Ditemukan 4899 data
TAJUDDIN, SH.
Terdakwa:
IVY DJAYA SUSANTYO Alias IVY Alias TYO
391 — 753
Akan tetapi,jika seseorang tersebut terbuktimenggerakan pemilik barang dengan katabohong, tipu muslihat dan keadaan palsu, maka seseorang tersebut telahterbukti niatjahatnya (mens rea) yang kemudian diwujudkan dengan tindakpidana atau perbuatan (actus reus) penipuan dan penggelapan;Bahwa Ahli menjelaskan bahwa perbuatan IVY DJAYA SUSANTYO adalahtergolong perbuatan tindak pidana penipuan dan penggelapan denganargumentasi sebagai berikut :e Sebagaimana pendapat ahli perdata yang menyatakan bahwa perjanjiannomor
113 — 28
dijatuhnkan sesuai ketentuanformalnya, namun apabila ternyata sebaliknya secara hukum tak terbukti, makademi hukum pula Terdakwa harus dibebaskan; Halaman 188 dari 195 = Putusan Nomor 17/Pid.SusTPK/2014/PN Yyk.Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan tidakditemukan adanya alasan pembenar sebagaimana dalam ketentuan Pasal 49ayat (1) KUHP, 50 KUHP dan 51 ayat (1) KUHP yang dimiliki oleh Terdakwa,maka maka disimpulkan bahwa dakwaan Penuntut Umum telah terbukti danterpenuhinya unsur objektif/actus
105 — 24
Hal ini sesuai dengan adagium atau maxim, yang sudah lama sekali dianutsecara universal dalam undang undang pidana, yang berbunyi actus non facit reum, nisimens sit rea. Terjemahan dalam bahasa Inggrisnya adalah : An act does not make aman guilty of a crime, unless his mind be also guilty (Scanlan dan Christopher Ryan,1985:13).
1037 — 1199
dalam artian pembuat harus menghendaki(WILLEN) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (WETEN)akan akibat daripada perbuatan itu;Menimbang, bahwa maksud dalam hal ini merupakan sikap batiniah(mens rea) sebagai suatu hal abstrak yang termanifestasikan dalam bentukperbuatan (actus reus) dari pelaku.
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : NANA RIANA, SH. MH.
159 — 124
/PT.MKSaset pribadi atau atau aset perusahaan agar dapat memberangkatkanJemaah umroh, akan tetapi sebaliknya Hamzah Mamba malah membelilagi tanah dan bangunan dan membangun unit bisnis lainnya pada tahun2016 dan 2017 dengan menggunakan uang jamaah yang ada padaRekening P.T; ABU TOUR yang dikelola oleh terdakwa Kasim Sunusi.Sebagaimana teori hukum yang menyatakan bahwa dalam melakukansuatu perbuatan pidana adanya Mens Rea yaitu sikap bathin daripelaku dalam melakukan perbuatannya, dan juga unsur Actus
1.HERLINA SAMOSIR, SH.
2.SYAFRIL, SH
Terdakwa:
SURATNO KONADI
169 — 147
Mirza Nasution,SH.M.Hum membuktikan dirinya dipersidangan tidak mampumenjelaskan asas hukum yang sangat penting didalam ilmuAdministrasi Negara yaitu asas presumtio iustae causa serta asascontratius actus. Padahal asas ini merupakan asas yang sangatberkaitan erat sebagai alat untuk menentukan apakah sebuahkeputusan pejabat Administrasi Negara masih berlaku atau tidak.Bagaimana mungkin ahli bisa menjelaskan tentang objek surat yangmasih berlaku atau tidak sedangkan ianya tidak paham asas ini.C.
111 — 36
Hal iniberarti, sebagai Lembaga Negara yang berwenang untuk menetapkan danHal. 118 dari 191 hal Putusan Nomor 45/Pid.SusTPK/2015/PN.Amb.menentukan kerugian negara, berdasarkan asas konirrius actus, dapatmemulihkan keadaaan ketidak tertilien dengan menyatakan bahwa tidakada kerugian negara lagi, jika telah ditindaklanjuti hasil temuan BPKsebagai sanksi administrasi dalam bentuk Rekomendasi BPK RI.Bahwa hal ini berarti, Sdr.
438 — 303
atasPeraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 4 Tahun 20114 Tentang Tata CaraPengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan PerubahanAnggaran Dasar serta Penyampaian Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar danPerubahan Data Perseroan Terbatas pada pokoknya terdapat kKewenangan Tergugatuntuk mencabut surat keputusan berupa Pengesahan/Persetujuan/PemberitanuanPenerimaan Perubahan Anggaran Dasar perseroan apabila ada perubahan dataperseroan, (vide Pasal 32) hal ini sejalan dengan asas contrarius actus
163 — 120 — Berkekuatan Hukum Tetap
FIG denganmempertimbangkan dan menjatuhkan pidana seolaholah perbuatan PemohonKasasi II/Terdakwa dimaksud adalah atas nama pribadi Pemohon Kasasi II/Terdakwa sendiri;Bahwa judex facti telah keliru dan salah menerapkan hukum, karena telahmelakukan kekeliruan yang nyata dengan tidak membuktikan adanya motif (mensrea) untuk melakukan perbuatan melawan hukum yang menyebabkan kerugian PT.BRI (Persereo), Tbk;Dalam hukum pidana asas Actus non facit reum nisi mens sit rea (suatu perbuatantidak dapat membuat
Asas actus non facit reum nisi mens sit rea diterapkan untuk menegakanasas geen straf zonder schuld (tiada pidana tanpa kesalahan);Menurut Prof.Dr. Worjono Projodikoro, S.H., suatu perbuatan yang dilarang barudapat dipertanggungjawabkan secara pidana oleh si pelaku jika si pelaku memilikiHal. 287 dari 356 hal. Put. No.1019 K/Pid.Sus/2014niat untuk melakukan tindak pidana tersebut (Wirjono Projodikoro, AsasAsasHukum Pidana di Indonesia, PT.
37 — 31 — Berkekuatan Hukum Tetap
Korupsi secara bersamasama;Bahwa oleh Judex Facti Pengadilan Tinggi Kupang dalam putusannyaterutama dalam perkara a quo dengan menguatkan putusan Majelis HakimTingkat Pertama dalam putusannya terutama terkait dengan unsurunsursecara bersamasama adalah sangat tidak beralasan hukum jika berdasarpada pertimbangan hukum putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama (videputusan halaman 247248) karena:1) Bahwa di dalam pemberantasan tindak pidana korupsi harus dibuktikanniat jahat (mens rea) dan perbuatan jahat (actus
1.HERLINA SAMOSIR, SH.
2.SYAFRIL, SH
Terdakwa:
Drs. TETEN EFFENDI
142 — 68
Mirza Nasution,SH.M.Hum membuktikan dirinya dipersidangan' tidak mampumenjelaskan asas hukum yang sangat penting didalam ilmuAdministrasi Negara yaitu asas presumtio iustae causa serta asascontratius actus. Padahal asas ini merupakan asas yang sangatberkaitan erat sebagai alat untuk menentukan apakah sebuahkeputusan pejabat Administrasi Negara masih berlaku atau tidak.Bagaimana mungkin ahli bisa menjelaskan tentang objek surat yangmasih berlaku atau tidak sedangkan ianya tidak paham asas ini.C.
1.ARDIANITA FEBRINIARTY
2.UCUP SUPRIATNA
Terdakwa:
Drs. SUNARYO
152 — 52
Korupsi, yang melanggar Pasal 3 UndangundangNomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsisebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undangundang Nomor 20tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undangundang Nomor 31 tahun 1999tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KitabUndangundang Hukum Pidana;Menimbang, bahwa oleh karena unsur yang di dakwakan dalam dakwaanSubsidair telah terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum baik yangberupa perbuatan (actus
56 — 19
Adanya unsur bathin ini harus pula ditentukansecara obyektif dengan memperhatikan segala keadaan lahir (Actus reus) yangmenyertai perbuatan Terdakwa ;Menimbang, dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juni 1989No. 813 K/pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkanbahwa unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badancukup dinilai dari kenyataan yang terjadi atau dihubungkan dengan perilakuTerdakwa sesuai dengan kewenangan yang dimiliknya, karena jabatan ataukedudukannya
NENENG RACHMAWATI, SH.MH
Terdakwa:
DERI SANDI Als. SANDI Bin ASEP SAHRU ZAMAN
184 — 57
dipidana.Bahwa unsur secara melawan hukum ini juga bersifat sebagai elemen delik samaseperti unsur Ssetiap orang, yang agar unsurnya dapat dibuktikan, harusdibuktikan terlebin dahulu delik inti dari suatu pasal, dalam hal ini Pasal 2 ayat (1)UU Tipikor yang elemen inti deliknya adalah melakukan perbuatan memperkayadiri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang merugikan keuangan negaraatau perekonomian negara.Bahwa unsur secara melawan hukum ini erat kaitannya dengan doktrin mengenaiasas actuS
unsure melawan hukum iniberdasar faktafakta persidangan, alat bukti yang sah berdasar ketentuan hukumdan perundangan yang berlaku;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat unsur secara melawanhukum dalam pasal 2 ayat (1) UndangUndang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UndangUndang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang RINomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi inimerupakan sifat dari perbuatan (actus
1361 — 959
Pemilihnan Umum Nomor:227/PL.01.1Kpt/03/KPU/XII/2017 Tentang Kedudukan Partai Politik PesertaPemilu Tahun 2014 Pada Daerah Otonom Baru Dalam PemenuhanPersyaratan Partai Politik Peserta Pemilu 2019, karena tidak ada 1 (Satu) buktipun dalam persidangan yang menyatakan bahwa sampai dengan terbitnyaobjek sengketa a quo kedua produk/tindakan hukum administrasi Tergugattersebut telah dinyatakan batal oleh Pengadilan atau dinyatakan tidak berlakuatau dicabut oleh Tergugat sendiri sesuai ASas Contrarius Actus
40 — 10
Adanya unsur bathin ini harus pula ditentukansecara obyektif dengan memperhatikan segala keadaan lahir (Actus reus) yang menyertaiperbuatan Terdakwa ;Menimbang, dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juni 1989 No. 813 K/pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan bahwa unsur menguntungkandiri sendiri atau orang lain atau suatu badan cukup dinilai dari kenyataan yang terjadi ataudihubungkan dengan perilaku Terdakwa sesuai dengan kewenangan yang dimiliknya, karenajabatan atau kedudukannya
132 — 71 — Berkekuatan Hukum Tetap
Putusan Nomor 332 K/PID/2017Banding/Terdakwa adalah subyek hukum yang dapat dimintaipertanggungjawaban pidana, oleh karena Pemohon Banding/Terdakwa tidak dalam posisi sebagai pelaku tindak pidana, menyuruhmelakukan tindak pidana, turut serta melakukan tindak pidana,menganjurkan tindak pidana ataupun membantu terwujudnya suatutindak pidana;Bahwa actus reus maupun mens rea sebagai unsur pembentuktindak pidana tidak melekat dan tidak terdapat pada diri maupunperbuatan Pemohon Banding/Terdakwa, oleh
554 — 242
tindak pidana lain yang diancamdengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih. yang dilakukan di wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia atau di luar wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia dan tindak pidana tersebut merupakan tindak pidanamenurut hukum Indonesia.Bahwa perbedaan Pasal 3 dan Pasal 4 adalah pada Pasal 3 dapat dilihat dariSikap batin pelaku untuk menyembunyikan asal usul harta kekayaan,Halaman 204 dari 277 Putusan Nomor 229/Pid.Sus/2017/PN Jmbsedangkan Pasal 4 dapat dilihat dari actus
91 — 42
Hal iniberarti, sebagai Lembaga Negara yang berwenang untuk menetapkan danmenentukan kerugian negara, berdasarkan asas konirrius actus, dapatmemulihkan keadaaan ketidak tertiiien dengan menyatakan bahwa tidakada kerugian negara lagi, jika telah ditindaklanjuti hasil temuan BPKsebagai sanksi administrasi dalam bentuk Rekomendasi BPK RI.Bahwa hal ini berarti, Sdr.
38 — 13
Adanya unsur bathin ini harus pula ditentukansecara obyektif dengan memperhatikan segala keadaan lahir (Actus reus) yang menyertaiperbuatan Terdakwa ;Menimbang, dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 29 Juni 1989 No. 813 K/pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan bahwa unsur menguntungkandiri sendiri atau orang lain atau suatu badan cukup dinilai dari kenyataan yang terjadi ataudihubungkan dengan perilaku Terdakwa sesuai dengan kewenangan yang dimiliknya, karenajabatan atau kedudukannya