Ditemukan 940 data
1.WAHER T.J. TARIHORAN, SH.MH
2.DAVID JOHNIE. SH
3.AFRINALDI, SH
Terdakwa:
LE THANH THUA
107 — 63
Semua biota yang dilewati masuk ke dalam kantongtermasuk ikanikan kecil, terumbu karang lunak dan lumpurpun ikutdidalamnya. Setelah jaring ditarik selama waktu yang dibutuhkandan dirasakan muatan ikan cukup, maka tahap selanjutnyapengangkatan jaring. Awal mula pengangkatan kedua kapal salingberkomunikasi, tali penarik jaring trawl pada kedua kapal digulungsehingga kedua kapal semakin merapat dan jaring mulai terlihat.Jarak kedua kapal dekat dan bagian kantong diangkat keatas kapalutama.
Terbanding/Terdakwa I : IFAN EFENDI
Terbanding/Terdakwa II : SAIFULLAH
Terbanding/Terdakwa III : ALWAN Als.WAWAN
Terbanding/Terdakwa IV : AGUS PRATAMA
Terbanding/Terdakwa V : TASLIM
25 — 6
Menimbang, bahwa namun demikian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut mengenai penjatuhan pidana penjara dan mengenai pidana pengganti pidana denda, dengan pertimbang sebagai berikut:
- Bahwa perbuatan Para Terdakwa yang menangkap ikan dilaut dengan menggunakan bahan kimia berupa potasium menyebabkan tidak hanya ikan besar yang mati, tetapi juga ikan-ikan kecil, telur ikan, terumbu
FRENGKY ANDRI PUTRA
Terdakwa:
1.BADO AMANG Bin Dg. NGEMBA
2.WAHYUDDIN Bin Dg. NGEMBA
3.PARDI Bin BARUGA
131 — 36
Terdakwa ; Bahwa hasil tangkapan ikan yang Para Terdakwa tangkap antara lain ;ikan sinrill, Rapporappo, Tawassang, katamba, dan jenis Mogo(Lacukang) yang berukuran kecil dan disimpan dalam gabus berwarnaputih; Bahwa Saksi tidak mengetahui darimana Para Terdakwa memperolehbahan peledak tersebut;Halaman 9 dari 36 Putusan Nomor 133/Pid.Sus/2020/PN PkjBahwa sepengetahuan Saksi, dampak penangkapan ikanmenggunakan bahan peledak selain berbahaya bagi pelaku sendiri jugadapat merusak lingkungan hidup terutama terumbu
152 — 25
BV 5577 TS.Bahwa alat penangkapan ikan jenis Pair Traw/ dilarang untuk dipergunakanmenangkap Ikan di perairan Indonesia, karena alat penangkapan ikan pair trawltidak selektif dan dapat merusak kelestarian sumberdaya perikanan, hal inidisebabkan karena posisi jaring bagian bawah mulut jaring yang dilengkapidengan pemberat akan masuk terbenam ke dasar perairan dan menggarukseluruh isi dasar perairan sehingga terumbu karang hancur, hal ini diatur dalamUU RI No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas UU
81 — 16
Ensiklopedi) : Seri279 Reptil dan AmphibiJelajah Ilmu Pengetahuan (Ensiklopedi) : Seri280 Barang tambangJelajah Ilmu Pengetahuan (Ensiklopedi) : Seri281 BurungJelajah Ilmu Pengetahuan (Ensiklopedi) : Seri282 Tubuh Manusia283 Ensiklopedi Seri Cuaca dan Iklim284 Ensiklopedi Seri Sang PenemuPewarisan sifat pada Manusia, Hewan dan285 Tumbuhan286 Manfaat Hutan Lindung287 Pelestarian Lingkungan hidup Halaman136 Putusan Perkara Nomor 22/Pid.SusTPK/2016/PN.Pgp 288Mengenal Rumput Laut 289 Mengenal Gulma290 Terumbu
dan menghidangkannya553 Seni melipat Serbet Makan554 Bertanam di lahan yang sempit555 Budidaya Jambu Air556 Mengenal Teh Hijau557 Cara mendapatkan Air Bersih558 Membuat penghijauan559 Cara Membuat Ikan Asin560 Budidaya Ikan Patin Super561 Khasiat dan Manfaat Jahe Merah562 Budidaya dan Khasiat Brotowali563 Origami dari kertas bekas564 Aneka Kreasi Pita Jepang565 Pengetahuan Sanitasi dan Aplikasinya566 Berbagai Olahan dari Beras dan Ketan567 Peluang Usaha Budidaya Lobster Air Tawar568 Pemeliharaan Terumbu
67 Pengayaan Gaya dan Hukum Newton 17.16068 Pengayaan Memahami Tekanan Gas 17.16069 Pengayaan Suhu dan Pemuaian Zat 17.16070 Pengayaan Tekanan dalam Zat Cair 17.16071 Pengayaan Pelestarian Lingkungan Hidup 15.16072 Pengayaan Konduktor dan Isolator 16.16073 Pengayaan Kehidupan di Kutub 16.16074 Pengayaan Susunan Tubuh Manusia 16.16075 Pengayaan Menjelajah Perut Bumi 16.16076 Pengayaan Menjelajahi Gurun 16.16077 Pengayaan Radioaktivitas 16.16078 Pengayaan Energi dan Aplikasinya 16.16079 Pengayaan Terumbu
Panen Sukun 21.160112 Pengayaan Bertanam Tanaman Buah dalam 19.660Pot113 Pengayaan Beternak Ayam Petelur secara 22.660ltensif114 Pengayaan Budidaya Vanili 9.160115 Pengayaan Keterampilan Keramik 18.160116 Pengayaan Kompor Briket Batubara 17.660117 Pengayaan Membuat Kerajinan dari Kayu 14.660118 Pengayaan Peluang Usaha Budidaya Lobster 18.660Air Tawar119 Pengayaan Peluang Usaha Budidaya Udang 22.660Galah120 Pengayaan Pembuatan Pupuk Kompos dari 18.660Limbah Rumah Tangga121 Pengayaan Pemeliharaan Terumbu
1.WAHER T.J. TARIHORAN, SH.MH
2.DAVID JOHNIE. SH
3.AFRINALDI, SH
Terdakwa:
CAO VAN HOANG
36 — 18
denganditarik menggunakan dua kapal:;Bahwa, alat tangkap pair trawl yang digunakan kapal penangkap ikanasing KM.KG.90946 TS dengan nahkoda CAO VAN HOANG bisa/dapatdigunakan untuk menangkap ikan hingga ke dasar laut;Bahwa, dalam penggunaannya alat penangkap ikan pukat hela dasar duakapal (pair trawl) bisa / dapat mengganggu dan merusak keberlanjutansumberdaya ikan karena menggunakan alat pemberat sehingga pada saatditarik menggunakan kapal, jaring tersebut sampai dasar laut sehingga bilaterdapat terumbu
1.DAVID JOHNIE. SH
2.AFRINALDI, SH
Terdakwa:
NGUYEN VAN KHANH
43 — 28
Bahwa alat penangkapan ikan pukat hela dasar dua kapal (pair trawls) yangdigunakan kapal penangkap ikan asing BV 92347 TS dengan nahkodaNguyen Van Khanh bisa/dapat digunakan untuk menangkap ikan hingga kedasar laut ;Bahwa dalam penggunaanya alat penangkapan ikan Pukat Hela dasar duakapal (pair trawls) bisa/dapat mengganggu dan merusak keberlanjutansumber daya ikan karena menggunakan alat pemberat sehingga saat ditarikmenggunakan kapal, jaring btersebut sampai ke dasar laut sehingga bilaterdapat terumbu
1.WAHER T.J. TARIHORAN, SH.MH
2.HENDRI SIPAYUNG, SH
3.RICKO ZA MUSTI, SH
Terdakwa:
TRAN HOANG TRUNG
52 — 26
Pada Head Rope dilengkapi dengan pelampung dan padaGround Rope dilengkapi dengan pemberat besi atau rantai sehingga jaringtenggelam di dasar perairan dan mengaduk semua Sapuan dasar perairan.Halaman 35 dari 35 Putusan Nomor 28/Pid.SusPrk/2016/PN Ransemua biota yang dilewati masuk kedalam kantong termasuk ikanikankecil, terumbu karang lunak dan lumpur pun ikut didalamnya.
122 — 16
tubuh, tulang ikan patahpatah, dan daging lunak ataubahkan hancur dan gelembung renangnya pecah serta organ dalam lainnyamengalami kerusakan;Bahwa menurut ahli kapal yang digunakan oleh para Terdakwa adalahkapal nelayan kecil yang memiliki kapasitas 4 GT (Gross Ton) kebawah;Bahwa dampak yang ditimbulkan perbuatan tersebut adalah merugikan danmembahayakan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannyakhususnya terhadap regenerasi, keseimbangan dan stabilitas potensi ikandan lingkungan ekosistem terumbu
Yogi Fransis Taufik SH
Terdakwa:
DANG VAN AN
124 — 35
Demikian pula dengan pengalaman sendiri saat praktek akhir di kapalTrawl selama 4 (empat) bulan di sekitar Laut Arapura betapa hancurnyaekosistim dan lingkungan perairan tersebut saat berpuluh puluh kapalpukat udang merusak sumberdaya ikan dan perairan di Laut Arapuratersebut, hal dmk ditandai dengan banyaknya terumbu karang yang ikutterbawa dalam alat tangkap jarring trawl .Halaman 31 Putusan Nomor 16/ Pid.SusPrk/ 2021/ PN Tpg Perairan Bagan Siapi api hingga saat ini belum pulih lingkungannya akibatberoperasinya
119 — 8
Pangkep, menjabatsebagai Kepala Pengawasan dan Perlindungan Sumber Daya ekosistim Kelautan;e Bahwa penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak adalah sangat dilarangoleh UU, karena dapat merugikan dan membahayakan kelestarian sumber daya ikan danatau lingkungannya khsusunya regenerasi, stabilitas, dan keseimbangan potensi ikan danekosistem terumbu karang;13e Bahwa hasil tangkapan dengan menggunakan bahan peledak secara kasat mata dapatdilihat bahwa ikanikan mengalami: kerusakan pada fisik tubuh
Roger L.V. Hermanus, SH
Terdakwa:
1.LOT AMBARI Alias LOT
2.SIMON DABAHO Alias SIMON
3.JUN DABAHO Alias JUN
4.NIAS SILA Alias NIAS
423 — 73
kalau menangkap ikandengan mengunakan bahan peledak berupa bom dapat berakibat orang yang20mengunakannya meninggal dunia apabila bom tersebut meledak ketika belum sempatdilempar karena masih berada di tangan orang yang mau melempar bom tersebut ;> Bahwa benar para terdakwa mengetahui kalau menangkap ikan denganmengunakan bahan peledak berupa bom dapat merugikan atau membahayakankelestarian sumber daya ikan atau lingkungan biota laut di sekitar perairan Desa KupaKupa dan pulau Meti dengan hancurnya terumbu
1095 — 2159
Bahwa kriteria baku kerusakan ekosistem menurut Pasal 21 ayat (3) UUPPLH,meliputi:Putusan Nomor 28/Pid.Sus/2015/PN.Blg Halaman 60 dari 153 halamankriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa;kriteria baku kerusakan terumbu karang;kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran2hutan dan/atau lahan;kriteria baku kerusakan mangrove;kriteria baku kerusakan padang lamun;kriteria baku kerusakan gambut;kriteria baku kerusakan karst; dan/atau> > Ookriteria baku kerusakan
Bahwa penjelasan Pasal 21 ayat (3) UUPPLH memberikan penjelasan terhadapmaksud produksi biomassa, kriteria baku kerusakan tanah untuk produksibiomassa, kriteria baku kerusakan terumbu karang, dan kerusakan lingkunganhidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan.e produksi biomassa adalah bentukbentuk pemanfaatan sumber daya tanahuntuk menghasilkan biomassa.e kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah ukuran batasperubahan sifat dasar tanah yang dapat ditenggang berkaitan
dengan kegiatanproduksi biomassa.e Kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa mencakup lahanpertanian atau lahan budidaya dan hutan.e kriteria baku kerusakan terumbu karang adalah ukuran batas perubahan fisikdan/atau hayati terumbu karang yang dapat ditenggang.e kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/ataulahan adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang berupa kerusakandan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutandan/
Terumbu karang; dan 20. Kawasan koridor bagi jenis satwaatau biota laut yang dilindungi. Kawasan lindung tersebut merupakan wilayahyang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidupyang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
1.Samba Sadikin,S.H
2.Pewira Saputra,SH
Terdakwa:
PT ICHTIAR GUSTI PUDI
474 — 312
Baku kerusakan lingkungan hidup berdasarkan Pasal 21 ayat (2)UUPPLH, meliputi baku kerusakan ekosistem dan kriteria baku kerusakanakibat perubahan iklim; Bahwa kriteria baku kerusakan ekosistem menurut Pasal 21 ayat (3)UUPPLH, meliputi: a. kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa;b. kriteria baku kerusakan terumbu karang;Cc. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitandengan kebakaran hutan dan/atau lahan;d. kriteria baku kerusakan mangrove;e. kriteria baku kerusakan padang
Selanjutnya, kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklimmenurut Pasal 21 ayat (4) UUPPLH, didasarkan pada parameter antaralain:a. kenaikan temperatur;b. kenaikan muka air laut;c. badai; dan/atauPenjelasan Pasal 21 ayat (3) UUPPLH memberikan penjelasanterhadap maksud produksi biomassa, kriteria baku kerusakan tanahuntuk produksi biomassa, kriteria baku kerusakan terumbu karang,dan kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaranhutan dan/atau lahan.
1.WAHER T.J. TARIHORAN, SH.MH
2.AFRINALDI, SH
Terdakwa:
PHAN VAN TINH
53 — 29
Putusan Nomor 9/Pid.SusPrk/2017/PN RanBahwa, alat tangkap pair trawl yang digunakan kapal penangkap ikanasing KM.BV.0595 TS dengan nahkoda PAHN VAN TINH bisa / dapatdigunakan untuk menangkap ikan hingga ke dasar laut;Bahwa, dalam penggunaannya alat penangkap ikan pukat hela dasardua kapal (pair trawl) bisa / dapat mengganggu dan merusakkeberlanjutan Ssumberdaya ikan karena menggunakan alat pemberatsehingga pada saat ditarik menggunakan kapal, jaring tersebut sampaidasar laut sehingga bila terdapat terumbu
1.MUHAMMAD BAYANULLAH
2.RIESKI FERNANDA, SH
3.NATANIA OKTARIANI ZULIROYANA, SH
Terdakwa:
PHAN LONG NHE
58 — 33
Semua biota yang dilewati masukke dalam kantong termasuk ikanikan kecil, terumbu karang lunakdan lumpurpun ikut didalamnya. Setelah jaring ditarik selama waktuyang dibutuhkan dan dirasakan muatan ikan cukup, maka tahapselanjutnya pengangkatan jaring. Awal mula pengangkatan keduakapal saling berkomunikasi, tali penarik jaring trawl pada kedua kapaldigulung sehingga kedua kapal semakin merapat dan jaring mulaiterlinat. Jarak kedua kapal dekat dan bagian kantong diangkat keataskapal utama.
1.WAHER T.J. TARIHORAN, SH.MH
2.AFRINALDI, SH
Terdakwa:
VO VAN TUAN
73 — 33
penggunaannya denganditarik menggunakan dua kapal;Bahwa, alat tangkap pair trawl yang digunakan kapal penangkap ikan asingKM.BV.0027 TS dengan nahkoda VO VAN TUAN bisa / dapat digunakanuntuk menangkap ikan hingga ke dasar laut;Bahwa, dalam penggunaannya alat penangkap ikan pukat hela dasar duakapal (pair trawl) bisa / dapat mengganggu dan merusak keberlanjutansumberdaya ikan karena menggunakan alat pemberat sehingga pada saatditarik menggunakan kapal, jaring tersebut Sampai dasar laut sehingga bilaterdapat terumbu
1.SENOPATI, S.H.
2.DAVID JOHNIE. SH
3.AFRINALDI, SH
Terdakwa:
NGUYEN QUANG
47 — 25
buahkapal ; Bahwa alat penangkap ikan pukat hela dasar dua kapal(pair trawl) yang digunakan kapal penangkap ikan asing BV 95858 TSdengan nahkoda Nguyen Quang bisa/dapat digunakan untuk menangkapikan hingga ke dasar laut ; Bahwa dalam penggunaannya alat penangkap ikan pukathela dasar dua kapal (pair trawl) bisa/dapat mengganggu dan merusakkeberlanjutan Ssumberdaya ikan karena menggunakan alat pemberatsehingga pada saat ditarik menggunakan kapal, jaring tersebut sampaidasar laut sehingga bila terdapat terumbu
GERRY ANDERSON GULTOM SH
Terdakwa:
ZAWE
126 — 50
Penangkapan Ikan (SIPI) dan SuratPersetujuan Berlayar (SPB) dari Pemerintah Republik Indonesia jika tidakmemiliki SIUP, SIPI, dan SPB berarti melanggar UU No. 45 Tahun 2009tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.Bahwa Ahli menjelaskan bahwa penggunaan Alat tangkap jenis pukat trawldapat mengakibatkan menurunnya kelestarian Sumber daya ikan danmengancam' kelestarian lingkungan sumber daya ikan, karenapengoperasian jaringnya sampai ke dasar laut sehingga dapat merusakdasar laut dan terumbu
Arief Wirawan, SH. MH.
Terdakwa:
1.Sandi Lao Tri Putra alias Sandi
2.Dewa Gede Santika
3.Zakaria
53 — 22
Habitat alami udang lobster adalah kawasan terumbu karang diperairan yang dangkal hingga 100 m di bawah permukaan laut, di Indonesiabanyak ditemukan di perairan Barat pulau Sumatera, Perairan Selatan pulauJawa sampai ke daerah NTB.