Ditemukan 1179 data
SUPANJI SUYUDANA, SH
Terdakwa:
1.ARROHMAN ARIANSYAH Alias RIAN Bin RUSDI
2.ARDI RAHMAN Bin AMRIL
3.YOGA MIRANDI PRATAMA Bin EDI SUKARDI
65 — 16
Unsur Dengan Sengaja Menghilangkan Nyawa Orang Lain;Halaman 81 dari 100 Putusan Nomor : 165/Pid.B/2018/PN BtaMenimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja: merujuk padakonsep kesengajaan (opzettilijke) yang secara umum maknanya meliputiistilah mengendaki (wilen) dan mengetahui (wetens), dalam arti bahwapelaku memang menghendaki terjadinya perbuatan yang didakwakan tersebutdan mengetahui bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan melawan hukumserta mengetahui pula akibat dari perbuatan tersebut.
81 — 39
Rangkaian perbuatan itu dapatmenunjukan keadaan sikap bathin masingmasing Terdakwa yang menunjukan paraTerdakwa mengetahui dan menghendaki (vetten en wilen) perouatannya yangHalaman 89 dari 96 Putusan Nomor : 1/Pid.SusTPK/2016/PN. Bdgdiwujudkan, dilaksanakan oleh diri sendiri dan atau orang lain, mempunyai sifatmelawan hukum.
168 — 51
Satochid Kartanegaramengutarakan bahwa yang dimaksud dengan opzet Willen en Weten (dikehendakidan diketahui) adalah seseorang yang melakukan suatu perouatan denganHal 94Putusan Pengadilan TIPIKORNo.70/Pid.Sus.TPK/2015/PN.Pbrsengaja harus menghendaki (wilen) perouatan itu serta harus menginsyafi ataumengerti (weten) akan akibat dari perbuatan itu ;Menimbang, bahwa pengertian menguntungkan adalah memperolehuntung atau keuntungan dan tidak harus dilihat dari bertambahnya kekayaan atauharta benda terdakwa
183 — 75
Satochid Kartanegaramengutarakan bahwa yang dimaksud dengan opzet Willen en Weten (dikehendakidan diketahui) adalah seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengansengaja harus menghendaki (wilen) perouatan itu serta harus menginsyafi ataumengerti (weten) akan akibat dari perbuatan itu ;Menimbang, bahwa pengertian menguntungkan adalah memperolehuntung atau keuntungan dan tidak harus dilihat dari bertambahnya kekayaan atauharta benda terdakwa secara signifikan atau berlebihan, tetapi cukup denganbertambahnya
79 — 15
Satochid Kartanegaramengutarakan bahwa yang dimaksud dengan opzet Willen en Weten (dikehendakidan diketahui) adalah seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengansengaja harus menghendaki (wilen) perouatan itu serta harus menginsyafi ataumengerti (weten) akan akibat dari perbuatan itu ;Menimbang, bahwa pengertian menguntungkan adalah memperolehuntung atau keuntungan dan tidak harus dilihat dari bertambahnya kekayaan atauharta benda terdakwa secara signifikan atau berlebihan, tetapi cukup denganbertambahnya
241 — 112
Satochid Kartanegara mengutarakan bahwa yang dimaksuddengan opzet wilen en weten (dikehendaki atau diketahui) adalah seseorang yangmelakukan suatu perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (willen) perouatanituserta harus menginsyafi atau mengerti (weten) akan akibat dari perbuatan itu;Menimbang bahwa pengertian menguntungkan adalah memperoleh untung ataukeuntungan dan tidak harus dilihat dari bertambahnya kekayaan atau harta bendaterdakwa secara signifikan atau berlebihan, tetapi cukup dengan bertambahnya
101 — 102
Satochid Kartanegaramengutarakan bahwa yang dimaksud dengan opzet Willen en Weten(dikehendaki atau diketahui) adalah seseorang yang melakukan suatuperbuatan dengan sengaja harus menghendaki (wilen) perbuatan itu sertaharus menginsyafi atau mengerti (weten) akan akibat dari perbuatan itu ;Menimbang, bahwa pengertian menguntungkan adalah memperolehuntung atau keuntungan dan tidak harus dilihat dari bertambahnya kekayaanatau harta benda terdakwa secara signifikan atau berlebihan , tetapi cukupdengan
339 — 881
Soesilo berserta komentarkomentanya);Menurut Memorie van Teolichting (MvT) yang dimaksud dengansengaja atau opzet itu adalah wilen en wetens dalam artian pembuatHalaman 107 dari 119 Putusan Nomor 16/Pid.Sus/2020/PN Amrharus menghendaki (willen) melakukan perbuatan tersebut dan juga harusmengerti (weten);Menimbang, bahwa dalam hal seseorang melakukan sesuatu dengansengaja, maka hal tersebut dapat dibedakan dalam 3 (tiga) bentuk sikap batin,yang menunjukkan tingkatan atau bentuk dari kesengajaan sebagai
106 — 32
Rangkaian perbuatan itu dapatmenunjukan keadaan sikap bathin Terdakwa yang menunjukan Terdakwamengetahui dan menghendaki (wetten en wilen) perobuatannya yang diwujudkan,dilaksanakan oleh diri sendiri dan atau orang lain, mempunyai sifat melawan hukum.Sehingga dari perbuatanperbuatannya yang nampak salah karena dilarang olehhukum tersebut itulah, kemudian disimpulkan tentang adanya pikiran atau niat jahatuntuk melakukan tindak pidana dalam batin Terdakwa sesuai Putusan MahkamahAgung RI Nomor : 813
183 — 77
Jadi dapatlahdikatakan, bahwa sengaja berarti menghendaki dan mengetahui apa yang dilakukan.Orang yang melakukan perbuatan dengan sengaja menghendaki perbuatan itu dandisamping itu mengetahui atau menyadari tentang apa yang dilakukan itu dan akibatyang akan timbul daripadanya;Menimbang, bahwa bertolak dari pengertian opzet sebagai wilen en wetensatau sebagai menghendaki dan mengetahui, di mana gewld atau dikehendaki ituhanyalah perbuatanperbuatan, sedangkan keadaankeadaan itu hanya dapatgeveten atau
124 — 41
Satochid Kartanegaramengutarakan bahwa yang dimaksud dengan Opzet Willen en Weten(dikehendaki atau diketahui) adalah seseorang yang melakukan suatu perbuatandengan sengaja harus menghendaki (wilen) perbuatan itu serta harusmenginsyafi atau mengerti (weten) akan akibat dan perbuatan itu ;Menimbang, bahwa pengertian menguntungkan adalah memperolehuntung atau keuntungan dan tidak harus dilihat dari bertambahnya kekayaan atauharta benda terdakwa secara signifikan atau berlebihan, tetapi cukup denganbertambahnya
66 — 12
Satochid Kartanegaramengutarakan bahwa yang dimaksud dengan opzet Willen en Weten (dikehendakidan diketahui) adalah seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengansengaja harus menghendaki (wilen) perouatan itu serta harus menginsyafi ataumengerti (weten) akan akibat dari perbuatan itu ;Menimbang, bahwa pengertian menguntungkan adalah memperolehuntung atau keuntungan dan tidak harus dilihat dari bertambahnya kekayaan atauharta benda terdakwa secara signifikan atau berlebihan, tetapi cukup denganbertambahnya
64 — 13
Rangkaian perbuatan itu dapat menunjukan keadaansikap bathin Terdakwa yang menunjukan Terdakwa mengetahui dan menghendaki(wetten en wilen) perobuatannya yang diwujudkan, dilaksanakan oleh diri sendiri danatau orang lain, mempunyai sifat melawan hukum.
129 — 49
Berdasarkan teorikehendak, suatu bentuk kesengajaan adalah Seseorang yang melakukansuatu perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (wilen) perbuatan ituserta harus menginsyafi atau mengerti (weten) akan akibat dariperbuatannya.;Menimbang bahwa untuk mengetahui apakah unsur ini telahterpenuhi, maka untuk lebih mudah mempertimbangkan unsur kedua ini,terlebin dahulu Majelis Hakim mempertimbangkan, apakah unsurmenguntungkan telah terpenuhi dalam perbuatan Terdakwa.
57 — 17
Rangkaian perbuatan itu dapat menunjukan keadaan sikap bathinterdakwa yang menunjukan terdakwamengetahui dan menghendaki (vetien en wilen)perobuatannya yang diwujudkan, dilaksanakan oleh diri sendiri dan atau orang lain,mempunyai sifat melawan hukum.
162 — 580
Jadi dapatlahdikatakan, bahwa sengaja berarti menghendaki dan mengetahui apa yang dilakukan.Orang yang melakukan perbuatan dengan sengaja menghendaki perbuatan itu dandisamping itu mengetahui atau menyadari tentang apa yang dilakukan itu dan akibatyang akan timbul daripadanya;Halaman 133 dari 168 Putusan Nomor 61 6/Pid.B/2015/PN.CbiMenimbang, bahwa bertolak dari pengertian opzet sebagai wilen en wetensatau sebagai menghendaki dan mengetahui, di mana gewld atau dikehendaki ituhanyalah perbuatanperbuatan
90 — 19
sebesar Rp.4.000.000,(Empat juta rupiah);Membuat kwitansi pembayaran uang perjalanan pembayaran tiket tamudari Direktorat PKLK yang datang menghadiri hari pencanangan diTanjung Balai Krimun sebesar Rp.28.434.000,(Dua puluh delapan jutaempat ratus tiga puluh empat ribu rupiah);Membuat kwitansi pembayaran honor anggota Pokja sebesarRp.82.100.000,(delapan puluh dua juta seratus ribu rupiah) ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangantersebut diatas, maka kesengajaan sebagai maksud dan tujuan (wilen
90 — 18
Hal ini berarti,dalam konteks pembuktian unsur subyektif misalnya, karena pengertiankesengajaan pelaku penipuan (opzet) secara teori adalah mencakupmakna wilen en wtens (menghendaki dan atau mengetahui), maka harusdapat dibuktikan bahwa terdakwa memang benar telah :a. bermaksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secaramelawan hukumb. menghendaki atau setidaknya mengetahui / menyadari bahwaperbuatannya sejak semula memang ditujukan untuk menggerakkanorang lain agar orang lain tersebut
459 — 247
Demikian hubungan antaraperbuatan pidana dan pertanggungjawaban pidana.e Bahwa apabila seseorang melakukan perbuatan tersebut karenainstruksi dari atasan bawahan dimana bawahan melakukan ituatas instruksi, maka pertanggungjawabannya adalah :Bahwa hal tersebut lebih menekankan pada elemen kedua dan ketiga;Bahwa elemen kedua yaitu harus ada hubungan bathin antara pelakuperbuatan pidana dan perbuatan yang dilakukan;Bahwa syarat mutlak kesengajaan adalah terpenuhinya Wilen(mengetahui) dan Witten (menghendaki
131 — 48
Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki sesuatu barang;Menimbang, bahwa pengertian sub unsur dengan sengaja dalam perkaraini merujuk pada konsep kesengajaan (opzettelijke) yang secara umum maknanyameliputi arti dari istilah menghendaki (wilen) dan mengetahui (wetens), dalamarti bahwa pelaku memang menghendaki terjadinya perbuatan melawan hukumserta mengetahui pula akibat yang timbul dari perbuatan tersebut;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sub unsur memiliki (toeeigening) dengan melawan hukum