Ditemukan 5676 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 12-07-2021 — Putus : 04-08-2021 — Upload : 04-08-2021
Putusan PT SEMARANG Nomor 278/Pdt/2021/PT SMG
Tanggal 4 Agustus 2021 — Pembanding/Penggugat : NURHADI Diwakili Oleh : Agus Triatmoko, SE, SH, MH
Terbanding/Tergugat : PT. BCA Finance Cabang Magelang
242185
  • Otto Hasibuan terkaitforce majeur (keadaan memaksa), "Wabah COVID19 itu sendiri, tidak dapatdikatakan sebagai force majeur.
    Selain itu yang dapat menentukanbahwa pandemi Covid19 ini termasuk dalam kategori force majeur atautidak adalah hakim dan bukan pemerintah;Bahwa acuan dalam pembahasan force majeur berdasarkan Pasal 1244KUH Perdata, Debitur harus dihukum untuk mengganti biaya, kerugian danbunga bila ia tak dapat membuktikan bahwa tidak dilaksanakannya perikatanitu atau tidak tepatnya waktu dalam melaksanakan perikatan itu disebabkanoleh sesuatu hal yang tak terduga, yang tak dapat dipertanggungkankepadanya walaupun
    Ketidakmampuan tersebut tidak dapat dibebankan risiko kepada debitur;Dalam rangka perlindungan terhadap konsumen maka beban tersebutharuslah ditanggung oleh Tergugat (Pelaku Usaha);Bahwa berdasarkan unsurunsur yang tersebut di atas, kondisi saat ini dapatHalaman 6 dari 35 halaman, Putusan Nomor 278/Pdt/2021/PT SMGdengan jelas dikatakan force majeur (keadaan memaksa).
    Otto Hasibuan SH., MHmenyebutkan bahwa ketika orang dilarang untuk melakukan suatupekerjaan artinya orang itu tidak bisa melakukan suatu kehendaknya,diluar kemampuannya sendiri baik itu karena keadaan administrativemaupun karena bencana alam maupun bencana non alam, maka dalamkeadaan seperti ini kalau hal ini membuat orang tidak mampu lagimelakukan suatu kewajibannya atau kegiatannya maka dia dapatdikatakan bahwa sudah terjadi keadaan Force Majeure PemerintahIndonesia tidaklah mengeluarkan aturan
    Otto HasibuanSH., MH wabah COVID19 ini bukanlah sebagai Force Majure dan terkaitdengan keadaan situasi sekarang ini, jika hal ini membuat seseorangtidak mampu lagi melakukan suatu kewajibannya atau kegiatannya makaia dapat dikatakan bahwa sudah terjadi keadaan force majeure.
Putus : 07-09-2011 — Upload : 24-09-2012
Putusan PN PACITAN Nomor 4/ Pdt.G/2010/ PN Pct
Tanggal 7 September 2011 —
16072
  • Bahwa, pada awalnya usaha para Penggugat berjalan dengan lancar + satu tahun,sehingga angsuran rekening koran di BRI Pacitan Para Penggugat pun lancar,namun tanpa disangka muncullah kebakaran (Force Majeure) dipasar BaleharjoPacitan yang ikut melanda Kios Para Penggugat hingga terbakar hingga terbakarhabis tidak tersisa.
    Selanjutnya Para Penggugat mendapatmusibah lagi Kecelakaan (Force Majeure) Dump Truck di Sudimoro, kendaraanhancur, tidak bisa memperbaiki kerusakan, akhirnya kendaraan dijual dalamkeadaan hancur sebesar Rp.20.000.000,(Dua puluh juta rupiah) dan uangnyadipergunakan untuk mengangsur dan memperpanjang rekening koran tahun 2008.5.Bahwa karena Para Penggugat sudah tidak memiliki Dump Truk dan modal lagiuntuk usaha sehingga tidak bisa membayar angsuran pinjaman untuk setiapbulannya.
    Pacitan sebesar Rp. 95.000.000,, betulbetul mengalamimusibah kebakaran ( Force Majeure ), sedangkan mendapatkan tambahankredit dari BRI cab.
    Pacitan, alhasil musibah lari vang dialamiKecelakaan ( Force Maieure ) Dump Truck, dst4.Bahwa, Tergugat mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan sesuaiketentuan Pasal 6 jo Pasal 20 ayat (1) Undangundang No. 4 Tahun 1996 tentangHak Tanggungan.sebenarnva Tergugat menyatakan seperti itu sangat keliru sekalikarena Hak Tanggungan atas obyek milik Para Penggugat SHM No. 4020/KelurahanSidoharjo, Kec./Kab. Pacitan CACAT dan TIDAK SAH menurut hukum.
    Majeure ) pembayaranpokok Para Penggugat sebesar Rp. 40.000.000, HARUS DAPAT DITERIMATergugat ;6 Bahwa, Tergugat melaksanakan pengumuman lelang Hak Tanggungan menuruthukum CACAT, sebab dengan dasar salah satu Peraturan Perundangan di Indonesia22dengan 6 (enam) asas perundang undangan yaitu"Undang undang yang berlaku belakangan membatalkan undang undang yangberlaku terdahulu (lex posteriore derogat lex priori) " dan Peraturan Menterikeuangan RI Nomor 40/PMK.07 /2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang
Putus : 09-07-2012 — Upload : 13-11-2012
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 373 K/PDT/2012
Tanggal 9 Juli 2012 —
2821 Berkekuatan Hukum Tetap
  • seluruhnya sejumlah Rp. 463.459.207, (empat ratusenam puluh tiga juta empat ratus lima puluh sembilan ribu tiga rupiah).Bahwa Tergugat Rekonvensi / Penggugat dengan memberhentikanpekerjaan Penggugat Rekonvensi / Tergugat tidak sesuai dengan kesepakatannamun diakibatkan terjadi gempa bumi pada tanggal 26 Mei 2006 di wilayahYogyakarta dan sekitarnya termasuk lingkungan termasuk lingkunganpelaksanaan pembangunan proyek pabrik tersebut, yang hal ini terjadi diluarkemampuan semua pihak untuk mengatasinya (force
    Majeure), kemudianPenggugat Rekonvensi / Tergugat segera memberitahukan kepada TergugatHal. 5 dari 12 hal.
    No. 373 K/Pdt/2012atau Tergugat VPembanding ini telah diajukan dalam tenggang waktu yangcukup dan sesuai dengan tata cara sebagaimana yang ditentukan oleh undangundang, oleh karenanya permohonan kasasi ini patut untuk diterima.Bahwa putusan judex facti telah memberikan pertimbangan hukum tidaksecara sebagaimana mestinya dan tidak benar karena telah tidakmempertimbangkan adanya keadaan force majure yang terjadi karena adanyagempa di Yogyakarta pada tahun 2006 dan semua rakyat Indonesia tahu, danhal
    yang telah secara umum diketahui tidak diperlukan adanya pembuktian lagi,disamping itu adanya keadaan force majure tersebut secara fakta yang telahterungkap dalam pemeriksaan dimuka persidangan Pengadilan Negeri Slemanoleh Tergugat telah diberitahukan kepada Penggugat (vide keterangan 2 (dua)orang saksi Tergugat I), dan dibuktikan serta dikuatkan pula adanya perhitungankembali (opname) yang dilakukan bersamasama antara Tergugat denganPenggugat (vide keterangan saksi Penggugat yaitu Ahmad Husen serta
Register : 12-07-2018 — Putus : 25-09-2018 — Upload : 20-12-2018
Putusan PN JAKARTA SELATAN Nomor 513/Pdt.G.ARB/2018/PN JKT.SEL
Tanggal 25 September 2018 — PT Grage Trimitra Usaha Lawan Shimizu Corporation dan PT Hutama Karya Persero Joint Operation
11931188
  • atau tunjangan kepada karyawan. pungutan,pajak, biaya, bea, pengangkutan kargo, atau segala bentuk force majeurtermasuk tetapi tidak terbatas pada kekurangan barang, materil atautenaga kerja karena tindakan pemerintah domestik atau asing, embargoatau peraturan, dan lainlain.Catatan: Garis bawah dan penebalan oleh PEMOHONb.
    atau tunjangan kepada karyawan. pungutan,pajak, biaya, bea, pengangkutan kargo, atau segala bentuk force majeurtermasuk tetapi tidak terbatas pada kekurangan barang, materil atautenaga kerja karena tindakan pemerintah domestik atau asing, embargoatau peraturan, dan lainlain.Catatan: Garis bawah dan penebalan oleh PEMOHONc.
    atau tunjangan kepada karyawan. pungutan,pajak, biaya, bea, pengangkutan kargo, atau segala bentuk force majeurtermasuk tetapi tidak terbatas pada kekurangan barang, materil atautenaga kerja karena tindakan pemerintah domestik atau asing, embargoatau peraturan, dan lainlain.Catatan: Garis bawah dan penebalan oleh PEMOHONd.
    atau tunjangan kepada karyawan. pungutan,pajak, biaya, bea, pengangkutan kargo, atau segala bentuk force majeurtermasuk tetapi tidak terbatas pada kekurangan barang, materil atautenaga kerja karena tindakan pemerintah domestik atau asing, embargoatau peraturan, dan lainlain.Catatan: Garis bawah dan penebalan oleh PEMOHONh.
    atau tunjangan kepada karyawan. pungutan,pajak, biaya, bea, pengangkutan kargo, atau segala bentuk force majeurtermasuk tetapi tidak terbatas pada kekurangan barang, materil atautenaga kerja karena tindakan pemerintah domestik atau asing, embargoatau peraturan, dan lainlain.Catatan: Garis bawah dan penebalan oleh PEMOHON.
Register : 14-05-2018 — Putus : 01-08-2018 — Upload : 09-08-2018
Putusan PN KRAKSAAN Nomor 34/Pdt.G/2018/PN Krs
Tanggal 1 Agustus 2018 — Penggugat:
Koperasi Bina Mitra Sejahtera
Tergugat:
1.Tuan ALIM
2.Nyonya UMMI HANI
7214
  • Kerugian Bukan karena Alasan Force MajeureTerhadap debitur baru dapat dimintakan ganti rugi jika wanprestasi tersebutbukan dikarenakan oleh alasan yang tergolong ke dalam force majeure, yaitudalam hal hal sebagai beikut:1.
    Karena sebabsebab yang tidak terdugaMenurut Pasal 1244, jika terjadi halhal yang tidak terduga(pembuktiannya di pihak debitur) yang menyebabkan terjadinyakegagalan dalam melaksanakan kontrak, hal tersebut bukan termasukdalam kategori wanprestasi kontrak, melainkan termasuk ke dalamkategori force majeure, yang pengaturan hukumnya lain sama sekali.Kecuali jika debitur beritikad jahat, di mana dalam hal ini debitur tetapdapat dimintakan tanggung jawabnya.Karena keadaan memaksaSebab lain mengapa seseorang
Putus : 02-09-2010 — Upload : 20-05-2012
Putusan PT PALEMBANG Nomor 63 / PDT/2010/PT.PLG
Tanggal 2 September 2010 — CHANDRA ANTONIO vs 1. PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN CQ. DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA dkk
13295
  • Universitas Sriwijaya (BALITEKS) di Palembang juga telah melakukanpeneltian sebab musabab kerusakan badan jalan tersebut pada bulanNopember 2008, yang hasilnya adalah sama dengan peneltian BalaiPeneltian dan Pengembangan Pusat Depertemen Pekerjaan Umum tersebut,dan hasil peneltian BALITEKS tersebut dituangkan dalam produk bukti suratP21 tertanggal Desember 2008 ;Menimbang, bahwa menurut ketentuan pasal 20 ayat (1) kontrak(bukti surat P3) yang dimaksud dengan Force Majeure yaitu : keadaan luarbiasa
    yang terjadi diluar kKemampuan dan kesalahan pihak kedua yang dalamhal ini Pembanding dahulu Penggugat seperti misalnya gempa bumi, banjirbesar, dan bencana alam lainnya, yang oleh Pengadilan Tinggi Palembangmengkualifisir proses Settlkement jauh lebih cepat dibandingkan dengankemampuan konsolidasi tanah termasuk dalam pengertian bencana alam29lainnya dititik STA 64 menuju kearah titik STA 68 sebagaimana dimaksudbukti surat P20 dan P21, adalah merupakan Force Majeure ;Menimbang, bahwa tentang ajaran
    resiko adanya Force Majeuredalam pelaksanaan suatu perjanjian telah diatur dalam Pasal 1245 KUHPerdata ;Menimbang, bahwa atas pengeterapan ketentuan Pasal 1245 KUHPerdata tersebut Majelis Pengadilan Tinggi Palembang akan mempedomanipendapat Prof.
    Wirjono Prodjodikoro, SH tersebut diatas bahwa proses settlementyang terjadi cukup cepat dibandingkan dengan waktu kemampuankonsolidasi tanah yang cukup lama lebih kurang satu tahun tujuh bulan atasbangun badan jalan dari titik STA 64 menuju kearah titik STA 68 adalahmerupakan Force Majeure yang tidak biasa diatasi selama tenggang waktupemeliharaan maka pelaksanaan janji itu dianggap lenyap sesuai denganketentuan Pasal 1245 KUH Perdata ;Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Pengadilan TinggiPalembang
Register : 13-11-2019 — Putus : 11-12-2019 — Upload : 24-02-2020
Putusan PN JEMBER Nomor 82/Pdt.G.S/2019/PN Jmr
Tanggal 11 Desember 2019 — Penggugat:
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Jember
Tergugat:
1.Sudiono
2.Umi Ningsih
3714
  • Tidak dipenuhinya prestasi dalam perikatan tersebutdisebabkan karena:1. kesalahan debitur, baik yang disengaja maupun karena kelalaian.2. keadaan memaksa (overmacht), force majeure;Bahwa menurut R. Subekti, Wanprestasi tersebut dapat berupa:1. Tidak melakukan apa yang seharusnya disanggupi untuk dilakukan,2. Melaksanakan yang dijanjikan, namun tidak sebagaimana yangdiperjanjikan,3. Melakukan apa yang telah diperjanjikan, namun terlambat pada waktupelaksanaannya,4.
Register : 11-04-2018 — Putus : 04-12-2018 — Upload : 27-12-2018
Putusan PN TEMBILAHAN Nomor 6/Pdt.G/2018/PN TBH
Tanggal 4 Desember 2018 — Penggugat:
BAHARI
Tergugat:
1.BUPATI INDRAGIRI HILIR Cq Kepala Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kabupaten Indragiri Hilir
2.PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Pada Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Sungai Piring Teluk Pantaian
3.INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
11512
  • Hal ini sebagaimana yang diatur menurut Pasal 91 ayat (5) PeraturanPresiden Nomor : 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dimanajika dalam keadaan kahar (Force Majeure) tidak dikenakan sanksi denda atasketerlambatan pekerjaan tersebut ;Putusan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Tbh. Hal 50 dari 74 Hal.Menimbang, bahwa berhubung didalam Eksepsi Tergugat .
    Majeure) tidakdikenakan sanksi, mengenai hal tersebut menurut hemat Majelis Hakim telah memasukipokok perkara dalam pembuktian yang diajukan oleh Para Pihak, apakah benar apayang didalilkan Penggugat dalam gugatannya, bahwa keterlambatan pekerjaandikarenakan adanya keadaan kahar (Force Majeure) atau karena kelalaian dariTergugat, sehingga Tergugat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaandengan catatan dikenakan denda keterlambatan oleh karena itu eksepsi Tergugat I.Tergugat II.
    Majeure) tidak dikenakan sangsi, yang mana penggabungangugatan Penggugat dikategorikan sebagai Kumulasi Subjektif ;Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan pertimbangan pertimbangan Majelis Hakim yang telah diuraikan diatas sudah sepatutnya EksepsiTergugat Tergugat II. dan Tergugat III. yang ketiga yaitu, Eksepsi Gugatan Penggugat,Putusan Nomor 6/Padt.G/2018/PN Tbh.
    ;Menimbang, bahwa jika terjadi keadaan Kahar harus ada data dukung dansurat dari Instansi yang berwenang dalam hal ini Penggugat tidak menyertakan suratdari Instansi berwenang jika terjadi adanya keadaan kahar (Force Majeur), dimanaterhadap alat bukti tertulis Asli Daftar Pasang Surut Tide Tables tahun 2016, KepulauanIndonesia (Indonesia Archipelago), (vide bukti P 27.)
    Perihal Permohonan Pemberian Kesempatan waktu 50 (lima puluh) harikalender untuk penyelesaian sisa pekerjaan dan bukanlah Penggantian waktu yangdiakibatkan keadaan kahar atau post majeure (vide bukti P 26.) hal ini menurutHemat Majelis, sebagai bukti bahwa BAHARI selaku Direktur PT. KAPURINDOmenujukan surat kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, KabupatenIndragiri Hilir c/g.
Putus : 21-12-2015 — Upload : 18-05-2016
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1026/B/PK/PJK/2015
Tanggal 21 Desember 2015 — PT. PRATAMA KIMIA NUSANTARA vs. DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
2112 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Pemohon Peninjauan Kembali tidak pernah hadir dalampersidangan sebanyak 3 kali persidangan, sehingga Pemohon PK tidak dapatmenyampaikan/menunjukkan asli akta perusahaan dan/atau perubahannyaserta bukti asli Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP);Bahwa hal tersebut terjadi tidak terdapat unsur kesengajaan PemohonPeninjauan Kembali untuk tidak menghadiri persidangan sengketa diPengadilan Pajak. bahwa ketidakhadiran Pemohon Peninjauan Kembalitersebut sematamata diluar kKekuasaan / overmacht / force
    majeure subjektifPemohon Peninjauan Kembali yaitu kKeadaan saya Suparyo selaku DirekturPT.
Register : 30-04-2020 — Putus : 29-05-2020 — Upload : 01-06-2020
Putusan PN BENGKULU Nomor 5/Pdt.G.S/2020/PN Bgl
Tanggal 29 Mei 2020 — Penggugat:
PT Toyota Astra Financial Services cabang Bengkulu
Tergugat:
KORIYANTI
223197
  • Kendaraan Toyota Calya EM/T yang telah Tergugat bayar sejak tanggal 15/08/2017;Bahwa apabila Penggugat Keberatan dengan opsi rescedule hutang Tergugat mohon dapat kepada Hakim untuk memerintahkan memberikanKompensasi sejumlah uang Rp.40.000.000, (empat puluh juta rupiah) danHalaman 7 dari 19 Putusan Perdata Gugatan Nomor 5/Pdt.G.S/2020/PN Bgl10.11.12.Tergugat menyerahkan 1 (Satu) unit Kendaraan Toyota Calya E M/T kepadaPenggugat secara sukarela;Bahwa sejak maraknya Pandemi Corona (covid 19) adalah force
    majeureterhadap Tergugat (halangan melaksanakan kewajiban) dimanaberdasarkan pasal 1245 KUHPerdata yang berbunyi tidak ada pengantianbiaya, kerugian dan bunga bila ada keadaan memaksa atau karena halyang terjadi secara kebetulan, debitutr terhalanguntuk memberikan atauberbuat sesuatu yang diwajibkan, atau melakukan suatu perbuatan yangterlarang baginya ;Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas maka unsur utama yangmenimbulkan force majeure pada Tergugat (halangan melaksanakankewajiban) adalah
    Ketidakmampuan tersebut tidak dapat dibebankan risiko kepadaDebitur;Bahwa Pandemi Corona (covid 19) adalah force majeure pada Tergugat(halangan melaksanakan kewajiban) yang telah merebak di seluruh duniadengan demikian mohon kebijaksaan Hakim dalam mempertimbangkanPerkara ini untuk dapat di kabulkan;Bahwa berdasarkan pasal 1245 KUHPerdata, Tergugat mohon dengan hormatsudilah kiranya Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untukmemutuskan sebagai berikut :Dalam Eksepsi :1.Z.Menerima Eksepsi
Register : 23-10-2018 — Putus : 27-06-2019 — Upload : 09-07-2019
Putusan PN MALANG Nomor 227/Pdt.G/2018/PN Mlg
Tanggal 27 Juni 2019 — Penggugat:
ROY RAFIDIANTA
Tergugat:
BHAKTI SOESILO
Turut Tergugat:
SATYA ADHIE GURMILANG SH, Mkn
309126
  • Pembatalan Jual Beli Tanah di Desa Pakisjajar (vide :bukti P5 A) :Menimbang, bahwa syarat selanjutnya yang harus dipenuhi untuk dapatmenyatakan seorang telah melakukan pebuatan wanprestasi adalah harus adakesalahan baik disengaja atau karena kelalaian pada diri seseorang (syaratmateril), namun demikian sebelum hakim menilai ada atau tidaknya unsurkesalahan tersebut pada diri seseorang, terlebih dahulu harus diperhatikanapakah ada alasan alasan yang dapat dibenarkan oleh hukum seperti adanyaalasan force
    majeure (keadaan memaksa) dalam diri seseorang sehingga tidakdapat memenuhi prestasi yang telah diperjanjikan, oleh karenanya hakim perlu,mempertimbangkan mengenai hal hal apa yang menjadi penyebab tidakdipenuhinya perestasi oleh Tergugat;Menimbang, bahwa didalam hukum disebutkan bahwa seseorang tidakdapat dinyatakan telah melakukan perbuatan wanprestasi apabila sebab tidakterpenuhinya prestasi bukan dikarenakan oleh adanya kelalaian ataukesengajaan, tetapi dikarenakan seorang berada dalam keadaan
    force majeure(keadaan memaksa), dimana keadaan force majeure didalam buku hukumdapat ditafsirkan yaitu adanya keadaan keadaan tertentu atau keadaan keadaan memaksa yang tidak bisa dihindarkan yang disebabkan bukan karenafaktor kelalaian atau kesengajaannya tetapi keadaan tersebut terjadi karenafaktor diluar kehendak dan kemampuan seseorang, misalnya bencana yangdisebabkan oleh keadaan alam seperti gempa bumi, banjir, kKebakaran dansebagainya dimana dengan keadaan tersebut membuat seseorang tidakmungkin
    dapat memenuhi prestasi sebagaimana yang diperjanjikan baik untukselamanya atau untuk sementara waktu saja;Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya tidak ada dalil yangmenyebutkan bahwa tidak dipenuhinya prestasi karena disebabkan olehkeadaan memaksa (force majeure) serta Tergugat didalam persidangan tidakHalaman 30 dari 35 Putusan Perdata Gugatan Nomor 227/Pat.G/2018/PN MIgpula dapat menunjukan atau membuktikan adanya alasan alasan lain yangdiperkenankan oleh hukum yang dapat menunda/membebaskannya
Register : 27-03-2020 — Putus : 25-11-2020 — Upload : 25-11-2020
Putusan PA MAKASSAR Nomor 863/Pdt.G/2020/PA.Mks
Tanggal 25 Nopember 2020 — Penggugat melawan Tergugat
259179
  • No. 863/Pdt.G/2020/PA.MksNasabah dan atau Penjamin tidak dapat melakukan pembayaransesuai dengan ketentuan Perjanjian atau lalai melaksanakan suatukewajiban atau melanggar salah satu atau seluruh ketentuan yangtermaktub dalam PerjanjianDengan demikian, dengan Penggugat mengakui telah berhenti nembayarangsuran, maka berdasarkan pada ketentuan dalam SKU, Penggugatdikualifikasikan telah melakukan wanprestasi.Bahwa sebuah keadaan dapat dikualifikasikan sebagai Force Majeure apabilaketentuan Force Majeure
    itu sendiri telah diatur dalam Perjanjian sebelumnya.Mengingat hubungan hukum yang timbul antara Penggugat dan Tergugatberdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembiayaan MusyarakahMutanaqisah yang mana peruntukannya adalah Pembiayaan Pemilikan RumahObjek Syirkah, yang mana di dalammya tidak ada menjelaskan mengenaiForce Majeure, maka atas dalil Penggugat yang menyebutkan keadaanForce Majeure tidak berdasar hukum dan sudah sepatutnya untukdikesampingkanBahwa tidak benar dalil Penggugat pada poin
    No. 863/Pdt.G/2020/PA.MksMenimbang, bahwa adapun buktibukti Penggugat terkait pokok sengketatentang terjadinya force major adalah bukti P.9 dan P.11 serta saksisaksi.Menimbang, bahwa meskipun dari buktibukti tersebut terbukti telah terjadibencana kebakaran pada tempat usaha Penggugat yang menyebabkanPenggugat telah menderita kerugian, namun hal itu tidak dapat dijadikan alasanhukum untuk membebaskan Penggugat dari kewajibannya untuk melunasi sisautangnya yang tertunggak sebab ternyata pula bahwa
    tempat usaha yang terbakaritu bukan obyek syirkah atau barang jaminan yang telah diperjanjikan sebagaiobyek tempat usaha Penggugat, sehingga pihak Bank (Tergugat) tidak dapatdimintai pertanggungjawabannya untuk menanggung kerugian atas peristiwakebakaran tersebut.Menimbang, bahwa oleh karena tidak terbukti adanya force major dan lagipula akad yang terjadi dalam perkara ini adalah akad musyarakah mutanaqisahyang unsur akadnya tidak murni musyarakah dengan perolehan keuntunganberdasarkan nisbah bagi
Putus : 19-06-2017 — Upload : 18-09-2017
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 706 K/Pdt/2017
Tanggal 19 Juni 2017 — LIM JONG DJU/JUNAIDI alias AJU VS FILIPUS EFENDI DAN DINAS PEKERJAAN UMUM (PU) PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
9747 Berkekuatan Hukum Tetap
  • Bahwa jelas dan beralasan gugatan Penggugat harus ditolak dandikesampingkan karena tidak ada hubungannya dengan Tergugat yang disebabkan karena faktor alam (force majeure) dan tidak dapat dimintapenggantian kerugian kepada Tergugat sebab bukan merupakan faktorkesengajaan yang dilakukan oleh Tergugat. Dan hal tersebut murnimerupakan faktor alam yang disebut dengan musibah;Halaman7 dari 16hal.Put. Nomor 706K/Padt/2017Turut Tergugat:Dalam Eksepsi:1.
    Nomor 706K/Padt/2017mengakibatkan ambruknya/robohnya bangunan tambahan tersebut yangdisebut sebagai force majeure yang tidak dapat diperkirakan sebelumnyaoleh akal manusia oleh sebab itu Tergugat Pemohon Kasasi dan TurutTergugat/Pemohon Kasasi untuk atau menolak Putusan Majelis HakimTinggi Pontianak dalam perkara perdata Nomor Nomor 69/PDT/2016/PTPTK., tanggal 12 Oktober 2016;.
Register : 04-04-2018 — Putus : 07-10-2019 — Upload : 08-08-2021
Putusan PN SAMARINDA Nomor 47/Pdt.G/2018/PN Smr
Tanggal 7 Oktober 2019 — Penggugat:
ERIEK TJUNG
Tergugat:
AJIS
16652
  • pertimbangan tersebut diatas, makaMajelis Hakim berpendapat Tergugat tidak memenuhi kewajibannya berupapembayaran sewa tongkang untuk bulan Juni 2015 dan Juli 2015 sebagaimanaisi perjanjian Sewa menyewa tongkang tanggal 19 Mei 2015 (bukti P1) Pasal 4angka 4.2, sehingga Tergugat dapat dikatakan telah melakukan wanprestasidalam perjanjian sewa menyewa tongkang tanggal 19 Mei 2015;Menimbang, bahwa Tergugat dalam bantahannya menyatakan jikaTergugat dapat dibebaskan dari kewajibannya karena keadaan force
    majeuratau overmacht, dengan dalil kapal tongkang atau objek perjanjian yang disewamengalami kandas;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat force majeure ataukeadaan memaksa (overmacht) adalan keadaan di mana debitur gagalmenjalankan kewajibannya pada pihak kreditur dikarenakan kejadian yangberada di luar kuasa pihak yang bersangkutan, misalnya karena gempa bumi,tanah longsor, epidemik, kerusuhan, perang, dan sebagainya.
    Istilah ini jugadikenal sebagai keadaan kahar dalam bahasa Indonesia;Menimbang, bahwa Tergugat mendalilkan dalam jawabannya jika kapaltongkang yang menjadi objek perjajian mengalami kandas, hal tersebut jugadidukung oleh keterangan saksi Tergugat yang memberikan keterangan bahwapembayaran sewa tidak dilakukan karena kapal tersebut tidak digunakan atautidak dipakai karena air surut;Menimbang, bahwa berdasarkan dalil jawabn Tergugat dan keterangansaksi Tergugat diatas yang dimaksud adanya keadaan force
    majeur atauHalaman 11 dari 16 Putusan Perdata Gugatan Nomor 47/Pat.G/2018/PN Smrovermacht oleh Tergugat adalah kandasnya objek sengketa karena air Surut.Terhadap hal tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan force majeuratau overmacht adalah keadaan yang benarbenar diluar kehendak manusiayang tidak dapat diperhitungkan atau diprediksian sebelumnya.
    Dikaitkandengan dalil kandasnya kapal tongkang karena air surut, Majelis Hakimberpendapat hal tersebut merupakan kejadian alam yang dapat diprediksi dandiperhitungkan dan tidak dapat dikategorikan sebagai keadaan force majeuratau overmacht;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut bantahanTergugat untuk menyatakan dibebaskan dari kewajibannya karena keadaanforce majeur atau overmacht,tidak terbukti;Menimbang, bahwa karena pembebasan kewajiban Tergugat tidakdapat dibuktikan, maka Majelis
Register : 20-11-2017 — Putus : 09-07-2018 — Upload : 27-05-2019
Putusan PN JAKARTA PUSAT Nomor 628/Pdt.G/2017/PN Jkt.Pst
Tanggal 9 Juli 2018 — Penggugat:
Farid Rosyidin.
Tergugat:
PT.Garuda Indonesia Persero
22186
  • Apabila terjadi Force majeure, yaitu kKeadaan yang secara wajar tidakdapat dihindari karena berada di luar kemampuan salah satu pihak ataupara pihak, sehingga salah satu pihak atau para pihak tidak dapatmelaksanakan hak dan Kewajibannya, maka salah satu pihak atau parapihak tidak dapat dipertanggung jawabkan atas segala sesuatu akibatyang timbul karena suatu keadaan yang dianggap force majeure.
    Pihakyang mengalami Force majeure harus memberitahuankan secara resmidan tertulis kepada pihak lannya, selambatlambatnya 7 x 24 jam (7 hari)terhitung sejak terjadi force majeure tersebut, apabila sejak di terimapemberitahuan dan tidak ada tanggapan maka force majeure tersebutdianggap telah disetujui.3.
Register : 28-12-2020 — Putus : 02-02-2021 — Upload : 02-02-2021
Putusan PT MEDAN Nomor 589/Pdt/2020/PT MDN
Tanggal 2 Februari 2021 — Pembanding/Tergugat : PT. ALFO CITRA ABADI Diwakili Oleh : MAROLOP BUTAR-BUTAR SH., MH
Terbanding/Penggugat : CHARLES PARDEDE
Terbanding/Turut Tergugat : BUPATI Deli Serdang Cq Kepala Dinas Pelayanan dan Perizinan Terpadu
8957
  • Oleh Karena itu hal ini sudah sepatutnyadibuktikan di persidangan dan apabila hal ini benar terjadi tentu menurut 3hukum hal itu tidak dapat diminta pertanggungjawaban kepada Tergugatsebab yang terjadi adalah merupakan kejadian di luar kuasa manusia(Force Majeure) dan oleh karenanya Tergugat juga dirugikan;Bahwa sekalipun yang terjadi merupakan kejadian di luar kuasa manusia(Force Majeure), Tergugat sebagai tetangga menjalin hubungan baikHalaman 7 dari 18 Halaman Putusan Nomor 589/Pdt/2020/PT MDN10.11
Register : 23-03-2015 — Putus : 22-05-2015 — Upload : 15-02-2022
Putusan PT PEKANBARU Nomor 49/PDT/2015/PT PBR
Tanggal 22 Mei 2015 — Pembanding/Tergugat : Pemerintah RI Cq kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau selaku pengguna anggaran Cq Kepala Bidang Bina Marga PU Provinsi Riau selaku Pengguna anggaran Cq PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) pada Bidang marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau Diwakili Oleh : YAN DHARMADI, SH.MH Dkk
Terbanding/Penggugat : PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN, Tbk (PT PP Persero Tbk Cabang IX) Diwakili Oleh : NENGAH SUJANA, SH., MH
8437
  • tersedia di awalKontrak ;Tergugat bersama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru berupayamelakukan pembebasan tanah di lokasi disepanjang Sungai Siak, namunjika tidak bisa pembebasan lahan tersebut maka akan kembali ke rencanaawal dan pemancangan Simetris tidak bisa dilakukan ;Strip 6 dalam gugatan Penggugat tidak benar, bahwa longsoran tanahyang terjadi pada STA 1 + 924 s/d 1 + 963 sisi Rumbai dan banjir padaSTA 1 + 900 s/d 2 + 300 sisi Rumbai, STA 0+554 dan STA 1 + 350 s/d 1+ 550 sisi Kota bukan merupakan Force
    didalam pekerjaanPenggugat memasang geotekstile dan menimbun tanah timbunan disepanjang sheet pile tanpa meminta persetujuan Tergugat, secara teknisakibat hujan yang terjadi menyebabkan air hujan yang berinfitrasi kedalam tanah menyebabkan kandungan air dalam tanah meningkatsehingga tanah menjadi jenuh akibatnya berat volume tanah bertambahdan beban pada sheet pile semakin berat yang berakibat sheet piletumbang dan tanah menjadi longsor kesungai ;Untuk kejadian yang seperti ini tidak dapat dikatakan force
    majeure karenamasalah itu terjadi disebabkan oleh kesalahan dari metode kerja dariHalaman 19 dari 32 Putusan Nomor 45/PDT/2015/PT.PBRPenggugat, yang dalam hal ini Tergugat sudah bisa memperkirakankejadiannya ;Berdasarkan pasal 23 Surat Perjanjian ( Kontrak ) tentang keadaan ForceMajeure ayat 1 dalam nomor kontrak 620/SPHS/BM/MULTI/BANGPPTSS/59/2012 tanggal 16 Juli 2012 adalah keadaan kahar/memaksa(force majeure) dalam kontrak tahun jamak suatu keadaan yang terjadidiluar kehendak para pihak dan tidak
    dapat diperkirakan sebelumnyasehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak tahun jamak menjaditidak dapat dipenuhi ;Menurut hemat Tergugat ini bukanlah force majeure melainkan kesalahanyang dibuat Penggugat, sementara banjir yang biasanya terjadibulan november dan pada saat itu pelaksanaan pekerjaan didalam kontraksudah hampir habis pekerjaan pada jadwal pelaksanaan seharusnyapekerjaan minor ;Bahwa Tergugat membantah dalildalil yang disampaikan oleh penggugatpoin 10 dalam halaman 6 dalam gugatan
Register : 30-01-2020 — Putus : 06-10-2020 — Upload : 14-10-2020
Putusan PN MALANG Nomor 29/Pdt.G/2020/PN Mlg
Tanggal 6 Oktober 2020 — Penggugat:
I Gusti Bagus Oka Widana
Tergugat:
I Gusti Ayu Made Dwi Likawati
Turut Tergugat:
1.I Gusti Ayu Putu Nurlikawati
2.Anak Agung Istri Natraya
3.Anak Agung Gede Agung K
19884
  • Surat somasitertanggal 5 Nopember 2019 (vide : bukti P8) ;Menimbang, bahwa syarat selanjutnya yang harus dipenuhi untuk dapatmenyatakan seorang telah melakukan perbuatan wanprestasi adalah harus adakesalahan baik disengaja atau karena kelalaian pada diri seseorang (Syaratmateril), namun demikian sebelum Majelis Hakim menilai ada atau tidaknyaunsur kesalahan tersebut pada diri seseorang, terlebin dahulu harusdiperhatikan apakah ada alasan alasan yang dapat dibenarkan oleh hukumseperti adanya alasan force
    majeure (keadaan memaksa) dalam diri seseorangsehingga tidak dapat memenuhi prestasi yang telah diperjanjikan, olehkarenanya Majelis Hakim perlu, mempertimbangkan mengenai hal hal apayang menjadi penyebab tidak dipenuhinya perestasi oleh Tergugat;Halaman 32 dari 37 Putusan Perdata Gugatan Nomor 29/Pdt.G/2020/PN MIgMenimbang, bahwa didalam hukum disebutkan bahwa seseorang tidakdapat dinyatakan telah melakukan perbuatan wanprestasi apabila sebab tidakterpenuhinya prestasi bukan dikarenakan oleh adanya
    kelalaian ataukesengajaan, tetapi dikarenakan seorang berada dalam keadaan force majeure(keadaan memaksa), dimana keadaan force majeure didalam buku hukumdapat ditafsirkan yaitu adanya keadaan keadaan tertentu atau keadaan keadaan memaksa yang tidak bisa dihindarkan yang disebabkan bukan karenafaktor kelalaian atau kesengajaannya tetapi keadaan tersebut terjadi karenafaktor diluar kehendak dan kemampuan seseorang, misalnya bencana yangdisebabkan oleh keadaan alam seperti gempa bumi, banjir, kKebakaran
    dansebagainya dimana dengan keadaan tersebut membuat seseorang tidakmungkin dapat memenuhi prestasi sebagaimana yang diperjanjikan baik untukselamanya atau untuk sementara waktu saja;Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya tidak ada dalil yangmenyebutkan bahwa tidak dipenuhinya prestasi karena disebabkan olehkeadaan memaksa (force majeure) serta Tergugat didalam persidangan tidakpula dapat menunjukan atau membuktikan adanya alasan alasan lain yangdiperkenankan oleh hukum yang dapat menunda/membebaskannya
Putus : 27-02-2018 — Upload : 27-08-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 5 K/PDT/2018
Tanggal 27 Februari 2018 — PT. HARIMAO IRAONO HUNA, HARIMAO IRAONO HUNA VS BUPATI NIAS CQ. KADIN. PERINDAG. DAN SUMBER DAYA MINERAL KAB. NIAS CQ., PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) pada pekerjaan renovasi kios tertutup pasar tradisional DESA SISARAHILI KEC. BAWOLATO, DINAS PERINDAG. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KAB. NIAS
21081551 Berkekuatan Hukum Tetap
  • ./1429/ADD01/SPPPK/P2ESDMDAG/IX/2015, tanggal 22 Oktober 2015;Menyatakan dalam hukum bahwa kendalakendala lapangan yangPenggugat alami dalam pelaksanaan pekerjaan Renovasi Kios TertutupPasar Tradisional Desa Sisarahili Kecamatan Bawolato (DAK TambahanUD TA.2015) adalah suatu keadaan kahar (force majeure);Menyatakan bahwa Surat Tergugat Nomor 640/0299.a/P2ESDMDAGIII/2016 tanggal 19 Februari 2016 Perihal Pemutusan Kontrak PaketRenovasi Kios Tertutup Pasar Tradisional Desa Sisarahili, KecamatanBawolato
Putus : 19-10-1900 — Upload : 02-07-2018
Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 601 PK/Pdt/2017
Tanggal 19 Oktober 1900 — PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA cq KEPALA BADAN PELAKSANA BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI (BRR) NAD-NIAS cq KEPALA SATUAN KERJA (KASATKER) BRR NAD-NIAS, PENGEMBANGAN FASILITAS POLRI cq KETUA BADAN LIKUIDASI BRR NAD-NIAS, VS ELVA WANIZA, DKK
19195 Berkekuatan Hukum Tetap
  • progress mengalami deviasi negatif(keterlambatan) signifikan, agar menambah tenaga kerja dan jam lembur(over time) yang memadai;Bahwa dengan demikian terbukti, keterlambatan tersebut disebabkanoleh kesalahan Penggugat/Termohon Peninjauan Kembali;Tanggapan/Keberatan Atas Pertimbangan Hukum Yang Menyatakan PenggugatBerhak Atas Penyesuaian Harga Karena Dianggap Telah Terdapat ForceMajeure:a.Bahwa pertimbangan hukum tersebut nyatanyata telah mengandungkekhilafan dan kekeliruan yang nyata karena keadaan force
    :SPP08/VIII/2006/ADA/NADMPL.2/BRR/SDELOG 8 Agustus 2006 yangmenyatakan sebagai berikut:Kenaikan harga dan Force Majeure:Bila di dalam waktu penyelenggaraan pekerjaan terjadi halhal di luardugaan sebagai force majeure (Bencana Alam, Gempa Bumi, Perang,Sabotase, dan lainlain) dan atau Peraturan Moneter Pemerintah,sehingga dapat menimbulkan kerugian Pihak Kedua, maka Pihak KeduaHalaman 27 dari 32 hal. Put.
    Bahwa pengertian force majeure atau yang sering kali juga disebutkeadaan kahar merupakan suatu kejadian yang terjadi di luarkemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga suatukegiatan tidak dapat dilaksanakan atau tidak dilaksanakan sebagaimanamestinya;c.
    Bahwa adanya tambahan pekerjaan yang didalilkan oleh Penggugatseolaholah telah terjadi force majeure secara logika tidak akanmembengkak menjadi dua kali lipat dari harga/nilai awal:Halaman 28 dari 32 hal. Put.