Ditemukan 5434 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 18-08-2015 — Putus : 30-09-2015 — Upload : 29-10-2015
Putusan PN TABANAN Nomor 142/PDT.G/2015/PN Tab
Tanggal 30 September 2015 — PENGGUGAT vs TERGUGAT
6317
  • Menyatakan hukum bahwa anak yang lahir dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang bernama ANAK 1, lahir di Biaung pada tanggal 5 September 1996 agar tetap berada pada pihak Tergugat selaku pihak purusa namun pihak Tergugat tidak menghalangi Penggugat untuk menengok ataupun memberikan kasih sayang kepada anak Penggugat tersebut;6.
    G / 2015 / PN Tab,telah mengajukan dalil dalil sebagai berikut :e Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang sahyang telah melangsungkan perkawinan secara Agama Hindu dan AdatBali pada tanggal 25 April 1995 bertempat di rumah Tergugat di ,Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan sesuai dengan Kutipan AktaPerkawinan Nomor : 81/V/1998, tanggal 7 Maret 1998;e Bahwa dalam perkawinan tersebut Penggugat berkedudukan sebagaiPredana sedangkan Tergugat berkedudukan sebagai Purusa;Halaman 1
    sudah tidak tahan dengan prilaku Tergugat tersebut;Bahwa sesungguhnya Penggugat sudah berusaha untukmempertahankan rumah tangga namun yang terjadi tetap sajapertengkaran pertangkaran sehingga sejak tahun 2013 Penggugatdan Tergugat sudah hidup pisah ranjang / pisah rumah sampai dengansekarang;Bahwa anak yang lahir dari perkawinan Penggugat dengan Tergugatyang bernama ANAK 1, lahir di Biaung pada tanggal 5 September1996, Penggugat mohon agar anak tersebut tetap berada pada pihakTergugat selaku pihak purusa
    Menetapkan bahwa anak yang lahir dariperkawinan Penggugat dengan Tergugat yangbernama bernama ANAK 1, lahir di Biaung padatanggal 5 September 1996 agar tetap beradapada pihak Tergugat selaku pihak purusa namunpihak Tergugat tidak menghalangi Penggugatuntuk menengok ataupun memberikan kasihsayang kepada anak Penggugat tersebut;e.
    adalah kakak kandung saksi, sedangkan Tergugatadalah kakak ipar saksi;Bahwa sebelumnya antara Penggugat dan Tergugat sempat berpacaranselama kurang lebih 2 tahun;Bahwa pekerjaan Penggugat dan Tergugat sama sama sebagai buruhdan petani;Bahwa tempat perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yaitu dirumah Tergugat di , , Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan sekitarbulan April 1995 dan disaksikan oleh Kelian Dinas;Bahwa Penggugat berkedudukan sebagai Predana sedangkan Tergugatberkedudukan sebagai Purusa
    Tabdari bapaknya atau keluarga dari pancar laki (purusa) adalah yang palingpenting dalam kehidupan dan keturunannya;Menimbang, bahwa dalam bukti bertanda (bukti bertanda P. 2) berupaKutipan Akta Perkawinan Nomor : 81/ V /1998 tertanggal O7 Maret 1998,terlinat bahwa dalam perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat tersebut,Tergugat (TERGUGAT) berkedudukan sebagai purusa, hal ini juga dibenarkandengan keterangan saksi saksi yang menyatakan perkawinan Penggugat danTergugat adalah perkawinan biasa yang
Register : 21-01-2014 — Putus : 06-03-2014 — Upload : 11-07-2014
Putusan PN TABANAN Nomor 12/PDT.G/2014/PN.TBNN
Tanggal 6 Maret 2014 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
2416
  • secara sah dan patut untuk menghadap persidangan ; Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya dengan Verstek ; Menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilakukan menurut Adat Bali dan agama Hindu pada tanggal 12 Juni 2004 di Banjar Jelantik, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan tertanggal 24 Oktober 2011, Nomor : 2532/WNI/2011, dimana Penggugat berkedudukan sebagai Predana sedangkan Tergugat berkedudukan sebagai Purusa
    , adalah sah putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya ; Menyatakan bahwa anak yang lahir dari perkawinan Penggugat dan Tergugat yang diberi nama : ANAK 1, lahir di Jelantik, pada tanggal 05 Juli 2005, ANAK 2, lahir di Jelantik, pada tanggal 26 September 2007,ANAK 3, lahir di Jelantik, pada tanggal 19 Februari 2010, dimana sah dibawah hak asuh dan hak Tergugat selaku pihak Purusa; Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Tabanan untuk mengirimkan sehelai turunan resmi putusan
    Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilakukanmenurut Adat Bali dan agama Hindu pada tanggal 12 Juni 2004 di Kecamatan Baturiti,Kabupaten Tabanan, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan tertanggal 24 Oktober 2011,Nomor : 2532/WNI/2011, dimana Penggugat berkedudukan sebagai Predana sedangkanTergugat berkedudukan sebagai Purusa, adalah sah putus karena perceraian ;3.
    Menyatakan bahwa anak yang lahir dari perkawinan Penggugat dan Tergugat yang diberinama : ANAK 1, lahir di Jelantik, pada tanggal 05 Juli 2005, ANAK 2, lahir di Jelantik, padatanggal 26 September 2007, ANAK 3, lahir di Jelantik, pada tanggal 19 Februari 2010, dimanasah dibawah perwalian dan hak Tergugat selaku pihak Purusa ;4.
    mengenai hal ini Majelis Hakimmenilai bahwa mengenai anak karena dalam Perkawinan antara Penggugat dan Tergugat,Tergugat berkedudukan sebagai Purusa dan selama ini kedua anak tersebut berada bersamaTergugat oleh karena itu terhadap kedua anak tersebut Majelis Hakim mengganti istilahperwalian menjadi Hak Asuh sehingga, Hak Asuhnya kedua anak tersebut bersama denganTergugat sebagai Purusa oleh karena itu beralasan untuk mengabulkan Petitum ketiga GugatanPengggugat ini ;Menimbang, bahwa mengenai petitum
    Menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilakukan menurutAdat Bali dan agama Hindu pada tanggal 12 Juni 2004 di Kecamatan Baturiti,Kabupaten Tabanan, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan tertanggal 24 Oktober2011, Nomor : 2532/WNI/2011, dimana Penggugat berkedudukan sebagai Predanasedangkan Tergugat berkedudukan sebagai Purusa, adalah sah putus karena perceraiandengan segala akibat hukumnya ;4.
    Menyatakan bahwa anak yang lahir dari perkawinan Penggugat dan Tergugat yang diberinama : ANAK 1, lahir di Jelantik, pada tanggal 05 Juli 2005, ANAK 2, lahir diJelantik, pada tanggal 26 September 2007, ANAK 3, lahir di Jelantik, pada tanggal 19Februari 2010, dimana sah dibawah hak asuh dan hak Tergugat selaku pihak Purusa;5.
Register : 27-12-2016 — Putus : 30-03-2017 — Upload : 24-05-2017
Putusan PN DENPASAR Nomor 927 / Pdt.G / 2016 / PN Dps
Tanggal 30 Maret 2017 — PENGGUGAT melawan TERGUGAT
3311
  • Menyatankan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilangsungkan secara sah menurut Tata cara Agama Hindu pada tanggal 26 April 2016 di rumah Penggugat di Kabupaten Giayar, Bali, dalam perkawinan tersebut Penggugat berkedudukan sebagai Purusa dan Tergugat berkedudukan sebagai Predana, putus karena perceraian;4.
    Permintaan Penggugat agar status perkawinan dalam akta Perkawinan,Penggugat sebagai Purusa dan Tergugat sebagai Predana sudah disetujuioleh Tergugat sebelum perkawinan dilangsungkan antara Penggugat danTergugat, dan sudah merupakan kesepakatan antara Penggugat danTergugat, akan tetapi setelah perkawinan dilaksanakan kenapa Tergugatberubah sikap dan persoalan berkaitan dengan status dalam perkawinanyang menjadi sebab pertengkaran yang terus menerus antara Penggugatdan Tergugat;6.
    Bahwa alasan Penggugat meminta agar dalam Akta Perkawinan Penggugatberstatus Purusa dan Tergugat sebagai Predana karena Penggugat adalahtunggal dalam keluarga Penggugat, orang tua Penggugat hanya memilikisatu anak yakni Penggugat saja dan dalam system keluarga menurutHukum Adat Bali Penggugat yang akan meneruskan garis keturunan darikeluarga Penggugat dan melaksanakan kewajibankewajiban adat baik dirumah (Pamerajan) di Banjar, Desa Adat dan lain sebagainya;7.
    Menyatankan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yangdilangsungkan secara sah menurut Tatacara Agama Hindu pada tanggal 26April 2016 di rumah Penggugat di Kabupaten Giayar, Bali, dalamperkawinan tersebut Penggugat berkedudukan sebagai Purusa danTergugat berkedudukan sebagai Predana, putus karena perceraian;3.
    Dalam perkawinan tersebut Penggugatberkedudukan sebagai Purusa dan Tergugat berkedudukan sebagai Predana,dan kemudian yang Kedua upacara perkawinan dilaksanakan di rumahTergugat di Kabupaten Badung, Propinsi Bali.
    Menyatankan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yangdilangsungkan secara sah menurut Tata cara Agama Hindu pada tanggal26 April 2016 di rumah Penggugat di Kabupaten Giayar, Bali, dalamperkawinan tersebut Penggugat berkedudukan sebagai Purusa danTergugat berkedudukan sebagai Predana, putus karena perceraian;4.
Register : 21-07-2016 — Putus : 03-10-2016 — Upload : 15-11-2016
Putusan PN AMLAPURA Nomor 76/Pdt.G/2016/PN.Amp
Tanggal 3 Oktober 2016 — PERDATA PENGGUGAT LAWANT ERGUGAT
209
  • Menyatakan hukum bahwa anak yang bernama ANAK I PENGGUGAT TERGUGAT,laki-laki ,lahir 5 Agustus 2002 tetap berada dalam pengawasan dan diasuh oleh tergugat/purusa;5. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya;6. Menghukum tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.611.000,-(enam ratus sebelas ribu rupiah);
    Bahwa dari perkawinan tersebut ,telah lahir seorang anak yang bernama:1ANAK PENGGUGAT TERGUGAT, lakilaki,lahir 05 Agustus 2002 yangdiasuh oleh tergugat/purusa;.
    pokoknya menerangkan:1.1;Bahwa saksi kenal dengan para pihak dan ada hubungan keluargadengan para pihak ;Bahwa saksi menerangkan penggugat menikah dengan tergugat padatanggal 20 Januari 2002 secara adat dan agama Hindu dipuput olehIda Pedanda Gede Gianyar di rumah tergugat di, KabupatenKarangasem;Bahwa setelah pernikahan tersebut tergugat yang bekerja sebagaisopir tinggal di Denpasar sedangkan penggugat tinggal bersamamertuanya ;Bahwa saksi menerangkan setelah pernikahan tersebut, tergugatsebagai purusa
    Il;Bahwa saksi kenal dengan para pihak dan ada hubungan keluargadengan para pihak ;Bahwa saksi menerangkan penggugat menikah dengan tergugat padatanggal 20 Januari 2002 secara adat dan agama Hindu dipuput olehIda Pedanda Gede Gianyar di rumah tergugat di , KabupatenKarangasem;Bahwa setelah pernikahan tersebut tergugat yang bekerja sebagaisopir tinggal di Denpasar sedangkan penggugat tinggal bersamamertuanya ;Bahwa saksi menerangkan setelah pernikahan tersebut, tergugatsebagai purusa;Bahwa dari pernikahan
    ikut dengan purusa;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas maka majelishakim berpendapat anak penggugat dan tergugat bernama ANAK PENGGUGATTERGUGAT sudah sepatutnya dibawah asuhan tergugat sebagai pihak purusa;Menimbang, bahwa mengenai petitum angka 4 oleh karena perkawinanpenggugat dengan tergugat tidak didaftarkan di Kantor Catatan Sipil maka sudahsepantasnya petitum angka 4 tersebut dikesampingkan;Menimbang, bahwa dari rangkaian pertimbangan tersebut, menurut hematMajelis Hakim
    Menyatakan hukum bahwa anak yang bernama ANAK PENGGUGATTERGUGAT ,lakilaki ,lahir 5 Agustus 2002 tetap berada dalam pengawasan dandiasuh oleh tergugat/purusa;5. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya;6. Menghukum tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara inisebesar Rp.611.000,(enam ratus sebelas ribu rupiah);Demikian diputuskan dalam sidang pemusyawaratan Majelis HakimPengadilan Negeri Amlapura, pada hari Rabu , tanggal 21 September 2016 olehkami, Dzulkarnain,S.H.
Register : 09-08-2016 — Putus : 29-08-2016 — Upload : 22-03-2017
Putusan PN SEMARAPURA Nomor 93/Pdt.P/2016/PN Srp
Tanggal 29 Agustus 2016 — I Dewa Gede Raka
2612
  • tertanggal 1 Agustus 2016 yang didaftarkan di kepaniteraanPengadilan Negeri Semarapura pada tanggal 9 Agustus 2016 di bawah registerperkara nomor 93/Pdt.P/2016/PN Srp, yang pada pokoknya sebagai berikut:Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan secara sah menurutAdat dan Agama Hindu dengan Dewa Ayu Lilawati, pada tanggal 19Agustus 1990, yang dilangsungkan dihadapan pemuka Agama Hinduyang dipuput oleh Dewa Gede Mangku, di Banjar Semaagung, DesaTusan,dimana Dewa Gede Raka berkedudukan sebagai Purusa
    sama cinta dengan wanita itu sekitar awal tahun 2015;Bahwa hal tersebut Pemohon sampaikan kepada istri Pemohon dansetelah mendengar alasan Pemohon, istri Pemohon memberikan ijinkepada Pemohon untuk menikah lagi denganperempuan bernma NiWayan Ira Astuti;Bahwa akhirnya Pemohon menikah dengan Ni Wayan Ira Astuti secaraAdat di Desa Adat Dusun Semaagung, Desa Tusan, KecamatanBanjarangkan, Kabupaten Klungkung pada tanggal 25 Mei 2015 sebagaiistri yang ke Il (dua), dimana Pemohon berkedudukan sebagai Purusa
    perempuan lain dan inginmenikahinya karena saksi sudah tidak bisa melayani Pemohondalam kebutuhan biologis selama dua tahun belakangan ini, saksimerasa sakit dan akhirnya tidak bisa melayani suami (Pemohon)seperti biasanya;Bahwa akhirnya Pemohon menikah dengan Ni Wayan Ira Astutisecara Adat dan Agama Hindu di rumah Pemohon di Desa AdatDusun Semaagung, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan,Kabupaten Klungkung pada tanggal 25 Mei 2015 sebagai istriyang ke Il (dua), di mana Pemohon berkedudukan sebagai Purusa
    Januari 2015, Pemohon menyampaikankepada istri pertamanya tentang rencananya menikahi saksi,karena saksi telah hamil akibat hubungan suami istri denganPemohon;Bahwa istri pertama Pemohon merestui dan tidak keberatan jikaPemohon menikahi saksi;Bahwa akhirnya Pemohon menikahi saksi secara Adat dan AgamaHindu di rumah Pemohon di Desa Adat Dusun Semaagung, DesaTusan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung padatanggal 25 Mei 2015 sebagai istri yang ke Il (dua), di manaPemohon berkedudukan sebagai Purusa
    satu yaitu seorangperempuan yang bernama Dewa Ayu Lilawati dan mempunyai 4(empat) orang anak;Bahwa Pemohon menikah lagi untuk yang kedua kalinya denganperempuan bernama Ni Wayan lra Astuti, asal Tabanan,pernikahan dilakukan secara Adat dan Agama Hindu di rumahPemohon di Desa Adat Dusun Semaagung, Desa Tusan,Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung pada tanggal 25Penetapan Nomor 93/Pdt.P/2016/PN Srp, halaman 6 dari 12Mei 2015 sebagai istri yang ke Il (dua), di mana Pemohonberkedudukan sebagai Purusa
Register : 28-07-2015 — Putus : 02-09-2015 — Upload : 22-09-2015
Putusan PN TABANAN Nomor 127/PDT.G/2015/PN Tab
Tanggal 2 September 2015 — PENGGUGAT vs TERGUGAT
205
  • Menyatakan hak asuh anak Penggugat dengan Tergugat yang bernama ANAK 1, lahir di Tabanan pada tanggal 21 Mei 2005 berada pada pihak Penggugat selaku Purusa;6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 316.000,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
    Bahwa perkawinan tersebut adalah perkawinan nyentana dimanaPenggugat berkedudukan sebagai Purusa sedangkan Tergugatberkedudukan sebagai Predana;. Bahwa dari perkawinan tersebut sudah dikaruniai seorang anakperempuan yang bernama ANAK 1, lahir di Tabanan pada tanggal 21Mei 2005 dan sekarang anak tersebut diajak olen Penggugat;.
    Menetapkan bahwa anak yang lahir dari perkawinan Penggugat denganTergugat yang bernama ANAK 1, lahir di Tabanan pada tanggal 21 Mei2005 agar tetap berada pada pihak Penggugat selaku pihak purusa;e.
    Saksi SAKSI 1:Bahwa saksi hadir dipesidangan ini sebagai saksi berkaitan denganperkara perceraian antara Penggugat dan Tergugat;Bahwa Penggugat dan Tergugat melangsungkan perkawinan padatanggal 13 Desember 2004;Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dirumah Penggugat di , Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan;Bahwa perkawinan tersebut adalah perkawinan nyentana dimana dalamperkawinan tersebut Penggugat berstatus sebagai Purusa sedangkanTergugat berstatus sebagai Predana;Bahwa
    Saksi SAKSI 2:Bahwa saksi hadir dipesidangan ini sebagai saksi berkaitan denganperkara perceraian antara Penggugat dan Tergugat;Bahwa Penggugat dan Tergugat melangsungkan perkawinan padatanggal 13 Desember 2004;Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dirumah Penggugat di , Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan;Bahwa perkawinan tersebut adalah perkawinan nyentana dimana dalamperkawinan tersebut Penggugat berstatus sebagai Purusa sedangkanTergugat berstatus sebagai Predana;Bahwa
    Menyatakan hak asuh anak Penggugat dengan Tergugat yangbernama ANAK 1, lahir di Tabanan pada tanggal 21 Mei 2005 beradapada pihak Penggugat selaku Purusa;6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.316.000,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);7.
Register : 24-02-2021 — Putus : 30-06-2021 — Upload : 06-07-2021
Putusan PN DENPASAR Nomor 225/Pdt.G/2021/PN Dps
Tanggal 30 Juni 2021 — Penggugat melawan Tergugat
6115
  • strong>

    1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
    1. Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang dilangsungkan secara Adat Bali dihadapan Pemuka Agama Hindu yang bernama Ida Pedanda Gede Made Dauh, pada tanggal 22-09-2005 (dua puluh dua September dua ribu lima) di Denpasar, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan No. 1215/K/2005, tertanggal 31-10-2005 (tiga puluh satu Oktober dua ribu lima), dimana TERGUGAT berkedudukan sebagai Purusa
    HEZZA OKA PRADNYANA, laki-laki, lahir di Denpasar, tanggal 25-01-2006, NI MADE NIZZA REYNA AMERTADEWI, perempuan lahir di Denpasar tanggal 27-05-2012, NI KOMANG PRISHA ANYA PRAMESTI, perempuan, lahir di Denpasar tanggal 01-06-2016, berada dalam pengasuhan dan tanggung jawab bersama-sama dari Penggugat dan Tergugat hingga anak-anak dewasa dan dapat menentukan sikapnya sendiri, dengan hak Purusa
    Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suami istriyang telah melangsungkan perkawinan secara Adat Bali dihadapan pemukaAgama Hindu yang bernama Ida Pedanda Gede Made Dauh, pada tanggal22092005 (dua puluh dua September dua ribu lima) di Denpasar, sesuaidengan Kutipan Akta Perkawinan No. 1215/K/2005, tertanggal 31102005(tiga puluh satu Oktober dua ribu lima), dimana TERGUGAT berkedudukansebagai Purusa;2.
    Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat denganTergugat yang dilangsungkan secara Adat Bali dihadapan pemuka AgamaHindu yang bernama Ida Pedanda Gede Made Dauh, pada tanggal 22092005 (dua puluh dua September dua ribu lima) di Denpasar, sesuai denganKutipan Akta Perkawinan No. 1215/K/2005, tertanggal 31102005 (tigapuluh satu Oktober dua ribu lima), dimana TERGUGAT berkedudukansebagai Purusa adalah sah dan putus karena perceraian dengan segalaakibat hukumnya;3.
    Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri, yangtelah melangsungkan perkawinan secara adat Bali dan Agama Hindu, padatanggal 22092005, yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Made Dauh,perkawinan telah pula dicatatkan di Kantor Catatan Sipil Kota denpasar dantergugat berkedudukan sebagai Purusa;3.
    Menyatakan pemeliharaan dan pengasuhan anak, masingmasingbernama : PUTU HEZZA OKA PRADNYANA, lakilaki, lahir di Denpasar,tanggal 25012006, NI MADE NIZZA REYNA AMERTADEWI, perempuan.Lahir di Denpasar, tanggal 27052012 dan NI KOMANG PRISHA ANYAPRAMESTI, perempuan, lahir di Denpasar, tanggal 01062016;Dilakukan bersama Penggugat dan Tergugat hingga anakanak dewasadan dapat menentukan sikapnya sendiri, dengan hak purusa padaTergugat;4.
    Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat denganTergugat yang dilangsungkan secara Adat Bali dihadapan Pemuka AgamaHindu yang bernama Ida Pedanda Gede Made Dauh, pada tanggal 22092005 (dua puluh dua September dua ribu lima) di Denpasar, sesuai denganKutipan Akta Perkawinan No. 1215/K/2005, tertanggal 31102005 (tigapuluh satu Oktober dua ribu lima), dimana TERGUGAT berkedudukansebagai Purusa adalah sah dan putus karena perceraian dengan segalaakibat hukumnya;3.
Register : 24-05-2011 — Putus : 20-09-2011 — Upload : 01-05-2012
Putusan PN DENPASAR Nomor 290/Pdt.G/2011/PN.Dps.
Tanggal 20 September 2011 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
335
  • selain suratsurat bukti tersebut, Penggugat juga mengajukan 2(dua) orang saksi dipersidangan yang telah didengar keterangannya dibawah sumpah padapokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.Saksi: 1; Bahwa Penggugat telah mempunyai suami namanya : I WAYAN KEMBANGPURWAKANTA ; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah kawin secara agama Hindu, yang dilangsungkandi Kuta Kabupaten Badung pada tahun 1992 dan telah dicatatkan di Kantor CatatanSipil Kabupaten Dati II Badung, dimana Penggugat berkedudukan sebagai Purusa
    ; Bahwa benar dalam perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat mempunyai 3 orang anak; Bahwa benar Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak 2 ( dua) tahun, dimanaTergugat yang meninggalkan Penggugat pergi Kejawa sampai saat ini tidak ada kabarkarena sering cekcok/bertengkar disebabkan karena perbedaan prisnsip; Bahwa benar anakanaknya ikut Penggugat selaku Purusa; 1.
    Saksi 2; Bahwa Penggugat telah mempunyai suami namanyaTERGUGAT ; e Bahwa Penggugat dan Tergugat telah kawin secara agama Hindu,yang dilangsungkan di Kuta Kabupaten Badung pada tahun 1992dan telah dicatatkan di Kantor Catatan Sipil Kabupaten Dati IIBadung, dimana Penggugat berkedudukan sebagai Purusa ; Bahwa benar dalam perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat mempunyai 3 oranganak; e Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak 2 ( dua)tahun, dimana Tergugat yang meninggalkan Penggugat
    , dan pihak purusa yangberhak dan bertanggung jawab penuh terhadap anak yang lahir dalam perkawinannyatersebut dan anak tersebut adalah sebagai ahli waris dari purusa, dimana dalam hal iniPenggugat sebagai ibu kandungnya berkedudukan sebagai purusa (lakilaki), Denganmelihat adanya kenyataan bahwa anak tersebut lebih dekat dengan Penggugat, dimanasampai sekarang anak tersebut berada dalam asuhan dari pihak Penggugat, maka demikepentingan anak tersebut, tuntutan Penggugat sebagaimana tersebut dalam
    Dati If Badung, Nomor : 1.021/B/1996, tanggal 15Oktobern 1996, dan ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT 3, Lakilaki, tempat tanggallahir Kuta/16 Nopember 2002, sesuai Kutipan Akte Kelahiran yang dikeluarkan olehBupati Badung tetap berada dalam pengasuhan Penggugat karena Penggugat sebagai Purusa, sudah sepatutnya untuk dikabulkan, dengan memberikan hak kepada Tergugatuntuk menengok anakanaknya untuk melimpahkan rasa kasih sayang sebagai seorang ayah tanpa halangan dari siapapun;Menimbang, bahwa mengenai tuntutan
Register : 18-09-2018 — Putus : 10-10-2018 — Upload : 25-03-2021
Putusan PN SEMARAPURA Nomor 60/Pdt.G/2018/PN Srp
Tanggal 10 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
3913
  • dengan Tergugat adalah suami istri yang telahmelangsungkan perkawinan pada tanggal 16 Januari 2013, menurut adatHalaman 1 dari 18 Putusan Nomor 60/Pdt.G/2018/PN.SrpBali dan agama Hindu yang telah dipuput oleh Rohaniawan Hindu yangbernama Jero Mangku Wayan Wenten, yang dilaksanakan di rumahTergugat di Banjar Sukaduka, Lingkungan Lebah, Kelurahan SemarapuraKangin, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, dimana perkawinantersebut Penggugat berstatus sebagai Predana dan Tergugat berstatussebagai Purusa
    , Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung dantelah pula didaftarkan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan SipilKabupaten Klungkung dengan Kutipan akta perkawinan Nomor: 5105KW120920130006 tertanggal 12 September 2013 adalah sah dan putuskarena PERCERAIAN ;Menyatakan hukum anak yang di beri nama PUTU ERIS PRATAMAPUTRA hasil dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat adalah sah;Menyatakan bahwa anak yang bernama PUTU ERIS PRATAMA PUTRAmerupakan hak dan tanggungjawab/kewajiban Tergugat selaku purusa
    Saksi KETUT CARIK ; Bahwa saksi adalah Ayah dari Penggugat dan Tergugat adalah menantu saksi ; Bahwa Penggugat ( Wayan Giar Arista) dan Tergugat (Ni Wyn Sri Ayuningsih)menikah atas dasar suka sama suka dan menikah secara adat dan Agama Hindu diKlungkung (rumah Tergugat) tanggal 16 Januari 2013 yang dipuput Jero MangkuWayan Wenten, dan Wayan Giar Arista berkedudukan sebagai Purusa ; Bahwa atas perkawinan tersebut telah didaftarkan di kantor Catatan Sipil KabupatenKlungkung ; Bahwa saat Penggugat dan
    Jikadilihat dalam konteks masalah ini maka kepada Bapaknyalah (Penggugat) yangpantas mengurus dan mengasuh anak tersebut;Menimbang, bahwa Penggugat dalam hal ini berkedudukkan / berstatussebagai Purusa yang mana menurut Hukum Adat Bali keturunan dariPenggugat dan Tergugat harus mengikuti garis Purusa yang tidak lain adalahPenggugat sendiri;Menimbang, bahwa dari keterangan saksisaksi yang diajukan olehPenggugat dan Tergugat, diperoleh fakta hukum bahwa antara Penggugatdengan Tergugat selama ini sudah
    tidak tinggal dalam satu rumah lagj,sedangkan anaknya tinggal bersama dengan Tergugat ;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,pada Hukum Adat Bali yang menganut sistem Purusa atau Kebapakan dan halutama yang menonjol adalah anak akan meneruskan kehidupan atau keturunankeluarga itu dimana dalam perkara ini Tergugat selaku pihak Purusa yangmempunyai anak yang diharapkan untuk melanjutkan keturunan pihakKepurusaan sebagai pewaris, maka terhadap anak yang terlahir dari sebuahperkawinan
Register : 14-04-2020 — Putus : 11-06-2020 — Upload : 15-06-2020
Putusan PN GIANYAR Nomor 40/Pdt.P/2020/PN Gin
Tanggal 11 Juni 2020 — Pemohon:
I KADEK DARMAWAN
209
  • Gelgel, Desa Keramas, KecamatanBlahbatuh, Kab Gianyar yang dipuput oleh Pemuka Agama Hindu yangbernama : Ratu Pedanda Grya Kawan pada tanggal 02 Desember 2000dan Pemohon berkedudukan sebagai purusa sesuai dengan kutipan aktaperkawinan Nomor : 5104 KW130120200010 dikeluarkan oleh KepalaHalaman 1 dari 13 penetapan nomor 40/Pdt.P/2020/PN GinBadan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana KabupatenGianyar pada tanggal 13 Januari 2020.2.
    Gianyar, yang dipuput oleh Ratu Peranda GryaKawan pada hari Rabu tanggal 25 Mei 2016, dan Pemohon KadekDarmawan berkedudukan sebagai Purusa.5. Bahwa pekawinan Pemohon Kadek Darmawan dengan VeraIndrawati mendapat ijin dan restu dari istri pertama Pemohon yangbernama Ni Kadek Diani dan secara tertulis dituangkan dalam SuratPernyataan Suka sama suka dan Surat pernyataan Memberikan Izinkepada Suami Untuk Kawin Kedua;Halaman 2 dari 13 penetapan nomor 40/Padt.P/2020/PN Gin6.
    Membebankan biaya Perkara menurut Hukum kepada Pemohon.Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Pemohondatang menghadap dan atas' pertanyaan Hakim, menyatakan padapermohonannya tersebut;Menimbang, bahwa Pemohon dipersidangan juga telah memberikanketerangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa dalam perkawinan Pemohon dengan Ni Kadek Diani,Pemohon berkedudukan sebagai pihak Purusa; Bahwa dari perkawinan tersebut telah memiliki dua orang anakperempuan ; Bahwa Pemohon ingin mempunyai
    Ni Kadek Diani, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkansebagai berikut: Bahwa saksi adalah Istri Pemohon yang telahmelangsungkan perkawinan secara Adat dan Agama Hindu, diBanjar Gelgel, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, KabupatenGianyar, Provinsi Bali, pada tanggal 2 Desember 2000, danperkawinan tersebut telah dicatatkan;Halaman 5 dari 13 penetapan nomor 40/Pdt.P/2020/PN Gin Bahwa yang berkedudukan sebagai Purusa dalamperkawinan tersebut adalah Pemohon, sedangkan saksiberkedudukan sebagai Predana
    ; Bahwa dari perkawinan Pemohon dengan saksi telahmemiliki dua orang anak perempuan bernama Ni Luh Intan Arini,lahir di Gianyar pada tanggal 3 Juni 2001 dan Ni Luh Ade Irawati,lahir di Gianyar pada tanggal 5 Pebruari 2005 ; Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan keduadengan Vera Indrawati secara adat dan Agama Hindu di rumahPemohon di Banjar Gelgel, Desa Keramas, KecamatanBlahbatuh, Kabupaten Gianyar pada tanggal 25 Mei 2016 danPemohon berkedudukan sebagai Purusa ; Bahwa Pemohon bekerja sebagai
Register : 30-04-2019 — Putus : 17-10-2019 — Upload : 30-10-2019
Putusan PN AMLAPURA Nomor 100/Pdt.G/2019/PN Amp
Tanggal 17 Oktober 2019 — Penggugat:
1.Drs. I WAYAN SUBIDRA, S.E., M.Si.,Ak.
2.I NYOMAN KARDA
3.I WAYAN SUKERTA, SH.
4.I MADE BUANA WIRATA
5.I NYOMAN GIRIANA
6.I KETUT SUMERTANAYA, SH.
Tergugat:
1.I WAYAN WIRANATHA
2.NI MADE WINDRIANI KAWI
14482
  • Bahwa MADE CAWI meninggal tahun 1975, tidak memiliki keturunanalias PUTUNG akan tetapi memiliki keluarga purusa terdekat kKesampingyakni Para Penggugat yang bahkan memiliki legal standing selaku ahliwaris almarhum MADE CAWI;4. Bahwa untuk lebih jelasnya Para Penggugat menyampaikan susunankeluarga MADE CAWI yang ringkasnya sebagai berikut :KOPYANG PASEK (alm) memiliki anak :a.
    Bahwa Para Penggugat adalah keturunan dari almarhum NYOMANMINGGIR sehingga berdasarkan hukum adat Bali, Para Penggugatadalah merupakan keluarga purusa kesamping dari almarhum MADEHal. 3 dari 31 hal. Putusan Nomor 100/Padt.G/2019/PNAmpCAWI, bahkan memiliki legal standing selaku ahli waris dari almarhumMADE CAWI (Mohon dicermati silsilah terlampir);6.
    Putusan Nomor 100/Padt.G/2019/PNAmpsetelah selesai upacara ritual pengangkatan anak tersebut barudiumumkan di Banjar oleh Klian Desa Adat dan ditandai dengan memukulkentongan untuk diketahui secara umum oleh krama banjar;Bahwa saksi menerangkan anak yang diangkat harus mempunyaihubungan keluarga purusa atau garis keturunan dengan ayah angkat;Bahwa saksi tidak mengetahui hubungan keluarga antara Made Cawidengan Para Penggugat:Bahwa saksi tidak pernah mendengar Made Cawi mengangkat anakbernama Wayan
    Putusan Nomor 100/Padt.G/2019/PNAmpBahwa saksi menerangkan setelah selesai upacara ritual pengangkatananak tersebut baru diumumkan disertai memukul kentongan di Banjaroleh Klian Desa Adat untuk diketahui secara umum oleh krama banjar;Bahwa saksi menerangkan bahwa anak yang dijadikan anak angkatharuSs mempunyai hubungan keluarga purusa yaitu garis keturunan darilaki laki atau mMempunyai garis keturunan dengan ayah angkat.Bahwa saksi tidak pernah mendengar I Made Cawi mengangkat anakyang bernama Wayan
    Putusan Nomor 100/Padt.G/2019/PNAmpBahwa saksi menerangkan tidak ada hubungan purusa antara ParaPenggugat dengan Para Tergugat;Bahwa saksi menerangkan Made Cawi tidak memiliki anak;Bahwa saksi tidak pernah mendengar Sebret mengangkat anak MadeCawi:;Bahwa saksi menerangkan orang tua kandung para Tergugat sudahmeninggal;Bahwa saksi menerangkan Made Cawi sudah meninggal tapi lupakapan dan sepengetahuan saksi yang mengeluarkan biaya upacarangaben adalah Para Tergugat;Bahwa saksi menerangkan sejak Para
Register : 11-12-2018 — Putus : 28-01-2019 — Upload : 11-06-2019
Putusan PN SINGARAJA Nomor 739/Pdt.G/2018/PN Sgr
Tanggal 28 Januari 2019 — Penggugat melawan Tergugat
1913
  • Sifat sifat yang dulu malah kembali dalam situasiseperti ini yaitu Tergugat selalu mementingkan keluarganya sendiridaripada kepentingan keluarga Purusa. Dari kejadian tersebut temyataHalaman 2 dari 16 Putusan Perdata Gugatan Nomor 739/Pdt.G/2018/PN Sgr.tergugat mempunyai keyakinan akan berpindah Agama dan mengakumerasa bosan dengan rumah tangganya, mengetahui keinginan tergugatseperti itu, Penggugat merasa sangat Kecewa dan sedih;5.
    Bahwa setiap penggugat ingin berbicara membenhi keadaan rumahtangganya, Tergugat selalu marah dengan keluarga Purusa denganalasan keluarga purusa selalu ingin ikut campur dengan keadaan rumahtangaanya. Tidak sampai beberapa bulan dalam kondisi rumah tanggatidak harmonis Temyata tergugat sudah menjalin hubungan pertemananyang spesial dengan lelaki lain, perilaku perilaku mencurigakan seperti itusudah berulang kali dilakukan oleh tergugat.;6.
    dengan alasankeluarga purusa selalu ingin ikut campur dengan keadaan rumahtangaanya;Bahwa tergugat menjalin hubungan pertemanan yang spesial denganlelaki lain, perilaku perilaku mencurigakan seperti itu Sudah berulang kalidilakukan oleh tergugat.
Register : 08-12-2015 — Putus : 17-02-2016 — Upload : 07-04-2016
Putusan PN DENPASAR Nomor 923/Pdt.G/2015/PN Dps
Tanggal 17 Februari 2016 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
206
  • Menyatakan hukum perkawinan antara Penggugat (PENGGUGAT) dengan Tergugat (TERGUGAT), yang dilaksanakan secara sah menurut hukum Agama Hindu dihadapan pemuka Agama Hindu yang bernama Made Mandiyu, pada tanggal 24 Juni 2004, dan Penggugat sebagai Purusa, hal ini berdasarkan dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 310/KJB/2004, tertanggal 5 Agustus 2004 yang dikeluarkan oleh Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar adalah sah dan putus karena Perceraian; 4.
    bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 07 Desember2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasarpada tanggal 08 Desember 2015 dalam Register Nomor 923/Pdt/G/2015/PN Dps.telah mengajukan gugatan sebagai berikut:1.Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah pasangan suamiistri yang telahmelangsungkan perkawinan secara sah menurut hukum Agama Hindudihadapan pemuka Agama Hindu yang bernama Made Mandiyu, padatanggal 24 Juni 2004, Hal mana Penggugat berkedudukan sebagai Purusa
    No9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UndangUndang No.1 Tahun 1974Tentang Perkawinan;Bahwa oleh karena anakanak Penggugat dan Tergugat adalah lakilakisebagai keturunan Purusa, dan sesuai hukum adat Bali yang menganutsistem Patrilinial umur yang masih memerlukan kasihsayang, perhatian,perawatan, dan memerlukan pendididkan budaya dan tangungjawab tradisidan adat maka dan kini diasuh dan dibiayai oleh Penggugat dan anaktersebut dalam keadaaan bahagia dibawah asuhan Penggugat, maka mohonagar Majelis Hakim
    Menyatakan hukum perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat, yangdilaksanakan secara sah menurut hukum Agama Hindu dihadapan pemukaAgama Hindu yang bernama Made Mandiyu, pada tanggal 24 Juni 2004, danPenggugat sebagai Purusa, hal ini berdasarkan dengan Kutipan AktaPerkawinan Nomor : 310/KJB/2004, tertanggal 5 Agustus 2004 yangdikeluarkan oleh Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil KotaDenpasar adalah sah dan putus karena Perceraian;3.
    Saksi SAKSI 2 PENGGUGAT;Bahwa saksi mengetahui Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri ;Bahwa Penggugat denggan Tergugat kawin secara purusa;Bahwa dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut telahdilahirkan 2 (dua) orang anak lakilaki dan perempuan;Bahwa saksi bertetangga dengan Penggugat dari sejak Penggugat lahir;Bahwa saksi mengetahui sekarang Penggugat tinggal di rumah orangtuanya;Bahwa setahu saksi Tergugat sering melakukan perbuatan KDRT, pada aatsaksi datang ke rumah, anakanak
    Menyatakan hukum perkawinan antara Penggugat (PENGGUGAT) denganTergugat (TERGUGAT), yang dilaksanakan secara sah menurut hukumAgama Hindu dihadapan pemuka Agama Hindu yang bernama MadeMandiyu, pada tanggal 24 Juni 2004, dan Penggugat sebagai Purusa, hal iniberdasarkan dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 310/KJB/2004,tertanggal 5 Agustus 2004 yang dikeluarkan oleh Kantor DinasKependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar adalah sah dan putuskarena Perceraian;4.
Register : 08-08-2016 — Putus : 20-09-2016 — Upload : 20-12-2016
Putusan PN SINGARAJA Nomor 385/Pdt.G/2016/PN.Sgr
Tanggal 20 September 2016 — PENGGUGAT MELAWAN TERGUGAT
126
  • Bahwa karena tidak tahannya Penggugat akan prilaku Tergugat yangterus menerus seperti itu sehingga Tergugat memilih berpisah ataubercerai secara adat seperti dalam surat pernyataan telahmelaksanakan upacara mepamit di Sanghyang Tiga Sakti DadiaBendesa Mas (keluarga purusa) pada hari Selasa tanggal 26 Januari2016 pada pukul 18 Wita yang dipimpin Para Sulinggih Jro MangkuPasek dan disaksikan oleh keluarga Purusa dan Predana diketahuioleh Kelian Banjar Dinas Suka Darma dan Perbekel Tejakula;.
    selingkuh dengan perempuan lain yang terjadi sejakPenggugat hamil anak pertama;Bahwa sejak tanggal 4 Oktober 2014 Penggugat dan Tergugatsudah tidak serumah lagi, Penggugat memilih pulang kerumah orangtuanya di Kabupaten Buleleng;Bahwa karena Penggugat sudah tidak tahan lagi akan prilakuTergugat yang terus menerus seperti itu sehingga Tergugat memilihberpisah atau bercerai secara adat seperti dalam surat pernyataantelah melaksanakan upacara mepamit di Sanghyang Tiga Sakti DadiaBendesa Mas (keluarga purusa
    ) pada hari Selasa tanggal 26 Januari2016 pada pukul 18.00 Wita yang dipimpin Para Sulinggih Jro MangkuPasek dan disaksikan oleh keluarga Purusa dan Predana diketahuioleh Kelian Banjar Dinas Suka Darma dan Perbekel Tejakula;Bahwa Penggugat sudah pisah dengan Tergugat sejak tanggal 26Januari 2016;Bahwa Tergugat tidak pernah datang untuk mencari Penggugat;Bahwa mereka secara adat Penggugat sudah cerai dengan Tergugat,bahkan Penggugat sudah mepamit dari sanggahnya Tergugat;Menimbang, bahwa terhadap
    Januari 2016 pada pukul 18.00 Wita yang dipimpin Para Sulinggih JroMangku Pasek dan disaksikan oleh keluarga Purusa dan Predana sertadiketahui oleh Kelian Banjar Dinas Suka Darma dan Perbekel Tejakula,sehingga dengan hal tersebut antara Penggugat dengan Tergugat sudahtidak ada harapan untuk rukun kembali dalam membina rumah tangga, sertatujuan dari perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang kekalberdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa tidak terwujud dalam perkawinanPenggugat dengan Tergugat, maka
Register : 23-04-2019 — Putus : 11-07-2019 — Upload : 02-10-2019
Putusan PN BANGLI Nomor 54/Pdt.G/2019/PN Bli
Tanggal 11 Juli 2019 — Penggugat melawan Tergugat
3012
  • Kayubihi, Desa Kayubihi, Kecamatan dan Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 5106-KW-21022018-0004, adalah sah dan putus karena perceraian ;
  • Menetapkan anak yang bernama I Putu Wija Adi Pramana, Jenis Kelamin laki-laki, lahir di Bangli, pada tanggal 7 Juni 2018, dengan Kutipan Akta Kelahiran Nomor 5106-LU-25072018-0007, tetap berada dibawah asuhan dan pengawasan Penggugat sebagai bapaknya yang berkedudukan sebagai Purusa ;
  • Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, sesuaidengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor : xxdan penggugat berkedudukansebagai Purusa ;2. Bahwa dari perkawinan tersebut telah dikaruniai 1 (Satu) orang anak yangbernama :2.1 Anak pertama, Lakilaki, 7 Juni 2018, dengan Kutipan Akta KelahiranNomor xx;Halaman 1 dari 14 Putusan Perdata Gugatan Nomor 54/Pat.G/2019/PN Bii.3. Bahwa semula perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagai suamiistri dalam satu rumah tangga merasa rukun dan damai ;4.
    Bahwa untuk menjamin kelangsungan hidup dan pendidikan anak dimasadepan sudah sepantasnya anak yang beranama Anak pertama, Lakilaki, 7Juni 2018, dengan Kutipan Akta Kelahiran Nomor xx tetap berada dibawahasuhan dan pengawasan Penggugat sebagai bapaknya yangberkedudukan sebagai Purusa ;Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, untuk menghindari masalahantara Penggugat dan Tergugat agar tidak berlarutlarut, Penggugat mohonkehadapan Ketua Pengadilan Negeri Bangli Cq.
    Menyatakan hukum bahwa anak yang bernama Anak pertama, Lakilaki,7 Juni 2018, dengan Kutipan Akta Kelahiran Nomor xx tetap beradadibawah asuhan dan pengawasan Penggugat sebagai bapaknya yangberkedudukan sebagai Purusa ;4. Memerintahkan yang bersangkutan untuk melaporkan salinan putusanini ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangli untukdapat dicatatkan dalam registrasi dan penerbitan Akta Perceraian ;5.
    Pada sistem ini apabila terjadi perceraian maka hak pengasuhan anakanak berada di tangan ayah dan keluarganya kecuali dalam perkawinannyentana atau nyeburin, mengenai hak asuh anak karena perceraian beradapada ayah dan keluarga purusa diungkap oleh Sudantra menurutnya jika terjadiperceraian otomatis hak asuh anak jatuh kepada ayahnya dan terikat olehkeluarga purusa ;Menimbang, bahwa dengan masih berlakunya pluralisme hukum diIndonesia dan khususnya di Bali terkait dengan hak asuh anak akibatperceraian
    Menetapkan anak yang bernama Anak pertama, Jenis Kelamin lakilaki,lahir di Bangli, pada tanggal 7 Juni 2018, dengan Kutipan Akta KelahiranNomor xx, tetap berada dibawah asuhan dan pengawasan Penggugatsebagai bapaknya yang berkedudukan sebagai Purusa ;5.
Register : 10-05-2021 — Putus : 15-07-2021 — Upload : 18-08-2021
Putusan PN BANGLI Nomor 64/Pdt.G/2021/PN Bli
Tanggal 15 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
4811
  • yang dilaksanakan secara Adat dan Agama Hindu di Bali, pada tanggal 4 Agustus 2008, yang dipuput oleh pemuka agama hindu yang bernama Jro Bayan Cabak, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawin Nomor : 5106-KW-31012018-0003, yang di keluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bangli pada tanggal 31 Januari 2018, perkawinan tersebut dilangsungkan di rumah Penggugat yang beralamat di Banjar Cekeng, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, dimana Penggugat berkedudukan sebagai Purusa
    di Bali, pada tanggal04 Agustus 2008, yang dipuput oleh pemuka agama hindu yang bernamaJro Bayan Cabak, sesuai dengan Kutipan Akta Perkawin Nomor : 5106KW310120180003, yang di keluarkan oleh Dinas Kependudukan danKabupaten Bangli pada tanggal 31 Januari 2018,Halaman 1 dari 17 Putusan Perdata Gugatan Nomor 64/Padt.G/2021/PN Bliperkawinan tersebut dilangsungkan di rumah Penggugat yang beralamat diBanjar Cekeng, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli,dimana Penggugat berkedudukan sebagai Purusa
    Tergugatberkedudukan sebagai Predana adalah sah dan putus karena perceraian;Menetapkan anak hasil perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yangbernama Anak Lahir di Cekeng, Tanggal, 02 April 2009, Jenis KelaminPerempuan, sesuai kutipan Akta Kelahiran Nomor: 5106/LT/310120180004Tanggal 31 Janiari 2018 dan Anak II Lahir di Cekeng, Tanggal, 26 November2012, Jenis Kelamin Perempuan, sesuai kutipan Akta Kelahiran Nomor:5106LT310120180005 Tanggal 31 Januari 2018 ada dalam pengasuhanPenggugat sebagai Purusa
    Saksi Il; Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah sebagaisuami istri; Bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah secara agama hindupada tanggal 4 Agustus 2008 di Banjar Cekeng, Desa Sulahan,Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli; Bahwa saksi hadir saat pernikahan Penggugat dengan Tergugat; Bahwa Penggugat berkedudukan sebagai Purusa, sedangkanTergugat sebagai Predana; Bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat sudah dicatatkan; Bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat mempunyai 2orang anak yang
    Ayat (2) pasal tersebut menyatakan Tiaptiap perkawinandicatat menurut peraturan perundangundangan yang berlaku;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta di persidangan Penggugatdengan Tergugat adalah pasangan suami istri yang telah melangsungkanperkawinan pada Tanggal 4 Agustus 2008 secara Agama Hindu dan Adat Bali,yang dipuput oleh pemuka agama hindu yang bernama Jro Bayan Cabak, diBanjar Cekeng, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, dimanaPenggugat sebagai purusa, dan Tergugat sebagai
    Pasal 47 UndangUndang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka terhadap anak yang sudah dewasaHalaman 12 dari 17 Putusan Perdata Gugatan Nomor 64/Pdt.G/2021/PN Blidiberi kebebasan untuk memilih ikut salah satu dari kKedua orang tuanya, namuntanggung jawab kepada anak yang sudah dewasa tetap berada pada orang tuasampai anak tersebut menikah serta tidak memutuskan hubungan kepurusaananak tersebut dengan keluarga purusa serta tetap mendapat jaminan hidup daripihak purusa;Menimbang, bahwa harus diperhatikan
Register : 26-12-2019 — Putus : 10-03-2020 — Upload : 11-03-2020
Putusan PN SINGARAJA Nomor 800/Pdt.G/2019/PN Sgr
Tanggal 10 Maret 2020 — Penggugat melawan Tergugat
4416
  • yang ketigaHalaman 8 dari 15 Putusan Perdata Gugatan Nomor 800/Pat.G/2019/PN Sgrbernama Anak Ketiga Penggugat dan Tergugat , lakilaki, lahir diSingaraja, tanggal 16 Januari 2003 (Bukti P.5 dan T.7);Menimbang, bahwa berdasarkan fakta fakta hukum tersebut diatasmaka antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat sebagai suami isteridalam suatu perkawinan yang sah yang dilangsungkan dihadapan pemukaagama Hindu bernama Jero Mangku Wira dalam bentuk perkawinan biasa yaituPenggugat berkedudukan sebagai Purusa
    dan Sistem Purusa yang melingkupihukum keluarga di bali mempunyai 3 (tiga) prinsip dasar yang dapatdiejawantahkan dari sistem kekeluargaan Purusa ini, yakni : Hak dan Kewajibanselalulahir dari garis Purusa., Lepasnya kewajiban Pradanadari hubunganhukum kekeluargaan asalnya (Ninggal Kedaton) setelah terjadinya perkawinandan Anak dari buah perkawinan selalu dihitung sebagai garis Purusa.Menimbang, bahwa berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)Definisi dari kata "Purusa" adalah hubungan kekerabatan
    menurut garisketurunan lakilaki; orang ; manusia dan menurut Hukum Adat Bali Purusaadalah sang penyebab adanya sesuatu, yang menghapus kekosongan,mewujudkan sesuatu sebagai contoh yaitu:e Dalam sistem keluarga, Purusa adalah kepala keluarga atau orang yangmemiliki pengetahuan spiritual paling tinggi, menjadikan keluarga dapatbertahan dengan damai, melangsungkan kehidupan keluarga dan hal lainyang berkaitan dengan hubungan sebagai keluarga.e Dalam sistem hubungan laki dan perempuan, maka laki adalah
    Purusa.e Dalam sistem manusia, Purusa adalah jiwa yang diperoleh melaluiproses belajar dan menjadikan seseorang mengetahui sesuatu.e Dalam sistem sosial manusia, purusa adalah brahmana.
    Brahmana memiliki porsikeraguan yang teramat kecil, sifat pemarah yang sangat kecil.Sehingga di dalam sistem kekeluargaan purusa, adanya keturunan lakilakidalam keluarga sangatlah penting karena kedudukan anak lakilakilah yangberfungsi sebagai pelanjut keturunan (sentana) Pentingnya nilai anak laki dalamsuatu keluarga sesuai dengan ajaran agama Hindu yang sering dikatakanmenjiwai kehidupan masyarakat Bali termasuk dalam pelaksanaan hukumadatnya.Menimbang, bahwa dalam pandangan masyarakat Bali, anak
Register : 02-05-2017 — Putus : 08-08-2017 — Upload : 28-08-2017
Putusan PN NEGARA Nomor 54/Pdt.G/2017/PN.Nga.
Tanggal 8 Agustus 2017 — -I Kade Santika(P) -Ni Luh Sariani
2612
  • ., telahmengajukan gugatan sebagai berikut:1.Bahwa Penggugat dan Tergugat telah kawin secara sah menurut adat Balidan Agama Hindu pada tanggal 22 Januari 2007 di rumah kediamanPenggugat (Purusa) di banjar Tunas Mekar, Desa Manistutu, KecamatanMelaya, Kabupaten Jembrana ;. Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut telahdidaftarkan pada kantor Catatan Sipil Kabupaten Jembrana sebagaimanaAkte perkawinan No. 3718/WNI/2012 tertanggal 22 Nopember 2012;.
    Menetapkan agar anak yang lahir dari perkawinan antara penggugat dantergugat yang bernama Putu Wira Rahadi Agus Perdana, lahir di Manistutupada tanggal 28 Januari 2009 untuk hak Perwalian dan Pemeliharaan adapada Penggugat selaku bapaknya (Purusa);4.
    Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah secara adat Bali dan Agama Hindupada tanggal 22 Januari 2007 di rumah kediaman Penggugat (Purusa) diBajar Tunas Mekar Desa Manistutu Kecamatan Melaya KabupatenJembrana; Bahwa dalam pernikahan itu, Penggugat dan Tergugat dikaruniai satu oranganak lakilaki yang bernama Putu Wira Rahadi Agus Perdana; Bahwa sering terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat karenamasalah ekonomi; Bahwa pihak keluarga maupun pihak desa sudah berusaha untukmendamaikan Penggugat
    Saksi KETUT SUARDIKA: Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri; Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah secara adat Bali dan Agama Hindupada tanggal 22 Januari 2007 di rumah kediaman Penggugat (Purusa) diBajar Tunas Mekar Desa Manistutu Kecamatan Melaya KabupatenJembrana; Bahwa dalam pernikahan itu, Penggugat dan Tergugat dikaruniai satu oranganak lakilaki yang bernama Putu Wira Rahadi Agus Perdana; Bahwa sering terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat karenamasalah ekonomi; Bahwa
    ) namun Tergugat tetapdiberikan kebebasan mengunjungi anak tersebut;Menimbang, bahwa saksisaksi Penggugat diantaranya menerangkanbahwa sekarang anak Penggugat dan Tergugat tinggal bersama Penggugat;Menimbang, bahwa hubungan antara seorang lou dengan anak tidaklahserta merta putus dengan adanya putusnya perkawinan antara Penggugatdengan Tergugat;Menimbang, bahwa Penggugat berkedudukan sebagai Purusa sehinggasudah sepatutnya jika anak Penggugat dan Tergugat tetap diasuh dandipelinara oleh Penggugat
Register : 23-01-2014 — Putus : 06-03-2014 — Upload : 16-07-2014
Putusan PN TABANAN Nomor 16/PDT.G/2014/PN.TBNN
Tanggal 6 Maret 2014 — PENGGUGAT VS TERGUGAT
2318
  • Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilakukan menurut Adat Bali dan Agama Hindu pada tanggal 15 Desember 2009 di rumah Tergugat di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, sesuai dengan Akta Perkawinan tertanggal 06 Desember 2012 Nomor : 5828/WNI/2012 dimana Penggugat berkedudukan sebagai predana sedangkan tergugat berkedudukan sebagai purusa adalah sah putus karena perceraian;---------------------------------------------------------------------------------------4.
    Menyatakan bahwa anak yang lahir dari hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat yang diberi nama : ANAK 1, lahir di Pujungan pada tanggal 09 Juni 2010 dimana sah dibawah perwalian dan hak tergugat selaku pihak Purusa;-----------5.
    memeriksa mengadili perkara ini berkenanmenjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1.Mengabulkan gugatan Penggugatseluruhnya ;Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yangdilakukan menurut Adat Bali dan Agama Hindu pada tanggal 15 Desember2009 di rumah Tergugat di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, sesuaidengan Akta Perkawinan tertanggal 06 Desember 2012, Nomor : 5828/WNI/2012 dimana Penggugat berkedudukan sebagai Predana sedangkanTergugat berkedudukan sebagai Purusa
    SAKSI: SAKSI 1e Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan menurut tatacara agama Hindu pada hari dan tanggal sudah tidak ingat lagi sekitar tahun2009 bertempat di rumah Tergugat di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanandimana Penggugat berkedudukan sebagai Predana dan Tergugat berkedudukansebagai Purusa dimana saksi hadir pada perkawinantersebut ;e Bahwa, setelah perkawinan tersebut Penggugat dan Tergugat tinggal diKecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dan telah dikaruniai seorang anak
    SAKSI : SAKSI 2e Bahwa, saksi hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat yangdilangsungkan menurut tata cara agama Hindu pada tanggal 15 Desember 2009bertempat di rumah Tergugat di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanandimana Penggugat berkedudukan segagai Predana dan Tergugat berkedudukansebagai Purusa; Bahwa, setelah perkawinan tersebut Penggugat dan Tergugat tinggal KecamatanPupuan, Kabupaten Tabanan dan telah dikaruniai seorang anak lakilaki yangdiberi nama ANAK 1 yang lahir di Pujungan pada tanggal
    ;Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat adalah orang Bali yang beragamaHindu, yang tentunya tunduk pada sistem kekerabatan yang Patrilineal/Purusa (sistemmenarik garis berdasarkan pihak bapak), jika dilahirkan anak, maka anak tersebutmengikuti clan ayah atau keluarga ayah dan melihat dari fakta dipersidangan bahwatidak ada pernyataan keberatan dari Penggugat maupun keluarganya jika anak tersebutdalam perkara ini berada dalam perwalian dan hak Tergugat selaku Purusa sehinggaPetitum ke3 beralasan
    Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yangdilakukan menurut Adat Bali dan Agama Hindu pada tanggal 15 Desember 2009di rumah Tergugat di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, sesuai denganAkta Perkawinan tertanggal 06 Desember 2012 Nomor : 5828/WNI/2012 dimanaPenggugat berkedudukan sebagai predana sedangkan tergugat berkedudukansebagai purusa adalah sah putus karenaperceraian ;.
Putus : 11-02-2014 — Upload : 12-08-2014
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1850 K/Pdt/2013
Tanggal 11 Februari 2014 — I. GUSTI AYU AGUNG SUSILAWATI alias DRA. I GUSTI AYU AGUNG SUSILAWATI, S.U, dkk VS AGUNG PUTU PUTRA, DKK
4329 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Gusti Made Cakra adalah sebagai Purusa;Hal. 10 dari 52 hal. Put. No. 1850 K/Pdt/2013.14.15.16.Dengan demikian, maka sebagai Purusa alm. dr.
    Bahwa Penggugat 1 Rekonvensi sebagai Sentana Rajeg/Purusa telahdikawin keceburin oleh Penggugat 2 Rekonvensi, Sentana Nyeburin dariJero Kediri, Tabanan pada tahun 1951 bertempat di Jero Gede BanjarAmbengan telah cukup diselenggarakan menurut upacara adat perkawinanagama Hindu serta telah cukup disiarkan di Banjar dan Desa AdatAmbengan dengan penegasan perkawinannya adalah perkawinan nyeburinPenggugat 1 Rekonvensi berstatus Purusa dan Penggugat 2 Rekonvensiberstatus Predana/perempuan.
    quo untuk menyatakan Penggugat Rekonpensi/Termohon Kasasi (Sagung Putu Putra) berstatus sebagai Purusa dari alm.
    No. 1850 K/Pdt/2013.patrilinial (Purusa) ketangan anak perempuan yang sebelumnya sudah disentana rajegkan dan dengan merubah statusnya menjadi berstatus lakilaki.In casu: Dalam perkawinan antara Tergugat Rekonpensi/PemohonKasasi (Dra. Gusti Ayu Agung Susilawati) dengan dr. GustiMade Cakra, terbukti alm. dr. Gusti Made Cakra adalah sahberkedudukan sebagai Purusa.Sebagai Purusa, maka alm. dr. Gusti Made Cakra jelaslahmerupakan ahli waris satusatunya dari alm. Gusti Agung Oka.Mengingat alm.
    Seandainya pun benar (quad non) dalarn perkara a quo Penggugat Rekonpensi/Termohon Kasasi juga diangkat sebagai Purusa/SentanaRajeg padahal sudah ada saudara lakilakinya yang menurut HukumAdat Bali adalah berkedudukan Purusa (in casu: alm. Gusti MadeHal. 42 dari 52 hal. Put. No. 1850 K/Pdt/2013.Cakra), maka sesuai dengan keterangan Saksi Ahli: Prof. Dr.