuai dengan kaedah figh yang tercantum kitab AlAsybah Wa AlNazhoir, halaman 62yang berbunyi:Jlasll ale ple pate awlaall slyMenimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas, Majelisberkesimpulan bahwa kualitas perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat danTergugat dalam
Register : 15-08-2013 — Putus : 20-01-2014 — Upload : 01-09-2015
Putusan PA TEMANGGUNG Nomor 0970/Pdt.G/2013/PA.Tmg.
Tanggal 20 Januari 2014 — Pemohon Termohon
70
  • ini telah memenuhi ketentuanPasal 133 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dalam kondisi rumah tangga sebagaimana telah dialamioleh Pemohon dan Termohon tersebut di atas, maka jelas kedua belah pihak tidak dapatmelaksanakan hak dan kewajibannya masingmasing sebagai suami dan ataupunsebagai istri sebagaimana dimaksud dalam pasal 33 dan 34 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974, maka apabila perkawinan antara Pemohon dan Termohon tersebut tetapdipertahankan dikhawatirkan akan menimbulkan kemadlaratan (bahaya
    ) bagi Pemohon,padahal kemadlaratan itu harus dihilangkan sesuai qaidah fiqhiyyah yang berbunyi:(asgaal axclLall) Jip sllArtinya : Bahaya itu harus dihilangkan.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan di atas, MajelisHakim berkesimpulan, bahwa Termohon terbukti telah pergi meninggalkan Pemohonselama 14 tahun berturutturut dan tidak pernah kembali lagi kepada Pemohon, olehPutusan Nomor: 0970/Pdt.G/2013/PA.Tmg.
Register : 13-12-2019 — Putus : 20-12-2019 — Upload : 20-12-2019
Putusan PA KABUPATEN MADIUN Nomor 206/Pdt.P/2019/PA.Kab.Mn
Tanggal 20 Desember 2019 — Pemohon melawan Termohon
2110
  • kehidupan rumah tangga;Menimbang, bahwa anak para Pemohon saat ini belum berusia 19(sembilan belas) tahun dan secara umum ia belum dianggap mampu dan cakapuntuk menjalani dan mengarungi kehidupan rumah rumah tangga yang baik,namun demikian karena kenyataan selama ini ia dengan calon suaminya telahbergaul sangat akrab, sulit dipisahkan, maka apabila ia dengan calon suaminyatidak segera dinikahkan, sangat dimungkinkan melakukan perbuatan tidakterpuji, dan dikhawatirkan akan menimbulkan madharat atau bahaya
    yang lebihbesar lagi karena anak para Pemohon sedang hamil 6 bulan, padahal madharatatau bahaya itu harus dihilangkan demi mencapai kemaslahatan lagi pula calonSuami sanggup dan akan bertanggung jawab untuk membina rumah tangga;Menimbang, bahwa Pasal 53 Kompilasi Hukum Islam menyatakanbahwa:(1) Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan dengan pria yangmenghamilinya;(2) Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat (1) dapatdilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya
Register : 13-01-2021 — Putus : 22-01-2021 — Upload : 22-01-2021
Putusan PA KABUPATEN MADIUN Nomor 13/Pdt.P/2021/PA.Kab.Mn
Tanggal 22 Januari 2021 — Pemohon melawan Termohon
1310
  • kehidupan rumah tangga;Menimbang, bahwa anak Pemohon saat ini belum berusia 19 (Sembilanbelas) tahun dan secara umum ia belum dianggap mampu dan cakap untukmenjalani dan mengarungi kehidupan rumah rumah tangga yang baik, namundemikian karena kenyataan selama ini ia dengan calon isterinya telah bergaulsangat akrab, sulit dipisahkan, maka apabila ia dengan calon isterinya tidaksegera dinikahkan, sangat dimungkinkan melakukan perbuatan tidak terpuji,dan dikhawatirkan akan menimbulkan madharat atau bahaya
    yang lebih besarlagi Karena calon istri anak Pemohon sedang hamil 2 bulan, padahal madharatatau bahaya itu harus dihilangkan demi mencapai kemaslahatan lagi pula calonsuami Sanggup dan akan bertanggung jawab untuk membina rumah tangga;Menimbang, bahwa Pasal 53 Kompilasi Hukum Islam menyatakanbahwa:(1) Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan dengan pria yangmenghamilinya;(2) Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat (1) dapatdilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran
Register : 02-01-2013 — Putus : 14-05-2013 — Upload : 23-04-2016
Putusan PA SENGKANG Nomor 23/Pdt.G/2013/PA.Skg.
Tanggal 14 Mei 2013 —
92
  • dalam kehidupanrumah tangga mereka, dan penggugat juga tetap bertahan pada prinsipnyayaitu ingin bercerai dengan tergugat, oleh karena itu pula majelis hakimberpendapat bahwa perkawinan mereka tidak layak lagi untuk dipertahankan,karena apabila perkawinan mereka dipaksakan untuk tetap dipertahankan didalam kondisi yang demikian itu, maka hal itu bukan sajaberartimempertahankan sesuatu yang tidak memberi manfaat bagi mereka, tetapijustru. sebaliknya diduga hanya akan semakin menambah kemudharatan(bahaya
    ) bagi kedua belah pihak, dan hal ini sejalan pula dengan kaidah fiqihyaitu :LuSej uk (a(jliiluuUuil ft jvArtinya : "Menolak kerusakan didahulukan daripada meraih atau mendapatkankebaikan", danJijjjjkallArtinya : "Bahaya atau kemudharatan harus dihilangkan".istaMenimbang, bahwa berdasarkan dalildalil pengguga faktahukum dan pertimbanganpertimbangan tersebut di muka, = apabiladihubungkan dengan ketentuan Pasa!
Register : 02-03-2017 — Putus : 04-04-2017 — Upload : 27-03-2019
Putusan PA KEBUMEN Nomor 537/Pdt.G/2017/PA.Kbm
Tanggal 4 April 2017 — Penggugat melawan Tergugat
91
  • berkesimpulan bahwa tujuanperkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Al Quran Surat ArRum Ayat 21dan Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo.Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak tercapai, olen karena itu memaksakankepada kedua belah pihak untuk tetap terikat dalam suatu perkawinansedangkan tujuan perkawinan tidak dapat terwujud akan berakibat membawamadlorot bagi kedua belah pihak, oleh karena itu madlorot tersebut harusdihindarkan sesuai hadits Nabi yang artinya : "Tidak boleh membuat bahaya
    (terhadap diri sendiri) dan tidak boleh menimbulkan bahaya (bagi orang lain)(H.R.
Register : 05-10-2020 — Putus : 15-10-2020 — Upload : 15-10-2020
Putusan PA Soreang Nomor 6504/Pdt.G/2020/PA.Sor
Tanggal 15 Oktober 2020 — Penggugat melawan Tergugat
146
  • diperkenankan menjatuhkan talaknya lakilaki dengantalak satu.Menimbang, bahwa selama proses persidangan, Majelis Hakim selalumenasehati Penggugat untuk mengurungkan niatnya, namun Penggugat telahber'tizam untuk bercerai dan sikap Penggugat tersebut mengindikasikanperasaan tidak senang yang memuncak kepada Tergugat dan Majelis Hakimjuga sependapat dengan dalil yang tercantum dalam Kitab Iqna tersebut, jikaikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tetap dipertahankan patutdiduga akan menimbulkan bahaya
    le ole prio rwlaollArtinya : menolak bahaya lebih diutamakan daripada meraih manfaat dengan demikian perceraian adalah lebin maslahat daripada mempertahankanperkawinan yang sudah pecah;Menimbang, berdasarkan dalildalil dan pertimbanganpertimbangan diatas, dan dihubungkan dengan kenyataan bahwa benar Penggugat danTergugat telah berselisin dan bertengkar hingga keduanya tidak lagi tinggalbersama sejak tahun 2017, maka patut disimpulkan bahwa telah terdapatalasan menurut hukum bagi Penggugat untuk bercerai