Ditemukan 1962 data
107 — 22
Tjk.Menimbang, bahwa Mens reaberasal dari bahasa latin yang artinyaadalah sikap kalbu (guilty mind).Sikap kalbu seseorang yang termasuk mensrea dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:1. Intention (kesengajaan)2. Recklessness (kesembronoan), atau sering disebut juga denganistilah willful blindness. Dikatakan terdapat recklessness jika seseorangmengambil dengan sengaja suatu risiko yang tidak dibenarkan.3. Criminal negligence (kealpaan/kekurang hatihatian).
115 — 47
Dalam ilmu hukum pidana, perbuatan lahiriah itu dikenal sebagai actus reus,sedangkan kondisi jiwa atau sikap kalbu / niat jahat dari pelaku perbuatan itudisebut mens rea. Jadi actus reus adalah merupakan elemen luar (externalelement), sedangkan mens rea adalah unsur kesalahan (fault element) atauunsur mental ( mental element / niat jahat ). Bahwa, sangatlah jelas, niat jahat / mens rea merupakan suatu perbuatantindak pidana bukanlah suatu perbuatan keperdataan. b.
31 — 23
terjadinya perselisihan danpertengkaran dalam rumah tangga kedua belah pihak sebab kalaupun haltersebut ditemukan di persidangan namun kedua belah pihak tetap tidakbisa didamaikan lagi, maka Pengadilan dapat menyimpulkan bahwa kondisirumah tangga keduanya benarbenar sudah retak, dan hati keduanya sudahtidak menyatu lagi;Menimbang, bahwa ikatan pernikahan tidak hanya terbatas padahubungan fisik dan materi akan tetapi lebih menitik beratkan pada ikatanbathin atau jiwa yang mendalam yang terhujam dalam kalbu
terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga kedua belahpihak sebab kalaupun hal tersebut ditemukan di persidangan namun kedua belahpihak tetap tidak bisa didamaikan lagi, maka Pengadilan dapat menyimpulkanbahwa kondisi rumah tangga keduanya benarbenar sudah retak, dan hati keduanyasudah nyatanyata pecah;Menimbang, bahwa ikatan pernikahan tidak hanya terbatas pada hubunganfisik dan materi akan tetapi lebih menitik beratkan pada ikatan bathin atau jiwa yangmendalam yang terhujam dalam kalbu
721 — 665
Dengan telahdikeluarkannya biaya atas beban korporasi berarti telah ada niat jahat atausikap kalbu bersalah (mens rea) dari pelaku untuk memperoleh manfaat bagikorporasi.Unsur tersebut di atas merupakan ajaran yang Ahli sebut sebagai AjaranManfaat.
240 — 51
Sedangkan arti mens rea adalah sikap batin pelaku padasaat melakukan perbuatan atau kondisi jiwa atau sikap kalbu dari pelakuperbuatan itu, jadi mens rea adalah unsur kesalahan (faultelement) atau unsurmental (mental element);Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan yakni berdasarkan keterangan para Saksi, pendapat para Ahli danketerangan Terdakwa, serta dihubungkan dengan barang bukti dan surat buktiyang saling bersesuaian terungkap bahwa pada sekitar awal tahun 2013,
yaitumembangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotapada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkankesejahteraan ekonomi dan sosialnya, sebagaimana ditegaskan dalam BAB IllPasal 4 UU No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan fakta hukumtersebut Majelis Hakim berkeyakinan terhadap diri Terdakwa dari awal dalamupaya untuk mendirikan Koperasi Simpan Pinjam telah ada mens rea atausikap batin Terdakwa, atau kondisi jiwa atau sikap kalbu
34 — 26
terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalamrumah tangga kedua belah pihak sebab kalaupun hal tersebut ditemukan dipersidangan namun kedua belah pihak tetap tidak bisa didamaikan lagi,maka Pengadilan dapat menyimpulkan bahwa kondisi rumah tanggakeduanya benarbenar sudah retak, dan hati kKeduanya sudah nyatanyatapecah;Menimbang, bahwa ikatan pernikahan tidak hanya terbatas padahubungan fisik dan materi akan tetapi lebih menitik beratkan pada ikatanbathin atau jiwa yang mendalam yang terhujam dalam kalbu
kedua belah pihak sebab kalaupun hal tersebut ditemukan dipersidangan namun kedua belah pihak tetap tidak bisa didamaikan lagi,Hlm 347 s/d 18 Hlm Putusan Nomor; 223/Pdt.G/2016/PA.Bmmaka Pengadilan dapat menyimpulkan bahwa kondisi rumah tanggakeduanya benarbenar sudah retak, dan hati kKeduanya sudah nyatanyatapecah;Menimbang, bahwa ikatan pernikahan tidak hanya terbatas padahubungan fisik dan materi akan tetapi lebih menitik beratkan pada ikatanbathin atau jiwa yang mendalam yang terhujam dalam kalbu
Zaldi Akri, SH
Terdakwa:
AMAN Als ASUN.
152 — 102
Dalam hal ini, terdapat sikap kalbu atau batin yang dapatdiklasifikasikan sebagai culpa (lalai). Untuk menilai adanya unsur kealfaan ini,dapat dilihat dari data atau informasi yang dimiliki dan juga kelaziman yangditerima secara wajar oleh masyarakat. Kewajaran ini dapat diuji denganpendekatan motif dilakukannya transaksi dan juga underlying transaksinya(transaksi yang mendasari).
303 — 124
Peraturan hidup ini berupa bisikan kalbu atau suara batin yangdiakui dan di insyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam bersikapdan berbuatBahwa pertanyaan selanjutnya adalah :Apakah menguasai tanah dan bangunan yang bukan hak miliknya, dapatdibenarkan oleh kesusilaan?
Terbanding/Pembanding/Penuntut Umum : SUGIHARTO, SH
198 — 134
Put.Nomor 25/PID.SUS.TPK/2020/PT MKSterhambat, adalah pertimbangan tidak berdasarkan fakta sebabmengenai KATA HATI adalah BISIKAN KALBU yang terucap melaluimulut yang mewakili hati , jadi sepanjang MULUT TIDAK BICARAapa yang dikehendaki hati, maka kata hati tidak dapat dijadikanalasan pembenaran suatu unsur apalagi pembenaran suatu unsurpidana.8.
57 — 32 — Berkekuatan Hukum Tetap
Oleh karena hanya manusiayang memiliki kalou sedangkan korporasi tidak memiliki kalbu,maka korporasi tidak dibebani tanggung jawab pidana.Halaman 87 dari 134 halaman.
Ingan Malam Purba, SH
Terdakwa:
NURHADI
216 — 97
Criminal Act berhubungandengan Actus reus (tindakan/perbuatan) sedangkan kesalahan (guilt)berhubungan dengan Mens Rea (sikap kalbu/batin).Menimbang, bahwa perbuatan melawan hukum menurut sejarahnyaberawal dari adanya yurisprudensi tentang pengertian dari tindakan yang tidaksesuai dengan hukum yang mengandung pengertian merusak hak subjektifseseorang menurut undangundang, melakukan sesuatu yang bertentangandengan kewajiban hukum pelaku menurut hukum pelaku menurut undangundang, melakukan sesuatu yang
72 — 43 — Berkekuatan Hukum Tetap
Dengan demikianmensrea terdapat dan melekat dalam diri seseorang oleh karena itukonsekuensinya adalah bahwa hanya sesuatu memiliki kalbu sajayang dapat dibebani pertanggungjawaban pidana.
502 — 139
;Bahwa dalam ilmu hukum pidana, perbuatan lahiriah itu dikenalsebagai actus reus, sedangkan kondisi jiwa atau sikap kalbu daripelaku perbuatan itu disebut mens rea.
440 — 1745 — Berkekuatan Hukum Tetap
Dengan demikianmensrea terdapat dan melekat dalam diri seseorang oleh karena itukonsekuensinya adalah bahwa hanya sesuatu memiliki kalbu sajayang dapat dibebani pertanggungjawaban pidana.
17 — 14
yang sakinah mawaddah dan warahmah sebagaimanadikehendaki oleh Pasal 1 Undangundang Nomor 1 tahun 1974 JoPasal 3 Kompilasi Hukum Islam sudah tidak dapat dicapai lagi olehPenggugat dan Tergugat sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwakeutuhan rumah tangga kedua belah pihak sudah tidak dapatdipertahankan lagi ;Menimbang, bahwa ikatan pernikahan tidak hanya sebataspada hubungan fisik dan materil akan tetapi lebih menitik beratkanpada ikatan bathin atau ikatan jiwa yang mendalam yang terhujamdalam kalbu
143 — 78 — Berkekuatan Hukum Tetap
Hal iniadalah sangat perlu untuk menjadi bahan pertimbangan dari Judex Juris,karena sesuai dengan teori penjatuhan hukuman dalam hukum pidana,bahwa perbuatan lahiriah tersebut dikenal sebagai actus reus,sedangkan kondisi jiwa atau sikap kalbu dari pelaku perbuatan itu disebutmens rea. Jadi actus reus adalah merupakan elemen luar, sedangkanmens rea adalah unsur kesalahan atau unsur mental.
57 — 30 — Berkekuatan Hukum Tetap
Oleh karena hanya manusia yangmemiliki kalbu sedangkan korporasi tidak memiliki kalou, makakorporasi tidak dibebani tanggung jawab pidana.Akan tetapi jika pengertian mensrea dikaitkan dengan teori vicariousliability, maka timbul pertanyaan bagaimana membebankanpertanggungan jawab pidana kepada korporasi karenasebagaimana diketahui pertanggung jawaban pidana mensyaratkanadanya unsur "mensrea".Hal itu dijawab oleh Mahkamah Agung dalam putusan Nomor2239 K/PID.SUS/2012 tersebut dengan mengatakan: "sekalipunsecara
61 — 49 — Berkekuatan Hukum Tetap
Oleh karena hanyamanusia yang memiliki kalbu sedangkan korporasi tidakmemiliki kalou, maka korporasi tidak dibebani tanggungjawab pidana;Akan tetapi jika pengertian mensrea dikaitkan dengan teorivicarious liability, maka timbul pertanyaan bagaimanamembebankan pertanggungan jawab pidana kepadakorporasi karena sebagaimana diketahui pertanggungjawaban pidana mensyaratkan adanya unsur mensrea;Hal itu dijawab oleh Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor2239 K/PID.SUS/2012 tersebut dengan mengatakan:Sekalipun
46 — 24 — Berkekuatan Hukum Tetap
Oleh karena hanyamanusia yang memiliki kalbu sedangkan korporasi tidakmemiliki kalou, maka korporasi tidak dibebani tanggungjawab pidana.Akan tetapi jika pengertian mensrea dikaitkan dengan teorivicarious liability, maka timbul pertanyaan bagaimanamembebankan pertanggungan jawab pidana kepadakorporasi karena sebagaimana diketahui pertanggungjawaban pidana mensyaratkan adanya unsur mensrea.Hal itu dijawab oleh Mahkamah Agung dalam putusan Nomor2239K/PID.SUS/2012 tersebut dengan mengatakan:sekalipun
91 — 81 — Berkekuatan Hukum Tetap
Dengan demikianmensrea terdapat dan melekat dalam diri seseorang oleh karena itukonsekuensinya adalah bahwa hanya sesuatu memiliki kalbu sajayang dapat dibebani pertanggungjawaban pidana. Oleh karena hanyamanusia yang memiliki kalou sedangkan korporasi tidak memilikikalbu, maka korporasi tidak dibebani tanggung jawab pidana.Halaman 92 dari 137 halaman.