Ditemukan 468 data
Terbanding/Penggugat : AMINUDDIN
76 — 47
Oleh karena itulan pendekatan yangmesti dilakukan untuk menuntaskan masalah ini, haruslah jauh dari sikappendekatan yang bersikap formalistic legal thinking secara sempit danekstrem;Menimbang, bahwa setelah dipelajari gugatan Terbanding semulaPenggugat tersebut, ternyata telah tercantum dalil adanya hubungan dankepentingan hukum Terbanding semula Penggugat untuk mengajukan gugatanterhadap Pembanding semula Tergugat di persidangan karena belum dilunasinyautang piutang yag diperjanjikan.
dari 44 Putusan Nomor 36/PDT/2021/PT SMRTergugat, dipertinbangkan secara khusus oleh Majelis Hakim Tingkat Bandingsebagai berikut:Bahwa mengenai dalil eksepsi tersebut di atas, dipertimbangkan denganberpedoman bahwa dalam memeriksa dan mengadili suatu perkara sesualdengan sifat hukum acara perdata Indonesia yang bersifat sederhana,cepat dan biaya ringan, maka sistem pendekatan hukum yangdipergunakan, tidaklah boleh bersifat terlalu Kaku (Sstricht law) dan bersifatformalistik (formalistic legal thinking
171 — 57
SH, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Jilid 1.Hlm.340341)Penerapan pasal 23 ayat (1) UU Nomor 11 tahun 2012 tentang SistemPeradilan Pidana Anak hendaknya jangan diterapkan secara strict law danformalistic legal thinking.
76 — 39
yang ada 5Menimbang, bahwa terlepas dari memori banding tersebutdiatas, MajelisHakim Tinggi tidak sependapat dengan putusan tersebut, dengan pertimbanganbahwa, gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima, hanya karenadidalam posita, tertulis katakata tidak menimbulkan kerugian bagi penggugatbaik materiil maupun immaterial, yang selanjutn ya dianggap kabur dan tidak jelasMenimbang, bahwa didalam beberapa putusan Mahkamah Agung,ditegaskan bahwa, Hakim tidak perlu terlalu formalistic justice thinking
171 — 865
SH, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Jilid 1.Hlm.340341)Penerapan pasal 23 ayat (1) UU Nomor 11 tahun 2012 tentang SistemPeradilan Pidana Anak hendaknya jangan diterapkan secara strict law danHalaman 6 dari 15 Putusan SelaNomor 3/Pid.Sus Anak/2018/PN.MII.formalistic legal thinking.
783 — 3811
(hal. 335).Penerapan yang terlampau strict law atau formalistic legal thinking, sehinggamenuntut segala sesuatu due process tanpa discretion, sering mendatangkanakibat yang tidak adil (unjust result). Misalnya seorang pembunuh atauHal. 21 dari 38 Hal Put.Sela No.529/Pid.Sus/2016/PN.JKT.Brt.penyelundup extasy sebanyak 100.000 biji.
Yahya harahap, SHpada Kesimpulan dan saran :Pasal 56 ayat (1) KUHAP, jangan diterapkan secara strict law danfoemalistic legal thinking. Pasal tersebut tidak diterapkan secara kaku tapi harus " dilenturkansehingga tidak menimbulkan akibat yang jelek dan ketidakadilan (poerlyand injustice). Oleh karena itu, putusan MA No. 1565 K/Pid/1991, jangan diangkat dandiajdikan sebagai stare decisis.
15 — 4
Bahkan pada saatPemohon ingin mengajak Termohon mencari tempat tinggal sendiri terpisahdari orangtua namun dari pihak Termohon sangat sulit untuk diajak mandiri,selalu berpikiran negatif (negative thinking) terhadap keluarga Pemohon,hingga selalu menuduh bahwa ada pihak ketiga dari hubunganperkawinannya.Bahwa dipertengkarannya Pemohon juga pernah dijambak, dipukulbahu/ lengannya, dan ditampar beberapa kali.
Bahkanpada saat Pemohon ingin mengajak Termohon mencari tempat tinggalsendiri terpisah dari orangtua namun dari pihak Termohon sangat sullituntuk diajak mandiri, selalu berpikiran negatif (negative thinking) terhadapkeluarga Pemohon, hingga selalu menuduh bahwa ada pihak ketiga darihubungan perkawinannya.Putusan Nomor : 2536/Pdt.G/2019/PA.BL hal. 22 dari 47 halaman> Bahwa dipertengkarannya Pemohon juga pernah dijambak, dipukul bahu/lengannya, dan ditampar beberapa kali.
78 — 55 — Berkekuatan Hukum Tetap
Raya Pondok Cabe Blok ANo. 10 11 Tangerang adalah pemegang lisensi tunggal di Indonesia daribuku buku berjudul :1.Buku berjudul BERPIKIR DAN BERJIWA BESAR dengan judul asli TheMagic Of Thinking Big, karangan David J Schwartz ;.
Terbanding/Penuntut Umum II : NURHIDAYATI, SH
Terbanding/Penuntut Umum I : A. ASBEN AWALUDDIN, S.H
28 — 16
Maka dasar fakta hukumitulah Hakim Tingkat Pertama menerapkan hukum yang seadiladilnyadalam putusannya.Dan yang terpenting Yudex Pactie Tingkat Pertama Yang MemeriksaPerkara ini dapat menentukan Tujuan Hukum, Rasa Keadilan, RasaKepastian, dan Rasa Kemamfaatan sebab jika Hakim Tingkat Pertamamenerapkan hukum secara tidak Professional dan bersikap formalisticlegal thinking maka akan kaku dan hanya menjadi corong undangundangsebagaimana yang di terapkan dalam ajaran Hukum Murni bahwa hukum ituharus
19 — 4
Bermula dari sifat dan karakter Tergugat yang kaku / keras, halmana dalam setiap menanggapi / mensikapi segala sesuatuTergugat selalu Negathive Thinking, sehingga dampaknya setiapmasalah yang sebenarnya sepele selalu berakibat menjadi masalahbesar oleh Tergugat, apabila Penggugat berusaha menjelaskanTergugat tidak mau menerima justru salah paham sehinggatimbulpercekcokan / pertengkaran ;5.2.
51 — 48 — Berkekuatan Hukum Tetap
tersangka / Terdakwa bukan hanya denganmemberikan surat pernyataan tidak bersedia didampingi penasihat hukumsebagaimana dilakukan kepada Terdakwa ;Meskipun Surat Pernyataan Tersangka Tidak Bersedia DidampingiPenasihat Hukum. dari tersangka ini ada, seharusnya tidak dapat melumpuhkan dan/atau menghilangkan ketentuan undangundang yang mewajibkan pejabat yangbersangkutan untuk menunjuk penasihat hukum bagi tersangka sebagaimanaditegaskan Pasal 56 ayat (1) KUHAP ;Dari segi pendekatan formalistic legal thinking
1.DARWIN LAMID
2.LENNY MAYDALENA
Tergugat:
1.YULISNA
2.Hartini anak alm Sajoeti Lamid
3.ANDRIES anak alm Sajoeti Lamid
4.nelwati anak alm Sajoeti Lamid
70 — 13
Hukum Acara PerdataIndonesia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1998, halaman 115) :Menimbang, bahwa dalam memeriksa dan mengadili Suatu perkarasesuai dengan sifat hukum acara perdata Indonesia yang bersifat sederhana,cepat dan biaya ringan, maka sistem pendekatan hukum yang dipergunakan,tidaklan boleh bersifat terlalu kaku (stricht law) dan bersifat formalistik(formalistic legal thinking), karenanya Majelis Hakim harus dengan arif danbijaksana memperhatikan dengan baik peristiwa dan fakta kejadian yangsebenarnya
180 — 70
patut dijaga,karena penegakan hukum formil berdasarkan sisten pendekatan Strict law atau formalisticlegal thinking, adalah sesuai dengan Deklarasi hak asasi manusia dan Miranda Rule atauMiranda Principle hal tersebut merupakan nilai yang inherent pada diri manusia akibatnyaapabila mengabaikan hal itu dipandang juga sebagai telah bertentangan dengan hak asasimanusia dan hukum, sehingga kewajiban untuk memenuhi ketentuan hukum acara pidanadalam setiap tingkat pemeriksaan bersifat imperative ;Menimbang
360 — 24
Tergugat selalu curiga, cemburu berlebihan,negative thinking serta meluapkan emosi yang tidak terkendalldengan melempar serta membanting bendabenda yang adadisekitarnya, sebagai contoh : Tergugat pernah membanting teleponrumah dan membanting handphone Penggugat.Bahwa atas peristiwa tersebut Penggugat memutuskan untuk pulangkerumah orang tua Penggugat selama 2 ( dua) bulan.Bahwa atas pertengkaran tersebut Baik Tergugat dan Penggugat telah dimediasi oleh keluarga Penggugat khususnya oleh kakak dan
IWAN JANI SIMBOLON, S.H.
Terdakwa:
1.SIMON SULO
2.JHON DASSI
55 — 26
Hornsby mengatakan,wanting, thinking and intentionally doing as an interdependent triad concepsKehendak, berpikir dengan sengaja melakukan, merupakan konsepkonsepyang saling berhubungan;Menimbang, bahwa hal di atas juga sejalan dengan Doktrin ilmu hukumpidana, yang menyatakan bahwa unsur Sengaja atau yang lebih dikenaldengan istilan Opzet atau Dolus diartikan sesuatu yang dilakukan olehpelakunya harus diketahui, dikehendaki dan disadari akan akibatnya.
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum I : SYARKIYAH M, S.H., M.H.
Terbanding/Penuntut Umum II : NURHIDAYATI, S.H.
23 — 16
Maka dasar fakta hukumitulah Hakim Tingkat Pertama menerapkan hukum yang seadiladilnyadalam putusannya.Dan yang terpenting Yudex Pactie Tingkat Pertama YangMemeriksa Perkara ini dapat menentukan Tujuan Hukum, Rasa Keadilan,Rasa Kepastian, dan Rasa Kemamfaatan sebab jika Hakim TingkatPertama menerapkan hukum secara tidak Professional dan bersikapformalistic legal thinking maka akan kaku dan hanya menjadi corong undangundang sebagaimana yang di terapkan dalam ajaran Hukum Mumi bahwahukum itu hams bersih
68 — 30
Putusan No.1090/Pdt.G/2019/PA Sgm.dengan alasan yang tidak jelas bahkan menuduh keluarga tergugatmenguasai harta keluarga tergugat, kondisi ini di perparah karenapenggugat selalu negatif thinking ke keluarga tergugat. Faktafakta lainpenggugat seringkali salah paham bahkan bertengkar dengan orang laindengan alasan yang tidak jelas dan emosional.
63 — 34
Sehingga dalam putusan JudexFactie Tingkat Pertama telah memberikan penerangan hukumkepada masyarakat sebagai bentuk konkrit pembangunan nasionalbidang hukum secara Distinctive thinking (terang, jelas, mampumembedakan satu dengan yang lainnya tidak rancu) dalam suatuperkara pidana, khususnya Terdakwa a.n.PRAKA KURNIAB EFENDIJuga terhadap unsurunsur pidana yang telah cukup dipertimbangkandalam putusan Judex Factie karena pertimbangan hukum JudexFactie benar, tepat, dan jelas sesuai dengan fakta hukum
9 — 0
Jember tanggal 17 Juni 2010, kalau Termohonmemang mempunyai sifat iri kepada Pemohon apabila Pemohonmember sesuatu. kepada orang tua dan saudara Pemohon, sedangkanPemohon tidak pernah perhitungan apabila Termohon member baikberupa uang maupun keperluan orang tua Termohon;Bahwa memang tidak benar pada saat Termohon hamil 8 bulanPemohon mempunyai hubungan dengan wanita lain, wanita yangdituduhkan tersebut hanya teman biasa adanya, mungkin~ karenaTermohon dalam keadaan hamil sehingga Termohon negative Thinking
99 — 34
agar terdakwa dipidana denganpidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan, namun menurut hematMajelis Hakim hal tersebut sangat tidak memenuhi pertanggungjawaban/ rasakeadilan serta tidak seimbang dengan perbuatan terdakwa;Menimbang, bahwa hal tersebut sematamata demi penerapan keadilanhukum sebagai salah satu tujuan hukum disamping kemanfaatan dan kepastianhukum, dimana dalam era yang berlangsung sekarang lebih menekankan kepadaHakim agar tidak bersikap Strict Law dan formalistic Legall Thinking
NATALIA KATIMPALI, SH
Terdakwa:
WANDRI BINOL alias WANDI
33 — 15
Hornsby mengatakan, wanting, thinking and intentionally doing as aninterdependent triad conceps Kehendak, berpikir dengan sengaja melakukan, merupakankonsepkonsep yang saling berhubungan.Menimbang, bahwa hal di atas juga sejalan dengan Doktrin ilmu hukum pidana, yangmenyatakan bahwa unsur Sengaja atau yang lebih dikenal dengan istilah Opzet atau Dolusdiartikan sesuatu yang dilakukan oleh pelakunya harus diketahui, dikehendaki dan disadari akanakibatnya.