Akan tetapi dari sudah pandang lain, bahwaPenggugat telah mengusir Tergugat dengan alasan Tergugat jarang pulang, kalaupulang dalam keadaan mabuk, Majelis Hakim memberikan pertimbangansebagaimana terurai di bawah ini;Menimbang, bahwa menurut kitab Al fiqghu al Manhaji ala Madzhabi alImam al Syafil (Suarabaya : Al Fithrah, 2000) juz IV, yang dinukil oleh NU onlinedengan judul Istri Dianggap Nusyuz bila Melakukan Hal ini, menjelaskan bahwa :seorang perempuan akan dianggap nusyuz apabila ia keluar rumah

Musthafa dalam Kitab Al Fighul Manhaji, DamaskusDarul Qalam Jilid Il tahun 2013 Halaman 274 disebutkan sebagai berikut:Rukun waris ada 3 yakni; 1. Orang yang mewariskan (al muwarrits)/Pewaris.2.Orang yang mewarisi (al warits). 3.Harta warisan (al Mauruts) yakni hartawaris yang ditinggalkan.

Bahwa, perbuatan Termohon dapat dikatakan nusyuz sebagaimanadalam kitab Fathul Qarib Syaikh Muhammad bin Qasim, (2000, hal. 239),menjelaskan bahwa Nusyuz juga mengakibatkan konsekuensi hukumberupa terputusnya nafkah,gidsig gawd jot liuAda dua hal yang bisa gugur akibat Nusyuz, yakni hak gilir dan hakmendapatkan nafkah, jelas Syaikh Muhammad.Dalam kitab al Figh al Manhaji dijelaskan juga bahwa, seorangperempuan akan dianggap Nusyuz apabila, ia keluar rumah dan bepergiantanpa seizin suami, tidak membukakan

Dalam Kitab alFigh al Manhaji dijelaskan bahwa seorangperempuan akan dianggap nusyuz apabila ia keluar rumah danbepergian tanpa seizin suami, tidak membukakan pintu bagi Ssuamiyang hendak masuk, dan menolak ajakan suami untuk berhubungansuamiistri padahal ia tidak sedang uzur seperti sakit atau lainnya,atau saat Suami menginginkannya namun ia sibuk dengan hajatnyasendiri, dan lainnya.

Masih berkaitan dengan nomor 9 di atas, lebih lanjut dalam lanjutan teks diKitab Al Figh Al Manhaji dijelaskan, bahwa seorang perempuan akandianggap nusyuz apabila ia keluar rumah dan bepergian tanpa seijinsuami. Dijelaskan dalam QS.

Tergugat pergi meninggalkan Penggugat atas kehendak sendiritanpa diusir oleh Penggugat sehingga Majelis Hakim menilai bahwa tidakmengabdinya Penggugat terhadap Penggugat bukan atas kehendak sendirimelainkan atas sikap Tergugat yang pergi dengan sengaja meninggalkanPenggugat tanpa mengajak Penggugat untuk tinggal bersama membina rumahtangga.Menimbang, bahwa dalam hal menghukumi sikap Penggugat tersebut,Majelis hakim mengambil alin pendapat Mustafa al Khin dan Musthafa al Bughadalam kitab al Fiqh al Manhaji

Bahwa Saksi menjelaskan apa yang diuraikan dalam ilmu Figihsebagai berikut : Bahwa dasar hukum pernikahan telah dijelaskan dalam bukuFigih Al Manhaji Juz 4 yang disusun oleh DR. Mustofa Al Khin dan DRMustofa Al Bugho.

yang sebelumnya telah memesan grap dankemudian Pemohon berusaha untuk mencarinya namun tidak kunjungbertemu sebab ketika saat itu di hubungi melalui ponsel Termohon tidakdiangkat dan bahkan Pemohon sempat menanyakan kepada tante Termohonakan tetapi tidak mengetahui juga karena Termohon saat itu tidak pamitkepada Tante Termohon maka oleh karenanya dengan terjadinya keadaandan kenyataan fakta yang demikian ini sebagaimana diuraikan dalam butirangka 16 diatas dengan mengutip dalam kitab al Figh al Manhaji

Bahwa, terhadap Termohon yang telah diakui keluar atau pergi daritempat tinggal bersama tidak dengan seijin Pemohon dan juga tidak melakukankewajiban sebagai mana layaknya suami isteri maka dengan mengutip dalamkitab al Figh al Manhaji dan QS an Nisa : 34 dijelaskan Termohonsebagai seorang isteri telah memenuhi yang dikategorikan sebagai isteri yangnusyuz oleh karenanya Termohon sebagai isteri yang nusyuz secara hukumakan terputus kewajiban dari Pemohon sebagai suaminya ;16.

AnNisaa (4) ayat 34);Kitab alFigh al Manhaji : mempertanggung jawabkan perempuanakan mempertimbangkan Nusyuz yang disetujui keluar rumah danbepergian tanpa seizin suami, tidak membukkakan pintu bagi yangmau masuk, dan ganti ajakan ia tidak sedang uzur seperti sakit ataulainnya,lbnu Katsir Rahimatullah berkata, Nusyuz adalah meninggalkanperintah suami, menentangnya dan membencinya,Bahwa Tergugat Rekonvensi tidak mengerti yang dimaksud dankatagori ister!

kepadaPemohon Termohon tidak hanya itu Pemohon juga demi Termohonmeminjam uang ke BRI untuk mencukupi kehidupan Termohon danPemohon beserta anakanaknya sehingga tidak benar jika Pemohonlepas tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga malah sebaliknyaTermohonlah yang lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai isteriyang saleha dan menjadi isteri yang berani kepada suaminya (isteridurhaka/isteri nusyuZz);.10.Bahwa sebagaimana yang dijelaskan Mustafa al Khin dan Musthafa al Bugha dalam al Figh al Manhaji

Bahwa selain itu, Penggugat pada poin (13) dalam gugatannyamengenai tuntutan nafkah mutah dan nafkah masa lalu Tergugatmerasa tidak ada kewajiban lagi untuk memenuhi nafkah tersebutkarena Penggugat telah nusyuz :Bahwa dalam kitab al fiqih al Manhaji dijelagkag dugacbaawesReangperempuan akan diangap Nusyuz apabila: 0. 89//Pdt.G/2020/PA.Mksa keluar rumah dan bepergian tanpa seizin suami, tidakmembukakan pintu bagi suami yang hendak masuk rumah, danmenolak ajakan suami untuk berhubungan suamiistri padahal

mengetahui halinwal penyebab pertengkaran antara Pemohon dan Termohon tersebut,sehingga dalil penyebab pertengkaran Pemohon dan Termohon yangmenyatakan bahwa Termohon telah selingkuh dengan lakilaki lain bahkan telahmelakukan video call tanpa berbusana, serta Termohon tidak dapatmenjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dianggap tidak terbukti.Menimbang, bahwa dalam menyikapi hal tersebut diatas, Majelis hakimmengambil alih pendapat Mustafa al Khin dan Musthafa al Bugha dalam kitabal Fiqh al Manhaji

Dalam kitab al Figh al Manhaji dijelaskan jugaHal. 19 dari 50 Hal.

berjudul SIAPAKAH SYIAH ITU;

Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa yang dimaksudNusyuz adalah, wanita keluar dari rumah suaminya tanpa ada alasanyang benar hal itu sejalan dengan posita Pemohon Konvensi pada poin 7.4.Termohon selama Pemohon kerja di Kalimantan Timur ada keluar rumahsebanyak 5 (lima) kali tanpa seizin Pemohon sebagai suam/ dan haltersebut diperkuat dengan kitab al Fignh al Manhaji bahwa seorangperempuan akan dianggap Nusyuz apabila ia keluar rumah dan bepergiantanpa seizin suami, tidak membukakan pintu bagi suami

ABA berjudul AMALAN MULIA DI BULAN RAMADHAN

acara keluargaTermohon, tidak terbukti.Menimbang, bahwa dalil Pemohon bahwa Termohon telah berlaku nusyuzkarena mengingkari kesepakatan bersama untuk membeli mobil dan membawauang sebesar Rp190.000.000,00 (seratus Sembilan puluh ribu rupiah) sertaemas sehingga Pemohon menduga Termohon ingin mempermalukan Pemohonatas tindakannya tersebut.Menimbang, bahwa dalam hal menghukumi sikap Termohon tersebut,Majelis hakim mengambil alin pendapat Mustafa al Khin dan Musthafa al Bughadalam kitab al Fiqh al Manhaji

Pemohon merasa dikhianati dandisakiti hatinya, namun Pemohon selalu sabar dan berusaha tenang.Termohon dalam menjalankan Rumah tangga dapat di persamakan telahdurhaka kepada Pemohon/suami, hal tersebut tergolong sebagaiPerbuatan nusyuz istri/Termohon sebagaimana dijelaskan dalam:al figih al manhaji ala madzhab al imam al syafii (Surabaya : al Fitrah,2000), Juz IV, halaman 106 defenisi Nusyuz:Nusyuz nya seorang perempuan ialah sikap durhaka yangditampakkannya di hadapan suami dengan jalan tidak melaksanakanapa

Bahwa Penggugat Rekonvensi merupakan Istri yang Nusyuz yangdurhaka karena tidak memberlakukan Suaminya sebagaimana perilaku istriyang baik dan tidak menghargai perubahan suami yang ingin menjadi lebihbaik sebagaimana kala Syaikn Muhammad Bin asim dalam kitab "FathulQarib (2000, hal 239) yang kaidahnya "ada dua hal yang bisa gugur akibatNusyuz, yakni hak gilir dan hak mendapatkan Nafkah", juga dalam kitab "alFigh al Manhaji dijelaskan juga bahwa seorang perempuan akan dianggapNusyuz apabila la keluar

PRAMenimbang, bahwa Wasiat adalah harta yang diberikan oleh pemiliknyakepada orang lain setelah si pemberi harta meninggal duniaMenimbang, bahwa Wasiat adalah pemberian sesuatu dari seseorang kepadaorang lain ketika dia masih hidup dengan niat Shodaqoh, akan tetapi penyerahankepemilikannya mulai berlaku ketika sipemilik harta meninggal dunia, hal inisebagaimana penjelasan dalam Kitab Alfiqhu al Manhaji ala Madzhabi al imamassyafii yaitu wasiat secara istilah syari adalah akad tabarru atas hak kepemilikanharta