Ditemukan 5027 data
107 — 410
Teori kehendak (wills theorie) yang diajarkan VonHippel, dan teori pengetahuan atau membayangkan (voorstilingstheorie) dari Frank, yang menurut Prof. Moelyatno, S.H. berdasarkanteori tersebut yang sangat memuaskan adalah dalam kehendakdengan sendirinya diliputi pengetahuan (gambaran), dimana apabilaseseorang menghendaki sesuatu dengan sendirinya diliputipengetahuan (gambaran).
1.Dra. NOORHAYATI, MT., MM.
2.DIDIN DIDAYADI
3.NOR HIDAYAT, SE.,Msi.
4.NOOR SUSILAWATI, S.St.
5.NOR SUMIATI
6.NURUL WAHIDAH
7.LUSSY MARLIA SARI
8.HADIATUN
9.HAMPIUN
10.SYAMSUDIN MAULANA
11.BADRIANSYAH
12.PUSAIDI
13.SYAMSURI
14.ARIPINSYAH
15.JUMIATI
Tergugat:
PT KIDECO JAYA AGUNG
175 — 60
untuk kepentingan beracara /doe/lmatiegheid, maka Pasal 8 RV tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman;Menimbang, bahwa menurut Pasal 8 RV, isi suatu Gugatan harusmemenuhi syaratsyarat sebagai berikut : Syarat kesatu, adanya identitas para pihak, yang antara lain memuat namalengkap dengan jelas dan alamat tempat tinggal / kKediaman yang lengkap; Syarat kedua, adanya fundamentum petendi / posita, yang mana dalampraktek dikenal dua teori yang menyangkut tentang posita gugatan yaitusubstantierings theorie
BENONY .A. KOMBADO, S.H., M.H.
Terdakwa:
DENI INDOUW
159 — 94
Teori pengetahuan atau membayangkan (voorstellings theorie),pelaku mampu membayangkan akan timbulnya akibat dari perbuatannya;Menimbang, bahwa ada tiga bentuk atau tingkat dari kesengajaan yaitu :1. Kesengajaan sebagai maksud / tujuan (dolus als oogmerk atau opzet alsoogmerk) Contoh : A memukul B. Tentunya A menghendaki B sakit, akibatdipukul;2.
EDI SUTOMO, SH.
Terdakwa:
1.MASTUR KIRANDA Bin TURKI
2.NORIMAN Bin H.ROMLI
101 — 17
Akan tetapi apabila perbuatan tetap dilakukan,walau akibat bayangan kemungkinan yang menjadi terang terjadi tidak dikehendaki,akan akibat perbuatan tersebut tetap dipikul menjadi pertanggungjawaban pelaku.Pada dasarnya seseorang pada kedua kesengajaan sadar kepastian ataukemungkinan, telah ada bayangan yang terang akibat dari perbuatannya akantercapai, oleh karena itu seseorang tersebut akan menyesuaikan perbuatannyadengan akibatnya agar tercapai (teori bayangan (voorstelen theorie)).
Terbanding/Penggugat : H. MILLA
Turut Terbanding/Tergugat II : OTORITAS JASA KEUANGAN
191 — 96
Bahwa Tergugat menolak dalil Gugatan angka 1 sampai dengan angka 4halaman 6 dan 7, karena tidak memenuhi syarat sebagai rumusan posita,berdasarkan alasan hukum, bahwa untuk memenuhi rumusan positagugatan, maka dalil gugatan harus merumuskan peristiwa hukum yangmenjadi dasar tuntutan, dan menjelaskan faktafakta berdasarkan buktibukti yang mendahului peristiwa hukum yang menjadi penyebab timbulnyaperistiwa hukum tersebut (Substantierings theorie).
Selain itu posita jugaharus menjelaskan bahwa peristiwa atau kejadian hukum yangdikemukakan dalam gugatan, harus dengan jelas memperlihatkanhubungan hukum (rechtsverhouding) yang menjadi dasar tuntutan(individualisering theorie), karenanya Tergugat mensomir Penggugatuntuk membuktikan bahwa: Penggugat sejak tahun 1986 sudah mulaimenjadi Nasabah Penyimpan/Nasabah Debitur pada Tergugat ;Penggugat sejak tahun 1986 sampai dengan Tahun 2004 telahmenyimpan uangnya dalam bentuk Deposito yang mencapai ratusan
99 — 52
;Menimbang, bahwa dari pertimbangan dan alasanalasan yuridis tersebut di atas,apalagi mengingat sifat dan tujuan dari pemidanaan bukanlah untuk balas dendam, akantetapi bagaimana supaya terdakwa menyadari dan menginsyafi perbuatannya atau menurut 109Teori Memperbaiki (Verbeterings Theorie) yang mengatakan bahwa pidana harus bertujuanmemperbaiki orang yang telah berbuat jahat, sehingga menimbulkan efek jera bagiterdakwa, dengan demikian tidak akan mengulanginya lagi dikemudian hari, olehkarenanya
Terbanding/Terdakwa I : SAHONO SE Bin Alm RESODIMEJO
Terbanding/Terdakwa II : KEMAL ADITYA WICAKSONO Bin ACHMAD PURWADI
218 — 139
Mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja;Dengan mengingat dampak dari perbuatan Terdakwa yang dapatmengganggu kepercayaan pemerintah baik BUMN dan BUMDselakupenyelenggara Negara maka putusan yang dijatunkan olehMajelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang seyogyanyadapat memiliki efek jera terhadap pelaku tindak pidana korupsi diIndonesia serta tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat;Bahwa Tujuan Pemidanaan menurut theorie prevensi general yaitumenciptakan tata kehidupan
48 — 43
pada teori ilmu pengetahuan hukum, untuk sampai pada suatukesimpulan apakah perobuatan Terdakwa merupakan suatu sebab ataukah akibatdari suatu peristiwa pidana yang mesti dialaminya ;Menimbang, bahwa disarikan dari Varia Peradilan No12 Tahun 1998, IKAHI,dalam ilmu pengetahuan hukum pidana tentang unsur dengan sengaja, dikenal duateori untuk menentukan adanya unsur dengan sengaja, yaitu Teori kehendak (willstheorie) yang diajarkan Von Hippel, dan teori pengetahuan atau membayangkan(voorstilings theorie
1.NANANG PRIYANTO,SH
2.ROHMADI,SH
Terdakwa:
BUDI SANTOSO.
70 — 20
Sri Rejeki Isman (Sritex); Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;Keadaan yang meringankan: Terdakwa berlaku sopan selama menjalani proses persidangan; Terdakwa belum pernah dihukum;Menimbang, bahwa dari halhal yang memberatkan dan meringankantersebut dengan alasan alasan yuridis, mengingat sifat dan tujuan daripemidanaan bukanlah untuk balas dendam, akan tetapi bagaimana supayaTerdakwa menyadari dan menginsyafi perbuatannya atau menurut TeorMemperbaiki (Verbeterings Theorie) yang mengatakan bahwa
140 — 59 — Berkekuatan Hukum Tetap
Terkait dengan konteks negara, maka teorinya Kelsen penting untukdielaborasikan dengan teori yang dikemukakan oleh Hans Nawiasky mengenaidie theorie vom stufenordnung der Rechtsnormen, sehingga akan diperolehpemahaman yang komprehensif mengenai hierarki norma. Hans Nawiaskymenyatakan konsep yang sama dengan Hans Kelsen tentang norma, hanyasaja Nawiasky menyatakan bahwa norma hukum itu berada di dalam sebuahnegara dan berkelompokkelompok dalam suatu empat kelompok besar, yaitu:Kelompok!
Terbanding/Penggugat I : STEFANUS LUKAS WIRABUDI
Terbanding/Penggugat II : DAUD JANUAR CIOMAS
Terbanding/Turut Tergugat VI : PT. BANK RESONA PERDANIA
Terbanding/Turut Tergugat VII : PT. SANJAYA PRIMA
Terbanding/Turut Tergugat VIII : NUR NADIA TADJOEDIN, S.H. Sselaku Notaris/PPAT
Terbanding/Turut Tergugat IX : KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA BOGOR
Turut Terbanding/Tergugat VII : GUNAWAN HARSONO
Turut Terbanding/Tergugat VIII : ERLYN SUTANTO.
Turut Terbanding/Tergugat IX : NATALIA LINI HANDAYANI, S.H. selaku PPAT
Turut Terbanding/Tergugat X : SIGIT SISWANTO, S.H. selaku Notaris
185 — 120
terlebih dulu secaraserta merta (uit voerbar bij voorraad) meskipun ada upaya hukumbanding maupun kasasi,Atau apabila Ketua/Majelis Hakim Mahkamah Agung berpendapat lain,mohon Putusan yang seadiladilnya (ex aequo et bono).Menimbang, bahwa Kuasa Hukum para Terbanding semula ParaPenggugat telah mengajukan Kontra Memori Banding pada tanggal 10Desember 2021 adalah sebagai berikut :DALAM EKSEPSI :Memori Banding Pembanding Kabur dan Tidak Jelas (Exceptio ObsrumLibbelum) ;Bahwa berdasarkan substantierings theorie
318 — 49
Bahwa kepentingan Penggugat dilindungi oleh peraturan yang dilanggar(scultznorm theorie);3.
46 — 22 — Berkekuatan Hukum Tetap
mengerjakan dan atau menggunakandan atau menduduki kawasan hutan secara tidak sah.Bahwa menurut penjelasan (Memori van Toelichting), yang dimaksuddengan kesengajaan adalah "menghendaki dan menginsafi terjadinya suatutindakan beserta akibatnya (willens ens wetens veroorzaken van een gevolgartinya, seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja, harusmenghendaki serta menginsafi tindakan tersebut dan/ atau akibatnya;Bahwa SIMONS mengemukakan dalam teorinya yang dikenal denganTeori Kehendak (Wills theorie
104 — 30
Unsur Dengan sengaja membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsudalam pembukuan atau dalam laporan, maupun dalam dokumen ataulaporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank;Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan memberikanpengertian dari unsur kesengajaan;Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT) unsurkesengajaan merupakan willen en weten (menghendaki dan mengetahui), hal manasejalan dengan teori kehendak (wils theorie) dan teori pengetahuan (voorstellingtheorie
Unsur dengan sengaja tidak melaksanakan langkahlangkah yang derlukanuntuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam undangundang ini dan ketentuan peraturan perundangundangan lainnya yangberlaku bagi bank;Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan memberikanpengertian dari unsur kesengajaan;Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT) unsurkesengajaan merupakan willen en weten (menghendaki dan mengetahui), hal manasejalan dengan teori kehendak (wils theorie) dan teori pengetahuan
Terbanding/Pembanding/Penggugat : HENDRI
Terbanding/Tergugat II : PERUSAHAAN UMUM PERUM PERIKANAN INDONESIA CABANG BELAWAN
63 — 38
Adanya fundamentum petendi (posita), yang mana dalam praktek dikenaldua teori yang menyangkut tentang posita gugatan yaitu substantieringstheorie, yaitu bahwa posita gugatan selain menjelaskan peristiwa hukumyang menjadi dasar gugatan juga harus disertai dengan penjelasan tentangfaktafakta yang mendahului peristiwa hukum yang menjadi penyebabtimbulnya peristiwa hukum, sedangkan teori yang kedua yaitu teoriindividualitas (individualisering theorie) yang menjelaskan bahwa peristiwaHalaman 82 dari 132
79 — 28 — Berkekuatan Hukum Tetap
uangpengganti dalam waktu 1 (satu) bulan sejak putusan Pengadilan berkekuatanhukum tetap, maka harta bendanya dapat disita olen Jaksa dan dilelang untukmenutupi uang pengganti tersebut, dan dalam hal Terdakwa tidak mempunyaiharta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka Terdakwadijatuhi pidana penjara selama 5 (lima) tahun terlalu berlebihan, mengingatbahwa negara kita yang peradilannya berasaskan Demi Keadilan BerdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa sudah lama meninggalkan Vergelding theorie
69 — 41
Lamintangdalam bukunya Dasardasar Hukum Pidana Indonesia, halaman 600601 yangmendukung ajaran objectieve deelnemings theorie mensyaratkan diantara parapeserta tersebut harus ada kesadaran bahwa mereka telah melakukan suatu kerjasama untuk melakukan suatu perbuatan pidana, karena faktor kesadaran melakukankerja sama tersebut sebagai faktor yang sangat menentukan untuk dapat dikatakanada suatu medeplegen.
162 — 37
Bahwa kepentingan Penggugat dilindungi oleh peraturan yang dilanggar(scultznorm theorie);3.
72 — 21
Lamintangdalam bukunya Dasardasar Hukum Pidana Indonesia, halaman 600601 yangmendukung ajaran objectieve deelnemings theorie mensyaratkan diantara parapeserta tersebut harus ada kesadaran bahwa mereka telah melakukan suatu kerjasama untuk melakukan suatu perbuatan pidana, karena faktor kesadaran melakukankerja sama tersebut sebagai faktor yang sangat menentukan untuk dapat dikatakanada suatu medeplegen.
1.RADEN WISNU BAGUS WICAKSONO SH, M.,Hum.
2.AGUS KHAUSAL ALAM SH
3.Nugraha SH
4.MUHAMMAD MA'RUF., SH., MH
5.EKO NURLIANTO, S.H.
6.LUDY HIMAWAN, SH., MH.
7.EDWIN I BESLAR.SH
8.ANGGIA YUSRAN, SH
9.KHAREZA MOKHAMAD THAYZAR, SH., MH.
10.DANY ARI SUBAGIO, SH
Terdakwa:
1.BUKON KOKO HUKUBUN
2.YEREMIAS FARFARHUKUBUN ALS JUTA ANAK DARI ABRAHAM FARFARHUKUBUN
341 — 135
Dalam Memorie Van Toelichting bahwa pidana padaumumnya hendaknya dijatunkan hanya pada barang siapa melakukanperbuatan yang dilarang dengan dikehendaki dan diketahui yaitu Teorikehendak (willstheorie) yang menitikbertakan pada segi kehendak (willens)atau apa yang dikehendaki dan Teori pengetahuan (voorstellings theorie) yangmenitikberatkan pada segi pengetahuan atau apa yang dibayangkan ;Menimbang, bahwa menurut teori kehendak, kesengajaan itu adalahkehendak yang diarahkan untuk mewujudkan perbuatan