Ditemukan 27884 data
6 — 0
Pasal 1 UndangUndangNomor 1 Tahun 1974, Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991, ataujuga disebut sebagai mitsaaqan ghalidzan (ikatan yang sangatkuat) sehinggaperkawinan tersebut wajib dijaga secara utuh dan dilestarikan agarmendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan;Hal. 9 dari 14 hal. Put. No. 1416/Pdt.G/2016/PA.
12 — 4
belum berumur 16 tahun,akan tetapi anak Pemohon dipandang telah mukallaf dan mampumelaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tangga dengan baik dan penuhtanggungjawab sebagaimana maksud dan tujuan adanya ketentuan batasminimal umur perkawinan diatas;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan diberikannyadispensasi kawin bagi anak Pemohon, merupakan salah satu upaya untukmewujudkan hifdzun nasii (menjaga keturunan) yang merupakan salah satudiantara dhardriyyatulkhams yang harus dipelihara dan dijaga
15 — 5
belum berumur 16 tahun,akan tetapi anak Pemohon dipandang telah mukallaf dan mampumelaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tangga dengan baik dan penuhtanggungjawab sebagaimana maksud dan tujuan adanya ketentuan batasminimal umur perkawinan diatas;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan diberikannyadispensasi kawin bagi anak Pemohon, merupakan salah satu upaya untukmewujudkan hifdzun nasii (menjaga keturunan) yang merupakan salah satudiantara dhardriyyatulkhams yang harus dipelihara dan dijaga
9 — 1
mungkin hanya dipisahkan dengan kematian, oleh karena itu Islammenetapkan bahwa perceraian itu adalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikan diatas tidakselalu dapat terwujud menjadi kenyataan dalam kehidupan dan suami isteri itu senantiasadapat menjaga batasanbatasan hukum Allah dengan menjalankan hak dan kewajibannyamasingmasing secara baik;Menimbang, bahwa apabila batasanbatasan dan pelaksanaan hak dan kewajibantersebut tidak dapat dijaga
14 — 13
belum berumur 19 tahun,akan tetapi anak Pemohon dipandang telah mukallaf dan mampumelaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tangga dengan baik dan penuhtanggungjawab sebagaimana maksud dan tujuan adanya ketentuan batasminimal umur perkawinan diatas;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan diberikannyadispensasi kawin bagi anak Pemohon, merupakan salah satu upaya untukmewujudkan hifdzun nasii (menjaga keturunan) yang merupakan salah satudiantara dhardriyyatulkhams yang harus dipelihara dan dijaga
13 — 9
belum berumur 19 tahun,akan tetapi anak Pemohon dipandang telah mukallaf dan mampumelaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tangga dengan baik dan penuhtanggungjawab sebagaimana maksud dan tujuan adanya ketentuan batasminimal umur perkawinan diatas;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan diberikannyadispensasi kawin bagi anak Pemohon, merupakan salah satu upaya untukmewujudkan hifdzun nasii (menjaga keturunan) yang merupakan salah satudiantara dhardriyyatulkhams yang harus dipelihara dan dijaga
17 — 2
selama membina rumah tangga Penggugat denganTergugat bertempat tinggal rumah orang tua Tergugat di Kabupaten Sidoarjo;Bahwa Saksi mengetahui setelah menikah Penggugat dan Tergugat telahhidup layaknya suami isteri dan sudah dikaruniai 1 (Satu) anak bernama Anak yang sekarang berumur 10 (Sepuluh) yang saat ini diasuh oleh Penggugat;Bahwa saksi mengetahui selama diasuh oleh Penggugat anak tersebut dalamkeadaan sehat jasmani dan rohani;Bahwa saksi mengetahui Penggugat bekerja, dan jika bekerja anak dijaga
10 — 1
Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991, atau juga disebut sebagai mitsaaqan ghalidzan (ikatan yang sangatkuat) sehingga perkawinan tersebut wajib dijaga secara utuh dan dilestarikansehingga mendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan dalam rumah tangga;Menimbang bahwa, akan tetapi dalam rumah tangga Pemohon denganTermohon ternyata ikatan perkawinan yang seharusnya membuat rumahtangga Pemohon dengan Termohon utuh sebagaimana dipertimbangkan diatas, ternyata
Melur K,SH
Terdakwa:
MOC HAMAD EKI ABDURAHMAN Bln KOSWARA
33 — 8
K, S.H, M.H Jaksa Penuntut Umum Setelah Sidang dibuka oleh Hakim dan dinyatakan terbuka untuk umum , laluHakim memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwakeruang sidang.Kemudian Penuntut Umum menghadirkan Terdakwa ke ruang sidang dalamkeadaan bebas akan tetapi dijaga oleh petugas, Atas pertanyaan Hakim, Terdakwamenjawab sebagai berikut :Nama Lengkap MOCHAMAD EK!
9 — 1
karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikandiatas tidak selalu dapat terwujud menjadi kenyataan dalam kehidupan dansuami isteri itu. senantiasa dapat menjaga batasanbatasan hukum Allahdengan menjalankan hak dan kewajibannya masingmasing secara baik;Hal.10 dari 14.Put.No. 0131/Pdt.G/2019/PA.ProbMenimbang, bahwa apabila batasanbatasan dan pelaksanaan hak dankewajiban tersebut tidak dapat dijaga
HARIANTO bin JASIM
15 — 5
dan mampumelaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tangga dengan baik dan penuhtanggungjawab sebagaimana maksud dan tujuan adanya ketentuan batasminimal umur perkawinan diatas;halaman 11 dari 13 halaman, Penetapan Nomor 1401/Pdt.P/2017/PA.Kab.MlgMenimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan diberikannyadispensasi kawin bagi anak Pemohon, merupakan salah satu upaya untukmewujudkan hifdzun nasii (menjaga keturunan) yang merupakan salah satudiantara dhardriyyatulkhams yang harus dipelihara dan dijaga
5 — 0
mudharat (resiko) bahkan dampak negatif, namun MajelisHakim menilai bahwa resiko yang dihadapi oleh Pemohon dan Termohon lebihbesar jika Pemohon tidak diizinkan melakukan poligami, dan jika ada dua halyang samaSama mengandung mudharat (resiko), maka dipilih mudharat(resiko) yang lebih ringan, hal mana sesuai dengan kaidah fikih dalam kitab alAsbah AnNadzair Juz halaman 188 yang berbunyi;Legd&t ISS jly ty pata Lagedae) (ot gy Glade (po jl 1Artinya: Apabila dihadapkan pada dua mafsadah maka supaya dijaga
19 — 9
belumberumur 16 tahun, akan tetapi anak Pemohon dipandang telah mukallafdan mampu melaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tanggadengan baik dan penuh tanggungjawab sebagaimana maksud dan tujuanadanya ketentuan batas minimal umur perkawinan diatas;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat dengandiberikannya dispensasi kawin bagi anak Pemohon, merupakan salahsatu upaya untuk mewujudkan hifdzun nasli (menjaga keturunan) yangmerupakan salah satu diantara dhardriyyatulkhams yang harus dipeliharadan dijaga
7 — 0
Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974, Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991, atau juga disebut sebagai mitsaaqan ghalidzan (ikatan yang sangatkuat) sehingga perkawinan tersebut wajib dijaga secara utuh dan dilestarikansehingga mendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan dalam rumah tangga;Menimbang bahwa, akan tetapi dalam rumah tangga Pemohon denganTermohon ternyata ikatan perkawinan yang seharusnya membuat rumahtangga Pemohon dengan Termohon utuh sebagaimana dipertimbangkan diatas, ternyata
11 — 3
mungkin hanya dipisahkandengan kematian, oleh karena itu Islam menetapkan bahwa perceraian ituadalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikandiatas tidak selalu dapat terwujud menjadi kenyataan dalam kehidupan dansuami isteri itu. senantiasa dapat menjaga batasanbatasan hukum Allahdengan menjalankan hak dan kewajibannya masingmasing secara baik;Menimbang, bahwa apabila batasanbatasan dan pelaksanaan hak dankewajiban tersebut tidak dapat dijaga
16 — 7
belum berumur 16 tahun,akan tetapi anak Pemohon dipandang telah mukallaf dan mampumelaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tangga dengan baik dan penuhtanggungjawab sebagaimana maksud dan tujuan adanya ketentuan batasminimal umur perkawinan diatas;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan diberikannyadispensasi kawin bagi anak Pemohon, merupakan salah satu upaya untukmewujudkan hifdzun nasii (menjaga keturunan) yang merupakan salah satudiantara dhardriyyatulkhams yang harus dipelihara dan dijaga
16 — 10
belum berumur 19 tahun,akan tetapi anak Pemohon dipandang telah mukallaf dan mampumelaksanakan hak dan kewajiban dalam rumah tangga dengan baik dan penuhtanggungjawab sebagaimana maksud dan tujuan adanya ketentuan batasminimal umur perkawinan diatas;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat dengan diberikannyadispensasi kawin bagi anak Pemohon, merupakan salah satu upaya untukmewujudkan hifdzun nasii (menjaga keturunan) yang merupakan salah satudiantara dhardriyyatulkhams yang harus dipelihara dan dijaga
14 — 1
Pasal 1UndangUndang Nomor Tahun 1974, Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun1991, atau juga disebut sebagai mitsaaqan ghalidzan (ikatan yang sangat kuat) sehinggaperkawinan tersebut wajib dijaga secara utuh dan dilestarikan sehingga mendatangkanketenteraman dan kebahagiaan;Menimbang bahwa, akan tetapi dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugatternyata ikatan perkawinan yang seharusnya membuat rumah tangga Penggugat denganTergugat sakinah, mawaddah wa rahmah, ternyata tidak terwujud lagi disebabkanadanya
12 — 9
Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun1974, Pasal 2 dan 3 Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991, atau juga disebutsebagai mitsaaqan ghalidzan (ikatan yang sangat kuat) sehingga perkawinantersebut wajib dijaga secara utuh dan dilestarikan agar tidak terjadi keretakanapalagi menjadi putus;Menimbang, bahwa ternyata dalam perkara a quo, tujuan mana dalamkehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak terwujudlagi, sebagai konsekwensi adanya ketidak rukunan dalam kehidupan rumahtangga Pemohon dan Termohon
11 — 1
mungkin hanya dipisahkan dengan kematian, olehkarena itu Islam menetapkan bahwa perceraian itu adalah suatu kebolehan yang tercela;Menimbang, bahwa tujuan ideal dari suatu perkawinan seperti diuraikan diatastidak selalu dapat terwujud menjadi kenyataan dalam kehidupan dan suami isteri itusenantiasa dapat menjaga batasanbatasan hukum Allah dengan menjalankan hak dankewajibannya masingmasing secara baik;Menimbang, bahwa apabila batasanbatasan dan pelaksanaan hak dan kewajibantersebut tidak dapat dijaga