Ditemukan 1995 data
Istikanah
Tergugat:
Yildirim Yavuz
103 — 16
Bahwa dalam pelaksanaan perjanjian diketemukan keadaan CacatKehendak Dalam Perjanjian karena kekhilafan ( dwaling ) dan adanyapenyalahgunaan keadaan ( misbruik Van Omsstandigheden/undueinfluence ) sebagai berikut :3.1. Bahwa Penggugat selaku Direktur CV. INDO ARAB INTERPRISEberkedudukan di Kabupaten Kendal yang bergerak di bidang ProduksiBriquette Batok Kelapa sudah menjalankan produksinya jauh harisebelum menjalin kerjasama dengan Pihak Tergugat dan sudahmelakukan pemasaran sendiri ;3.2.
Menyatakan Perjanjian Antara Penggugat dengan Tergugat batal demihukum dan berakhir karena Keadaan Cacat Kehendak DalamPerjanjian karena kekhilafan ( dwaling ) dan adanya penyalahgunaan keadaan ( misbruik Van Omsstandigheden/undue influence ) ;3. Menyatakan tidak sahnya Pelaksanaan Perjanjian terhitung sejakpenetapan ini dibacakan ;4.
Bahwa dalil Penggugat pada posita angka 3 adalah dalil yang sesat dantidak jelas (obscure libel) dimana dalam gugatannya Penggugatmendalilkan bahwa dalam Perjanjian a quo diketemukan cacat kehendakHalaman 7 dari 29 Putusan Nomor 24/Pdt.G/2018/PN Kdldikarenakan Kekhilafan (dwaling) & adanya penyalahgunaan keadaan,bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut diatas secara tegas Tergugattolak & membantahnya;.
Dari keadaan tersebutPenggugat mengajukan gugatan kepada Tergugat dengan alasan keadaancacat kehendak dalam perjanjian karena kekhilafan (dwaling) dan adanyapenyalahngunaan keadaan (misbruk van omsstandingheden/undueinfluence) dan dalam petitumnya mohon (1) agar dinyatakan Perjanjianantara Penggugat dan Tergugat batal demi hukum dan (2) menyatakan tidaksahnya perlaksanaan perjanjian terhitung sejak penetapan dibacakan;Bahwa, selanjutnya Tergugat mengajukan eksepsi terhadap gugatanPenggugat dengan
Terbanding/Tergugat : ALI WIJAYA
65 — 29
Oleh hukumumumnya diterima teori bahwa kesepakatan kehendak itu ada jika tidakterjadinya salah satu unsurunsur sebagai berikut.a) Paksaan (dwang, duress)b) Penipuan (bedrog, fraud)c) Kesilapan (dwaling, mistake)Sebagaimana pada pasal 1321 KUH Perdata menentukan bahwa katasepakat tidak sah apabila diberikan karena kekhilafan atau diperoleh denganpaksaan atau penipuan;Dengan diberlakukannya kata sepakat mengadakan perjanjian maka berartibahwa kedua pihak haruslan mempunyai kebebasan kehendak.
Kesilapan (dwaling);2. Didalam perjanjian terjadi unsur paksaan (dwang);3. Penipuan (bedrog);4. Penyalahhgunaan keadaan (misbruik van omstandigheiden)maka terhadap perjanjian tersebut tidak terpenuhi syarat kesepakatankehendak.;. Bahwa ketentun pasal 1320 mengenai kecakapan bertindak tidak terpenuhidalam perjanjian tersebut, dikarenakan hanya dilakukan oleh Tergugatsendiri tanpa adanya keterlibatan dari para hali waris yang lainnya, sehingga Halaman 9 dari 15 hal.
151 — 41
sebagai bukti untuk menilai tingkah laku atau sifat burukPenggugat/Terbanding yang tidak perhatian terhadap anak Penggugat danTergugat bernama Alreescha Qienzi, sehingga pertimbangan Majelis HakimPengadilan Agama Ambon tersebut hanya berdasarkan asumsi yangsubyektif yang sama sekali tidak berdasarkan pada alasan hukum yangtepat;Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Ambontersebut suatu bentuk kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nyata karenatelah tidak mempertimbangkan fakta (fietelijkke dwaling
) sehinggaHal 3daril7 Putusan Nomor 4/Pdt.G/2020/PTA.Abpertimbangan tersebut adalah tidak tepat secara hukum (dwaling omtrent hetrecht) baik dilihat dari sisi peraturan perundangan maupun yurisprudensi.Pada hal maksud dan tujuan Tergugat/Pembanding mengajukan alatalatbukti T1 s/d T4 dan saksisaksi tersebut dalam rangka melumpuhkan dalildan alasan Penggugat/Terbanding untuk mendapatkan hak asuh anak sertamembuktikan bahwa Penggugat/Terbanding adalah sebagai ibu yangbertabiat buruk serta tidak bertanggung
62 — 29
No. 2321Pdt.G/2021/PA.Ckryang diatur oleh perjanjian tersebut agar suatu perjanjian dianggap saholeh hukum.Kesepakatan kehendak tersebut dianggap tidak pernah terjadi apabilaperjanjian diadakan atas paksaan (dwang), penipuan (bedrog), ataukesilapan (dwaling).Pasal 1321Tiada suatu persetujuan pun mempunyai kekuatan Jika diberikan karenakekhilafan atau diperoleh dengan paksaan atau penipuanMengenai paksaan (dwang), Pasal 1323 KUH Perdata mengatursebagai berikut :Paksaan yang dilakukan terhadap orang
No. 2321Pdt.G/2021/PA.Ckrtentang apa yang diatur oleh perjanjian tersebut agar suatuperjanjian dianggap sah oleh hukum.Kesepakatan kehendak tersebut dianggap tidak pernah terjadiapabila perjanjian diadakan ataspaksaan (dwang), penipuan (bedrog), atau kesilapan (dwaling).14.3.Pasal 1321Tiadasuatupersetujuan pun mempunyai kekuatan jika diberikankarena kekhilafan atau diperoleh dengan paksaan atau penipuan14.4.Mengenai paksaan (dwang), Pasal 1323 KUH Perdata mengatursebagai berikut :Paksaan yang dilakukan
Kedua belah pihak harus sepakattentang apa yang diatur oleh perjanjian tersebut agar suatuperjanjian dianggap sah oleh hukum.Kesepakatan kehendak tersebut dianggap tidak pernah terjadiapabila perjanjian diadakan atas paksaan (dwang),penipuan (bedrog), atau kesilapan (dwaling).c. Pasal 1321Tiada suatu persetujuan pun mempunyal kekuatan jika diberikankarena kekhilafan atau diperoleh dengan paksaan atau penipuand.
Kedua belah pihak harus sepakattentang apa yang diatur oleh perjanjian tersebut agar suatu perjanjiandianggap sah oleh hukum (Pasal 1320 KUHPerdata), Kesepakatankehendak tersebut dianggap tidak pernah terjadi apabila perjanjiandiadakan atas paksaan (dwang), penipuan (bedrog), atau kesilapan(dwaling). Tiada suatu persetujuan pun mempunyai kekuatan jikadiberikan karena kekhilafan atau diperoleh dengan paksaan ataupenipuan. (Pasal 1321 KUHPerdata).
Kesepakatan kehendaktersebut dianggap tidak pernah terjadi apabila perjanjian diadakan ataspaksaan (dwang), penipuan (bedrog), atau kesilapan (dwaling). (Pasa/ 1320KUHPerdata) dan pada Pasal 1321 KUHPerdata, yang berbunyi : Tiada suatupersetujuan pun mempunyai kekuatan jika diberikan karena kekhilafan ataudiperoleh dengan paksaan atau penipuan.Him. 46 dari 56 Put.
67 — 32
Syarat sahnya sebuah perjanjian adalah sebagai berikut :I Kesepakatan para pihak dalam perjanjian ;II Kecakapan para pihak dalam perjanjian ;III Suatu hal tertentu ;TV Suatu sebab yang halal ;Kesepakatan berarti adanya persesuaian kehendak dari para pihak yang membuatperjanjian, sehingga dalam melakukan suatu perjanjian tidak boleh ada paksaan,kekhilafan dan penipuan (dwang, dwaling, bedrog).
Syarat sahnya sebuah perjanjian adalah sebagai berikut :a Kesepakatan para pihak dalam perjanjian ;b Kecakapan para pihak dalam perjanjian ;c Suatu hal tertentu ;d Suatu sebab yang halal ;Kesepakatan berarti adanya persesuaian kehendak dari para pihak yang membuatperjanjian, sehingga dalam melakukan suatu perjanjian tidak boleh ada paksaan,kekhilafan dan penipuan (dwang, dwaling, bedrog).
LILIS SURYANI
Tergugat:
1.Ir. MOCHAMMAD FAISHOL
2.NY. ISKANI
60 — 24
(harta lainnya) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1311 dan 1312KUHPerdata;Demikian Akta Perdamaian ini dibuat, disetujui dan ditandatangani olehPARA PIHAK secara sadar, dengan Itikad baik, tanpa ada paksaan, kekeliruandan penipuan (dwang, dwaling dan bedrog) dari pihak manapun serta halhallain yang dapat membatalkan Akta Perdamaian ini;Setelah isi Kesepakatan Perdamaian dibacakan kepada kedua belahpihak, masingmasing pihak menerangkan dan menyatakan menyetujui seluruhisi Kesepakatan Perdamaian tersebut.Kemudian
Pembanding/Penggugat II : HJ. IYAM MARYAM, M.PD Diwakili Oleh : DR. H. BABAN ZAENAL ARIFIN
Pembanding/Penggugat III : HJ. DETI SRI ASTUTI Diwakili Oleh : DR. H. BABAN ZAENAL ARIFIN
Terbanding/Tergugat I : H. ABDULLOH
Terbanding/Tergugat II : HJ. IIS AISYAH
Terbanding/Turut Tergugat I : YATI ROHAYATI, SH
Terbanding/Turut Tergugat II : CUCU SOFYAN, SH
Terbanding/Turut Tergugat III : DANNY TEGUH SUPRIATNA
Terbanding/Turut Tergugat IV : ENDA SUGANDA
Terbanding/Turut Tergugat V : CUCU NURHASANAH
Terbanding/Turut Tergugat VI : Kantor Badan Pertanahan Nasional Cq Kantor Badan Pertanahan Nasional Wilayah Provinsi Jawabarat Cq Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tasikmalaya
Terbanding/Turut Tergugat VII : Kantor Badan Pertanahan Nasional Cq Kantor Badan Pertanahan Nasional Wilayah Provinsi Jawabarat Cq Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Tasikmalaya
Terbanding/Turut Tergugat VIII
80 — 41
Baban(Pembanding/semula Penggugat) sehingga terhadap segala perlihan hak ObjekSengketa dari atas nama Pemohon banding kepada Termohon banding yangdibuat atas dasar Melawan Hukum (DWANG DWALING BEDROG) dari ParaTerbanding/semula Terguggat kepada pembanding/semula Penggugat makaHalaman 61 dari 96 Putusan Nomor 520/PDT/2019/PT.BDG.demikian haruslah dinyatakan TIDAK SAH DAN SEHINGGA MENURUTHUKUM HARUS DINYATAKAN BATA.4.
BEDROG).Bahwa, mengenai syarat sah nya perjanjian dalam hal ini terhadapPejanjian Jual beli dan Perpindahan Objek Sengketa adalah sebagaiamanadalam Pasal 1320 KUHPerdata yang mana salah satu syarat terpentingnyaadalah KATA SEPAKAT , sedangkan Sepakat yang menajdi syarat sahnyaperjanjian atau perikatan menurut Pasal 1321 KUHPerdata tidak didasariatas halhal: Kehilafan ( dwaling ) Paksaan ( geveld ) Penipuan ( Bedrog )Halaman 64 dari 96 Putusan Nomor 520/PDT/2019/PT.BDG.Bahwa, oleh karena Peralihan
Bahwa Para Pembanding mendalilkan peralinan hak atas tanah (Sengketa)dalam perkara ini merupakan peralihan hak yang cacat hukum karenadilakukan secara melawan hukum dengan adanya dwang, dwaling, bedrog,NAMUN tidak ada satu pun keterangan saksi yang diajukan ParaPembanding di depan persidangan tingkat pertama yang bernilai sebagaialat bukti saksi, karena tidak ada satu pun saksi yang melihat langsungataupun mendengar langsung mengenai peristiwa dwang, dwaling, bedrogdalam peralihan hak atas tanah
Kehilapan (Dwaling) ;2. Paksaan (Dwang) dan3. Penipuan (Bedrog) ;Menimbang, bahwa dalam perkembangannya cacat kehendak juga dapatterjadi karena adanya penyalahgunaan keadaan = (misbruik vanomstandigheiden).
Apakah benar peralinak Hak Atas Tanah para Pembanding semulapara Penggugat didasarkan adanya peralihan yang cacat hukumkarena adanya cacad kehendak atau dwang, dwaling dan bedrogatau misbruik van omstandigheiden?2. Apakah benar adanya take over hutang sekaligus jaminan Hak atastanah nya harus beralih kepada yang menjamin ( para Terbandingsemula para Tergugat) ?
35 — 25 — Berkekuatan Hukum Tetap
melibatkan TurutTerlawan dan Turut Terlawan Il, sehingga bertentangan dengan ketentuanPasal 1320 KUHPerdata, yang berbunyi :untuk sahnya suatu perjanjian/perikatan harus terpenuhi 4 (empat) syarat yaitu : Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;Maksudnya adalah setiap pihak yang ingin membuat perjanjian/perikatanharus ada kemauan yang bebas sebagai syarat pertama untuk suatuperjanjian/perikatan yang sah, dan dianggap' tidak ada jikaperjanjian/perikatan itu telah terjadi karena paksaan (dwang), kehilafan(dwaling
No. 2065 K/Pdt//2009kekuatan mengikat menurut hukum yang berlaku Pasal 1821 KUHPerdata yangberbunyi :tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena paksaan (dwang)kehilafan (dwaling) atau diperolehnya dengan penipuan (bedrog);Bahwa karena Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 26 Mei 2003 danAkta Jual Beli No. 2 tanggal 14 Juli 2003 adalah dibuat dan dilakukan dengandasar itikad tidak baik atau dengan dasar paksaan (dwang) kehilafan (dwaling)atau diperolehnya dengan penipuan (bedrog
terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum telahmelakukan penyimpangan penerapan hukum dan perbuatan melawan hukumdalam pembuatan Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 26 Mei 2003 danAkta Jual Beli No. 2 tanggal 14 Juli 2003 maka Akta tersebut cacat hukum, tidaksah, tidak berkekuatan hukum, batal demi hukum atau dapat dibatalkan dantidak berlaku;Bahwa karena perbuatan hukum Pengikatan Jual Beli dan Akta Jual Belidilakukan dengan itikad tidak baik dan dengan dasar paksaan (dwang) kehilafan(dwaling
Kasasi Ilsemula Turut Terbanding IV/Turut Terlawan Il maka kedua Akta tersebuttidak sah menurut hukum yang berlaku Pasal 1321 KUHPerdata, yangberbunyi :tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu dibenkan karena paksaan(dwang) kehilafan (dwalig) atau diperolehnya dengan penipuan (bedrog).Bahwa karena Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 26 Mei 2003 danAkta Jual Beli No. 2 tanggal 14 Juli 2003 adalah dibuat dan dilakukandengan dasar itikat tidak baik atau dengan dasar paksaan (dwang) kehilafan(dwaling
VTerlawan dan Turut Termohon Kasasi IV/Turut TerbandingVTerlawan Ill terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukanperbuatan melawan hukum dalam pembuatan Akta Pengikatan Jual Beli No.11 tanggal 26 Mei 2003 dan Akta Jual Beli No. 2 tanggal 14 Juli 2003 makakedua Akta tersebut tidak sah, tidak berkekuatan hukum, batal demi hukumatau dapat dibatalkan;Bahwa karena perbuatan hukum Pengikatan Jual Beli dan Akta Jual Belidilakukan dengan itikat tidak baik dan dengan dasar paksaan (dwang),kehilafan (dwaling
169 — 103 — Berkekuatan Hukum Tetap
Bahwa ada 3 (tiga) alasan untuk pembatalan perjanjian yaitu:1. kekhilafan/kesesatan (dwaling) jo. Pasal 1322K.U.H.Perdata;2. Paksaan (dwang) jo. Pasal 1323, 1324, 1325, 1326, dan13827 K.U.H.Perdata;3. Penipuan (bedrog) jo. Pasal 1328 K.U.H.Perdata;g.
Bahwa suatu perjanjian yang lahir (terjadi) karena pengaruhkesesatan (dwaling) dan apabila perjanjian itu dibuat dan sudahdapat gambaran sebenarnya, maka perjanjian yang demikiandapat dibatalkan suatu tuntutan pembatalan atas kesesatan(dwaling) dapat dipenuhi bila memenuhi persyaratan : HubunganKausal antara kesesatan dan terjadinya perjanjian.Menurut KUH. Perdata suatu perjanjian tidak akan dibuat tanpaadanya pandangan yang sesungguhnya;Dalam perkara a quo, bahwa Sdr.
18 — 8 — Berkekuatan Hukum Tetap
., adalah sah, dan tidak ada buktibahwa jual belli a quo dilakukan dengan adanya dwang, dwaling,bedrog; Bahwa dugaan tentang adanya pemalsuan surat harus dibuktikanterlebin dahulu dengan putusan pidana yang telah berkekuatan hukumtetap;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyataputusan Judex Facti/Pengadilan Tinggi Jawa Tengah di Semarang dalamperkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undangundang,maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Para Pemohon Kasasi:ACHMAD MUDHOFIR
65 — 44 — Berkekuatan Hukum Tetap
danbenar serta tidak salah menerapkan hukum, dengan pertimbangan sebagaiberikut:Bahwa Tergugat dapat membuktikan dalil bantahannya, berdasarkan buktisurat T1 berupa Akta Jual Beli Nomor 60/Sawah Besar tanggal 9 September1993 bahwa Tergugat telah melakukan jual beli atas tanah obyek sengketadengan Sertifikat Hak Milik Nomor 51/Sawah Besar di hadapan PPAT(Pejabat Pembuat Akta Tanah):Bahwa dalam transaksi jual beli atas tanah obyek sengketa antara Penggugatdengan Tergugat tidak ditemukan adanya dwang, dwaling
65 — 32 — Berkekuatan Hukum Tetap
., tersebut dipertahankan, olehkarenanya putusan Majelis Hakim PHI tersebut haruslah dibatalkan;Bahwa oleh karenanya pertimbangan hukum di dalam perkara a quo jelastidak mencerminkan tuntutan rasa keadilan, dan sangat tidak sesuai dengankeadaan dan fakta yang sebenarnya;Bahwa kekeliruan hukum (rechts dwaling) yang dilakukan Majelis Hakim PHIPengadilan Negeri Medan di dalam Putusannya Nomor 191/PdtSusPHI/2015/PN.Mdn., tanggal 25 Januari 2016, knususnya meliputi penerapandan pelaksanaan hukum, di dalam
Nomor 1065 K/Pdt.SusPHI/2016Rbg/184 HIR dan Pasal 189 Rbg/178 HIR); Bahwa sebagai konsekwensi dari kekeliruan hukum (rechts dwaling) didalam perkara a quo, karena Judex Facti salah menerapkan hukum makaPutusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 191/Pdt.SusPHI/2015/PN.Mdn.
120 — 145
Muammad Manggus/Tergugat I), adalahperbuatan yang dilarang undangundang, maka akibat ukumnya adalahbatal demi hukum);3 Bahwa berdasarkan Pasal 1321 KUH Perdata disebutkan terdapat 3 (tiga) alasan untuk membatalkan perjanjian adalah sebagai berikut:e = =6Kekhilafan/kesesatan (dwaling) Jo. Pasal 1322 KUH Perdata;e@ =6Paksaan (dwang) Jo. Pasal ; 1323, 3124, 1326, 1327 KUH Perdata ;@ ~=Penipuan (bedrog) Jo.
Notaris/PPAT di Bogor antara Penggugat dan Tergugat I dibuatberdasarkan Kekhilafan/kesesatan (dwaling) Jo. Pasal 1322 KUH Perdatadan/atau Penipuan (bedrog) Jo.
39 — 27 — Berkekuatan Hukum Tetap
/Pdt/2010, tanggal 25 Maret2011 tersebut adalah berupa :Kekeliruan atas Fakta (FEITELIJKE DWALING, ERREUR DE FEIT) :e Bahwa berdasarkan Fakta Hukum, Judex JurisMahkamah Agung RI. dalam menjatuhkan PutusanKasasi Reg.
Kekeliruan atas Hukum (RECHTS DWALING) :Bahwa Judex Juris dalam menjatuhkan PutusanKasasi Reg. Nomor : 2711 K.
/Pdt/2010, tanggal 25Maret 2011 yang dimohonkan Upaya HukumPeninjauan Kembali ini, selain tidakmempertimbangkan Fakta Fakta yangsesungguhnya benar dan cukup lengkap (Voilleding)dalam Putusannya, juga telah melakukan Kekeliruanatas Hukum (Recht dwaling).Bahwa Kekeliruan atas Hukum (Recht dwaling) yang dilakukan oleh Judex Juris Mahkamah AgungRl. dalam Putusannya yang jatuh pada hari Jumattanggal 25 Maret 2011 Reg. Nomor : 2711 K.
38 — 16 — Berkekuatan Hukum Tetap
,tersebut dipertahankan, oleh karenanya putusan Majelis Hakim PengadilanHubungan Industrial tersebut haruslah dibatalkan;Bahwa oleh karenanya pertimbangan hukum di dalam perkara a quo jelastidak mencerminkan tuntutan rasa keadilan dan sangat tidak sesuai dengankeadaan dan fakta yang sebenarnya;Bahwa kekeliruan hukum (rechts dwaling) yang dilakukan Majelis HakimPengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan di dalamPutusannya Nomor 65/Pdt.SusPHI/2016/PN Mdn., tanggal 29 Juni 2016,khususnya
Nomor 96 K/Pdt.SusPHI/2017dasar yang merupakan alasanalasan putusan tersebut yang berhubungandengan amar putusan yang bersangkutan (vide Pasal 195 Rbg/184 HIR danPasal 189 Rbg/178 HIR); Bahwa sebagai konsekuensi dari kekeliruan hukum (rechts dwaling) di dalamperkara a quo, karena Judex Facti salah menerapkan hukum, maka PutusanPengadilan Negeri Medan Nomor 65/Pdt.SusPHI/2016/PN Mdn, tanggal 29Juni 2016, haruslah dibatalkan;Menimbang, bahwa terhadap keberatankeberatan tersebut MahkamahAgung berpendapat
48 — 7
Bahwa oleh karena Pernikahan antara TERGUGAT denganTERGUGAT II didasarkan kepada datadata yang mengandung kekeliruandan kebohongan (dwaling) sudah seharusnya perkawinan tersebutdibatalkan;8. Bahwa terhadap Akta Nikah Nomor 0165/05/II/2018 yang dikeluarkanoleh kantor Urusan Agama Kecamatan Pacet kabupaten Bandung sudahseharusnya dinyatakan tidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatan hukumkarena didasarkan kepada datadata yang mengandung kekeliruan dankebohongan ;9.
69 — 15
Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat nomor 9 posita gugatan yang menyatakanPerjanjian antara Penggugat dengan Tergugat tidak memiliki unsure keterbukaandilakukan dengan suatu causa yang tidak halal ;Bahwa perjanjian antar penggugat dan tergugat telah memenuhi persyaratansebagaimana disyaratkan sahnya perjanjian Pasal 1320 KUHPerdata dan dalamperjanjian tersebut tidak adanya dwang dwaling bedrog tidak melanggar kesusilaandan ketertiban umum, dibuktikan Penggugat oleh Tergugat telah diberi suratsuratyang
Dengan tidak adanya unsure dwang dwaling bedrogdiwujudkan telah berjalan dan sampai beberapa bulan penggugat mengangsurhutangnya kepada Tergugat, meskipun selanjutnya penggugat berhenti tidakmengangsur. Atas dasar hal tersebut maka menurut hukum nomor 2 petitumpenggugat haruslah ditolak ;9. Bahwa Tergugat menolak dalil nomor 10 posita gugatan penggugat, karena,Penggugat telah berasumsi yang keliru terhadap perbuatan hukum yang telahdilakukan penggugat dan Tergugat.
23Menimbang, bahwa dalil Penggugat tersebut telah dibantah oleh Kuasa Tergugatdalam jawabannya, yaitu sebagai berikut :Bahwaperjanjian antara penggugat dan Tergugat telah memenuhi persyaratansebagaimana sahnya perjanjian Pasal 1320 KUHPerdata dan dalam perjanjiantersebut tidak adanya dwang dwaling bedrog tidak melanggar kesusilaan danketertiban umum, dibuktikan penggugat oleh tergugat telah diberikan suratsuratyang berhubungan dengan perjanjian kredit tersebut yang tentunya telah dimengertioleh penggugat
117 — 1129
C 1201, Persil 589 KelasS. ditambah dari keterangan Kantor Pertanahan bahwa telah terbit sertifikatatas nama TJIA UN NIO diatas tanah dengan kikitir tanah Letter C 1201 Persil589 Kelas S. hal ini dibuktikan ketika penerbitan sertifikat atas nama Tergugat I,I dan Ill KONVENSI pada waktu diumumkan tidak ada orang/manusia yangmengajukan keberatan karena memang yang menjual tanah tersebut adalahsipemilik dari tanah tanah dimaksud, sehingga peralihannya sah secara hukumkarena tidak ada unsur dwang, dwaling
jika perbuatan itu melawan (melanggar) hak orang lain, bertentangandengan kewajiban hukum sipelaku, bertentangan dengan kesusilaan,bertentangan dengan kepentingan umum, dan berdasarkan seluruh uraianjawaban Tergugat , Il dan IIl KONVENSI pada point point terdahulu diatasmerupakan uraian peristiwa hukum yang didukung bukti bukti otentik yangmerupakan bukti sempurna, karena kepemilikan dan penguasaan tanahsengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, II dan Ill KONVENSI adalah tanpaadanya unsur dwang, dwaling
Bahwa dengan terbitnya sertifikat sertifikat tanah atas nama Tergugat ,Il dan Ill menjadi fakta fakta hukum proses kepemilikan atas tanahtersebut tanpa adanya unsur dwang, dwaling atahu bedrog dan sudahsesuai dengan aturan hukum yang berlaku sebagaimana diatur olehUndangUndang No.5 Tahun 1960, jo. PP No.10 Tahun 1961, jo. PPNo. 24 tahun 1997, sehingga membuktikan Tergugat , Il dan IllKONVENSI tidak melakukan perbuatan melawan hukum dalammemproses kepemilikan atas tanahtanah sengketa;2.
Harus ada hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian ;Bahwa sebagaimana yang diuraikan dalam jawaban pada point point diatas sudahsangat jelas dan terdapat fakta fakta hukum yang dapat dibuktikan yaitu :341.4.3.4.Bahwa beralihnya sertifikat sertifikat tanah atas nama Tergugat IV KONVENSImenjadi fakta fakta hukum proses kepemilikan atas tanah tersebut tanpaadanya unsur dwang, dwaling atahu bedrog dan sudah sesuai dengan aturanhukum yang berlaku sebagaimana diatur oleh UndangUndang No.5 Tahun1960
Bahwa Tergugat IV KONVENSI menolak dengan tegas apa yang didalilkan olehPenggugat KONVENSI sebagaimana tertuang dalam posita gugatan pada point 15yang meminta untuk meletakkan sita jaminan terhadap tanah sengketa tidak adaalasan maupun dasar hukumnya yang harus mengabulkan, karena kepemilikanterhadap tanah tanah sengketa tersebut sudah melalui prosedur hukum yangberlaku dengan bukti sertifikat tanah yang merupakan akta otentik tanpa adanyaunsur dwang, dwaling atahu bedrog, sehinggga sebagai pembeli
70 — 49 — Berkekuatan Hukum Tetap
No.2378 K/PDT/201 1dengan hal tersebut, maka Akta No. 017, tertanggal 9 Agustus 1999 itucacat hukum dan penuh dengan unsur tipu muslihat (bedrog), tekanan(dwang), penipuan (dwaling) dan penyalahgunaan keadaan (misbruikvan oms tandingheden) dan tidak dibenarkan oleh hukum;22.Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Agung peninjauan kembali di atas,diambilalih dari alasanalasan yang dikemukakan oleh PemohonPeninjauan Kembali (incasu Terlawan) di dalam memori peninjauankembali tertanggal 18 Juni 2008 karena
, tindakan inibukanlah suatu rekayasa apapun, sebagaimana dalil PemohonPeninjauan Kembali (/ncasu Terlawan) tersebut;26.Bahwa keliru dalil permohonan peninjauan kembali dari PemohonPeninjauan Kembali (incasu Terlawan) yang kemudian dalil tersebutdiambil alin oleh Majelis Hakim Agung peninjauan kembali gunamenjatuhkan putusan peninjauan kembali yang antara lain berbunyi:Akta No. 017, tertanggal 9 Agustus 1999 itu cacat hukum dan penuhdengan unsur tipu muslihat (bedrog), tekanan (dwang), penipuan(dwaling
Dalih Terlawan tentang adanya unsurtipu muslihat (bedrog), tekanan(dwang), penipuan (dwaling) dan penyalahgunaan keadaan (misbruikvan omstandingheden), tidak cukup hanya dipersangkakan, akantetapi harus dibuktikan;b. Kesepakatan yang termuat pada Akta No. 017, tidak hanya meliputikewajiban dari Terlawan untuk melunasi retriobusi IMB, akan tetapijuga mengatur tentang pelunasan pembayaran pinjaman Terlawanterhadap Bank Uppindo.
46 — 26 — Berkekuatan Hukum Tetap
Nomor 3241 K/Pdt/2018dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti dalam hal ini PengadilanTinggi Surabaya tidak salah menerapkan hukum, dengan pertimbangansebagai berikut: Bahwa oleh karena jual beli objek sengketa/tanah antara PenggugatKonvensi selaku penjual dengan Tergugat Konvensi selaku pembelidilakukan dihadapan Notaris/PPAT dengan akta otentik dan tanpa adanyadwang, dwaling, bedrog.