Lukaluka tersebutmenyebabkan pendarahan dan menimbulkan bahaya maut pada Sdr. AnmadAdam sedangkan Sdr. Burhanuddin merasakan sakit pada bagian kepala danlengan sehingga dirawat di Rumah Sakit H. L. Manambai Abdul KadirKabupaten Sumbawa hal ini sesuai dengan Visum Et Repertum No:445/2318/XII/2016 tanggal 07 Desember 2016 yang ditanda tangani oleh dr.Halaman 5 dari 30 Putusan Nomor 125/Pid.B/2017/ PN.Sbw.Meta Risky Anggorani, Dokter pada Rumah Sakit H. L.

Lukalukatersebutmenyebabkan pendarahan dan menimbulkan bahaya maut pada Sdr. AhmadAdam sedangkan Sdr. Burhanuddin merasakan sakit pada bagian kepala danlengan sehingga dirawat di Rumah Sakit H. L. Manambai Abdul KadirKabupaten Sumbawa hal ini sesuai dengan Visum Et Repertum No:445/2318/XII/2016 tanggal 07 Desember 2016 yang ditanda tangani oleh dr.Meta Risky Anggorani, Dokter pada Rumah Sakit H. L. Manambai Abdul KadirKabupaten Sumbawa dengan hasil kesimpulan pemeriksaan Sdr.

Lukaluka tersebutmenyebabkan pendarahan dan menimbulkan bahaya maut pada Anmad Adam Bahwa benar berdasarkan hasil Visum et Repertum terhadap Burhanudinyang dilakukan oleh dr.

Oleh karena itu unsurmelakukan penganiayaan telah terbukti ;Unsur Yang Mengakibatkan luka berat Bahwa berdasarkan Pasal 90 KUHP yang termasuk dalam pengertian luka beratyaitu :e Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh samasekali, atau yang menimbulkan bahaya maut ;e Tidak mampu untuk terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan pencaharian ;e Kehilangan salah satu panca indera ;e Mendapat cacat berat ;e Menderita sakit lumpuh ;Hal. 13dari 19Put.Nomor:151

/Pid.B/2014/PN.Nik. e Terganggunya daya pikir selama 4 minggu atau lebih ;e Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan ;Bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap dipersidangan dari keterangansaksisaksi dan visum et repertum, bahwa saksi Sulastri mengalami luka robek bagianperut arah luka membujur dengan panjang luka + 10 cm tepi luka rata, lokasi luka + 10 cmdiatas pusar serta didapatkan beberapa jaringan organ dalam yang keluar sebagian,keadaan seperti itu tentunya bisa menimbulkan bahaya

maut dan sekarang ini saksiSulastri kondisinya belum sembuh seperti semula karena saksi Sulastri masih harusmemeriksakan lukanya tersebut ke dokter di RS Muhammadiyah Kediri maka luka yangdiderita oleh saksi Sulatri masuk dalam pengertian luka berat menurut Pasal 90 KUHPsehingga unsur mengakibatkan luka berat terbukti ;Unsur Dengan rencana terlebih dahuluMenimbang, bahwa unsur dengan rencana terlebih dahulu, pada dasarnyamengandung 3 syarat atau unsur:1.

akibat yangditimbulkan dari penganiayaan berupa luka berat dan lamanya ancamanpidananya;Menimbang, bahwa luka berat yang dimaksud unsur ini haruslahdikaitkan dengan maksud luka berat sebagaimana Pasal 90 KUHP denganketentuan luka berat disini harus hanya merupakan akibat yang tidak dimaksudatau tidak menjadi tujuan oleh pelaku;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 90 KUHP dijelaskan bahwaluka berat berarti:1. jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapanakan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan

bahaya maut;2. tidak mampu teruS menerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan pencarian;3. kehilangan salah satu pancaindra;mendapat cacat berat (verminking);45. menderita sakit lumpuh;6 terganggu daya pikir selama empat minggu lebih;7gugurnya atau matinya kandungan seseorang perempuan.Halaman 11 dari 15 Putusan Nomor 186/Pid.B/2021/PN SkyMenimbang, bahwa berdasarkan faktafakta hukum yang terungkapdipersidangan, akibat tusukan Terdakwa menggunakan sebilah pisaumenyebabkan usus saksi korban

lengan kiri atas bagian belakang,luka robek di lengan kiri bawah bagian depan, maka dengan lukaluka tersebutjika tidak segera dilakukan tindakan medis oleh pihak rumah sakit tentunyadapat menyebabkan Saksi Korban banyak kehabisan darah dan berujungkepada kematian;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana terurai diatas, maka dapat disimpulkan luka yang dialami saksi korban tergolong sebagailuka yang mengakibatkan jatuh sakit, mendapat luka yang tidak memberiharapan akan sembuh dan yang menimbulkan

bahaya maut, sehingga dengandemikian unsur Yang mengakibatkan luka berat haruslah dinyatakan telahterpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 351 Ayat (2)KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbuktisecara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimanadidakwakan dalam dakwaan tunggal:;Menimbang, bahwa mengenai permohonan Terdakwa yang padapokoknya mohon keringanan hukuman akan dipertimbangkan oleh MajelisHakim dengan seadiladilnya untuk menentukan

DWISETYOHADI, dokter pada RSUD Ulin Banjarmasin, pada tanggal 08 Januari 2014terhadap saksi DAHLI, pada pokoknya menerangkan ditemukan :Pendarahan selaput otak pada kepala sebelah kanan depan akibat persentuhan bendatumpul yang dapat menimbulkan bahaya maut;saat diperiksa saksi DAHLI dalam keadaan tidak sadar;Terdapat luka terjahit didahi dan dagu, terdapat luka lecet tekan dilengan kiri dankaki kiri akibat persentuhan dengan benda tumpul;Terdapat luka lecet geser dikepala, leher, bahu, dada, tangan

Pendarahan selaput otak pada kepala sebelah kanan depan akibat persentuhan bendatumpul yang dapat menimbulkan bahaya maut;2. Saat diperiksa saksi DAHLI dalam keadaan tidak sadar;3. Terdapat luka terjahit didahi dan dagu, terdapat luka lecet tekan dilengan kiri dankaki kiri akibat persentuhan dengan benda tumpul;4.

Luka luka tersebut menimbulkan hambatan dalam menjalankan aktivitasseharihari;Apabila tidak dilakukan tindakan medis dapat menimbulkan bahaya maut;Bahwa akibat kelalaian yang dilakukan Terdakwa, menyebabkan saksiYUSRIL HADI mengalami luka berat sebagaimana Visum Et Repertum No.02/448/VR/2018 tanggal 11 Mei 2018, dengan kesimpulan:Pasien dating di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.Soedjono Selong dalamkeadaan sadar dengan keluhan nyeri pada paha setelah mengalami kecelakaanlalu lintas dengan hasil

Luka luka tersebut menimbulkan hambatan dalam menjalankan aktivitasseharihari;Apabila tidak dilakukan tindakan medis dapat menimbulkan bahaya maut;Bahwa akibat kelalaian yang dilakukan Terdakwa, menyebabkan saksiYUSRIL HADI mengalami luka sebagaimana Visum Et Repertum No.02/448/VR/2018 tanggal 11 Mei 2018, dengan kesimpulan:Pasien datang di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.Soedjono Selong dalamkeadaan sadar dengan keluhan nyeri pada paha setelah mengalami kecelakaanlalu lintas dengan hasil pemeriksaan

Luka luka tersebut menimbulkan hambatan dalam menjalankan aktivitasseharihari;Apabila tidak dilakukan tindakan medis dapat menimbulkan bahaya maut;Bahwa akibat kelalaian yang dilakukan Terdakwa, menyebabkan saksiYUSRIL HADI mengalami luka berat sebagaimana Visum Et Repertum No.02/448/VR/2018 tanggal 11 Mei 2018, dengan kesimpulan:Pasien datang di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.Soedjono Selong dalamkeadaan sadar dengan keluhan nyeri pada paha setelah mengalami kecelakaanlalu lintas dengan hasil

memukulkanmartil tersebut ke dahi sebelah kiri Rudi Luhur hingga mengeluarkan darah,segera perbuatan Terdakwa dipisahkan oleh orang yang berada di rumah/tokoRudi Luhur, sedangkan Terdakwa langsung lari ke rumahnya, kemudian RudiLuhur dibawa berobat dan Rudi Luhur harus menerima 4 jahitan di dahi sebelahkirinya, selanjutnya Rudi Luhur dan Melati Tanzil yang keberatan denganperbuatan Terdakwa melaporkannya kepada Polrestabes Medan.Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Rudi Luhur mengalami lukadan dapat menimbulkan

bahaya maut sebagaimana hasil Visum Et RepertumNomor :17/VER/P/PRM03/2019 tanggal 8 Januari 2019 dari RS.

memukulkanmartil tersebut ke dahi sebelah kiri Rudi Luhur hingga mengeluarkan darah,segera perbuatan Terdakwa dipisahkan oleh orang yang berada di rumah/tokoRudi Luhur sedangkan Terdakwa langsung lari ke rumahnya, kemudian RudiLuhur dibawa berobat dan Rudi Luhur harus menerima 4 jahitan di dahi sebelahkirinya, selanjutnya Rudi Luhur dan Melati Tanzil yang keberatan denganperbuatan Terdakwa melaporkannya kepada Polrestabes Medan.Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Rudi Luhur mengalami lukadan dapat menimbulkan

bahaya maut sebagaimana hasil Visum Et RepertumNomor : 17/VER/P/PRM03/2019 tanggal 8 Januari 2019 dari RS.

dapatmembayangkan akan adanya akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya, ataudengan kata lain bahwa pelaku dapat menduga bahwa akibat dari perbuatannya ituakan menimbulkan suatu akibat yang dapat dihukum dan dilarang oleh undangundang;Menimbang, bahwa Penjelasan Pasal 229 ayat (4) UndangUndang Nomor22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, menentukan bahwa yangdimaksud dengan luka berat adalah luka yang mengakibatkan korban: a. jatuhsakit dan tidak ada harapan sembuh sama sekali atau menimbulkan

bahaya maut;b. tidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan; c.kehilangan salah satu pancaindra; d. menderita cacat berat atau lumpuh; e.terganggu daya pikir selama 4 (empat) minggu lebih; f. gugur atau matinyakandungan seorang perempuan; atau g. luka yang membutuhkan perawatan dirumah sakit lebih dari 30 (tiga puluh) hari;Menimbang, bahwa berdasarkan faktafakta yang terungkap di persidanganbahwa pada hari Selasa tanggal 28 September 2021 sekitar pukul 19.00 WITAterjadi

lutut kanan, kapsul sendi robek,bengkak dan nyeri pada lutut kiri, luka lecet pada kedua tangan dan kedua kakisebagaimana tersebut dalam surat Visum Et Repertum Nomor: 3621/RMG/RSF/X/2021 tanggal 29 September 2021 dari Rumah Sakit Fatima;Menimbang, bahwa Penjelasan Pasal 229 ayat (4) UndangUndang Nomor22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, menentukan bahwa yangdimaksud dengan luka berat adalah luka yang mengakibatkan korban: a. jatuhsakit dan tidak ada harapan sembuh sama sekali atau menimbulkan

bahaya maut;b. tidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan; c.kehilangan salah satu pancaindra; d. menderita cacat berat atau lumpuh; e.terganggu daya pikir selama 4 (empat) minggu lebih; f. gugur atau matinyakandungan seorang perempuan; atau g. luka yang membutuhkan perawatan dirumah sakit lebih dari 30 (tiga puluh) hari;Menimbang, bahwa akibat yang dialami oleh anak Darren AlperatsConguest Ranteallo akibat kecelakaan lalu lintas tersebut sebagaimana jugatersebut surat

Yang mengakibatkan lukaluka berat;Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 90 Kitab UndangundangHukum Pidana, yang dimaksud dengan luka berat adalah :Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akansembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut ;Tidak mampu teruS menerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan pencarian ;Kehilangan salah satu panca indera ;Mendapat cacat berat ;Menderita sakit lumpuh ;Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih ;Gugur atau matinya kandungan

Luka sayat di lengan kanan di 2 (dua) tempat masingmasingberukuran empat kali dua sentimeter dan tiga kali satu sentimeter.Sehingga pada pemeriksaan korban lakilaki umur dua puluh sembilan tahun iniditemukan banyak luka sayat, diduga akibat kekerasan benda tajam;Menimbang, bahwa luka yang diakibatkan oleh terdakwa khususnyadibagian kepala, dimana kepala merupakan fungsi penting dari hidup manusiasehingga apabila terluka bisa menimbulkan bahaya maut bagi saksi Reno.Setelah kejadian tersebut selama

Unsur Luka beratMenimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 90 KUHP, yangdimaksud dengan luka berat yakni:jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuhsama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; tidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan pencaharian; kehilangan salah satu pancaindera; mendapat cacat berat; menderita sakit lumpuh; terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih; gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.Menimbang, bahwa

Bangkalandengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : Luka bacok pada telinga kiri sampai kepala belakang telinga kiri, pipi kiri, dagukiri, lengan bawah kiri dan pinggang kiri ; Luka tersebut diatas akibat persentuhan dengan benda tajam ; Orang tersebut belum sembuh sama sekali, besar harapan akan sembuhjikalau tidak ada halhal yang menambah penyakitnya atau komplikasi ;Menimbang, bahwa berdasarkan uraian a quo dihubungkan Pasal 90 KUHPyakni menimbulkan bahaya maut dan tidak mampu terusmenerus

Korban mengalami luka berat yang menimbulkan bahaya maut danmenimbulkan cacat berat yang menyebabkan korban tidak mampu untukmenjalankan tugas jabatan atau pekerjaannya.nn Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 351 Ayat(2) KUHPidana.Menimbang, bahwa atas Surat Dakwaan tersebut, Terdakwamenyatakan telah mengerti maksudnya dan tidak ada mengajukanEksepsi/Keberatannya;Menimbang, bahwa untuk membuktikan Dakwaannya, Penuntut Umumtelah mengajukan Saksisaksi yang memberikan keterangan

Korban mengalami luka berat yang menimbulkan bahaya maut danmenimbulkan cacat berat yang menyebabkan korban tidak mampu untukmenjalankan tugas jabatan atau pekerjaannya.Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas makaunsur melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka berat sudahterpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan unsurunsur daridakwaan Penuntut Umum tersebut maka semua unsurunsur tersebut sudahterpenuhi oleh perbuatan Terdakwa maka dengan demikian

., menerangkan jika pasien Made Sumira tiba di RSU SanjiwaniGianyar pada tanggal 15 Maret 2017,sekira pukul 12.05 wita, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas dengankondisi tidak sadar, luka pada pelipis kanan robek, paha kanan nyeri, muntah1X (satu kali) lalu paien dirawat inap selama 3 (tiga) hari kemudian dilanjutkandengan rawat jalan dimana pada pasien Made Sumira, tidak ditemukan lukaatau tekanan pada dada pasien dan dari hasil pemeriksaan lukaluka yangdiderita tidak menimbulkan bahaya maut

Sp.B., yang pada pokoknya menerangkan jika pasien Made Sumira tiba di RSUSanjiwaniGianyar pada tanggal 15 Maret 2017, sekira pukul 12.05 wita, setelahmengalami kecelakaan lalu lintas dengan kondisi tidak sadar, luka pada pelipis kananrobek, paha kanan nyeri, muntah 1X (satu kali) lalu paien dirawat inap selama 3 (tiga)hari kemudian dilanjutkan dengan rawat jalan dimana pada pasien Made Sumira, tidakditemukan luka atau tekanan pada dada pasien dan dari hasil pemeriksaan lukalukayang diderita tidak menimbulkan

bahaya maut, sehingga selanjutnya oleh karenapasien menunjukkan tandatanda membaik, akhirnya pasien Made Sumira diijikanuntuk rawat jalan ;Menimbang, bahwa kemudian berdasarkan keterangan saksi dr.

Lukaluka tersebut tidak menimbulkan bahaya maut bagi korban ;Menimbang, bahwa selanjutnya sebagaimana telah dipertimbangkan dalamunsur karena kelalaiannya mengemudikan kendaraan bermotor mengakibatkankecelakaan lalu lintas pada dakwaan primair, dimana yang dimaksud dengankecelakaan lalu lintas menurut Pasal 1 Angka 24 UndangUndang Nomor : 22 Tahun2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu peristiwa dijalan yang tidakdiduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna

Yang mengakibatkan luka berat ;Halaman 18 dari 22 Putusan Nomor 129/Pid.B/2019/PN KagMenimbang, bahwa menurut pasal 90 KUHP yang dimaksud luka beratyaitu : jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuhsama sekali atau menimbulkan bahaya maut, tidak mampu teruS menerus untukmenjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian, kehilangan salah satu pancaindera, mendapat cacat berat, menderita sakit lumpuh, terganggunya daya pikirselama empat minggu lebih, dan gugur atau matinya

berdasarkan = faktafakta dipersidangan dariketerangan saksisaksi dan dihubungkan dengan keterangan terdakwa serta alatbukti Surat maupun barangbarang bukti yang ada menyatakan bahwa perbuatanpara terdakwa yang telah menganiaya korban Asali Nduru dan korban CandraNduru dengan cara memukuli dan juga melakukan penusukan terhapa korban;Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memperhatikan perilaku paraterdakwa dan memperhatikan pula luka yang dialami oleh korban tersebut ternyataluka yang dialami oleh korban menimbulkan

bahaya maut bagi korbansebagaimana diterangkan dalam surat keterangan berdasarkan hasil Visum etRevertum Nomor : 440/11/VERRHS/XII/2018 an.

CandraNdruru Bin Asali Ndruru dengan hasil pemeriksaan : terdapat luka tusuk di dadasebelah kiri dengan panjang 2,3 cm, lebar 1,2 dan kedalaman 5 cm yangdiakibatkan oleh senjata tajam ;Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memperhatikan perilaku paraterdakwa dan memperhatikan pula luka serta akibat yang dialami oleh korbantersebut yang ternyata membuat korban tersebut menimbulkan bahaya maut bagikorban serta terhalang aktifitasnya sampai dengan saat ini, maka Majelis Hakimberpendapat hal tersebut

Pasal 90 KUHP menyatakanyang dikatakan luka berat pada tubuh, yaitu: jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akansembuh sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut; tidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan; kehilangan salah satu panca indera; mendapat cacat berat (kudung/rompong); menderita lumpuh; berubah pikiran (akal) lebih dari empat minggu lamanya; gugur atau matinya kandungan seorang perempuan;Bahwa, berdasarkan alat bukti yang diajukan ke persidangan

tidakmasuk kantor selama 2 (dua) bulan;Bahwa, luka, nyeri dan sakit yang dialami oleh Gerry akibat penusukantersebut, serta tidak masuk kantornya Gerry selama 2 (dua) bulan dalam rangkaistirahat, ataupun adanya operasi sebagaimana yang diterangkan oleh Gerry,tidaklah termasuk dalam keadaan sebagai luka berat sebagaimana yangdimaksud dalam Pasal 90 KUHP, karena luka Gerry sudah sembuh dan sudahbekerja sebagai polisi sebagaimana biasanya, tidak ada keterangan medismengenai luka yang dialami Gerry dapat menimbulkan

bahaya maut.

Dalam Pasal 90 KUHP menyatakan yang dimaksud denganluka beratyaitu : Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akansembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;Halaman 9dari 16 Him.

Dalam Pasal 90 KUHP menyatakan yang dimaksud denganluka beratyaitu : Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akansembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; Tidak mampu teruS menerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan pencarian; Kehilangan salah satu pancaindera; Mendapat cacat berat; Menderita sakit lumpuh; Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih; Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.Halaman 12dari 16 Hlm.

dan ada kumpulan cairan dikepala yang sudah dilakukanoperasi, Penderita pulang dari Rumah Sakit AZRA dalam kondisi baik;Menimbang, bahwa dengan demikian untuk mempersingkat uraianDakwaan ini, maka Majelis akan mempertimbangkan apakah terpenuhi atautidak unsur Dengan Korban Luka Berat tersebut ;Menimbang, bahwa, Kitab UndangUndang Hukum Pidana pada Pasal90 telah memberi definisi mengenai luka berat, yakni ;ejatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akansembuh sama sekali, atau yang menimbulkan

bahaya maut; tidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan pencarian; kehilangan salah satu pancaindera; mendapat cacat berat; menderita sakit lumpuh; terganggunya Aaya pikir selama empat minggu lebih; gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.Menimbang, bahwa akibat kecelakaan tersebut, berdasarkan Visum EtRepertum tersebut di atas, dengan hasil pemeriksaan Penderita menderitakesadaran menurun dengan lukaluka di kepala dan ada kumpulan cairandikepala yang sudah dilakukan

operasi, Penderita pulang dari Rumah SakitAZRA dalam kondisi baik;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat cedera yang dialamioleh Saksi Ananda merupakan cedera yang telah menyebabkan jatuh sakit ataudan yang menimbulkan bahaya maut sebagaimana telah ditentukan mengenaidefinisi Luka Berat pada Pasal 90 Kitab UndangUndang Hukum Pidanatersebut;Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Dakwaan Primairyakni melanggar ketentuan sebagaimana

Dimana semuanya ini harus dilakukan dengan sengajadan tidak dengan maksud yang patut atau melewati batas yang diinginkan;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 90 KUHP luka berat berarti: Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akansembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; tidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan pencarian; kehilangan salah satu pancaindera; mendapat cacat berat; menderita sakit lumpuh; terganggunya daya pikir selama empat

Buru Selatan adalah perbuatan melakukanpenganiayaan mengakibatkan luka berat dimana luka berat yang dimaksudadalah yang menimbulkan bahaya maut sebagaimana diatur pada Pasal 90KUHP;Halaman 12 dari 15 Putusan Nomor 15/Pid.B/2021/PN NlaMenimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Melakukanpenganiayaan mengakibatkan luka berat telah terpenuhi;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 351 ayat (2)KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbuktisecara sah dan meyakinkan

Dengan Sengaja Melukai Berat Orang Lain;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan luka berat menurut pasal 90KUHP, sebagai berikut : Jatuh sakit atau mendapat Iluka yang tidak memberi harapan akansembuh sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut; Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan pencaharian; Kehilangan salah satu panca indera; Mendapat cacat berat; Menderita sakit lumpuh; Terganggunya daya piker selama empat minggu lebih; Gugurnya atau matinya kandungan seseorang

robek pada siku kanan ukuran panjang 7cm dan lebar4cm.Menimbang, bahwa apabila uraian unsur kedua ini dihnubungkan denganfakta yang terungkap dipersidangan, maka unsur terdakwa dengan sengajamelakukan perbuatan melukai berat orang lain telah terpenuhi, dimana terdakwasudah mempersiapkan membawa parang dari rumah yang digunakan untukmelukai saksi korban, kKemudian pembacokan yang dilakukan oleh terdakwakearah kepala dan perut yang menyebabkan saksi korban terluka merupakantempattempat yang bisa menimbulkan

bahaya maut;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 354 ayat (1)KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbuktisecara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakandalam dakwaan primer;Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primer telah terbukti makadakwaan subsider dan seterusnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telahdikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapandan penahanan

Kemudian saksi MUHAMMAD RIZAL HARAHAP menghindar danlari ke arah Mesjid Pasar Gunung Tua, kemudian Terdakwa CHAIRUL SIREGARmengejar saksi MUHAMMAD RIZAL HARAHAP yang kemudian terjatuh di jalanMesjid dekat tiang Telkom, dan selanjutnya Terdakwa CHAIRUL SIREGARmembacok tubuh saksi MUHAMMAD RIZAL HARAHAP berulangulangsehingga mendatangkan atau menimbulkan bahaya maut. Kemudian saksiMUHAMMAD RIZAL HARAHAP berlari dan berteriak minta tolong sambilmemegang tanggannya yang sedang berdarah.

Kemudian saksiMUHAMMAD RIZAL HARAHAP menghindar dan lari ke arah Mesjid PasarGunung Tua, kemudian Terdakwa CHAIRUL SIREGAR mengejar saksiMUHAMMAD RIZAL HARAHAP yang kemudian terjatuh di jalan Mesjid dekattiang Telkom, dan selanjutnya Terdakwa CHAIRUL SIREGAR membacok tubuhHalaman 11 dari 15 Putusan Nomor228/Pid.B/2019/PN Pspsaksi MUHAMMAD RIZAL HARAHAP berulangulang sehingga mendatangkanatau menimbulkan bahaya maut.

ALOE SABOE Gorontalo padapokoknya menerangkan terdapat luka yang dialami oleh korban yakni lukatusuk didada kiri belakang yang menembus sampai rongga dada kiriberpotensi dapat menimbulkan bahaya maut ;Menimbang, bahwa selanjutnya demi singkatnya Putusan ini maka segala sesuatuyang terjadi di persidangan sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangantelah turut dipertimbangkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariputusan ini ;Hal16 dari 24 hal Putusan Nomor244/Pid.B/2016/PN L boMenimbang

Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak dapat diharapkan untuksembuh secara sempurna atau yang menimbulkan bahaya maut ;2. Untuk selamanya tidak mampu menjalankan tugas jabatan ataupekerjaan yang merupakan mata pencaharian ;Kehilangan salah satu panca indra ;Mendapat cacat berat ;Menderita sakit lumpuh ;ou + &Terganggunya daya pikir selama lebih darri empat minggu ;7.

ALOE SABOE Gorontalo padapokoknya menerangkan terdapat luka yang dialami oleh korban yakni lukatusuk didada kiri belakang yang menembus sampai rongga dada Kiriberpotensi dapat menimbulkan bahaya maut ;Menimbang bahwa mengenai penganiayaan berat dalam Pasal 351 KUHPini Majelis sependapat dengan R.

Unsur Yang Mengakibatkan Luka Berat ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melukai berat pada orang adalahperbuatan Terdakwa telah menimbulkan suatu luka yang sifatnya sedemikian rupa hinggameninggalkan suatu akibat yang merugikan dan sifatnya tetap ataupun yang menyebabkansuatu kerugian pada tubuh yang sifatnya penting ;Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan luka berat berdasarkan pasal 90 KUHPadalah :eJatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberikan harapan akan sembuh sama sekali,atau yang menimbulkan

bahaya maut ;eTidak mampu terusmenerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian ;Kehilangan salah satu panca indera ;eMendapat cacat berat ;Menderita sakit lumpuh ;eTerganggu daya pikir selama empat minggu lebih ;eGugur atau matinya kandungan seeorang perempuan ;Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian diatas dan Pasal 90 KUHP diatasdihubungkan hasil visum et repertum tertanggal 15 Januari 2013 yang dibuat danditandatangani oleh dr.

Dengan demikian Majelis Hakim berkesimpulan bahwa luka yangdialami saksi korban adalah luka yang tidak bisa diharap akan sembuh lagi dengansempurna atau dapat menimbulkan bahaya maut karena tikaman yang dilakukan olehTerdakwa mengarah keleher yang merupakan anggota tubuh yang sangat vital.

Uraianpertimbangan tersebut sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 90 KUHP yaitu dalampengertian Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberikan harapan akan sembuhsama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut ;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka Majelis Hakimberkesimpulan bahwa unsur yang mengakibatkan luka berat telah terpenuhi pula ;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsurunsur dari dakwaan Pertama JaksaPenuntut Umum telah terpenuhi maka Majelis Hakim tidak mempertimbang