Ditemukan 6514 data

Urut Berdasarkan
 
Register : 25-01-2018 — Putus : 24-05-2018 — Upload : 17-02-2019
Putusan PA SAMARINDA Nomor 187/Pdt.G/2018/PA.Smd
Tanggal 24 Mei 2018 — Penggugat melawan Tergugat
85
  • tinggal Penggugat dan Tergugat, baik pada peristiwaperistiwa sebelumnya maupun pada peristiwa terakhir yang menjadi klimakshingga diajukannya gugatan ini;Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan kaidah dalamYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991, bahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f)Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi HukumIslam, dimana doktrin yang harus diterapbkan dalam perkara perceraianbukanlah matri
    monial guilt* tetapi broken marriage atau azzawwayj almaksuroh (pecahnya rumah tangga), sehingga Pengadilan tidak mencarikesalahan siapa yang menjadi pemicu adanya perselisihnan, akan tetapiharuslah menekankan pada kondisi rumah tangga itu sendiri;Menimbang, bahwa setelah mengkonstatir, dan mengkualifisir faktafaktasebagaimana diuraikan diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa sehubungandengan peristiwa perselisihan Penggugat dan Tergugat telah sesuai dengansifat, kualitas, dan karaktersitik keadaan
Register : 17-12-2013 — Putus : 27-10-2014 — Upload : 13-04-2015
Putusan PA KAB MALANG Nomor 7298/Pdt.G/2013/PA.Kab.Mlg.
Tanggal 27 Oktober 2014 — PEMOHON LAWAN TERMOHON
5928
  • Mlg.perceraian bukanlah matri monial guilt" tetapi broken marriageatauazZawiaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga),sehinggaPengadilan tidakmenitik beratkan pada kesalahan siapa yang menjadi pemicu adanyaperselisihan, akan tetapi haruslah menekankan pada kondisi rumah tanggaitu sendiri;Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat disharmoni sebuahperkawinan dalam permasalahan keluarga landasannya bukan sematamata adanyapertengkaran fisik (phsysical cruelty), akan tetapi termasuk juga kekejaman mental(
Register : 03-07-2019 — Putus : 31-10-2019 — Upload : 01-11-2019
Putusan PA BANJARMASIN Nomor 837/Pdt.G/2019/PA.Bjm
Tanggal 31 Oktober 2019 — Penggugat melawan Tergugat
214
  • perselisihandan pertengkaran antara Pemohon Konpensi dengan Termohon Konpensisudah sedemikian rupa sifatnya yang tidak mungkin lagi dapat didamaikan;Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa sesuai denganYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor tanggal 5 Oktober 1991, yangmelahirkan kaidah bahwa dalam pemeriksaan perceraian dengan alasan Pasal19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 KompilasiHukum Islam, dimana doktrin yang harus diterapkan dalam perkara perceraianbukanlah matri
    monial guilt tetapi broken marriage atau azzawwaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga), sehingga Pengadilan tidak menitikberatkan pada kesalahan siapa yang menjadi pemicu adanya perselisihan,akan tetapi haruslah menekankan pada kondisi rumah tangga itu sendiri;Menimbang, bahwa dengan adanya faktafakta tersebut telah merupakanbukti bahwa rumah tangga antara Pemohon Konpensi dengan TermohonKonpensi telah pecah, dan sendisendi rumah tangga telah rapuh dan sulituntuk ditegakkan kembali yang dapat dinyatakan
Register : 03-01-2018 — Putus : 03-07-2018 — Upload : 31-07-2018
Putusan PA KAB MALANG Nomor 118/Pdt.G/2018/PA.Kab.Mlg
Tanggal 3 Juli 2018 — Pemohon melawan Termohon
298
  • bahwa terjadi perselisihan dan pertengkaran teruS menerus antaraPemohon dan Termohon yang disebabkan karena Pemohon telah menjalinhubungan dengan perempuan lain, karenanya Pengadilan menilai terdapatdisharmoni dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon;Menimbang bahwa Pengadilan sependapat dan mengambil alih kaidahhukum yang terkandung dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 28PK/AG/1995 tanggal 16 Oktober 1996, bahwa di antara doktrin yang harusditerapkan dalam perkara perceraian adalah bukanlah matri
    monial guilt tetapibroken marriage (pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah pentingmenitik beratkan siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnyaperselisinan dan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Pengadilanadalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tanggaPemohon dan Termohon;Menimbang bahwa Pengadilan berpendapat aisharmoni sebuahperkawinan dalam hukum Islam disebut azzawwaj almaksuroh atau dalamhukum lainnya disebut broken marriage, yang dalam permasalahan
Register : 11-01-2021 — Putus : 08-07-2021 — Upload : 21-07-2021
Putusan PA SURABAYA Nomor 138/Pdt.G/2021/PA.Sby
Tanggal 8 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
9319
  • Bahwa rumah tangga keduanya sudah tidak dapat diharapkan untukdapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, dikarenakan keduanya sudahtidak saling berkomunikasi dengan baik sebagai suam1 istri;Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah "matri monial guilt tetapi "broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihandan pertengkaran, akan tetapi yang
Register : 02-01-2019 — Putus : 28-05-2019 — Upload : 15-07-2019
Putusan PA GRESIK Nomor 0012/Pdt.G/2019/PA.Gs
Tanggal 28 Mei 2019 — Penggugat melawan Tergugat
136
  • Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah "matri monial guilt tetapi "broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihandan pertengkaran, akan tetapi yang terpenting bagi majelis hakim adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Pemohondan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
Register : 10-08-2021 — Putus : 04-11-2021 — Upload : 04-11-2021
Putusan PA BANTAENG Nomor 239/Pdt.G/2021/PA.Batg
Tanggal 4 Nopember 2021 — Penggugat melawan Tergugat
3824
  • yangartinya menyatakan: "Islam memilin lembaga talak/perceraian ketika rumahtangga sudah terbukti guncang/tidak harmonis dan tidak bermanfaat laginasihat perdamaian dan hubungan suami isteri Sudah hilang (tanpa ruh), sebabdengan meneruskan perkawinan berarti menghukum suami istri dalam penjarayang berkepanjangan, hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yangbertentangan dengan semangat keadilan dan syariah Islam;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yang harusditerapkan bukanlah matri
    monial guilt" akan tetapi broken marriage olehkarenanya tidaklah penting menitik beratkan siapa yang bersalah yangmenyebabkan timbulnya perselisihan dan pertengkaran akan tetapi yangterpenting adalah mengetahui keadaan senyatanya yang dialami olehPenggugat dan Tergugat, apakah rumah tangganya telah nyatanyata sudahpecah atau masih bisa diperbaiki lagi;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka MajelisHakim berpendapat:Halaman 52 dari 60 Hal.
Register : 16-10-2017 — Putus : 16-04-2018 — Upload : 23-12-2019
Putusan PA TANJUNG KARANG Nomor 1184/Pdt.G/2017/PA.Tnk
Tanggal 16 April 2018 — Penggugat melawan Tergugat
155
  • Tergugat berselisih, ternyata keduanyatidak dikuatkan oleh buktibukti, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapatbahwa sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 38/K/AG/1990tanggal 5 Oktober 1991, yang melahirkan kaidah bahwa dalam pemeriksaanperceraian dengan alasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9Halaman 53 dari 58 HalamanPutusan Nomor 1184/Pdt.G/2017/PA.TnkTahun 1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harusditerapkan dalam perkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapibroken marriage atau azzawwaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga),sehingga Pengadilan tidak menitik beratkan pada kesalahan siapa yangmenjadi pemicu adanya perselisihan, akan tetapi haruslah menekankan padakondisi rumah tangga itu sendiri;Menimbang, bahwa setelah mengkonstatir dan mengkualifisir faktafaktasebagaimana diuraikan diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa sehubungandengan peristiwa perselisihan Penggugat dan Tergugat telah sesuai dengansifat, kualitas, dan karaktersitik
Register : 04-11-2015 — Putus : 11-03-2016 — Upload : 25-09-2016
Putusan PA KAB MALANG Nomor 6137/Pdt.G/2015/PA.Kab.Mlg.
Tanggal 11 Maret 2016 — PEMOHON LAWAN TERMOHON
149
  • dalam rumah tangga apalagi mengetahui tentangpenyebabnya;Menimbang, bahwa pertimbangan yang demikian itu, sesuai denganYurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 38/K/AG/1990 tanggal 5 Oktober1991, dan Majelis Hakim mengambil alih sebagai bagian pertimbanganperkara ini, yang melahirkan kaidah bahwa dalam pemeriksaan perceraiandengan alasan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun1975 jo Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, dimana doktrin yang harusditerapbkan dalam perkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapibroken marnage atau azzawaj almaksuroh (pecahnya rumah tangga),sehingga Pengadilan tidak menitik beratkan pada kesalahan siapa yangmenjadi pemicu adanya perselisihan, tetapi haruslah menekankan padakondisi rumah tangga itu sendiri;halaman 39 dari57 halaman, Putusan Nomor :6137/Pdt.G/2015/PA.
Register : 02-05-2017 — Putus : 01-08-2017 — Upload : 03-08-2017
Putusan PA BONTANG Nomor 174/Pdt.G/2017/PA.Botg
Tanggal 1 Agustus 2017 — PENGGUGAT DAN TERGUGAT
3225
  • penderitaan isteri itu membuatnyatidak sanggup lagi untuk melanjutkan hidup bersama suamidan antara keduanya sudah tidak bisa didamaikan lagi, makahakim wajib menceraikannya dengan talak (satu) bain;Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 39 ayat (2) UndangUndangNomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan bahwa untuk melakukan perceraianharus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan hidup rukunsebagai suami isteri;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yang harusditerapkan bukanlah matri
    monial guilt* akan tetapi broken marriage olehkarenanya tidaklah penting menitik beratkan siapa yang bersalah yangmenyebabkan timbulnya perselisihan dan pertengkaran akan tetapi yangterpenting adalah mengetahui keadaan senyatanya yang dialami olehPenggugat dan Tergugat, apakah rumah tangganya telah nyatanyata sudahpecah atau masih bisa diperbaiki lagi;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangansebagaimana telah diuraikan diatas, maka Majelis Hakim menilai bahwa telahterbukti terjadi pertengkaran
Register : 26-03-2018 — Putus : 04-09-2018 — Upload : 13-05-2019
Putusan PA GARUT Nomor 1071/Pdt.G/2018/PA.Grt
Tanggal 4 September 2018 — Penggugat melawan Tergugat
105
  • oS9) yliamic yo ylei IIArtinya : Apabila saling berlawanan antara mafsadat dengan maslahat, makayang didahulukan adalah mencegah mafsadatnya;Menimbang, bahwa dengan mengenyampingkan siapa yang terlebihdahulu melakukan kesasalahan dan faktorfaktor lain yang menyebabkanretaknya hubungan suami istri, Majelis Hakim berpendapat bahwa doktrin yangditerapkan dalam perkara perceraian bukan matri monial guilt melainkandoktrin broken marriage atau azzawwaj al maksuroh yaitu pecahnya rumahtangga, oleh karena
Register : 05-07-2018 — Putus : 22-10-2018 — Upload : 30-12-2018
Putusan PA TARAKAN Nomor 0315/Pdt.G/2018/PA.Trk
Tanggal 22 Oktober 2018 — Penggugat melawan Tergugat
3511
  • Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yangharus diterapkan bukanlah matri monial guilt* akan tetapi brokenmarriage oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan siapa yangbersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihan dan pertengkaranakan tetapi yang terpenting adalah mengetahui keadaan senyatanya yangdialami oleh Pemohon dan Termohon, apakah rumah tangganya telahnyatanyata sudah pecah atau masih bisa dirukunkan kembali.
Register : 23-07-2019 — Putus : 11-11-2019 — Upload : 12-11-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 432/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 11 Nopember 2019 — Penggugat melawan Tergugat
1512
  • Adanya alasan terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang terusmenerus;Menimbang, bahwa meskipun tidak terbukti alasan yang menjadipenyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran, namun telah terbuktiantara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan danpertengkaran, sehingga Majelis Hakim menilai terdapat disharmoni dalamrumah tangga Penggugat dengan Tergugat;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yang harusditerapkan bukanlah matri monial guilt* akan tetapi broken marriage
Register : 09-08-2017 — Putus : 23-01-2018 — Upload : 30-12-2018
Putusan PA BONTANG Nomor 309/Pdt.G/2017/PA.Botg
Tanggal 23 Januari 2018 — Penggugat melawan Tergugat
166
  • yangartinya menyatakan: "Islam memilin lembaga talak/perceraian ketika rumahtangga sudah terbukti guncang/tidak harmonis dan tidak bermanfaat lagi nasihatperdamaian dan hubungan suami isteri sudah hilang (tanpa ruh), sebab denganmeneruskan perkawinan berarti menghukum suami istri dalam penjara yangberkepanjangan, hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yangbertentangan dengan semangat keadilan dan syariah Islam;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yang harusditerapkan bukanlah matri
    monial guilt" akan tetapi broken marriage olehkarenanya tidaklah penting menitik beratkan siapa yang bersalah yangmenyebabkan timbulnya perselisihan dan pertengkaran akan tetapi yangterpenting adalah mengetahui keadaan senyatanya yang dialami oleh Pemohondan Termohon, apakah rumah tangganya telah nyatanyata sudah pecah ataumasih bisa diperbaiki lagi;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka MajelisHakim berpendapat:1. bahwa unsurunsur alasan percerian berdasarkan Pasal 19 huruf f
Register : 29-12-2020 — Putus : 14-07-2021 — Upload : 21-07-2021
Putusan PA GRESIK Nomor 2494/Pdt.G/2020/PA.Gs
Tanggal 14 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
875
  • Pasal 77 ayat (2)Kompilasi Hukum Islam);Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah "matri monial guilt tetapi "broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihandan pertengkaran, akan tetapi yang terpenting bagi majelis hakim adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Pemohondan Termohon, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
Register : 21-01-2021 — Putus : 05-07-2021 — Upload : 28-07-2021
Putusan PA DOMPU Nomor 86/Pdt.G/2021/PA.Dp
Tanggal 5 Juli 2021 — Penggugat melawan Tergugat
3533
  • Putusan No.86/Pdt.G/2021/PA.DpPK/AG/1995 tanggal 16 Oktober 1996, bahwa diantara doktrin yang harusditerapkan dalam perkara perceraian adalah bukanlah matri monial guilt tetapibroken marriage (pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah pentingmenitik beratkan siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnyaperselisihan dan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Pengadilanadalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tanggaPemohon Konvensi dan Termohon Konvensi;Menimbang,
Register : 11-01-2017 — Putus : 04-07-2017 — Upload : 08-08-2017
Putusan PA GRESIK Nomor 137/Pdt.G/2017/PA.Gs
Tanggal 4 Juli 2017 — PEMOHON VS TERMOHON
3511
  • hingga sekarang berlangsung sekitar 4 tahun 5 bulan,dan selama itu pula kedua belah pihak tidak menjalankan kewajibansebagaimana layaknya suami istri, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapatbahwa rumah tangga tersebut telah retak, tidak terwujud tujuan perkawinanyang digariskan dalam ketentuan hukum positif maupun hukum Islam (videPasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 3 KompilasiHukum Islam);Menimbang, bahwa diantara doktrin yang harus diterapbkan dalamperkara perceraian bukanlah "matri
    monial guilt tetapi "broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya bukan merupakan faktor utamamenitikberatkan dan mengetahui siapa yang telah melakukan kesalahan, yangmenjadi pemicu timbulnya perselisihan dan pertengkaran, akan tetapi yangterpenting bagi majelis hakim adalah mengetahui keadaan senyatanya yangterjadi dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, apakah rumah tangga aquo masih dapat dipertahankan dan dibangun kembali atau tidak (videYurisprudensi MARI nomor 28 PK/AG/1995 tanggal
Register : 09-12-2019 — Putus : 10-03-2020 — Upload : 10-03-2020
Putusan PA SIDOARJO Nomor 4754/Pdt.G/2019/PA.Sda
Tanggal 10 Maret 2020 — Penggugat melawan Tergugat
4825
  • disyariatkannya pernikahan sebagai mitsaqanghalidhan mempunyai tujuan yang suci dan mulia, yakni untuk menciptakanrumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah, sebagaimana dimaksuddalam AlQur'an surat Ar Rum ayat 21 dan pasal 1 Undangundang Nomor 1Tahun 1974 Jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, namun dengan keadaan rumahtangga Pemohon dan Termohon tersebut, maka tujuan pernikahan tersebutmenjadi sulit untuk bisa dicapal;Menimbang, bahwa diantara yang harus diterapkan dalam perkaraperceraian bukanlah matri
    monial guilt tetapi "broken marriage (pecahnyarumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkan danmengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnya perselisihandan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Pengadilan Agama adalahmengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tangga Pemohondan Termohon;H1m.58 dari 72 hlm.
Register : 28-03-2019 — Putus : 26-08-2019 — Upload : 26-08-2019
Putusan PA KOTA BANJAR Nomor 203/Pdt.G/2019/PA.Bjr
Tanggal 26 Agustus 2019 — Penggugat melawan Tergugat
167
  • terusmenerus;Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, telahterbukti bahwa alasan yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaranantara pemohon dengan Termohon karena Termohon berhutang kepada oranglain sejumlah Rp 30 juta tanpa sepengetahuan Pemohon pada saat Pemohonsedang dirawat di rumah sakit karena kecelakaan, sehingga Majelis Hakimmenilai terdapat disharmoni dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon;Menimbang, bahwa dalam masalah perceraian, doktrin yang harusditerapkan bukanlah matri
    monial guilt* akan tetapi broken marriage olehkarenanya tidaklanh penting menitik beratkan siapa yang bersalah yangmenyebabkan timbulnya perselisihan dan pertengkaran akan tetapi yangterpenting adalah mengetahui keadaan senyatanya yang dialami oleh Pemohondan Termohon, apakah rumah tangganya telah nyatanyata sudah pecah ataumasih bisa dirukunkan kembali.
Register : 08-10-2014 — Putus : 06-05-2015 — Upload : 29-06-2015
Putusan PA KAB MALANG Nomor 5914/Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg
Tanggal 6 Mei 2015 — Penggugat lawan tergugat
15078
  • keutuhanrumah tangga, tidak dapat terwujud;halaman 42, Putusan Nomor 5914/Pdt.G/2014/PA Kab.MlgMenimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, PengadilanAgama berkesimpulan bahwa terlepas dari penyebabnya, ternyata rumahtangga Penggugat dan Tergugat benarbenar sudah tidak harmonis, karenaseringnya terjadi pertengakaran dan perselisihan yang sudah tidak mungkindapat dirukunkan lagi dalam suatu rumah tangga;Menimbang, bahwa di antara doktrin yang harus diterapkan dalamperkara perceraian bukanlah matri
    monial guilt akan tetapi broken marriage(pecahnya rumah tangga), oleh karenanya tidaklah penting menitik beratkandan mengetahui siapa yang bersalah yang menyebabkan timbulnyaperselisinan dan pertengkaran akan tetapi yang terpenting bagi Pengadilanadalah mengetahui keadaan senyatanya yang terjadi dalam rumah tanggaPenggugat dan Tergugat, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi MahkamahAgung Republik Indonesia Nomor : 28 PK/AG/1995 , tanggal 16 Oktober 1996;Menimbang, bahwa berdasarkan keadaan senyatanya