Kabupaten Berau Nomor 2Tahun 2009 tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan MinumanBeralkohol, Undangundang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana (K.U.H.A.P.), Undangundang Republik Indonesia Nomor: 48 Tahun 2009 tentang KekuasaanKehakiman, Undangundang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 2 Tahun 1986tentang Peradilan Umum serta peraturan perundangundangan lain yangberkaitan dengan perkara ini;Halaman

Atas keterangan saksi diatas, Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan;Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagaiberikut:ABDUL MUNIF dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa ahli adalah staf seksi pembiayaan kesehatan pada Dinas Kesehatan; Bahwa latar belakang pendidikan ahli adalah farmasi; Bahwa obat jenis Tryhexyphinidyl adalah jenis obat keras yang pemakaiannyaharus menggunakan resep obat;Halaman 7 dari 14 Putusan Nomor : 124/Pid.Sus/2017/PN.Jmr Bahwa pengedaran

WIBbertempat di rumah saksi Agus Riyanto di samping dusun Jatiagung, DesaGumukmas, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember Terdakwa telahHalaman 8 dari 14 Putusan Nomor : 124/Pid.Sus/2017/PN.Jmrditangkap oleh anggota Polsek Gumukmas karena Terdakwa menjual obatTrihexyphenidyl dan Dextro tanpa ijin; BahwaTerdakwa bersama dengan saksi Agus membeli obatobatan tersebutsecara patungan, dan Terdakwa akan mendapatkan keuntungan sebesar 40persen sedangkan saksi Agus sebesar 60 persen dari hasil penjualan; Bahwa cara pengedaran

,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu adalah sebagaimana dirumuskan dalampasal 98 ayat (2) dan (3) UndangUndang RI No.36 Tahun 2009 tentangKesehatan;Menimbang, bahwa pasal 98 ayat (2) dan (3) UndangUndang RI No.36Tahun 2009 tentang Kesehatan dirumuskan sebagai berikut:2) Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarangmengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obatdan bahan yang berkhasiat obat.3) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran

Ayat(3) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutupelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan Peraturan Pemerintah. Perouatantersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :Berawal pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 2017 sekira jam 10.00 Wib,terdakwa Rahmat Ali Bin Alm. Alizar berangkat dari rumahnya di Kp.

Ayat (8) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah.3. Unsur sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan atau turutserta melakukan,Ad.1.

Ayat (8) Ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alatkesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkandengan Peraturan PemerintahMenimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi, barang bukti sertaketerangan terdakwa sendiri teroukti bahwa benar terdakwa telah turut sertamelakukan mengedarkan obat terlarang.

dalam dakwaan PRIMAIR diatas, dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksuddalam pasal 98 ayat (2) yaitu setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obatdan bahan yang berkhasiat obat dan ayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran

pertimbangan unsur dengan sengajadalam dakwaansubsidair ini dan unsur ini harus dinyatakan terpenuhi ;3 Unsur memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/ataualatkesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu yaitu setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat dan ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran

mengandung bahan aktif Dekstrometrorfan (tidak termasuk Narkotika,psikotropika dan daftar obat keras.Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwaterdakwa mengedarkan sediaan farmasi yaitu obat jenis dekstro yang tidak memenuhistandar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sertaterdakwa yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan didalam mengedarkan obat danbahan yang berkhasiat obat dan ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran

menyatakan bahwa : barang bukti berupa samplingTrihexyphenidil logo Y sebanyak 4 tablet yang disita dari terdakwaWAWAN ANDIKA, berdasarkan Identifikasi penggolongan obat sesualPeraturan Perundangundangan yang berlaku adalah sebagai berikut : Yang tergolong obat keras yaitu tablet Trinexyphenidyl produksi PT.Yarindo Bahwa, obat jenis Tryhexyphenidyl tersebut adalah jenis obat keras danterbatas, dimana pemakaiannya harus dengan resep dokter di saranakesehatan yang berizin dan ketentuan untuk penjualan, Pengedaran

samplingTrinexyphenidil logo Y sebanyak 4 tablet yang disita dari terdakwaHalaman 4 dari 15 Putusan Nomor 267/Pid.Sus/2019/PN JmrWAWAN ANDIKA, berdasarkan Identifikasi penggolongan obat sesualPeraturan Perundangundangan yang berlaku adalah sebagai berikut : Yang tergolong obat keras yaitu tablet Trihexyphenidyl produksi PT.Yarindo Bahwa, obat jenis Tryhexyphenidyl tersebut adalah jenis obat keras danterbatas, dimana pemakaiannya harus dengan resep dokter di saranakesehatan yang berizin dan ketentuan untuk penjualan, Pengedaran

Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harusmemenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan denganPeraturan Pemerintah.Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sediaan farmasi menurutpasal 1 angka 4 UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yangdimaksud dengan adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan alat kesehatan menurut pasal 1angka 4 UndangUndang No. 36 Tahun

Dengan demikian132 (seratus tiga puluh dua) lembar tersebut adalah uang palsu sehingga tidak dapatdigunakan sebagai alat pembayaran yang sah ;Bahwa sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor : /14/PBI/2004 tanggal 22Juni 2004 tentang Pengeluaran, Pengedaran, Pencabutan dan Penarikan sertaPemusnahan Uang Rupiah, disebutkan bahwa uang rupiah palsu adalah benda yangbentuknya menyerupai uang dan tidak memiliki tanda keaslian uang sebagaimanaditetapkan oleh Bank Indonesia ;Bahwa selain halhal tersebut

Nomor 07 tahun 2011tentang Mata Uang menyebutkan : Pengedaran adalah suatu rangkaian kegiatan mengedarkanatau mendistribusikan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ;Menimbang, bahwa berdasarkan persesuaian keterangan saksi MISRON aliasYUSRON, keterangan terdakwa dan keterangan almarhum NURYADIN alias GLOWOHGIPNO (Berita Acara Pemeriksaan di tingkat Penyidikan), serta diajukannya barang buktiberupa 132 (seratus tiga puluh dua) lembar uang kertas pecahan Rp.100.000, (seratus riburupiah

Nomor 07 tahun 2011tentang Mata Uang menyebutkan : Rupiah Palsu adalah suatu benda yang bahan, ukuran,34warna, gambar, dan/atau desainnya menyerupai Rupiah yang dibuat, dibentuk, dicetak,digandakan, diedarkan, atau digunakan sebagai alat pembayaran secara melawan hukum ;>Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor : /14/PBI/2004tanggal 22 Juni 2004 tentang Pengeluaran, Pengedaran, Pencabutan dan Penarikan sertaPemusnahan Uang Rupiah, disebutkan bahwa uang rupiah palsu adalah benda

yangbentuknya menyerupai uang dan tidak memiliki tanda keaslian uang sebagaimana ditetapkanoleh Bank Indonesia ;Menimbang, bahwa cirtciri keaslian uang rupiah nominal Rp.100.000, (seratus riburupiah) tahun Emisi 2004 tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor13/18/PBI/2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor6/28/PBI/2004 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Kertas Rupiah Pecahan 100.000(seratus ribu) tahun Emisi 2004 ;Menimbang, bahwa setelah Ahli yang bernama IBNU

Tidak terdapat Latent Image ;Berdasarkan kondisi sebagaimana diuraikan di atas maka Ahli berbendapat bahwa 132(seratus tiga puluh dua) lembar kertas tersebut adalah bukan uang pecahan Rp.100.000, tahun emisi 2004 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang spesifikasi teknis dandesainnya tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor : 13/18/PBI/2011 tanggal 1Agustus 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor356/28/PBI/2004 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Kertas Rupiah

.: B/191/BAP/PPNS/2019, dimana atas dakwaantersebut Terdakwa membenarkannya.Didepan persidangan telah didengar 2 (dua) orang Saksi bernama MAHMUDI dan HENIRISTIAWAN dimana kedua orang saksi tersebut juga ikut di lapangan dan membenarkan bahwaTerdakwa melanggar Peraturan daerah Kabupaten Sleman No. 8 Tahun 2007 Pasal 5 jo Pasal 30 ayat(1) jo Pasal 30 ayat (2) , Pasal 7 jo Pasal 30 ayat (3) tentang Pelarangan Pengedaran Penjualan danPenggunaan minuman Berakohol Golongan A, B dan C serta Peraturan Gubernur

Kabupaten Berau Nomor 2Tahun 2009 tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan MinumanBeralkohol, Undangundang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana (K.U.H.A.P.), Undangundang Republik Indonesia Nomor: 48 Tahun 2009 tentang KekuasaanKehakiman, Undangundang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 2 Tahun 1986tentang Peradilan Umum serta peraturan perundangundangan lain yangberkaitan dengan perkara ini;Halaman

Kabupaten Berau Nomor 2Tahun 2009 tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan MinumanBeralkohol, Undangundang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana (K.U.H.A.P.), Undangundang Republik Indonesia Nomor: 48 Tahun 2009 tentang KekuasaanKehakiman, Undangundang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 2 Tahun 1986tentang Peradilan Umum serta peraturan perundangundangan lain yangberkaitan dengan perkara ini;Halaman

bersikap sopan dan mengakui terus terang sehingga mempermudah jalannyapersidangan; Terdakwa merasa bersalah dan menyesal; Terdakwa belum pernah dihukum; Menimbang, bahwa dengan demikian hukuman yang akan dijatuhkan sebagaimanadalam amar putusan ini telah sesuai dengan rasa keadilan dan diharapkan dapatmenyadarkan terdakwa atas perbuatannya dan tidak mengulanginya lagi; Mengingat Ketentuan Pasal 6 ayat (1) dan (3) Peraturan Daerah Tingkat IIKabupaten Pangkep Nomor 11 Tahun 2006 tentang Larangan Pengedaran

Tuban;Bahwa penangkapan Terdakwa dikarenakan pengedaran obatobatan daftar Gyakni Pil LL (double L) tanpa adanya izin edar;Bahwa saksi pernah membeli 1x ( satu kali) Pil LL (double L) sebanyak 10(Sepuluh) butir dari Terdakwa dengan cara saksi datang kerumah terdakwa,kemudian saksi menyerahkan uang dan selanjutnya memberikan Pil LL (double L)kepada saksi;Bahwa harga pil LL (double L) yang saksi beli seharga Rp. 35.000,00 (tiga puluhlima ribu rupiah);Bahwa hasil dari penangkapan tersebut didapatkan

Tuban;Bahwa penangkapan Terdakwa dikarenakan pengedaran obatobatan daftar Gyakni Pil LL (double L) tanpa adanya izin edar;Bahwa hasil dari penangkapan tersebut didapatkan barang bukti berupa Obat jenispil LL (double L) sebanyak 84 butir, uang hasil penjualan pil LL sebesar Rp.30.000, (tigapuluh ribu rupiah), dan Satu buah sepatu warna coklat;Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 246/Pid.Sus/2019/PN. Tbn.

Tuban; Bahwa benar penangkapan Terdakwa dikarenakan pengedaran obatobatandaftar G yakni Pil LL (double L) tanpa adanya izin resmi untuk menjual belikan /mengedarkan;Halaman 8 dari 15 Putusan Nomor 246/Pid.Sus/2019/PN.

berisikan : 55 (lima puluh lima) paket obatdiduga jenis Hexymer setiap paket berisikan 4 (empat) butir.Y Didalam tas warna merah didalam kaleng bekas bertuliskan Xylitolberisi : 7 (tujuh) butir diduga obat jenis Tramadol, 3 (tiga) butir didugaobat jenis Hexymer.Yang seluruhnya obatobatan tersebut ditemukan didalam lemari dandidalam audio dalam room karoke serta, satu buah Handphone merkOppo warna hitam, uang tunai sejumlah Rp. 506.000, (lima ratus enamribu rupiah) yang merupakan hasil penjualan/pengedaran

berisikan : 55 (lima puluh lima) paket obat didugajenis Hexymer setiap paket berisikan 4 (empat) butir; Didalam tas warna merah didalam kaleng bekas bertuliskan Xylitol berisi: 7 (tujuh) butir diduga obat jenis Tramadol, 3 (tiga) butir diduga obatjenis Hexymer;yang seluruhnya obatobatan tersebut ditemukan didalam lemari dandidalam audio dalam room karoke serta, 1 (Satu) buah Handphone merkOppo warna hitam; uang tunai sejumlah Rp. 506.000, (lima ratus enamribu rupiah) yang merupakan hasil penjualan/pengedaran

paket berisikan 4 (empat) butir; Didalam tas warna merah didalam kaleng bekas bertuliskan Xylitol berisi: 7 (tujuh) butir diduga obat jenis Tramadol, 3 (tiga) butir diduga obatjenis Hexymer;yang seluruhnya obatobatan tersebut ditemukan didalam lemari dandidalam audio dalam room karoke serta, 1 (Satu) buah Handphone merkOppo warna hitam; uang tunai sejumlah Rp. 506.000, (lima ratus enamHalaman 14 dari 32 Putusan Nomor 111/Pid.Sus/2020/PN Cbd (Kesehatan)ribu rupiah) yang merupakan hasil penjualan/pengedaran

paket berisikan 4 (empat) butir;Halaman 16 dari 32 Putusan Nomor 111/Pid.Sus/2020/PN Cbd (Kesehatan) Didalam tas warna merah didalam kaleng bekas bertuliskan Xylitol berisi: 7 (tujuh) butir diduga obat jenis Tramadol, 3 (tiga) butir diduga obatjenis Hexymer;yang seluruhnya obatobatan tersebut ditemukan didalam lemari dandidalam audio dalam room karoke serta, 1 (Satu) buah Handphone merkOppo warna hitam; uang tunai sejumlah Rp. 506.000, (lima ratus enamribu rupiah) yang merupakan hasil penjualan/pengedaran

CiampeaBahwa keuntungan dari ANTONIUS KUDUS sebesar Rp 22.000.000, darihasul pengedaran uang rupiah palsu sebanyak 1200 lembar pecahan Rp100.000,.

Sedangkan RIDWANSYAH mendapat keuntungan sebesar Rp700.000, dari hasil pengedaran uang rupiah sebanyak 50 lembar dansebanyak 100 lembar pecahan Rp 50.000, sementara sebanyak kuranglebin 779 lembar uang rupiah palsu belum sempat diedarkan;Bahwa telah disita uang rupiah palsu pecahan Rp 100.000, antara lain :1) 2000 lembar dari Terdakwa ANTONIUS KUDUS ;2) 800 lembar dari Terdakwa ELLI;3) 779 lembar dari Terdakwa RIDWANSYAH;4) 2 lembar dari Terdakwa RINA FACHRIANI;Bahwa ANTONIUS KUDUS membuat ruang

CiampeaHalaman 9 dari 30 Putusan Nomor 674/Pid.B/2020/PN CbiBahwa keuntungan dari ANTONIUS KUDUS sebesar Rp 22.000.000, darihasul pengedaran uang rupiah palsu sebanyak 1200 lembar pecahan Rp100.000,.

Sedangkan RIDWANSYAH mendapat keuntungan sebesar Rp700.000, dari hasil pengedaran uang rupiah sebanyak 50 lembar dansebanyak 100 lembar pecahan Rp 50.000, sementara sebanyak kuranglebin 779 lembar uang rupiah palsu belum sempat diedarkan;Bahwa telah disita uang rupiah palsu pecahan Rp 100.000, antara lain :1) 2000 lembar dari Terdakwa ANTONIUS KUDUS2) 800 lembar dari Terdakwa ELLI3) 779 lembar dari Terdakwa RIDWANSYAH4) 2 lembar dari Terdakwa RINA FACHRIANIBahwa ANTONIUS KUDUS membuat ruang rupiah

Uang kertas @ 100.000 sebanyak 1 lembar dalam keadaan rusakHalaman 2 dari 33 Putusan Nomor 140/Pid B/2014/PN Wng10. 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dalam keadaanrusak (sobeksobek) dan 2 (dua) bungkus rokok Gudang Garam(hasil pengedaran uang palsu) semua barang bukti tersebut diatasdirampas untuk dimusnahkanSedangkan 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dengannomor seri BFC289469 dan 1 (satu) lembar uang kertas ratusan riburupiah dengan nomor seri XKT847388 digunakan untuk

Uang kertas @ 100.000 sebanyak 1 lembar dalam keadaan rusak.10. 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dalam keadaanrusak (sobeksobek) dan 2 (dua) bungkus rokok Gudang Garam(hasil pengedaran uang palsu), Sedangkan 1 (satu) lembar uangkertas ratusan ribu rupiah dengan nomor seri BFC289469 dan 1Halaman 21 dari 33 Putusan Nomor 140/Pid B/2014/PN Wng(satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dengan nomor seriXKT847388 tersebut terdakwa membenarkan ;Bahwa berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Uang kertas @ 100.000 nomer seri EGN225876 sebanyak 15lembar sejumlah Rp. 1.500.000., Uang kertas @ 100.000 nomer seri SEBO97747 sebanyak 21lembar sejumlah Rp. 2.100.000.1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dalam keadaan rusak(sobeksobek);Halaman 22 dari 33 Putusan Nomor 140/Pid B/2014/PN Wng3. 2 (dua) bungkus rokok Gudang Garam (hasil pengedaran uang palsu);4. 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dengan nomor seriBFC289469;5. 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah

Uang kertas @ 100.000 sebanyak 1 lembar dalam keadaan rusak.Halaman 25 dari 33 Putusan Nomor 140/Pid B/2014/PN Wng10. 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dalam keadaanrusak (sobeksobek) dan 2 (dua) bungkus rokok Gudang Garam(hasil pengedaran uang palsu), Sedangkan 1 (satu) lembar uangkertas ratusan ribu rupiah dengan nomor seri BFC289469 dan 1(satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dengan nomor seriXKT847388 tersebut terdakwa membenarkan ; Bahwa benar berdasarkan Hasil Pemeriksaan

Uang kertas @ 100.000 nomer seri SEBO97747 sebanyak 21lembar sejumlah Rp. 2.100.000.b. 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dalam keadaan rusak(sobeksobek);c. 2 (dua) bungkus rokok Gudang Garam (hasil pengedaran uang palsu);Di rampas untuk dimusnahkan;d. 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dengan nomor seriBFC289469;e. 1 (satu) lembar uang kertas ratusan ribu rupiah dengan nomor seriXKT847388;Halaman 32 dari 33 Putusan Nomor 140/Pid B/2014/PN WngDi kembalikan kepada Penuntut

mempunyai efek sebagai antiparkinson, tidak temasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar ObatKeras atau sedlaan rarmasl berupa obat dengan banan aktir Trlheksirinidil tersebut balkpengadaan, penyimpanan, pengolahan, mempromosikan, pengedaran sertapengamananya harus sudah memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau buku standartlainnya atau tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan danpenggunaannya harus dengan reset dokter sesuai dengan keterangan Ahli Nieken DewiPatmikasih

mempunyai efek sebagai antiparkinson, tidak temasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar ObatKeras atau sediaan farmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifinidil tersebut baikpengadaan, penyimpanan, pengplahan, mempromosikan, pengedaran sertaHalaman 8 dari 22 Putusan Nomor 319/Pid.Sus/2018pengamananya harus sudah memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau buku standartlainnya atau tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan danpenggunaannya harus dengan reset dokter

,mengolah, mempromosikan dan mengedarkan bagi setiap orang yang tidak memilikikeahlian dan kewenangan.Bahwa benar yang berhak atau boleh mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obattersebut harus tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuaidengan Pasal 108 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.Bahwa benar sediaan farmasi berupa obat dan bahan baku obat yang pengadaan,penyimpanan, pengolahan, mempromosikan dan pengedaran

Andi Setiawan,S.Si,MT, Luluk Muljani danFilantasari Cahyani, A.Md didapatkan kesimpulan bahwa terhadap barang bukti Nomor :2880/2018/NOF berupa tablet warna putih logo LL dengan berat 1,660 gram adalah benartablet dengan bahan aktif triheksifenidil HC mempunyai efek sebagai anti parkinson, tidaktemasuk Narkotika maupun Psikotropika, tetapi termasuk Daftar Obat Keras atau sediaanfarmasi berupa obat dengan bahan aktif Triheksifinidil tersebut baik pengadaan,penyimpanan, pengolahan, mempromosikan, pengedaran

Kabupaten Berau Nomor 2Tahun 2009 tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan MinumanBeralkohol, Undangundang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana (K.U.H.A.P.), Undangundang Republik Indonesia Nomor: 48 Tahun 2009 tentang KekuasaanKehakiman, Undangundang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 2 Tahun 1986tentang Peradilan Umum serta peraturan perundangundangan lain yangberkaitan dengan perkara ini;Halaman

hukumPengadilan Negeri Sumber, dengan sengaja memproduksi atau mengedarkansediaan farmasi dan / atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan /atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagimanadimaksud dalam pasal 98 ayat (2) yaitu setiap orang yang tidak memilikikehalian dan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat danayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan,promosi, pengedaran

atau mengedarkan sediaan farmasi dan /atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratankeamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagimana dimaksuddalam pasal 98 ayat (2) yaitu setiap orang yang tidak memiliki kehaliandan kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan, mengolah,Halaman 21 dari 27 Putusan Nomor 297/Pid.Sus/2020/PN Sbrmempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obatdan ayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan,pengolahan, promosi, pengedaran

Unsur dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaanfarmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/ataupersyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutusebagimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) yaitu setiap orang yangtidak memiliki kehalian dan kewenangan dilarang mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat danbahan yang berkhasiat obat dan ayat (3) yaitu ketentuan mengenaipengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaanfarmasi

alat kesehatan yang tidak kesehatanharus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan denganperaturan pemerintah memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan,khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagimana dimaksud dalam pasal 98ayat (2) yaitu setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangandilarang mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan danmengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat dan ayat (3) yaituketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi,pengedaran

standarmutu pelayanan farmasi yang ditetapbkan dengan peraturan pemerintahHalaman 24 dari 27 Putusan Nomor 297/Pid.Sus/2020/PN Sbrmemenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan,dan mutu sebagimana dimaksud dalam pasal 98 ayat (2) yaitu setiap orangyang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang mengadakan,menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahanyang berkhasiat obat dan ayat (3) yaitu ketentuan mengenai pengadaan,penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran

Kabupaten Berau Nomor 2Tahun 2009 tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan MinumanBeralkohol, Undangundang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana (K.U.H.A.P.), Undangundang Republik Indonesia Nomor: 48 Tahun 2009 tentang KekuasaanKehakiman, Undangundang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 2 Tahun 1986tentang Peradilan Umum serta peraturan perundangundangan lain yangberkaitan dengan perkara ini;Halaman

berdasarkan keterangan Saksi DEARMANTO WIJAYA SARAGI dan Saksi RUDI GERRITES dan keterangan Terdakwa RIKKI serta barang bukti dipersidangan, Pengadilan Negeri berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, oleh karena itu Terdakwa harus dijatuhi hukuman setimpal dengan perbuatannya;

Kabupaten Berau Nomor 2Tahun 2009 tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan MinumanBeralkohol, Undangundang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana (K.U.H.A.P.), Undangundang Republik Indonesia Nomor: 48 Tahun 2009 tentang KekuasaanKehakiman, Undangundang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 2 Tahun 1986tentang Peradilan Umum serta peraturan perundangundangan lain yangberkaitan dengan perkara ini;Halaman